Simpanan dari Bank Lain
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Lampiran 547 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan ae. Dana Syirkah Temporer
Dana Syirkah temporer adalah dana yang diterima oleh Anak Perusahaan PT Bank Syariah Mandiri. Anak Perusahaan mempunyai hak untuk mengelola dan menginvestasikan dana, baik
sesuai dengan kebijakan Anak Perusahaan atau kebijakan pembatasan dari pemilik dana, dengan keuntungan dibagikan sesuai dengan kesepakatan.
Dana Syirkah temporer tidak dapat digolongkan sebagai liabilitas. Hal ini karena Anak Perusahaan tidak berkewajiban untuk mengembalikan jumlah dana awal dari pemilik dana
kecuali akibat kelalaian atau wanprestasi ketika mengalami kerugian. Di sisi lain, dana Syirkah temporer tidak dapat digolongkan sebagai ekuitas karena mempunyai waktu jatuh tempo dan
pemilik dana tidak mempunyai hak kepemilikan yang sama dengan pemegang saham seperti hak voting dan hak atas realisasi keuntungan yang berasal dari aset lancar dan aset non
investasi current and other non investment accounts.
Pemilik dana Syirkah temporer memperoleh bagian atas keuntungan sesuai kesepakatan dan menerima kerugian berdasarkan jumlah dana dari masing-masing pihak. Pembagian hasil dana
Syirkah temporer dapat dilakukan dengan konsep bagi hasil atau bagi untung.
af. Pendapatan dan Beban Bunga dan Pendapatan Syariah
i. Konvensional Pendapatan dan beban bunga untuk semua instrumen keuangan dengan interest bearing
dicatat dalam “pendapatan bunga” dan “beban bunga” di dalam laporan laba rugi konsolidasian menggunakan metode suku bunga efektif.
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk
mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran
atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat
bersih dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Grup mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan
kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, namun tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa datang. Perhitungan ini mencakup seluruh komisi, provisi, dan bentuk lain
yang diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi, dan seluruh premi atau diskon lainnya.
Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa telah diturunkan nilainya sebagai akibat kerugian penurunan nilai, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelahnya diakui
atas bagian aset keuangan yang tidak mengalami penurunan nilai dari aset keuangan yang mengalami penurunan nilai, berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto
arus kas masa datang dalam menghitung kerugian penurunan nilai.
ii. Pendapatan Syariah Di dalam pendapatan dan beban bunga terdapat pendapatan dan beban berdasarkan
prinsip syariah. Pendapatan pengelolaan dana oleh Anak Perusahaan sebagai mudharib terdiri atas pendapatan pembiayaan dengan akad murabahah, istishna, ijarah dan
pendapatan dari bagi hasil yaitu mudharabah, musyarakah dan pendapatan usaha utama lainnya.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Lampiran 548 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan af.
Pendapatan dan Beban Bunga dan Pendapatan Syariah lanjutan
ii. Pendapatan Syariah lanjutan Pengakuan keuntungan transaksi Murabahah dengan pembayaran tangguh atau secara
angsuran dilakukan selama periode akad sesuai dengan tingkat risiko dan upaya untuk merealisasikan keuntungan tersebut. Metode yang diterapkan Anak Perusahaan adalah
sebagai berikut: 1 Metode efektif anuitas sesuai jangka waktu akad:
a. Untuk Murabahah dengan pembayaran tangguh 1 satu tahun. b. Untuk Murabahah dengan pembayaran tangguh lebih dari 1 satu tahun dimana
risiko penagihan kas dari piutang piutang tak tertagih danatau beban pengelolaan piutang tersebut relatif kecil.
2 Metode proporsional sesuai jangka waktu akad untuk Murabahah dengan pembayaran tangguh lebih dari 1 satu tahun dimana risiko piutang tak tertagih danatau beban
pengelolaan piutang serta penagihan piutangnya relatif besar. Anak Perusahaan menetapkan kebijakan tingkat risiko berdasarkan ketentuan internal.
Anak Perusahaan melakukan penghentian amortisasi keuntungan ditangguhkan pada saat pembiayaan diklasifikasikan sebagai non performing.
Pendapatan istishna diakui dengan menggunakan metode persentase penyelesaian atau metode akad selesai.
Pendapatan ijarah diakui selama masa akad secara proporsional. Pendapatan bagi hasil musyarakah yang menjadi hak mitra pasif diakui dalam periode
terjadinya hak bagi hasil sesuai nisbah yang disepakati. Pendapatan bagi hasil mudharabah diakui dalam periode terjadinya hak bagi hasil sesuai
nisbah yang disepakati, dan tidak diperkenankan mengakui pendapatan dari proyeksi hasil usaha.
iii. Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil Dana Syirkah Temporer Hak nasabah atas bagi hasil dana syirkah temporer merupakan bagian bagi laba milik
nasabah yang didasarkan pada prinsip Mudharabah Muthlaqah, Mudharabah Muqayyadah dan Mudharabah Musytarakah atas hasil pengelolaan dana mereka oleh Anak
Perusahaan. Pendapatan yang dibagikan adalah pendapatan yang telah diterima.
Pembagian laba dilakukan berdasarkan prinsip bagi pendapatan yaitu dihitung dari pendapatan Anak Perusahaan yang diterima berupa pendapatan bruto.
Jumlah pendapatan marjin dan bagi hasil atas pembiayaan yang diberikan dan atas aset produktif lainnya akan dibagikan kepada nasabah penyimpan dana dan Anak Perusahaan,
dihitung secara proporsional sesuai dengan alokasi dana nasabah dan Anak Perusahaan yang dipakai dalam pembiayaan yang diberikan dan aset produktif lainnya yang disalurkan.
Selanjutnya, jumlah pendapatan marjin dan bagi hasil yang tersedia untuk nasabah tersebut kemudian dibagihasilkan ke nasabah penabung dan deposan sebagai shahibul
maal dan Anak Perusahaan sebagai mudharib sesuai dengan porsi nisbah bagi hasil yang telah disepakati sebelumnya. Pendapatan marjin dan bagi hasil dari pembiayaan dan aset
produktif lainnya yang memakai dana Anak Perusahaan, seluruhnya menjadi milik Anak Perusahaan, termasuk pendapatan dari transaksi Anak Perusahaan berbasis imbalan.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Lampiran 549 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan ag. Pendapatan Premi, Beban Klaim dan Premi yang Belum Merupakan Pendapatan
Pendapatan premi kontrak jangka pendek Anak Perusahaan diakui sebagai pendapatan selama periode risiko sesuai dengan proporsi jumlah proteksi asuransi yang diberikan. Pendapatan
premi kontrak jangka panjang Anak Perusahaan diakui sebagai pendapatan pada saat jatuh tempo polis.
Pendapatan premi yang diterima sebelum jatuh tempo polis dicatat sebagai simpanan pemegang polis pada laporan posisi keuangan neraca konsolidasian.
Klaim dan manfaat Anak Perusahaan terdiri dari klaim yang telah diselesaikan, klaim yang masih dalam proses penyelesaian dan estimasi atas klaim yang terjadi namun belum
dilaporkan. Klaim dan manfaat diakui sebagai beban pada saat terjadinya liabilitas untuk memberikan proteksi atas klaim. Klaim reasuransi yang diperoleh dari perusahaan reasuradur
diakui dan dicatat sebagai pengurang beban klaim dan manfaat pada periode yang sama dengan periode pengakuan beban klaim dan manfaat.
Total klaim dalam penyelesaian, termasuk klaim yang terjadi namun belum dilaporkan, dinyatakan berdasarkan perhitungan taksiran dengan menggunakan teknik perhitungan aktuaria
untuk asuransi. Perubahan dalam estimasi liabilitas klaim, sebagai hasil dari evaluasi lebih lanjut dan karena perbedaan antara taksiran klaim serta klaim yang dibayarkan, diakui sebagai
biaya tambahan atau pengurang biaya pada saat terjadinya perubahan.
Premi Anak Perusahaan yang belum merupakan pendapatan merupakan bagian dari premi yang telah diterima, namun belum diakui sebagai pendapatan premi. Premi yang belum
merupakan pendapatan dihitung secara agregat dari sekurang-kurangnya 40 premi tanggungan sendiri sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia
No. 424KMK.062003.
ah. Pendapatan Provisi dan Komisi
Sejak diberlakukannya PSAK No. 55 Revisi 2006 tanggal 1 Januari 2010, pendapatan provisi dan komisi dan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung yang berkaitan
dengan kegiatan pemberian kredit dan piutang pembiayaan konsumen diakui sebagai bagianpengurang dari nilai perolehan kredit dan piutang pembiayaan konsumen dan akan
diakui sebagai pendapatan bunga dengan cara diamortisasi berdasarkan metode suku bunga efektif.
Untuk kredit dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan yang dilunasi sebelum jatuh temponya, saldo pendapatan provisi danatau komisi dan biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung yang belum diamortisasi, diakui pada saat kredit dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan dilunasi.
Pendapatan provisi dan komisi lainnya yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan atau jangka waktu tertentu diakui pada saat terjadinya transaksi.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Lampiran 550 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan ai.
Imbalan Kerja Liabilitas Pensiun
Bank Mandiri menyelenggarakan program pensiun iuran pasti yang pesertanya adalah pegawai aktif Bank Mandiri sejak tanggal 1 Agustus 1999, serta program pensiun manfaat pasti yang
berasal dari masing-masing dana pensiun Bank Peserta Penggabungan. Program ini didanai melalui pembayaran kepada pengelola dana pensiun sebagaimana ditentukan dalam
perhitungan aktuaria yang dilakukan secara berkala.
Liabilitas imbalan
pensiun Bank
Mandiri dan
Anak Perusahaan
dihitung dengan
membandingkan manfaat yang akan diterima oleh karyawan dari Program Pensiun pada usia pensiun normal dengan manfaat yang akan diterima berdasarkan UU Ketenagakerjaan No.
132003 setelah dikurangi dengan akumulasi kontribusi karyawan dan hasil investasinya. Apabila manfaat pensiun lebih kecil dari pada manfaat menurut UU No. 132003, maka Bank
dan Anak Perusahaan harus membayar kekurangan tersebut.
Program pensiun berdasarkan UU Ketenagakerjaan adalah program imbalan pasti karena UU Ketenagakerjaan menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimum imbalan
pensiun. Program pensiun iuran pasti adalah program pensiun yang menentukan jumlah imbalan pensiun yang akan diberikan, biasanya berdasarkan pada satu faktor atau lebih seperti
usia, masa kerja atau kompensasi.
Liabilitas program pensiun imbalan pasti yang diakui di laporan posisi keuangan neraca konsolidasian adalah nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan
neraca dikurangi nilai wajar aset program, serta disesuaikan dengan keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Liabilitas imbalan pasti dihitung setiap
tahun oleh aktuaris independen menggunakan metode projected unit credit secara regular untuk periode tidak lebih dari satu tahun. Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan dengan
mendiskontokan estimasi arus kas keluar masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi perusahaan berkualitas tinggi dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan
yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalan yang bersangkutan.
Keuntungan dan kerugian aktuarial dapat timbul dari penyesuaian yang dibuat berdasarkan pengalaman dan perubahan asumsi-asumsi aktuarial. Apabila jumlah keuntungan atau kerugian
aktuarial ini melebihi 10,00 dari imbalan pasti atau 10,00 dari nilai wajar aset program maka kelebihannya dibebankan atau dikreditkan pada pendapatan atau beban selama sisa masa
kerja rata-rata para karyawan yang bersangkutan.
Liabilitas Imbalan Pasca-Kerja Lainnya
Bank memberikan gaji masa bebas tugas yaitu imbalan kepada karyawan sebelum usia pensiun jabatan karyawan dimana karyawan dibebaskan dari tugas-tugas rutin dan tidak masuk kerja,
tetapi memperoleh fasilitas kepegawaian yang ditentukan.
Hak atas imbalan ini pada umumnya diberikan apabila karyawan bekerja hingga mencapai usia pensiun dan memenuhi masa kerja tertentu. Prakiraan biaya imbalan ini dicadangkan
sepanjang masa kerja karyawan, dengan menggunakan metodologi akuntansi yang sama dengan metodologi yang digunakan dalam perhitungan program pensiun imbalan pasti, namun
disederhanakan. Liabilitas ini dinilai setiap tahun oleh aktuaris independen yang berkualifikasi.
Pembagian Tantiem
Bank Mandiri mencatat tantiem dengan menggunakan basis akrual dan membebankannya pada laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Lampiran 551 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan aj.
Opsi Saham
Bank Mandiri telah memberikan opsi saham kepada Direksi dan pegawai pimpinan berdasarkan posisi dan kriteria tertentu dalam Program Kompensasi Manajemen Berbasis Saham MSOP.
Jumlah biaya kompensasi saham dihitung pada tanggal diberikannya opsi saham dengan menggunakan nilai wajar dari opsi saham tersebut dan diakui sebagai bagian dari akun “Biaya
Gaji dan Tunjangan Pegawai” selama periode opsi saham berdasarkan program hak bertingkat graded vesting. Akumulasi biaya kompensasi saham diakui sebagai Opsi Saham pada akun
Ekuitas.
Nilai wajar dari opsi saham tersebut ditentukan berdasarkan pada laporan hasil penilaian aktuaria independen dengan menggunakan metode penentuan harga opsi Black Scholes.
ak. Laba per Saham
Laba per saham dihitung dengan membagi laba bersih konsolidasian akhir tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor selama tahun
berjalan.
Laba per saham dilusian dihitung setelah melakukan penyesuaian yang diperlukan terhadap jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dengan asumsi bahwa semua opsi
saham dilaksanakan pada saat penerbitan Catatan 34a dan 35.
Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar yang digunakan dalam menghitung laba per saham dilusian pada tanggal 31 Desember 2011
dan 2010 masing-masing adalah 23.134.862.110 lembar saham dan 20.993.040.798 lembar saham.
2011 2010
Jumlah rata-rata tertimbang lembar saham - Dasar 23.134.862.110
20.979.785.635 Penyesuaian atas efek berpotensi saham biasa:
MSOP - Tahap I -
- MSOP - Tahap II
- 2.726.799
MSOP - Tahap III -
10.528.364
Jumlah rata-rata tertimbang lembar saham - Dilusian 23.134.862.110
20.993.040.798
al. Segmen Operasi
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: a yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan
beban termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama;
b hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan
menilai kinerjanya; dan c tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
Sejak 1 Januari 2011, Grup menyajikan segmen operasi sesuai dengan PSAK 5 Revisi 2009 lihat Catatan 2b.b.iii.
Segmen geografis adalah komponen Bank dan Anak Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan jasa pada lingkungan wilayah ekonomi tertentu dan komponen itu
memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan wilayah ekonomi lain. Segmen geografis dibagi ke dalam
wilayah Indonesia, Asia Singapura, Malaysia, Hong Kong, Timor Leste dan Shanghai, Eropa Barat Inggris dan Cayman Islands.
Segmen operasi dibagi ke dalam segmen-segmen usaha berikut: korporasi, komersil dan bisnis; mikro dan ritel; konsumer; Treasury dan Financial Institution; Institutional banking; kantor pusat;
Anak perusahaan; Anak perusahaan syariah dan anak perusahaan lainnya.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Lampiran 552 3.
PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING
Beberapa estimasi dan asumsi dibuat dalam rangka penyusunan laporan keuangan konsolidasian dimana dibutuhkan pertimbangan manajemen dalam menentukan metodologi yang tepat untuk
penilaian aset dan liabilitas.
Manajemen membuat estimasi dan asumsi yang berimplikasi pada pelaporan nilai aset dan liabilitas atas tahun keuangan satu tahun kedepan. Semua estimasi dan asumsi yang diharuskan oleh
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia adalah estimasi terbaik yang didasarkan standar yang berlaku. Estimasi dan pertimbangan dievaluasi secara terus menerus dan berdasarkan pengalaman
masa lalu dan faktor-faktor lain termasuk harapan atas kejadian yang akan datang.
Walaupun estimasi dan asumsi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan estimasi dan asumsi
semula.
Sumber utama ketidakpastian estimasi a. Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan
Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi dievaluasi penurunan nilainya sesuai dengan Catatan 2c.
Kondisi spesifik debitur atau counterparty yang mengalami penurunan nilai dipertimbangkan dalam pembentukan cadangan kerugian atas aset keuangan dan dievaluasi secara individu
berdasarkan estimasi terbaik manajemen atas nilai kini arus kas yang diharapkan akan diterima. Dalam mengestimasi arus kas tersebut, manajemen membuat pertimbangan tentang situasi
keuangan debitur atau counterparty dan nilai realisasi bersih dari setiap agunan. Setiap aset keuangan yang mengalami penurunan nilai dinilai sesuai dengan manfaat yang ada, dan strategi
penyelesaian serta estimasi arus kas yang diperkirakan dapat diterima dan disetujui secara independen oleh Credit Risk Management Unit.
Perhitungan cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif meliputi kerugian kredit yang melekat dalam portofolio aset keuangan dengan karakteristik ekonomi yang sama ketika
terdapat bukti objektif penurunan nilai terganggu, tetapi penurunan nilai secara individu belum dapat
diidentifikasi. Dalam
menilai kebutuhan
untuk cadangan
kolektif, manajemen
mempertimbangkan faktor-faktor seperti kualitas kredit dan jenis produk. Guna membuat estimasi cadangan yang diperlukan, manajemen membuat asumsi untuk menentukan kerugian
yang melekat, dan untuk menentukan parameter input yang diperlukan, berdasarkan pengalaman masa lalu dan kondisi ekonomi saat ini. Keakuratan penyisihan tergantung pada
seberapa baik estimasi arus kas masa depan untuk cadangan counterparty tertentu dan asumsi model dan parameter yang digunakan dalam menentukan cadangan kolektif.