Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain Lampiran 536 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan n. Tagihan Derivatif dan Liabilitas Derivatif lanjutan 1. Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang ditujukan dan memenuhi syarat sebagai instrumen lindung nilai atas nilai wajar dan keuntungan atau kerugian atas perubahan nilai wajar aset dan liabilitas yang dilindungi, diakui sebagai laba atau rugi yang dapat saling hapus dalam periode akuntansi yang sama. Setiap selisih yang terjadi menunjukkan terjadinya ketidakefektifan lindung nilai dan secara langsung diakui sebagai laba atau rugi konsolidasian tahun berjalan. 2. Bagian efektif dari keuntungan atau kerugian atas kontrak derivatif yang ditujukan sebagai lindung nilai atas arus kas dilaporkan sebagai pendapatan komprehensif lainnya. Bagian yang tidak efektif dari lindung nilai dilaporkan sebagai laba atau rugi konsolidasian tahun berjalan. 3. Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang ditujukan sebagai lindung nilai atas investasi bersih pada kegiatan operasi luar negeri dilaporkan sebagai pendapatan komprehensif lainnya, sepanjang transaksi tersebut dianggap efektif sebagai transaksi lindung nilai. 4. Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang tidak ditujukan sebagai instrumen lindung nilai atau kontrak derivatif yang tidak memenuhi persyaratan sebagai instrumen lindung nilai diakui sebagai laba atau rugi konsolidasian pada tahun berjalan. Tagihan derivatif diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, sedangkan liabilitas derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan dalam kelompok diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi untuk aset keuangan dan liabilitas keuangan dalam kelompok diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.

o. Kredit yang Diberikan

Kredit yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan dengan kas, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam dengan debitur yang mewajibkan debitur untuk melunasi utang berikut bunganya setelah jangka waktu tertentu, dan tagihan yang berasal dari transaksi perdagangan yang telah jatuh tempo yang belum diselesaikan dalam waktu 15 hari. Kredit sindikasi, kredit dalam rangka pembiayaan langsung dan pembiayaan bersama serta penerusan dinyatakan sebesar saldonya sesuai dengan porsi kredit yang risikonya ditanggung oleh Bank Mandiri dan Anak Perusahaan. Di dalam kredit yang diberikan termasuk pembiayaan oleh Bank Syariah Mandiri “BSM”, Anak Perusahaan, berupa piutang, pembiayaan dan pinjaman syariah. Penjelasan secara ringkas dari masing-masing jenis pembiayaan tersebut adalah sebagai berikut: Pembiayaan Mudharabah adalah kerja sama suatu usaha antara pihak pertama malik, shahibul mal atau Anak Perusahaan yang menyediakan seluruh modal dan pihak kedua amil, mudharib atau nasabah yang bertindak selaku pengelola dana dengan membagi keuntungan usaha sesuai dengan persentase tertentu yang disepakati dalam akad, sedangkan kerugian ditanggung sepenuhnya oleh Anak Perusahaan kecuali jika pihak kedua melakukan kesalahan yang disengaja, lalai atau menyalahi perjanjian. Pembiayaan Mudharabah dinyatakan sebesar saldo pembiayaan dikurangi dengan penyisihan kerugian. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain Lampiran 537 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan o. Kredit yang Diberikan lanjutan Pembiayaan Musyarakah adalah kerja sama di antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan porsi dana dengan ketentuan bahwa keuntungan akan dibagi sesuai dengan persentase yang disepakati, sedangkan kerugian ditanggung sesuai dengan porsi dana masing-masing. Pembiayaan Musyarakah dinyatakan sebesar saldo pembiayaan dikurangi dengan penyisihan kerugian. Piutang Ijarah adalah penyediaan dana dalam rangka memindahkan hak guna atau manfaat dari suatu barang atau jasa berdasarkan transaksi sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan barang itu sendiri kepada penyewa. Ijarah muntahiyah bittamlik adalah penyediaan dana dalam rangka memindahkan hak guna atau manfaat dari suatu barang atau jasa berdasarkan transaksi sewa dengan opsi pemindahan kepemilikan barang kepada penyewa. Piutang Murabahah adalah pembiayaan suatu barang dengan menegaskan harga belinya kepada pembeli dan pembeli membayarnya dengan harga yang lebih sebagai keuntungan yang disepakati. Piutang Murabahah dinyatakan sebesar jumlah piutang setelah dikurangi dengan ”marjin yang ditangguhkan” yang dapat direalisasikan dan penyisihan kerugian. Piutang Istishna adalah pembiayaan barang dalam bentuk pemesanan pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan atau pembeli Mustashni dan penjual atau pembuat Shani. Piutang istishna disajikan sebesar tagihan kepada pembeli dikurangi penyisihan kerugian. Pinjaman Qardh adalah pinjaman dana kepada nasabah dengan ketentuan bahwa nasabah wajib mengembalikan dana yang diterimanya pada waktu yang telah disepakati. Atas transaksi ini, Anak Perusahaan mendapatkan ujrah imbalan dan diakui pada saat diterima. Rahn merupakan transaksi gadai barang atau harta dari nasabah kepada Anak Perusahaan dengan uang sebagai gantinya. Barang atau harta yang digadaikan tersebut dinilai sesuai harga pasar dikurangi persentase tertentu. Atas transaksi ini, Anak Perusahaan mendapatkan ujrah imbalan dan diakui pada saat diterima. Kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang. Kredit yang dibeli dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional BPPN Bank Indonesia menerbitkan Peraturan Bank Indonesia No. 47PBI2002 tanggal 27 September 2002 tentang “Prinsip Kehati-hatian Dalam Rangka Pembelian Kredit oleh Bank dari BPPN” yang berlaku untuk semua pembelian kredit dari BPPN sejak 1 Januari 2002. Selisih antara pokok kredit dan harga pembelian diakui sebagai pendapatan yang ditangguhkan jika Bank membuat perjanjian kredit baru dengan debitur dan sebagai cadangan kerugian penurunan nilai jika Bank tidak membuat perjanjian kredit baru dengan debitur. Koreksi atas pendapatan yang ditangguhkan dan cadangan kerugian penurunan nilai hanya dapat dilakukan apabila Bank telah menerima pembayaran sebesar harga beli. Pendapatan dari kredit yang dibeli dari BPPN diakui secara tunai. Jika Bank membuat perjanjian kredit baru dengan debitur, penerimaan pembayaran dari debitur diakui sebagai pengurang pokok kredit danatau pendapatan bunga sesuai dengan persyaratan yang diatur dalam perjanjian kredit baru. Jika Bank tidak membuat perjanjian kredit baru dengan debitur, penerimaan pembayaran dari debitur harus diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokok kredit. Kelebihan penerimaan pembayaran dari saldo pokok kredit diakui sebagai pendapatan bunga.