Definisi Kompensasi Insentif Material Karakteristik Pemberian Kompensasi

kelompok yang menentukan kesediaan mereka untuk bekerjasama Flippo, 1971. Semangat kerja merupakan sikap karyawan terhadap pekerjaan dan lingkungan kerjanya yang diwujudkan dalam kedisiplinan, kegairahan kerja, dorongan untuk maju, serta kesediaan untuk bekerjasama Nurtjahjanti, 2010. Emilia, Haryadi, dan Prihastuty 2014 mendefinisikan semangat kerja sebagai sikap mental individu maupun kelompok yang terdapat dalam suatu organisasi yang ditunjukkan dengan kegairahan dalam bekerja sehingga dapat bekerja lebih baik dan produktif. Hal serupa dikemukakan oleh Asnawi 1999 yang menyatakan bahwa semangat kerja adalah kondisi mental yang berpengaruh terhadap usaha karyawan dalam melakukan pekerjaan secara lebih giat. Semangat kerja adalah sikap positif karyawan yang terlihat dengan tingginya level energi, partisipasi, kerjasama secara suka rela, serta minat terhadap pekerjaannya Mansori, Rabiee, dan Ghasemipirbaloti, 2015. Anoraga dan Suyati 1995 secara lebih spesifik mendefinisikan semangat kerja sebagai sikap kejiwaan dan perasaan individu maupun kelompok terhadap lingkungan kerjanya. Sikap dan peranan individu tercermin dengan adanya minat, gairah, serta bekerja lebih giat. Sikap kelompok tercermin dengan adanya kerjasama pada hubungan setiap karyawan. Jadi dapat disimpulkan bahwa semangat kerja adalah sikap-sikap positif individu maupun kelompok terhadap lingkungan kerjanya baik terhadap pekerjaan, perusahaan, atasan, rekan sekerja, maupun rangsangan keuangan yang ditunjukkan dengan adanya kegairahan, kerjasama, minat, partisipasi, kedisiplinan, serta dorongan untuk maju sehingga karyawan akan bekerja lebih giat, lebih baik, dan produktif.

2. Aspek-aspek Semangat Kerja

Menurut Maier dalam Majorsy, 2007 aspek-aspek semangat kerja meliputi : a. Kegairahan atau antusiasme Karyawan memiliki gairah dalam bekerja dan sadar untuk menyelesaikan pekerjaannya. Karyawan akan berusaha untuk mencapai tujuan. b. Kualitas untuk bertahan Karyawan mampu menerima hambatan yang ada. Karyawan tidak menghindari hambatan-hambatan yang mereka temukan dalam bekerja. Karyawan juga tidak akan melindungi dirinya dari hal-hal yang membuat mereka tertekan dan mau menghadapinya. c. Kekuatan untuk melawan frustasi Karyawan akan berusaha serta memikirkan cara untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut. Karyawan tetap memiliki minat dalam bekerja walaupun berada dalam situasi frustasi atau tertekan. d. Semangat berkelompok Adanya partisipasi di dalam kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Karyawan mau bekerjasama di dalam kelompoknya.

3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Semangat Kerja

Semana kerja dapat dipengaruhi beberapa hal. Menurut Anoraga 1992, semangat kerja dipengaruhi faktor-faktor berikut : a. Job Security Karyawan akan merasa tenang dan bergairah dalam bekerja ketika mereka merasa pekerjaannya aman dan jabatan tersebut tidak mudah digeser dan diganti. b. Opportunities for advancement Karyawan bekerja untuk mengembangkan dirinya. Ketika karyawan yakin pekerjaan dapat membantunya untuk berkembang, maka ia akan tertarik dengan pekerjaan yang dilakukannya. c. Kondisi kerja yang menyenangkan Lingkungan kerja yang menyenangkan dan tidak tegang akan mempengaruhi semangat seseorang dalam bekerja. d. Good working companion Interaksi sosial antar karyawan dapat mempengaruhi semangat karyawan dalam bekerja.