Uji Normalitas Uji Asumsi

Pemberian kompensasi insentif material merangsang minat karyawan untuk bekerja sehingga dapat bekerja dengan optimal Fitriana, 2013. Hal serupa dikemukakan Milkovich dan Newman 1999 yang menyatakan bahwa pemberian kompensasi insentif material dapat meningkatkan kinerja, partisipasi karyawan, serta antusiasme untuk bekerjasama. Karyawan akan merasa antusias dan mau berusaha keras Pigors dan Myers, 1973. Insentif merupakan suatu kebijakan yang harus mampu menjadi sarana peningkatan semangat kerja karyawan agar karyawan dapat bekerja sesuai dengan apa yang diinginkan perusahaan, serta sebagai alat untuk mempertahankan prestasi karyawan dimasa kini dan masa yang akan datang Sunardi, 2009. Hasil hipotesis tersebut juga didukung dengan hasil uji t yang dilakukan pada Skala Kompensasi Insentif Material dan Skala Semangat Kerja. Hasil uji t pada Skala Kompensasi Insentif menunjukkan bahwa mean empiris kompensasi insentif material memiliki perbedaan secara signifikan dan lebih besar dari mean teoretisnya mean teoretis = 75; mean empirik = 89,3; p = 0,000. Hal tersebut menunjukkan bahwa subjek memiliki penilaian yang baik terhadap pemberian kompensasi insentif material yang diberikan oleh perusahaan. Adanya penilaian yang positif dari karyawan ini menandakan bahwa PT. Maritim Timur Jaya Tual telah memberikan kompensasi insentif material dengan baik. Pemberian kompensasi insentif material di PT. Maritim Timur Jaya Tual sudah sesuai dengan kriteria pemberian kompensasi yang baik menurut Glueck 1982 yaitu memadai, adil, seimbang, efektif, aman, memberi dorongan, dan dapat diterima. Pemberian kompensasi insentif yang terarah dalam aturan yang jelas dapat meningkatkan semangat kerja karyawan Nitisemito, 1978. Perusahaan harus dapat menerapkan suatu sistem insentif yang layak dan adil, baik untuk kepentingan karyawan maupun untuk kepentingan perusahaan Evi, 2009. Hasil hipotesis juga didukung dengan hasil uji t Skala Semangat Kerja. Hasil uji t menunjukkan bahwa mean empiris semangat kerja memiliki perbedaan secara signifikan dan lebih besar dari mean teoretisnya mean teoretis = 110; mean empirik = 132,25; p = 0,000. Hal tersebut menunjukkan bahwa subjek memiliki semangat kerja yang tinggi. Namun, adanya semangat tinggi yang ada pada karyawan PT. Maritim Timur Jaya Tual ini tidak sesuai dengan apa yang diceritakan pihak HRD PT. Maritim Timur Jaya Tual pada wawancara sebelumnya. Pada wawancara tersebut, pihak HRD PT. Maritim Timur Jaya Tual mengatakan bahwa perusahaan sedang mengalami masalah yang berkaitan dengan karyawannya. Banyak karyawan yang mengeluhkan mengenai pekerjaan, tingginya absensi pada karyawan, serta banyak karyawan yang menunda pekerjaan dan malas dalam bekerja komunikasi pribadi, 19 September 2014. Menurut Nitisemito 1982, masalah-masalah seperti rendahnya produktivitas karyawan dikarenakan malas dan seringnya karyawan menunda pekerjaan, tingkat absensi yang tinggi, turn over yang tinggi, tingkat kerusakan meningkat, kegelisahan karyawan, tuntutan karyawan, dan pemogokan kerja mengindikasikan menurunnya semangat kerja karyawan. Berdasarkan hasil uji korelasi pada masing-masing karakteristik pemberian kompensasi insentif dapat diketahui bahwa karakteristik memadai adequate memiliki korelasi yang paling kuat r = 0,583 ; p = 0,000 dibandingkan karakteristik yang lain. Hal tersebut menunjukkan bahwa jumlah kompensasi insentif material yang diberikan PT. Maritim Timur Jaya Tual sudah dapat memenuhi kebutuhan karyawan. Terpenuhinya kebutuhan dasar karyawan ini berdampak pada penilaian baik karyawan terhadap sistem pemberian kompensasi insentif material di PT. Maritim Timur Jaya Tual. Menurut Sarwoto 1977 manusia terlebih dahulu cenderung ingin memenuhi kebutuhan dasar yang bersifat material. Jumlah bayaran yang diperoleh karyawan akan mempengaruhi reaksi karyawan Simamora, 2004. Sementara itu, karakteristik efektif cost effective memiliki korelasi yang paling lemah r = 0,327 ; p = 0,000 dibandingkan karakteristik yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa sistem pemberian kompensasi insentif material di PT. Maritim Timur Jaya Tual kurang efektif. Perusahaan harus dapat menerapkan suatu sistem pemberian kompensasi insentif yang layak, adil, efektif dan baik untuk kepentingan karyawan maupun perusahaan Evi, 2009.