Gejala Efek Neurobehavioral Sistem Saraf Manusia

Sementara berdasarkan struktur kimianya, pestisida diabagi menjadi Prijatno, 2009: a Golongan Organofosfat Organofosfat merupakan jenis pestisida yang paling toksik. Golongan ini sering menyebabkan keracunan pada manusia jika bahan tersebut tertelan meskipun dalam jumlah sedikit. Bahan ini juga dapat menyebabkan kematian pada manusia. Cara kerja organofosfat bersifat racun kontak, racun perut, dan juga racun fumigant. Organofosfat juga menghambat aktivitas enzim kolinesterase dan dapat mengganggu sistem saraf pusat. b Golongan Karbamat Pestisida golongan karbamat merupakan racun kontak, racun perut, dan racun pernapasan. Bekerja seperti golongan organofosfat. c Golongan Organoklorin Merupakan bagian dari kelas yang lebih luas dari halogenated hydrocarbon , termasuk diantaranya dan terkenal sebagai penyebab masalah yaitu polyclorinated biphenyls dan dioxin. Sebagai kelompok pestisida, organoklorin merupakan racun terhadap susunan saraf neurotoksin yang merangsang sistem saraf baik pada serangga maupun mamalia serta menyebabkan tremor dan kejang-kejang. d Golongan Piretroid Pestisida dari kelompok piretroid merupakan analog dari piretrum yang menunjukkan efikasi yang lebih tinggi terhadap serangga dan pada umumnya toksisitasnya terhadap mamalia lebih rendah dibandingkan dengan pestisida lainnya. Mekanisme kerjanya secara kontak dan tidak sistemik. Pestisida golongan organofosfat dan karbamat merupakan jenis yang paling banyak digunakan. Di dunia, penggunaan pestisida sudah melebihi satu juta ton tiap tahunnya dimana 28 penggunaaannya adalah jenis organofosfat dan karbamat FAO, 2010 dalam Perveen, 2011. Bahan ini bukan hanya menimbulkan dampak pada lingkungan namun juga pada kesehatan manusia. Beberapa pestisida yang cukup berbahaya bagi kesehatan manusia antara lain: Coroxon LD 50 : 12mgKg, Parathion LD 50 : 12mgKg, dan Ethion LD 50 : 12mgKg Gupta, 2006. c. Mekanisme Toksisitas Pestisida masuk kedalam tubuh melalui beberapa cara. Pertama melalui kulit, absorsi melalui kulit berlangsung terus selama bahan ini masih berada dikulit. Kedua melalui mulut tertelan karena kecalakaan, kecerobohan atau sengaja bunuh diri akan mengakibatkan keracunan berat hingga mengakibatkan kematian. Ketiga melalui pernapasan dapat berupa bubuk, droplet ataupun uap yang dapat menyebabkan kerusakan serius pada hidung, dan tenggorokan jika terhisap cukup banyak. Pestisida meracuni tubuh manusia dengan mekanisme kerja sebagai berikut Ginting, 2011: