karena adanya perbedaan prestasi kerja walaupun mereka melakukan pekerjaan yang sama.
4. Jenis Kompensasi Insentif
Menurut Sarwoto 1977 kompensasi insentif dapat digolongkan menjadi dua jenis yaitu insentif material dan insentif non material. Insentif
material diberikan kepada karyawan dalam bentuk uang. Insentif non material diberikan kepada karyawan dalam bentuk penghargaan non
material atas dasar prestasi kerja. Beberapa macam insentif non material meliputi pemberian tanda jasa atau medali, pemberian piagam
penghargaan, pemberian pujian baik secara lisan maupun tulisan, pemberian promosi, pemberian untuk memakai suatu atribut jabatan,
pemberian perlengkapan khusus pada ruangan kerja, serta ucapan terima kasih secara formal maupun informal Sarwoto, 1977. Pendidikan dan
latihan, terjaminnya tempat kerja, serta terjaminnya komunikasi yang baik antara atasan dan bawahan juga merupakan bentuk dari jenis insentif ini
Sirait, 2006. Secara khusus, dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan jenis
kompensasi insentif material. Hal tersebut dikarenakan hanya ada kompensasi insentif material yang diberikan di PT. Maritim Timur Jaya
Tual.
5. Definisi Kompensasi Insentif Material
Kompensasi insentif material adalah kompensasi yang diberikan kepada karyawan sesuai dengan prestasi kerjanya dalam bentuk uang
maupun barang. Kompensasi insentif material bernilai ekonomis sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan karyawan Sarwoto, 1977. Hal serupa
dikemukakan Nugraha, Astuti, dan Hakam 2013 yang menyatakan bahwa insentif material adalah alat motivasi yang diberikan dalam bentuk
uang atau barang yang mempunyai nilai pasar. Contoh barang yang dapat memberikan kebutuhan ekonomis adalah kendaraan dan rumah. Pemberian
kompensasi insentif material juga merupakan cara yang biasa dilakukan untuk meningkatkan motivasi individual dan performansi dalam bekerja
Garbers dan Konradt, 2013. Jadi dapat disimpulkan bahwa kompensasi insentif material adalah
kompensasi yang diberikan dalam bentuk uang maupun barang kepada karyawan atas dasar prestasi kerja sehingga dapat meningkatkan
kesejahteraan karyawan serta dapat meningkatkan motivasi individual dan performansi dalam bekerja.
6. Karakteristik Pemberian Kompensasi
Menurut Glueck 1982, karakteristik pemberian kompensasi yang baik meliputi :
a. Memadai adequate, yaitu memiliki nilai yang berarti secara
fisik maupun psikis.
b. Adil equitable, yaitu diberikan secara adil sesuai usaha,
kemampuan, dan aspek lain yang sesuai dengan rancangan sistem.
c. Seimbang balance, yaitu pemberian berbagai bentuk imbalan
pada karyawan harus seimbang bobotnya. d.
Efektif cost effective, yaitu dibayarkan sesuai dengan kemampuan perusahaan.
e. Aman secure, yaitu memberi rasa aman dan kepuasan bagi
karyawan. f.
Memberi dorongan incentive providing, yaitu mendorong efektivitas kerja.
g. Dapat diterima acceptable to the employee, yaitu dipahami dan
dirasakan karyawan sebagai sistem yang baik bagi perusahaan dan individu.
Karakteristik pemberian kompensasi insentif material yang baik merujuk pada karakteristik pemberian kompensasi tersebut. Hal tersebut
dikarenakan kompensasi insentif material merupakan salah satu bentuk dari kompensasi Milkovich dan Newman, 1999. Dalam penelitian ini,
peneliti hanya memakai enam karakteristik pemberian kompensasi insentif material yang baik. Karakteristik ketiga yaitu seimbang balance tidak
diikutsertakan ke dalam pembuatan skala karena karakteristik tersebut tidak sesuai dengan konteks yang ada.