Jenis Kompensasi Insentif Kompensasi Insentif Material

pemberian kompensasi insentif material dapat meningkatkan kinerja karyawan sehingga dapat meminimalisir pengeluaran dari perusahaan. Pemberian kompensasi insentif material juga dapat memberikan dampak negatif. Menurut Sirait 2006 pemberian kompensasi insentif material dapat menimbulkan ketidakadilan yang dirasakan karyawan ketika uang yang diterima tidak sesuai dengan hasil yang karyawan kerjakan. Dampak negatif lain yang mungkin muncul adalah karyawan dapat mengesampingkan kualitas dari hasil pekerjaan yang dilakukannya.

B. Semangat Kerja

1. Definisi Semangat Kerja

Semangat kerja adalah sikap individu di dalam suatu kelompok Maier, 1964. Semangat kerja merupakan sikap-sikap karyawan baik terhadap organisasi maupun terhadap faktor-faktor pekerjaan seperti atasan, rekan sekerja, dan rangsangan keuangan Kossen, 1986. Hal serupa dikemukanan oleh Siegel 1962 yang menyatakan bahwa semangat kerja adalah kombinasi sikap-sikap karyawan terhadap pekerjaan, perusahaan, dan atasan. Menurut Davis 1967, semangat kerja adalah sikap individu dan kelompok terhadap lingkungan kerjanya dan mengarah pada kerjasama secara sukarela sesuai minat dan kemampuan karyawan di dalam organisasi. Semangat kerja adalah kondisi mental atau sikap individu dan kelompok yang menentukan kesediaan mereka untuk bekerjasama Flippo, 1971. Semangat kerja merupakan sikap karyawan terhadap pekerjaan dan lingkungan kerjanya yang diwujudkan dalam kedisiplinan, kegairahan kerja, dorongan untuk maju, serta kesediaan untuk bekerjasama Nurtjahjanti, 2010. Emilia, Haryadi, dan Prihastuty 2014 mendefinisikan semangat kerja sebagai sikap mental individu maupun kelompok yang terdapat dalam suatu organisasi yang ditunjukkan dengan kegairahan dalam bekerja sehingga dapat bekerja lebih baik dan produktif. Hal serupa dikemukakan oleh Asnawi 1999 yang menyatakan bahwa semangat kerja adalah kondisi mental yang berpengaruh terhadap usaha karyawan dalam melakukan pekerjaan secara lebih giat. Semangat kerja adalah sikap positif karyawan yang terlihat dengan tingginya level energi, partisipasi, kerjasama secara suka rela, serta minat terhadap pekerjaannya Mansori, Rabiee, dan Ghasemipirbaloti, 2015. Anoraga dan Suyati 1995 secara lebih spesifik mendefinisikan semangat kerja sebagai sikap kejiwaan dan perasaan individu maupun kelompok terhadap lingkungan kerjanya. Sikap dan peranan individu tercermin dengan adanya minat, gairah, serta bekerja lebih giat. Sikap kelompok tercermin dengan adanya kerjasama pada hubungan setiap karyawan. Jadi dapat disimpulkan bahwa semangat kerja adalah sikap-sikap positif individu maupun kelompok terhadap lingkungan kerjanya baik