CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Lampiran 544 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan x.
Simpanan Nasabah lanjutan
Giro merupakan simpanan nasabah yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran, yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat melalui cek, kartu Anjungan Tunai Mandiri ATM,
atau dengan cara pemindahbukuan dengan bilyet giro atau sarana perintah pembayaran lainnya.
Tabungan merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan melalui counter dan ATM atau dengan cara pemindahbukuan melalui SMS Banking, Phone Banking
dan Internet Banking jika memenuhi persyaratan yang disepakati, tetapi penarikan tidak dapat dilaksanakan dengan menggunakan cek atau instrumen setara lainnya.
Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara nasabah dengan Bank. Deposito
berjangka dinyatakan sebesar nilai perolehan diamortisasi sesuai dengan perjanjian antara pemegang deposito berjangka dengan Bank.
Termasuk di dalam giro adalah giro dan tabungan wadiah. Giro wadiah dapat digunakan sebagai instrumen pembayaran dan dapat ditarik setiap saat melalui cek dan bilyet giro. Giro
wadiah serta tabungan wadiah mendapatkan bonus sesuai dengan kebijaksanaan Bank. Simpanan nasabah dalam bentuk giro wadiah dan tabungan wadiah dinyatakan sebesar
liabilitas Bank.
Simpanan nasabah diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan
perolehan simpanan nasabah diperhitungkan dalam jumlah simpanan yang diterima dan diamortisasi sepanjang estimasi umur simpanan tersebut. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan
akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
y. Simpanan dari Bank Lain
Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro, tabungan, inter-bank call money dengan periode jatuh tempo menurut
perjanjian kurang dari atau 90 hari dan deposito berjangka. Simpanan dari Bank lain dicatat sebagai liabilitas terhadap bank lain.
Di dalam simpanan dari bank lain termasuk simpanan syariah dalam bentuk giro wadiah, dan Sertifikat Investasi Mudharabah Antar Bank SIMA. SIMA merupakan sertifikat investasi yang
diterbitkan oleh BSM dengan sistem bagi hasil dan berupa penempatan antar bank. Jangka waktu SIMA setara dengan 1 - 6 bulan.
Simpanan dari bank lain diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan
perolehan simpanan diperhitungkan dalam jumlah pinjaman yang diterima dan diamortisasi sepanjang estimasi umur simpanan tersebut. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas
liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
z . Liabilitas manfaat polis masa depan dan liabilitas produk unit-linked pemegang polis
Liabilitas manfaat polis masa depan Anak Perusahaan dicatat pada laporan posisi keuangan neraca konsolidasian sebagai liabilitas lain-lain, berdasarkan perhitungan aktuaria. Kenaikan
atau penurunan liabilitas manfaat polis masa depan diakui sebagai beban atau pendapatan dalam laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Lampiran 545 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan z .
Liabilitas manfaat polis masa depan dan liabilitas produk unit-linked pemegang polis lanjutan
Liabilitas produk unit-linked pemegang polis diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan dalam kelompok diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi
atas liabilitas keuangan dalam kelompok diukur pada nilai wajar melalui laba-rugi.
Penerimaan dana dari pemegang polis untuk produk unit-linked non-syariah dilaporkan sebagai premi bruto dalam laporan laba rugi konsolidasian. Liabilitas produk unit-linked non-syariah
pemegang polis Anak Perusahaan disajikan dalam laporan posisi keuangan neraca konsolidasian sesuai dengan jumlah yang diterima - bersih setelah memperhitungkan bagian
premi yang diperoleh Anak Perusahaan, dengan pengakuan laba rugi yang disertai dengan kenaikan atas liabilitas produk unit-linked non-syariah pemegang polis.
Keuntungan atau kerugian dari kenaikan atau penurunan nilai pasar investasi dicatat sebagai pendapatan atau beban, disertai dengan pengakuan kenaikan atau penurunan liabilitas produk
unit-linked non-syariah pemegang polis pada laporan laba-rugi konsolidasian dan liabilitas produk unit-linked non-syariah pemegang polis pada laporan posisi keuangan neraca
konsolidasian.
Penerimaan dana dari pemegang polis untuk produk unit-linked syariah diakui sebagai liabilitas produk unit-linked syariah pemegang polis di laporan posisi keuangan neraca konsolidasian
sebesar jumlah yang diterima, setelah dikurangi bagian fee ujrah untuk Anak Perusahaan dalam rangka mengelola pendapatan dari produk unit-linked.
aa. Efek-efek yang Diterbitkan
Efek-efek yang diterbitkan oleh Bank dan Anak Perusahaan, termasuk floating rate notes, medium-term notes dan travelers’ cheques, pada pengukuran awal disajikan sebesar nilai wajar
ditambah dengan
biaya transaksi
yang dapat
diatribusikan langsung
dengan perolehanpenerbitan efek-efek yang diterbitkan. Biaya transaksi kemudian diamortisasi dengan
suku bunga efektif sampai dengan jatuh tempo dari efek-efek yang diterbitkan. Efek-efek yang diterbitkan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya
perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
ab. Pinjaman yang Diterima
Pinjaman yang diterima merupakan dana yang diterima dari bank lain, Bank Indonesia atau pihak lain dengan liabilitas pembayaran kembali sesuai dengan persyaratan perjanjian
pinjaman.
Pada pengukuran awal pinjaman yang diterima disajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan langsung dengan perolehanpenerbitan pinjaman yang
diterima. Pinjaman yang diterima diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi untuk liabilitas
keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.