Piutang Pembiayaan Konsumen IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Lampiran 541 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan r.
Aset Tetap dan Aset Sewa Guna Usaha lanjutan
ii. Aset Sewa Guna Usaha Bank Mandiri menerapkan PSAK No. 30 Revisi 2007 tentang Sewa, yang efektif dimulai
pada atau setelah tanggal 1 Januari 2008. Berdasarkan PSAK No. 30 Revisi 2007, penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang
mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian
tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Menurut PSAK revisi ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan
kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substansi seluruh
risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
Berdasarkan PSAK No. 30 Revisi 2007, dalam sewa pembiayaan, Bank dan Anak Perusahaan mengakui aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan neraca
konsolidasian pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran
sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sewa. Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode
selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi konsolidasian. Aset sewa
guna usaha disajikan sebagai bagian aset tetap disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewa guna usaha dan periode masa sewa, jika tidak
ada kepastian yang memadai bahwa Bank akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa.
Dalam sewa operasi, Bank mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus straight-line basis selama masa sewa.
iii. Aset dengan Perjanjian Kerjasama Operasional KSO Aset Bank yang diserahkan kepada investor dalam perjanjian KSO dengan pola Bangun,
Kelola, serah Build, Operate, TransferBOT akan diserahkan kembali oleh investor kepada Bank pada akhir masa KSO. Bank pada saat menerima kembali aset KSO tersebut akan
membukukan aset KSO tersebut dengan mengkredit akun penghasilan KSO jika terdapat kepastian tentang manfaat ekonomi dari diperolehnya aset tersebut atau penghasilan
tangguhan atau deferred income jika belum terdapat kepastian tentang manfaat ekonominya. Aset KSO dibukukan sebesar nilai wajar atau biaya pembangunan yang
tercantum di perjanjian KSO atau sebesar biaya perolehannya, dipilih yang paling objektif atau layak.