Kesiapan Kerja Deskripsi Data Khusus
Modus Mo sebesar 85,8, Median Me sebesar 86,4 dan Standar Deviasi SD sebesar 2,255. Jumlah kelas interval ditentukan dengan
rumus sebagai berikut : K = 1 + 3,3 log65
= 1 + 3,3 1,8 = 1 + 5,94
= 6,94 dibulatkan menjadi 7 Kelas interval yang diperoleh sebanyak 7 kelas interval.
Rentang data adalah nilai terbesar dikurangi nilai terkecil 91,80 – 82 =
9,8, panjang kelas didapat dari rentang data dibagi dengan kelas interval 9,8: 7 = 1,4 dibulatkan menjadi 2. Adapun distribusi frekuensi
variabel Prestasi Belajar Akuntansi dapat dilihat pada tabel 13 sebagai berikut:
Tabel 13. Distribusi Frekuensi Variabel Prestasi Belajar Akuntansi No
Interval Frekuensi
1 82 - 83
5 2
84 - 85 12
3 86 - 87
21 4
88 - 89 20
5 90 - 91
6 6
92 - 93 1
7 94 - 95
Jumlah 65
Sumber: Data Primer yang diolah
Berdasarkan data distribusi frekuensi di atas dapat digambarkan histogram distribusi frekuensi Prestasi Belajar Akuntansi
sebagai berikut:
Gambar 4. Histogram Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Akuntansi Data tersebut kemudian digolongkan ke dalam kategori
kecenderungan Prestasi Belajar Akuntansi dan untuk mengetahui kecenderungan masing-masing skor variabel digunakan skor ideal dari
subjek penelitian sebagai kriteria perbandingan, yakni Mean sebesar 86,45 dan Standar Deviasi sebesar 2,255 = 2,26 yang diperoleh dari
pengolahan dengan bantuan SPSS 20.00 for windows. Perhitungan klasifikasi kecenderungan variabel Prestasi Belajar Akuntansi dapat
dilihat pada lampiran 4.
5 10
15 20
25
Fr e
ku e
n si
Interval
81,5 91,5
93,5 89,5
87,5 85,5
83,5 5
12 21
20
6 1
Klasifikasi kecenderungan variabel Prestasi Belajar Akuntansi di sajikan dalam tabel 14 sebagai berikut:
Tabel 14. Kategori Kecenderungan Prestasi Belajar Akuntansi No
Kelas Interval Frekuensi
Kelompok Nilai Absolut Relatif
1 X ≥ 89,84
5 7,69
Sangat Tinggi 2
86,45 ≤ X 89,84 29
44,62 Tinggi
3 83,06 ≤ X 86,45
25 38,46
Rendah 4
X 83,06 6
9,23 Sangat Rendah
Jumlah
65 100
Sumber: Data primer yang diolah Tabel tersebut menunjukkan bahwa Prestasi Belajar
Akuntansi SMK Muhammadiyah Karangmojo Program Keahlian Akuntansi yang masuk dalam kelompok Sangat Tinggi sebanyak 5
siswa 7,69, kelompok Tinggi sebanyak 29 siswa 44,62, kelompok Rendah sebanyak 25 siswa 38,46, dan kelompok Sangat
Rendah sebanyak 6 siswa 9,23 sehingga dapat disimpulkan bahwa kecenderungan variabel Prestasi Belajar Akuntansi dalam kategori
Tinggi.
Berdasarkan distribusi kecenderungan frekuensi variabel Prestasi Belajar Akuntansi di atas dapat digambarkan dalam pie-chart
berikut:
Gambar 5. Pie Chart Distribusi Kecenderungan Variabel Prestasi
Belajar Akuntansi c.
Praktik Kerja Industri
Data Praktik Kerja Industri diperoleh dari angket yang terdiri dari 18 butir pertanyaan dengan 4 alternatif jawaban yaitu 4
untuk skor tertinggi dan 1 untuk skor terendah. Data yang diperoleh dari angket atau kuesioner variabel Praktik Kerja Industri
menunjukkan bahwa skor tertinggi 67 dan skor terendah 43. Hasil analisis menunjukkan harga Mean M sebesar 56,27, Median Me
sebesar 57, dan Modus Mo sebesar 53 dan Standar Deviasi SD sebesar 4,698. Jumlah kelas interval ditentukan dengan rumus
sebagai berikut:
7,69
44,62 38,46
9,23 Sangat Tinggi
Tinggi Rendah
Sangat Rendah
K = 1 + 3,3 log65 = 1 + 3,3 1,8
= 1 + 5,94 = 6,94 dibulatkan menjadi 7
Kelas interval yang diperoleh sebanyak 7 kelas interval. Rentang data adalah nilai terbesar dikurangi nilai terkecil 67
– 43 = 24, panjang kelas didapat dari rentang data dibagi dengan kelas
interval 24 : 7 = 3,43 dibulatkan menjadi 4. Adapun distribusi frekuensi variabel Praktik Kerja Industri dapat dilihat pada tabel 15
sebagai berikut: Tabel 15. Distribusi Frekuensi Variabel Praktik Kerja Industri
No Interval
Frekuensi 1
43 - 46 3
2 47 - 50
1 3
51 - 54 20
4 55 - 58
19 5
59 - 62 19
6 63 - 66
2 7
67 - 70 1
Jumlah 65
Sumber: Data Primer yang diolah Berdasarkan data distribusi frekuensi di atas dapat
digambarkan histogram distribusi frekuensi Praktik Kerja Industri sebagai berikut:
Gambar 6 Histogram Distribusi Frekuensi Praktik Kerja Industri Selanjutnya
diidentifikasi kecenderungan
atau tinggi
rendahnya variabel Praktik Kerja Industri dengan menggunakan nilai Mean ideal Mi dan Standar Deviasi ideal SDi. Perhitungan
kecenderungan atau tinggi rendahnya variabel Praktik Kerja Industri dengan menggunakan nilai Mean ideal Mi dan Standar Deviasi Ideal
SDi dapat dilihat pada lampiran 4. Klasifikasi kecenderungan variabel disajikan dalam tabel 16 sebagai berikut:
Tabel 16. Kategori Kecenderungan Praktik Kerja Industri No
Kelas Interval Frekuensi
Kelompok Nilai Absolut
Relatif 1
X ≥ 61 8
12,31 Sangat Baik
2 55 ≤ X 61
28 43,08
Baik 3
49 ≤ X 55 25
38,46 Kurang
4 X 49
4 6,15
Sangat Kurang
Jumlah
65 100
Sumber: Data primer yang diolah
5 10
15 20
25
Fr e
ku e
n si
Interval
42,5 54,5
58,5 62,5 66,5
70,5 46,5
50,5 3
1 20
19 19
2 1
Tabel tersebut menunjukkan bahwa Praktik Kerja Industri Siswa SMK Muhammadiyah Karangmojo Program Keahlian
Akuntansi yang masuk dalam kelompok Sangat Baik sebanyak 8 siswa 12,31 , kelompok Baik sebanyak 28 siswa 43,08,
kelompok Kurang sebanyak 25 siswa 38,46 dan kelompok Sangat Kurang sebanyak 4 siswa 6,15 sehingga kecenderungan variabel
Praktik Kerja Industri Kelas XII Program Keahlian Akuntansi SMK Muhammadiyah Karangmojo dalam kategori Baik.
Berdasarkan distribusi kecenderungan frekuensi variabel Praktik Kerja Industri di atas dapat digambarkan dalam pie-chart
berikut:
Gambar 7. Pie Chart Distribusi Kecenderungan Variabel Praktik Kerja Industri
12,31
43,08 38,46
6,15
Sangat Baik Baik
Kurang Sangat Kurang