yang  tidak  bermasalah  yang  dilakukan  secara  berkelanjutan yang  diperuntukan  kepada  siswa  yang  berada  dalam  proses
perkembangan  dan  bersifat  individual  karena  potensi  setiap siswa yang berbeda-beda dan menekankan hal yang positif serta
membantu  individu  untuk  memami  dunia  kerja  dan  sejumlah pekerjaan  yang  ada  di  dalam  masyarakat  yang  dilakukan
bersama  antar  personel  sekolah  yang  dibantu  dengan  personel dari  luar  sekolah  seperti  orang  tua  siswa  atau  para  spesialis
sehingga akan berlangsung dengan efektif.
d. Penyelenggaraan Bimbangan Karir
Menurut  Bimo  Walgito  2010:  204-205  bahwa  tujuan bimbingan karir dapat dicapai dengan berbagai cara, yaitu:
1 Bimbingan karir dilaksanakan dalam suatu paket  yaitu paket bimbingan karir.
Setiap  paket  terdiri  dari  beberapa  macam  topik  bimbingan. Paket  bimbingan  terdiri  dari  lima  paket,  yaitu    paket  I
mengenai  pemahaman  diri,  paket  II  mengenai  nilai-nilai, paket  III  mengenai  pemahaman  lingkungan,  paket  IV
mengenai  hambatan  dan  cara  mengatasi  hambatan  tersebut dan yang terakhir atau paket V mengenai merencanakan masa
depan. 2 Pelaksanaan
bimbingan karir
dilaksanakan secara
instruksional
Pelaksanaan  bimbingan  karir  tidak  di  lakukan  secara  khusus akan  tetapi  dipadukan  dengan  kegiatan  belajar  mengajar.
Setiap  guru  dapat  memberikan  bimbingan  karir  pada  saat menyampaikan  pelajaran  yang  berhubungan  dengan  karir
tertentu. 3 Bimbingan karir dilaksankan dalam bentuk pengajaran unit
Ketika  bimbingan  karir  dilaksanakan  dalam  bentuk pengajaran unit maka kegiatan bimbingan karir direncanakan
dan diprogramkan oleh sekolah. 4 Kegiatan  bimbingan  karir  di  laksanakan  pada  hari-hari
tertentu yang disebut “hari karir” atau career day Ketika  hari  karir,  kegiatan  bimbingan  dilaksanakan  sesuai
dengan program yang telah direncanakan dan ditetapkan oleh sekolah.  Kegiatan  ini  diisi  dengan  ceramah-ceramah  dari
orang-orang  yang  berkompeten,  misalnya  petugas  dari Departemen Tenaga Kerja, dan lain-lain.
5 Karyawisata karir yang diprogramkan oleh sekolah Objek  karyawisata  harus  berkaitan  dengan  pengembangan
karir  siswa.  Dengan  karyawisata  ini  siswa  diberikan pengetahuan  mengenai  dunia  kerja  yang  sesungguhnya.
Karena karyawisata ini dikaitkan dengan pengembangan karir maka pemilihan objek harus dipikirkan secara seimbang.
Pelaksanaan  bimbingan  karir  dapat  dilaksanakan  dengan berbagai  cara  yaitu  di  dalam  jam  pembelajaran  maupun  di  luar
jam  pembelajaran,  sedangkan  pelaksana  kegiatan  bimbingan karir tidak hanya dilakukan oleh personel sekolah namun pihak-
pihak  di  luar  sekolah  juga  sangat  menentukan  keefektifan jalannya  program  bimbingan  karir.  Menurut  Anas  Salahudin
2010: 124-126
menyebutkan bahwa
penyelenggaraan bimbingan karir dapat di lakukan sebagai berikut:
1 Bersama  pendidik  dan  personal  sekolah  lainnya,  konselor berpartisipasi  aktif  dalam  kegiatan  bimbingan  karir  dan
konseling yang bersifat rutin, insidental, dan keteladanan. 2 Program  bimbangan  karir  dan  konseling  yang  direncanakan
dalam  bentuk  satuan  layanan  dan  satuan  pendukung dilaksanakan sesuai dengan sasaran, substansi, jenis kegiatan,
waktu, tempat, dan pihak-pihak yang terkait. 3 Pelaksanaan  program  bimbingan  karir  dapat  dilaksanakan  di
dalam  jam  pembelajaran  dan  di  luar  jam  pembelajaran  serta semua  kegiatan  minimal  mingguan  secara  langsung  di
tujukan kepada seluruh siswa yang diasuh konselor. Sedangkan
menurut Ifdil
dalam http:konselingindonesia.com
di  update  14  Oktober  2014, bentuk penyelenggaraan konseling karir yaitu:
1 Tahap Kesadaran
adalah  tahap  awal  individu  memulai  untuk  menyadari bahwa  banyak  pilihan  karir  yang  tersedia,  masing-
masingnya  menawarkan  peluang  yang  berbedanya  dan mengiurkan.
Dalam proses
ini individu
mulai mengidentifikasi  kelebihan  dan  kekurangan  diri,  motivasi
dan target proyeksi yang hendak dicapai. 2
Tahap Explorasi adalah  tahap  kedua  di  mana  individu  lebih  banyak
mengetahui dan memahami secara spesifik maupun global dari  karakteristik  meliputi  jenis  pekerjaan,  peluang
jabatan, tuntutan kerja baik hak dan kewajiban yang mesti dijalani termasuk gaji yang diterima. Proses eksplorasi ini
terus  berlanjut  sepanjang  hidup  sesuai  dengan  perubahan waktu.
3 Tahap Pengambilan Keputusan
Pada  tahap  ini  individu  sudah  dapat  menentukan  jenis pekerjaan yang dimasukinya.
4 Tahap Persiapan
adalah  tahap  keempat  di  mana  individu  mulai  untuk mempersipakan  diri  untuk  memasuki  dunia  kerja.
Persiapan tersebut
diantaranya. keterampilan,
pengetahuan, dan sikap yang perlu dikembangkan.
5 Tahap Penempatan Kerja
adalah  realisasi  dari  keputusan  yang  telah  diambil  yaitu memasuki dunia nyata dalam dunia kerja.
Berdasarkan  teori  mengenai  penyelenggaraan  Bimbingan Karir  di  atas  maka  dapat  disimpulkan  bahwa  penyelenggaraan
bimbingan karir dapat dilakukan bersama pendidik dan personel sekolah  lainnya,  Bimbingan  Karir  dapat  dilaksanakan  dalam
suatu  paket  Bimbingan  Karir  yaitu  Paket  I  mengenai pemahaman  diri,  Paket  II  mengenai  nilai-nilai,  Paket  III
mengenai  pemahaman  lingkungan,  Paket  IV  mengenai hambatan  dan  cara  mengatasi  hambatan  tersebut,  dan  yang
terakhir  adalah  Paket  V  mengenai  merencanakan  masa  depan selain  itu  pelaksanaan  program  bimbingan  karir  dapat
dilaksanakan  di  dalam  jam  pembelajaran  dan  di  luar  jam pembelajaran  serta  semua  kegiatan  minimal  mingguan  secara
langsung  di  tujukan  kepada  seluruh  siswa  yang  diasuh  oleh konselor.
e. Materi Bimbingan Karir
Materi program atau layanan bimbingan karir yang dapat dikembangkan  dan  sejalan  dengan  tugas  perkembangan  siswa
SMK  menurut Mamat Supriatna dan Nandang Budiman 2006: 26-27 adalah sebagai berikut: