Tabel 7. Pedoman untuk Memberikan Intreprestasi terhadap Koefisien Korelasi r
Besarnya nilai r Interpretasi
0,80 sampai dengan 1,000 Sangat Kuat
0,60 sampai dengan 0,790 Kuat
0,40 sampai dengan 0,599 Sedang
0,20 sampai dengan 0,399 Rendah
0,00 sampai dengan 0,199 Sangat Rendah
Sugiyono, 2010: 184 Instrumen dikatakan reliabel jika, r
hitung
lebih besar atau sama dengan r
tabel
dan sebaliknya jika r
hitung
lebih kecil dari r
tabel
instrumen dikatakan tidak reliabel atau nilai r
hitung
dikonsultasikan dengan tabel interpretasi r dengan ketentuan dikatakan reliabel jika r
hitung
≥ 0,600. Berikut ini merupakan ringkasan hasil uji reliabilitas instrumen yang
tersaji dalam tabel berikut: Tabel 8. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Kesiapan Kerja, Praktik
Kerja Industri, dan Bimbingan Karir Variabel
Reliabilitas Interpretasi
Kesiapan Kerja 0,706
Kuat Praktik Kerja Industri
0,719 Kuat
Bimbingan Karir 0,746
Kuat Sumber: data primer yang diolah
Berdasarkan ringkasan hasil analisis tersebut, dapat disimpulkan bahwa instrumen untuk masing-masing variabel mempunyai tingkat
keterandalan yang kuat dan memenuhi syarat sebagai alat pengumpulan data dalam penelitian.
I. Teknik Analisis Data
1. Deskripsi Data
Data yang diperoleh dari lapangan disajikan dalam bentuk deskripsi data dari masing-masing variabel, baik variabel bebas maupun
variabel terikat. Analisis data yang dimaksudkan meliputi: a. Tabel Distribusi Frekuensi
1 Menentukan Kelas interval Untuk menentukan panjang interval, digunakan rumus Sturgess :
K = 1 +3,3 log n Keterangan:
K = jumlah Kelas Interval
n = jumlah Data log = logaritma
Sugiyono, 2010: 208 2 Menghitung Rentang Data
Untuk menghitung rentang data, digunakan rumus: Rentang = Skor tertinggi
– Skor terendah
3 Menghitung Panjang Kelas Untuk menentukan panjang kelas, digunakan rumus:
b. Histogram
Histogram dibuat berdasarkan data frekuensi yang telah ditampilkan dalam tabel distribusi frekuensi.
c. Mean, Median, dan Modus
Mean merupakan nilai rata-rata hitung dari suatu data. Mean dihitung dari jumlah seluruh nilai pada data dibagi banyaknya data.
Median adalah nilai tengah dari rangkaian data yang telah tersusun secara teratur. Modus adalah nilai data yang paling sering muncul
atau nilai dengan frekuensi terbesar. Penentuan mean, median dan modus dilakukan dengan bantuan program SPSS 20.00 for windows.
d. Tabel kecenderungan Variabel
Deskripsi selanjutnya adalah melakukan pengkategorian skor masing-masing variabel. Dari skor tersebut kemudian dibagi dalam
empat kategori. Pengkategorian dilaksanakan berdasarkan Mean ideal Mi dan Standar Deviasi ideal SDi yang diperoleh. Rumus
yang digunakan untuk mencari Mi dan SDi sebagai berikut: Mi =
Xmax +Xmin SDi =
Xmax – Xmin
e. Penentuan kedudukan Prestasi Belajar Akuntansi, Praktik Kerja Industri, dan Bimbingan Karir dilakukan dengan membagi data dalam
empat kategori sebagai berikut: Sangat Tinggi
= M + 1,5 SD ke atas Tinggi
= M sampai dengan M + 1,5 SD Rendah
= M – 1,5 SD ke bawah
Sangat Rendah = M
– 1,5 SD ke bawah Djemari Mardapi, 2008:123
2. Uji Prasayarat Analisis
Sebelum dilakukan analisis data, maka terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis. Uji prasyarat analisis dimaksudkan untuk
mengetahui apakah data yang dikumpulkan memenuhi syarat untuk dianalisis dengan teknik statistik yang dipilih.
a. Uji Linearitas
Uji linearitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah masing- masing variabel bebas mempunyai hubungan yang linear atau tidak
terhadap variabel terikatnya. Untuk mengadakan pengujian linearitas dalam penelitian ini digunakan uji F pada taraf
signifikansi 5, dengan rumus:
Keterangan: : Harga bilangan F garis regresi
: Rerata kuadrat garis regresi : Rerata kuadrat residu
Sutrisno Hadi, 2004:13 Apabila diperoleh F
hitung
lebih kecil atau sama dengan F
tabel
pada taraf signifikan 5 maka antara variabel bebas dengan variabel terikat dikatakan linier. Sebaliknya jika F
hitung
lebih besar dari F
tabel
maka data dikatakan tidak linier dengan taraf signifikan 5