Tabel 18 Korelasi Masing-masing Karakteristik Pemberian Kompensasi Insentif
Material dengan Semangat Kerja Karyawan
Karakteristik Koefisiensi
Korelasi Keterangan
Memadai adequate 0,583
Kuat Adil equitable
0,469 Cukup
Efektif cost effective 0,327
Cukup Aman secure
0,450 Cukup
Memberi dorongan incentive providing
0,449 Cukup
Dapat diterima acceptable to the employee
0,441 Cukup
Berdasarkan hasil uji korelasi pada masing-masing karakteristik pemberian kompensasi insentif dapat diketahui bahwa karakteristik
memadai adequate memiliki korelasi yang paling kuat dibandingkan karakteristik yang lain. Sementara itu, karakteristik efektif cost effective
memiliki korelasi yang paling lemah dibandingkan karakteristik yang lain.
E. Pembahasan
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara penilaian pemberian kompensasi insentif material dengan semangat kerja karyawan PT.
Maritim Timur Jaya Tual. Uji hipotesis dilakukan dengan teknik Spearman Rho dengan alasan sebaran data penelitian yang tidak normal dan linear.
Berdasarkan hasil uji hipotesis tersebut dapat diketahui bahwa penilaian pemberian kompensasi insentif material dan semangat kerja karyawan PT.
Maritim Timur Jaya Tual memiliki koefisiensi korelasi sebesar r = 0,535 dengan skor signifikansi p = 0,000 p 0,05. Hal tersebut menunjukkan
bahwa terdapat hubungan yang positif dan kuat antara penilaian pemberian kompensasi insentif material dengan semangat kerja karyawan PT. Maritim
Timur Jaya Tual. Hubungan yang positif dan kuat tersebut berarti semakin baik penilaian karyawan terhadap pemberian kompensasi insentif material
yang diberikan perusahaan, maka semakin tinggi pula semangat kerja karyawan PT. Maritim Timur Jaya Tual. Sebaliknya, semakin buruk penilaian
karyawan terhadap pemberian kompensasi insentif material yang diberikan perusahaan, semakin rendah pula semangat kerja karyawan PT. Maritim
Timur Jaya Tual. Adanya hubungan yang positif antara penilaian pemberian kompensasi
insentif material dengan semangat kerja karyawan PT. Maritim Timur Jaya tersebut sejalan dengan pernyataan yang dicetuskan oleh Anoraga 1992
bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi semangat kerja karyawan adalah pemberian kompensasi. Hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Hung-Wen Lee dan Mei-Chun Lin pada tahun 2014 serta Dinar Emilia Safitri, Sugeng Haryadi dan Rahmawati Prihastuty pada tahun 2014 juga
menemukan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara kepuasan pemberian kompensasi dengan semangat kerja karyawan. Dalam penelitian ini
kompensasi insentif material merupakan salah satu bentuk dari kompensasi Milkovich dan Newman, 1999.
Pemberian kompensasi insentif material merangsang minat karyawan untuk bekerja sehingga dapat bekerja dengan optimal Fitriana, 2013. Hal
serupa dikemukakan Milkovich dan Newman 1999 yang menyatakan bahwa pemberian kompensasi insentif material dapat meningkatkan kinerja,
partisipasi karyawan, serta antusiasme untuk bekerjasama. Karyawan akan merasa antusias dan mau berusaha keras Pigors dan Myers, 1973. Insentif
merupakan suatu kebijakan yang harus mampu menjadi sarana peningkatan semangat kerja karyawan agar karyawan dapat bekerja sesuai dengan apa
yang diinginkan perusahaan, serta sebagai alat untuk mempertahankan prestasi karyawan dimasa kini dan masa yang akan datang Sunardi, 2009.
Hasil hipotesis tersebut juga didukung dengan hasil uji t yang dilakukan pada Skala Kompensasi Insentif Material dan Skala Semangat Kerja. Hasil uji
t pada Skala Kompensasi Insentif menunjukkan bahwa mean empiris kompensasi insentif material memiliki perbedaan secara signifikan dan lebih
besar dari mean teoretisnya mean teoretis = 75; mean empirik = 89,3; p = 0,000. Hal tersebut menunjukkan bahwa subjek memiliki penilaian yang
baik terhadap pemberian kompensasi insentif material yang diberikan oleh perusahaan. Adanya penilaian yang positif dari karyawan ini menandakan
bahwa PT. Maritim Timur Jaya Tual telah memberikan kompensasi insentif material dengan baik. Pemberian kompensasi insentif material di PT. Maritim
Timur Jaya Tual sudah sesuai dengan kriteria pemberian kompensasi yang baik menurut Glueck 1982 yaitu memadai, adil, seimbang, efektif, aman,
memberi dorongan, dan dapat diterima. Pemberian kompensasi insentif yang