Tabel 19. Hasil Pengujian Linieritas Hubungan
Deviation from Linearity Kategori
X
1
dengan Y 0,981
Linier X
2
dengan Y 0,375
Linier X
3
dengan Y 1,027
Linier
Berdasarkan Tabel 19 hasil uji linieritas antara variabel dependen Kesiapan Kerja dengan variabel independen Prestasi Belajar
Akuntansi diperoleh harga F
hitung
sebesar 0,981 lebih kecil dari F
tabel
sebesar 2,75, sehingga dinyatakan linier. Hasil uji linieritas antara variabel dependen Kesiapan Kerja dengan variabel independen Praktik
Kerja Industri diperoleh harga F
hitung
sebesar 0,375 lebih kecil dari F
tabel
sebesar 2,75, sehingga dinyatakan linier. Hasil uji linieritas antara variabel dependen Kesiapan Kerja dengan variabel independen
Bimbingan Karir diperoleh harga F
hitung
sebesar 1,027 lebih kecil dari F
tabel
sebesar 2,75, sehingga dinyatakan linier.Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa hubungan X
1
terhadap Y diperoleh harga F
hitung
sebesar 0,981 memiliki hubungan yang linier karena kenaikan skor variabel bebas diikuti dengan kenaikan skor variabel terikat.
Hubungan X
2
terhadap Y diperoleh harga F
hitung
sebesar 0,375 memiliki hubungan yang linier karena kenaikan skor variabel bebas
diikuti dengan kenaikan skor variabel terikat. Hubungan X
3
terhadap Y diperoleh harga F
hitung
sebesar 1,027 memiliki hubungan yang linier
karena kenaikan skor variabel bebas diikuti dengan kenaikan skor variabel terikat.
2. Uji Multikolinearitas
Tabel 20. Hasil Pengujian Multikolinieritas
Model Summary
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate 1
,660
a
,435 ,388
2,245
a. Predictors: Constant, Bimbingan_Karir, Prestasi_Belajar_Akuntansi, Praktik_Kerja_industri
Berdasarkan hasil pengolahan data di atas menunjukkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas antar variabel, hal ini dibuktikan dengan
diperoleh harga koefisien korelasi sebesar 0,660 lebih kecil dari nilai interkorelasi 0,70. Hal ini dapat disimpulkan bahwa variabel bebas
saling berdiri sendiri dan tidak memiliki kesamaanantara variabel bebas yang lain, oleh karena itu tidak terjadi multikolinearitas dari
ketiga variabel bebas sehingga dapat digunakan untuk analisis regresi ganda.
C. Pengujian Hipotesis
Dalam menganilisis data hasil pengolahan data diperlukan serangkaian pengujian hipotesis terlebih dahulu. Pengujian hipotesis
pertama, kedua dan ketiga menggunakan rumus analisis regresi sederhana, dan untuk hipotesis keempat menggunakan analisis regresi
ganda tiga prediktor. Kedua teknik analisis ini menggunakan bantuan program SPSS 20 for windows. Hasil yang diperoleh dari analisis tersebut
menguraikan tentang pengaruh antara masing-masing variabel bebas;
Prestasi Belajar Akuntansi X
1
, Praktik Kerja Industri X
2
dan Bimbingan Karir X
3
dengan variabel terikat; Kesiapan Kerja Y. Penjelasan tentang hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Pengujian Hipotesis Pertama Prestasi Belajar Akuntansi
Terhadap Kesiapan Kerja
Hipotesis pertama menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif Prestasi Belajar Akuntansi terhadap Kesiapan Kerja Siswa
Kelas XII Program Keahlian Akuntansi SMK Muhammadiyah Karangmojo Tahun Ajaran 20142015. Berikut ini adalah ringkasan
hasil pengujian hipotesis pertama dengan analisis regresi sederhana. Tabel 21. Ringkasan Hasil Analisis Regresi X
1
terhadap Y
Variabel Koefisien
X
1
0,015 Konstanta
65,676 r
x1y
0,247 r
2 x1y
0,012 Sumber : SPSS
Berdasarkan tabel di atas diperoleh koefisien korelasi r
x1y
positif sebesar 0,247 artinya antara Prestasi Belajar Akuntansi dan Kesiapan Kerja memiliki hubungan positif. Diperoleh koefisien
determinasi r
2 x1y
sebesar 0,012 berarti pengaruh Prestasi Belajar Akuntansi terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII Program
Keahlian Akuntansi SMK Muhammadiyah Karangmojo Tahun Ajaran
20142015 sebesar 1,2 sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.
Berdasarkan tabel 21, garis regresi dapat dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut:
Y = 65,676 + 0,015X
1
Persamaan di atas menunjukkan bahwa nilai koefisien X
1
sebesar 0,015 yang berarti jika Prestasi Belajar Akuntansi X
1
meningkat 1 poin maka akan meningkatkan Kesiapan Kerja sebesar 0,015 poin. Dari perhitungan tersebut juga dapat dilihat bahwa r
hitung
sebesar 0,247 lebih besar dari r
tabel
sebesar 0,244 sehingga hipotesis diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh positif Prestasi Belajar Akuntansi terhadap Kesiapan Kerja.
2. Pengujian Hipotesis Kedua Praktik Kerja Industri Terhadap
Kesiapan Kerja
Hipotesis kedua menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif Praktik Kerja Industri terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII
Program Keahlian Akuntansi SMK Muhammadiyah Karangmojo Tahun Ajaran 20142015. Berikut ini adalah ringkasan hasil pengujian
hipotesis kedua dengan analisis regresi sederhana.
Tabel 22. Ringkasan Hasil Analisis Regresi X
2
terhadap Y Variabel
Koefisien X
2
0,501 Konstanta
37,749 r
x2y
0,513 r
2 x2y
0,263 Sumber : SPSS
Berdasarkan tabel 22 di atas diperoleh koefisien korelasi r
x2y
positif sebesar 0,513, artinya antara Praktik Kerja Industri dan Kesiapan Kerja memiliki hubungan positif. Diperoleh koefisien
determinasi r
2 x2y
sebesar 0,263, itu berarti pengaruh Praktik Kerja Industri terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII Program Keahlian
Akuntansi SMK Muhammadiyah Karangmojo Tahun Ajaran 20142015 sebesar 26 sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor
lain. Berdasarkan tabel 22, garis regresi dapat dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut:
Y = 37,749 + 0,501X
2
Persamaan di atas menunjukkan bahwa nilai koefisien X
2
sebesar 0,501 yang berarti jika Praktik Kerja Industri X
2
meningkat 1 poin maka akan meningkatkan Kesiapan Kerja sebesar 0,501
poin.Dari perhitungan tersebut juga dapat dilihat bahwa koefisien r
hitung
0,263 lebih besar dari r
tabel
sebesar 0,244 maka hipotesis diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh positif Praktik Kerja Industri terhadap Kesiapan Kerja.
3. Pengujian Hipotesis Ketiga Bimbingan Karir Terhadap Kesiapan
Kerja
Hipotesis ketiga menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif Bimbingan Karir terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII Program
Keahlian Akuntansi SMK Muhammadiyah Karangmojo Tahun Ajaran 20142015. Berikut ini adalah ringkasan hasil pengujian hipotesis
kedua dengan analisis regresi sederhana. Tabel 23. Ringkasan Hasil Analisis Regresi X
3
terhadap Y Variabel
Koefisien X
3
0,530 Konstanta
30,707 r
x3y
0,701 r
2 x3y
0,491 Sumber : SPSS
Berdasarkan tabel 23 di atas diperoleh koefisien korelasi r
x2y
positif sebesar 0,701, artinya antara Bimbingan Karir dan Kesiapan Kerja memiliki hubungan positif. Diperoleh koefisien determinasi r
2 x2y
sebesar 0,491, itu berarti pengaruh Bimbingan Karir terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII Program Keahlian Akuntansi SMK
Muhammadiyah Karangmojo Tahun Ajaran 20142015 sebesar 49 sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Berdasarkan tabel 23,
garis regresi dapat dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut: Y = 30,707 + 0,530X
3