Definisi Semangat Kerja Semangat Kerja

kebanggaan pada organisasi juga merupakan dampak dari tingginya semangat kerja pada karyawan Davis, dalam Flippo 1971. Semangat kerja yang rendah juga dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Menurut Maier 1964 semangat kerja yang rendah pada karyawan dapat membuat mereka mudah menyerah dan frustasi ketika menghadapi hambatan. Karyawan lebih memilih menghindari dan lesu dalam menghadapi hambatan. Hal serupa dikemukakan Moekijat dalam Majorsy, 2007 yang menyatakan bahwa semangat kerja yang rendah pada karyawan akan membuat hasil kerja kurang baik, tidak tenang dalam menjalankan tugas, suka membantah, serta rasa keengganan dalam bekerja. Timbul kepura-puraan dalam bekerja Sastrohadiwiryo, 2005. Tidak patuh, melanggar aturan, tidak mau berusaha lebih, serta tidak setia pada organisasi adalah dampak dari rendahnya semangat kerja pada karyawan Flippo, 1971. Bagi perusahaan atau organisasi, semangat kerja adalah salah satu penentu apakah sebuah perusahaan atau organisasi akan berhasil dalam pekerjaannya Lateiner, 1961. Sebuah perusahaan akan memperoleh keuntungan yang diharapkan jika karyawan memiliki semangat kerja yang tinggi Anoraga dan Widiyanti, 1990. Menurut Flippo 1971 karyawan dengan semangat kerja yang tinggi dapat memenuhi dan mencapai tujuan sebuah organisasi. Hal serupa dikemukakan oleh Lee dan Lin 2014 yang menyatakan bahwa semangat kerja yang tinggi dapat membangun suasana yang kompetitif sehingga dapat menguntungkan perusahaan. Menurut Haire dalam Majorsy, 2007 semangat kerja yang tinggi pada karyawan akan berdampak pada kinerja dan komitmen karyawan terhadap organisasinya.

5. Indikasi-Indikasi Turunnya Semangat Kerja

Menurut Nitisemito 1982, indikasi-indikasi turunnya semangat kerja dapat dilihat dari beberapa hal berikut : a. Menurunnya atau rendanya produktivitas kerja Turunnya produktivitas kerja dapat diukur atau dibandingkan dengan waktu sebelumnya. Hal ini dapat terjadi karena karyawan yang malas serta menunda pekerjaan. b. Tingkat absensi karyawan yang tinggi Semangat kerja yang menurun pada karyawan umumnya membuat mereka malas untuk datang bekerja setiap hari. Naiknya tingkat absensi pada karyawan ini dapat dilihat secara rata-rata bukan secara perseorangan. c. Tingkat turnover karyawan yang tinggi Keluar masuknya karyawan yang meningkat dapat disebabkan karena ketidaksenangan karyawan pada perusahaan atau hal-hal lain sehingga mereka akan berusaha mencari pekerjaan lain yang lebih sesuai. d. Tingkat kerusakan yang tinggi Naiknya tingkat kerusakan merupakan indikasi yang cukup kuat untuk menunjukkan turunnya semangat kerja karyawan. Hal tersebut menandakan bahwa perhatian dalam pekerjaan berkurang serta terjadi kecerobohan dalam pekerjaan. e. Kegelisahan karyawan Kegelisahan karyawan dapat terlihat dari ketidak tenangan saat bekerja atau sering terdengarnya keluh kesah dari karyawan. f. Sering muncul tuntutan dari karyawan Tuntutan merupakan perwujudan dari ketidakpuasan dan kemungkinan akan menimbulkan semangat kerja karyawan yang menurun. g. Pemogokan kerja Tingkat indikasi yang paling kuat tentang turunnya semangat kerja adalah pemogokan kerja. Pemogokan kerja merupakan wujud dari ketidakpuasan dan kegelisahan karyawan.

6. Cara Meningkatkan Semangat Kerja

Menurut Nitisemito 1978, beberapa cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan semangat kerja karyawan yaitu : a. Pemberian gaji yang cukup dan sesuai kepada karyawan b. Memperhatikan kebutuhan rohani karyawan