7 Membantu siswa dalam membangun watak atau karakter yang sesuai dengan kebutuhan usahakerja.
8 Membantu siswa dalam mengarahkan pilihan kegiatan yang sesuai ekstrakurikuler.
9 Membantu siswa dengan mendatangkan orang-orang ahli atau berpengalaman di bidangnya masing-masing.
10 Membantu siswa membawa ke dunia usaha atau berbagai lapangan pekerjaan.
Dari teori materi Bimbingan Karir di atas maka dapat disimpulkan bahwa dalam mengembangkan karir disesuaikan
dengan ajaran agama, program Bimbingan Karir mencakup informasi tentang dunia kerja, hubungan industrial, dan layanan
perkembangan belajar, bimbingan mengenal potensi diri, bakat, minat, kemampuan yang dapat di kembangkan, bimbingan
mengenai pengambilan keputusan, pengembangan kecakapan hidup dan jiwa entrepreneurship, membahas dan menganalisis
berbagai lapangan kerja di masa depan, memahami mengenai kepemimpinan, membangun watak yang sesuai dengan
kebutuhan kerjausaha, mengarahkan pilihan kegiatan yang sesuai, mendatangkan orang-orang ahli atau berpengalaman di
bidangnya masing-masing dan membawa siswa ke dunia usaha atau berbagai lapangan pekerjaan.
f. Bentuk Layanan Bimbingan Karir
Layanan bimbingan karir menurut Mamat Supriatna dan Nandang Budiman 2006: 45-58 adalah sebagai berikut:
1. Layanan Pengembangan Kematangan Karir Layanan ini bertujuan untuk memberikan bantuan dan
kemudahan baik melalui bantuan fisik maupun psikologis kepada siswa apabila terjadi perkembangan kematangan
karir siswa. Layanan ini mengembangkan dua dimensi yaitu aspek kognitif dan non kognitif. Pada aspek kognitif
kematangan karir siswa terdiri atas aspek pengetahuan tentang dunia kerja, pengetahuan tentang kelompok
pekerjaan yang lebih disukai dan pengetahuan tentang membuat keputusan. Sedangkan pada aspek non kognitif
kematangan siswa terdiri dari aspek perencanaan karir, eksplorasi karir, dan realisme keputusan karir.
2. Layanan Pengembangan Analisis Peluang Karir Layanan bimbingan yang berupaya memfasilitasi siswa agar
mereka mengembangkan
kemampuan menganalisis
kesempatan untuk berkarir. Ada empat aspek yang mendasari siswa memiliki kemampuan menganalisis
peluang karir yaitu pengembangan kesadaran karir, sikap karir, motif karir dan komitmen karir.
3. Layanan Pengembangan Kemampuan Membuat Keputusan Karir
Layanan ini membantu siswa dalam membuat dan menentukan pilihan karir siswa. Kemampuan dalam
membuat keputusan karir di pengaruhi oleh aspek pengetahuan, kesiapan dan keterampilan siswa.
Bentuk layanan bimbingan karir menurut Tohirin 2009: 135 sebagai berikut:
1 Layanan informasi tentang pemahaman diri yang meliputi kemampuan intelektual, bakat khusus di bidang akademik,
minat-minat umum dan khusus, hasil belajar dalam berbagai bidang studi, sifat-sifat kepribadian yang ada relevansinya
dengan karir seperti potensi kepemimpinan, kerajinan, kejujuran, keterbukaan, nilai-nilai kehidupan dan cita-cita
masa depan, keterampilan-keterampilan khusus yang dimiliki siswa, kesehatan fisik dan mental, dan kematangan
vokasional. 2 Layanan informasi tentang lingkungan hidup yang relevan
bagi perencanaan karir yang meliputi informasi pendidikan, informasi jabatan atau informasi karir.
3 Layanan penempatan Adalah usaha-usaha membantu siswa merencanakan masa
depannya selama masih duduk di bangku sekolah atau
madrasah dan sesudah tamat, dalam mengambil program studi tertentu sebagai studi lanjutan atau langsung bekerja.
Layanan penempatan ini meliputi perencanaan masa depan, pengambilan keputusan, penyaluran ke salah satu jalur studi
akademik, program kegiatan ekstrakurikuler, program persiapan prajabatan, pemantapan dan reorientasi apabila
diperlukan, pengumpulan data dalam rangka penelitian terhadap mereka yang sudah tamat sekolah.
4 Layanan orientasi Layanan orientasi untuk bidang pengembangan karir
meliputi suasana, lembaga, dan objek karir kerja seperti kantor, bengkel, pabrik, pengoperasionalan perangkat kerja
tertentu. Menurut Modul Panduan Pelayanan Bimbingan Karir
2011: 25 bentuk pelayanan bimbingan karir yaitu: 1
Kompetensi Mengenali diri sendiri Kompetensi mengenali diri sendiri yang dilakukan oleh
siswa dan
dipandu oleh
Guru Bimbingan
KonselingKonselor kegiatan yang dilakukan yaitu mengenali diri sendiri, mencari hal terpenting dari diri
sendiri, mempertimbangkan
kemampuan akademis,
memahami jenis ketrampilan yang dimiliki, memahami kondisi kerja yang disukai, mempertimbangkan dukungan
keluarga, menyadari adanya bias gender di masyarakat terkait dengan hukum alam dan peran, memahami
pekerjaan tersebut untuk kaum laki-laki atau perempuan. 2
Kompetensi kesadaran akan kesempatan bekerja Kegiatan dalam kompetensi ini yaitu memahami mengenai
pasar kerja, presentasi pasar kerja berdasarkan profesional dan dinas tenaga kerja, melakukan kunjungan ke
perusahaan, memahami kompetensi diri sendiri ketika menjadi seorang pengusaha, memahami profil pekerjaan
yang di impikan, memahami keterampilan pekerjaan utama dalam pasar tenaga kerja, memahami nilai
keterampilan kerja utama, memahami keterampilan teknis yang diketahui.
3 Kompetensi membuat keputusan pendidikan dan karir
Kegiatan yang dilakukan dalam kompetensi ini yaitu kegiatan presentasi dari guru SMK dan SMA, memahami
program PAKET, kegiatan presentasi dari tutor PAKET, presentasi dari dosen.
4 Kompetensi pembelajaran transisional dan pengetahuan
akan persyaratan kerja Kegiatan yang dilakukan dalam kompetensi ini yaitu
memahami nilai semua pilihan, memahami keterampilan yang sudah di dapat, menulis surat lamaran dan daftar
riwayat hidup, mempersipkan diri untuk wawancara, memahami tentang kontrak.
Dari teori di atas maka dapat di simpulkan bahwa bentuk layanan Bimbingan Karir yaitu layanan informasi tentang
pemahaman diri mengenai bakat, minat dan cita-cita, layanan informasi tentang lingkungan hidup, layanan penempatan dan
layanan orientasi.
g. Indikator Bimbingan Karir
Indikator Bimbingan Karir mengacu pada tujuan Bimbingan Karir yang telah di kemukakan oleh Mamat
Supriatna dan Nandang Budiman. Indikator ini meliputi pemahaman diri, pengenalan nilai-nilai diri dan masyarakat,
pemahaman lingkungan, hambatan dan cara mengatasi hambatan, dan perencanaan masa depan.
B. Penelitian yang Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Sutopo Rahayu 2007 yang berjudul “Pengaruh Pengalaman Kerja Dalam Praktik Kerja Industri dan Prestasi
Belajar Akuntansi terhadap Kesiapan Memasuki Dunia Kerja Siswa Kelas XII Program Keahlian Akuntansi SMK Muhammadiyah 2 Klaten
Utara Tahun Ajaran 20082009”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1 Terdapat pengaruh positif Pengalaman Kerja dalam Praktik Kerja
Industri terhadap Kesiapan Memasuki Dunia Kerja, hal ini ditunjukkan dengan R
2
adalah 0,073 dan t
hitung
sebesar 3,159 lebih besar dari pada