CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Lampiran 520 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan c.
Instrumen Keuangan lanjutan B.
Liabilitas keuangan
Grup mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam kategori a liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan b liabilitas keuangan yang diukur
dengan biaya perolehan diamortisasi. Liabilitas keuangan dikeluarkan dari laporan posisi keuangan neraca konsolidasian ketika liabilitas telah dilepaskan atau dibatalkan
atau kadaluwarsa.
a Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Kategori ini terdiri dari dua sub-kategori: liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang pada saat pengakuan awal
telah ditetapkan oleh Grup untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika
merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek
yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dicatat dalam laporan
laba rugi konsolidasian sebagai “Keuntungankerugian yang belum direalisasi dari kenaikanpenurunan nilai wajar instrumen keuangan”. Beban bunga dari
liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dicatat di dalam “Beban bunga”.
Jika Grup pada pengakuan awal telah menetapkan instrumen utang tertentu sebagai nilai wajar melalui laporan laba rugi opsi nilai wajar, maka selanjutnya,
penetapan ini tidak dapat diubah. Berdasarkan PSAK 55 Revisi 2006, instrumen utang yang diklasifikasikan sebagai opsi nilai wajar, terdiri dari kontrak utama
dan derivatif melekat yang harus dipisahkan.
Perubahan nilai wajar terkait dengan liabilitas keuangan yang ditetapkan untuk diukur
pada nilai
wajar melalui
laporan laba
rugi diakui
di dalam
“Keuntungankerugian dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan”. b
Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya
perolehan diamortisasi diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi. Setelah pengakuan awal, Grup mengukur seluruh liabilitas keuangan yang diukur
dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Amortisasi suku bunga efektif diakui sebagai “Beban bunga”.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Lampiran 521 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan c.
Instrumen Keuangan lanjutan C.
Penghentian pengakuan
Penghentian pengakuan aset keuangan dilakukan ketika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau ketika aset keuangan tersebut
telah ditransfer dan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset tersebut telah ditransfer jika, secara substansial seluruh risiko dan manfaat tidak
ditransfer, maka Grup melakukan evaluasi untuk memastikan keterlibatan berkelanjutan atas kendali yang masih dimiliki tidak mencegah penghentian pengakuan. Liabilitas
keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
Agunan yang diserahkan oleh Grup di dalam perjanjian dijual dengan janji untuk dibeli kembali dan transaksi securities lending dan borrowing tidak dihentikan pengakuannya
karena Grup secara substansial masih memiliki seluruh risiko dan manfaat atas agunan tersebut, berdasarkan ketentuan bahwa harga pembelian kembali telah ditentukan di
awal, sehingga kriteria penghentian pengakuan tidak terpenuhi.
D. Reklasifikasi aset keuangan
Grup tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi instrumen keuangan dari atau ke kategori instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi selama
instrumen keuangan tersebut dimiliki atau diterbitkan.
Grup tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun
sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo
lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan jumlah nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut:
a dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali di mana perubahan suku bunga pasar tidak akan berpengaruh
secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut; b terjadi setelah Grup telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok
aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau Grup telah memperoleh pelunasan dipercepat; atau
c terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali Grup, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Grup.
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang
belum direalisasi tetap dilaporkan dalam komponen laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya, dan pada saat
itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian harus diakui pada laporan laba rugi konsolidasian.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Lampiran 522 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan c.
Instrumen Keuangan lanjutan E.
Klasifikasi atas instrumen keuangan
Grup mengklasifikasikan
instrumen keuangan
dalam klasifikasi
tertentu yang
mencerminkan sifat dari informasi dan mempertimbangkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut. Klasifikasi instrumen keuangan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Kategori yang didefinisikan Golongan ditentukan oleh Bank
oleh PSAK 55 Revisi 2006 dan Anak Perusahaan
Sub-golongan
Aset keuangan Aset keuangan yang diukur
pada nilai wajar melalui laba rugi
Aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan
Efek-efek Obligasi Pemerintah
Tagihan derivatif - Tidak terkait lindung nilai
Investasi Pemegang Polis pada Kontrak Unit-Linked
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek -efek
Tagihan lainnya Tagihan atas efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali
Kredit yang diberikan Piutang pembiayaan konsumen
Investasi bersih dalam sewa pembiayaan Tagihan akseptasi
Aset lain-lain Pendapatan yang masih
akan diterima Piutang transaksi nasabah
Penjualan efek-efek yang masih harus diterima
Tagihan terkait dengan transaksi ATM dan kartu
kredit Tagihan kepada pemegang
polis Aset keuangan dimiliki hingga
jatuh tempo Efek -efek
Obligasi Pemerintah Aset keuangan tersedia untuk
dijual Efek -efek
Obligasi Pemerintah Penyertaan saham
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Lampiran 523 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan c.
Instrumen Keuangan lanjutan E.
Klasifikasi atas instrumen keuangan lanjutan
Kategori yang didefinisikan Golongan ditentukan oleh Bank
oleh PSAK 55 Revisi 2006 dan Anak Perusahaan
Sub-golongan
Liabilitas keuangan
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi Liabilitas keuangan dalam
kelompok diperdagangkan Liabilitas derivatif bukan
lindung nilai Liabilitas Kepada
Pemegang Polis Unit- Linked
Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan
diamortisasi Liabilitas segera
Beban bunga yang masih harus dibayar
Simpanan nasabah Giro
Tabungan Deposito berjangka
Simpanan dari bank lain Giro dan tabungan
Inter-bank call money Deposito berjangka
Liabilitas atas efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali
Liabilitas akseptasi Efek-efek yang diterbitkan
Pinjaman yang diterima
Liabilitas lain-lain Utang transaksi nasabah
Setoran jaminan Pembelian efek-efek yang
masih harus dibayar Cadangan atas bonus dan
insentif, cuti dan THR pegawai
Biaya yang masih harus dibayar operasional IT
Liabilitas kepada pemegang polis
Liabilitas terkait dengan transaksi ATM dan kartu
kredit Pinjaman subordinasi
Rekening administratif
Fasilitas kredit yang diberikan yang belum digunakan committed Letters of credit yang tidak dapat dibatalkan
Garansi yang diberikan Standby letters of credit
F. Saling hapus instrumen keuangan
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus disajikan dalam laporan posisi keuangan neraca konsolidasian jika memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk
melakukan saling hapus buku atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan
liabilitasnya secara simultan.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Lampiran 524 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan c.
Instrumen Keuangan lanjutan G.
Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan
a Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan neraca konsolidasian, Grup
mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok
aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut
sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut “peristiwa yang merugikan”, dan peristiwa yang merugikan tersebut
berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Kriteria yang digunakan oleh Grup untuk menentukan bukti obyektif dari penurunan nilai adalah sebagai berikut:
1. kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; 2. pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran
pokok atau bunga; 3. pihak pemberi pinjaman, dengan alasan ekonomi atau hukum sehubungan
dengan kesulitan
keuangan yang
dialami pihak
peminjam, memberikan keringanan konsesi pada pihak peminjam yang tidak mungkin diberikan jika
pihak peminjam tidak mengalami kesulitan tersebut; 4. terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau
melakukan reorganisasi keuang an lainnya; 5. hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan; atau
6. data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi.
Khusus untuk kredit yang diberikan, Grup menggunakan kriteria tambahan untuk menentukan bukti obyektif penurunan nilai sebagai berikut:
1. Kredit yang diberikan dengan kolektibilitas Kurang Lancar, Diragukan dan Macet kredit non-performing sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia Catatan
2c.G.d. 2. Semua kredit yang direstrukturisasi.
Grup pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai atas aset keuangan. Penilaian secara individual dilakukan atas aset keuangan yang
secara individual mengalami penurunan nilai yang signifikan, dengan menggunakan metode discounted cash flows. Aset keuangan yang tidak signifikan namun
mengalami penurunan nilai dan aset keuangan yang tidak mengalami penurunan nilai, dimasukkan dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko
yang serupa dan dilakukan penilaian secara kolektif.
Jika Grup menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik yang jumlahnya signifikan maupun
tidak signifikan, maka aset keuangan tersebut akan dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan penurunan
nilai kelompok aset keuangan tersebut dilakukan secara kolektif. Aset keuangan yang penurunan nilainya dilakukan secara individual, dan untuk itu kerugian
penurunan nilai telah diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.