Anak Perusahaan dan Perusahaan Asosiasi lanjutan PT AXA Mandiri Financial Services

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain Lampiran 512 1. UMUM lanjutan h. Struktur dan Manajemen lanjutan Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Komite Audit Bank Mandiri terdiri dari: 2011 2010 Ketua merangkap anggota : Gunarni Soeworo Gunarni Soeworo Anggota : Krisna Wijaya Mahmuddin Yasin Anggota : Cahyana Ahmadjayadi Krisna Wijaya Anggota : Zulkifli Djaelani Zulkifli Djaelani Anggota : Imam Soekarno Imam Soekarno Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Komite Remunerasi dan Nominasi Bank Mandiri terdiri dari: 2011 2010 Ketua merangkap anggota : Edwin Gerungan Edwin Gerungan Anggota : Muchayat Muchayat Anggota : Gunarni Soeworo Gunarni Soeworo Anggota : Mahmuddin Yasin Mahmuddin Yasin Anggota : Pradjoto Pradjoto Anggota : Cahyana Ahmadjayadi Cahyana Ahmadjayadi Anggota : Krisna Wijaya Krisna Wijaya Sekretaris ex-officio : Sanjay Bharwani Sanjay Bharwani Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Komite Pemantau Risiko dan Good Corporate Governance Bank Mandiri terdiri dari: 2011 2010 Ketua merangkap anggota : Pradjoto Pradjoto Anggota : Edwin Gerungan Edwin Gerungan Anggota : Muchayat Muchayat Anggota : Cahyana Ahmadjayadi Cahyana Ahmadjayadi Anggota : Krisna Wijaya Krisna Wijaya Anggota : Tama Widjaja Tama Widjaja Sekretaris ex-officio : Lisana Irianiwati Lisana Irianiwati Jumlah karyawan Bank Mandiri pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing adalah 27.907 orang dan 25.236 orang tidak diaudit.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

Direksi bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian Bank dan Anak Perusahaan “Grup” yang telah diselesaikan pada tanggal 7 Maret 2012. Kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Bank dan Anak Perusahaan adalah seperti dijabarkan di bawah ini: Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Bapepam -LK No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” yang terdapat dalam lampiran keputusan ketua Bapepam-LK No. KEP-06PM2000 tanggal 13 Maret 2000 sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-554BL2010 tanggal 30 Desember 2010 dan surat edaran No. SE-02BL2008 tanggal 31 Januari 2008 tentang “Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Pertambangan Umum, Minyak dan Gas Bumi, dan Perbankan”. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain Lampiran 513 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan harga perolehan, kecuali untuk aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual, aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, dan seluruh instrumen derivatif yang diukur berdasarkan nilai wajar. Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan akuntansi berbasis akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas-aktivitas operasional, investasi dan pendanaan. Laporan keuangan Anak Perusahaan yang bergerak dalam bidang perbankan syariah disusun berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 101 “Penyajian Laporan Keuangan Syariah”, PSAK No. 102, “Akuntansi Murabahah”, PSAK No. 104, “Akuntansi Istishna”, PSAK No. 105, “Akuntansi Mudharabah”, PSAK No. 106, “Akuntansi Musyarakah”, PSAK No. 107, “Akuntansi Ijarah”, Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia PAPSI dan standar akuntansi keuangan lain yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia, mencakup pula pedoman akuntansi dan pelaporan yang ditetapkan oleh otoritas perbankan Indonesia dan Bapepam-LK. Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Indonesia, dibutuhkan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi:  nilai aset dan liabilitas dilaporkan dan pengungkapan atas aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasian;  jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula. Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini, kecuali dinyatakan lain, dibulatkan menjadi jutaan Rupiah yang terdekat.

b. Perubahan Kebijakan Akuntansi

Berikut ini adalah perubahan standar akuntansi, dan interpretasi yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2011: - PSAK 1 Revisi 2009 – Penyajian Laporan Keuangan, - PSAK 2 Revisi 2009 – Laporan Arus Kas, - PSAK 3 Revisi 2010 – Laporan Keuangan Interim, - PSAK 4 Revisi 2009 – Laporan Keuangan Konsolidasi dan Laporan Keuangan Tersendiri, - PSAK 5 Revisi 2009 – Segmen Operasi, - PSAK 7 Revisi 2010 – Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi, - PSAK 8 Revisi 2010 – Peristiwa Setelah Akhir Periode Pelaporan, - PSAK 12 Revisi 2009 – Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama, - PSAK 15 Revisi 2009 – Investasi dalam Entitas Asosiasi, - PSAK 19 Revisi 2010 – Aset Tak Berwujud, - PSAK 22 Revisi 2010 – Kombinasi Bisnis, - PSAK 23 Revisi 2010 – Pendapatan, - PSAK 25 Revisi 2009 – Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan,