Peningkatan Keaktifan Belajar Pembahasan

bintang ini untuk memotivasi siswa agar semangat dan aktif dalam pembelajaran karena peroleh bintang setiap siswa akan digunakan poin dalam kelompoknya. Jadi, setiap siswa maupun tim berlomba untuk mengumpulkan bintang supaya menjadi tim yang berhasil mendapatkan penghargaan yang diberikan oleh guru. Ini sejalan dengan Ini sejalan dengan pendapat Rusman 2013:215 yang menyatakan bahwa penghargaan kelompok ini dilakukan agar siswa lebih bersemangat untuk belajar dengan giat. Selain penghargaan kelompok, guru juga memberikan penghargaan untuk siswa yang aktif dalam pembelajaran.

4.2.2 Peningkatan Keaktifan Belajar

Penelitian yang diteliti yaitu keaktifan dan prestasi belajar siswa. Untuk mengetahui keaktifan belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran IPA SD Negeri Sarikarya peneliti menggunakan lembar pengamatan dan lembar kuesioner. Lembar pengamatan dilakukan oleh guru mata pelajaran IPA dan rekan peneliti dengan memberikan tanda centang pada indikator yang sesuai dengan perilaku siswa. Sedangkan lembar kuesioner diisi oleh siswa secara individu pada setiap akhir pertemuan. Pelaksanaan penelitian dilakukan dalam 2 siklus, setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Siklus I dilaksanakan 2 kali pertemuan pada hari Senin, 9 November 2015 dan Rabu, 11 November 2015. Siklus II dilaksanakan 2 kali pertemuan pada hari Senin, 16 November 2015 dan Rabu, 18 November 2015. Hasil obsevasi dan kuesioner peningkatan keaktifan siswa dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.7 Peningkatan Hasil Keaktifan Belajar Siswa No Nama Kondisi Awal Siklus I Siklus II Rata-rata Kategori Rata-rata Kategori Rata-rata Kategori 1 Dn 54,1 Rendah 70,41 Tinggi 81,71 Tinggi 2 Ssa 43,7 Rendah 76,51 Tinggi 79,04 Tinggi 3 Dvn 48,1 Rendah 60,00 Sedang 82,03 Tinggi 4 Ggh 63,2 Sedang 58,66 Sedang 70,98 Tinggi 5 Tfk 54,1 Rendah 58,66 Sedang 66,85 Tinggi 6 Syf 51,5 Rendah 63,11 Sedang 66,98 Tinggi 7 Li 52,8 Rendah 72,95 Tinggi 76,95 Tinggi 8 Hm 54,8 Rendah 57,01 Sedang 77,39 Tinggi 9 Gtr 57,9 Sedang 82,15 Tinggi 90,79 Tinggi 10 Ade 46,3 Rendah 65,65 Sedang 84,70 Tinggi 11 Shb 50,1 Rendah 58,66 Sedang 72,95 Tinggi 12 Dn 60,6 Sedang 72,19 Tinggi 78,60 Tinggi 13 Irf 47,7 Rendah 74,73 Tinggi 71,30 Tinggi 14 Bgs 60,6 Sedang 63,87 Sedang 80,82 Tinggi 15 Ev 54,8 Rendah 59,55 Sedang 75,17 Tinggi 16 Azf 54,1 Rendah 63,43 Sedang 66,85 Tinggi 17 Ald 52,1 Rendah 74,28 Tinggi 59,42 Sedang 18 Kfk 46,3 Rendah 56,89 Sedang 82,60 Tinggi 19 Nv 64,6 Sedang 72,51 Tinggi 77,39 Tinggi 20 Bln 56,1 Rendah 67,74 Sedang 85,14 Tinggi Rata-rata 53,67 Rendah 66,45 Tinggi 76,38 Tinggi Tabel 4.17 tentang hasil observasi dan kuesioner tersebut menunjukkan bahwa ada peningkatan dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II. Pada kondisi awal diperoleh skor rata-rata keaktifan belajar siswa sebesar 53,67 rendah. Dari kondisi awal ke siklus I mengalami peningkatan, skor rata-rata keaktifan belajar dari 53,67 pada kondisi awal menjadi 66,45 tinggi pada siklus I. Keaktifan belajar pada siklus II juga mengalami peningkatan dari siklus I. Pada siklus II skor rata-rata keaktifan belajar siswa 76,38 tinggi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 4.8 Data Peningkatan Keaktifan Belajar Secara Keseluruhan Variabel Indikator penilaian Kondisi awal Siklus I Siklus II Target Capaian Target Capaian Keaktifan Skor keaktifan 53,67 Rendah 65 Sedang 66,45 Tinggi 70 Tinggi 76,38 Tinggi Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat kondisi awal diperoleh rata-rata keaktifan siswa sebesar 53.67 menunjukkan tingkat keaktifan siswa rendah Setelah dilakukan tindakan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siklus I diperoleh skor menjadi 66,45 tinggi. Sedangkan pada siklus II perolehan skor rata-rata keaktifan siswa menjadi 76,38 tinggi. Dari data tersebut dapat digambarkan pada diagram seperti berikut: Gambar 4.1 Peningkatan Keaktifan Belajar Berdasarkan data yang diperoleh, peneliti menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaan kooperatif tipe STAD dapat membuat siswa lebih aktif bekerjasama di dalam kelompok. Pembagian kelompok dilakukan oleh guru secara acak, sehingga ada beberapa siswa yang tidak suka dengan pembagian kelompok yang sudah ditentukan oleh guru. tetapi hal tersebut dapat diatasi dengan baik setelah proses pembelajaran berlangsung. Keaktifan belajar di kelas dapat mengalami peningkatan juga karena pemberian bintang di setiap kelompok 20 40 60 80 Kondisi Awal Siklus I Siklus II 53,67 66,45 76,38 Kondisi Awal Siklus I Siklus II pada akhir siklus jika setiap kelompok mampu menjawab pertanyaan dari guru. Hal ini merupakan kompetisi antar kelompok dalam menjawab pertanyaan dari guru. Kelompok yang mendapatkan poin paling banyak akan mendapatkan reward dari guru. Hal ini sejalan dengan pendapat Huda 2014:116 yang menyatakan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan model pembelajaran yang melibatkan kompetisi antar tim. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan pembelajaran yang berpusat pada siswa. Sehingga, siswa dapat terlibat langsung dan aktif di dalam pembelajaran.

4.2.3 Peningkatan Prestasi belajar

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Peningkatan kerjasama dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Weroharjo melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD tahun ajaran 2016/2017.

0 0 232

Peningkatan kerjasama dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Karangmloko 1 tahun pelajaran 2016/2017 melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

0 0 2

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA pada siswa kelas IV A SD Negeri Tlacap melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Tipe STAD.

2 14 384

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas VB SD K Sengkan melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

0 1 304

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas V B SD Negeri Tlacap melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

1 2 314

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas V SD Negeri Ungaran 1 melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

0 7 402

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Nanggulan melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

0 2 305

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD N Petinggen melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

1 1 355

Peningkatan kerjasama dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Weroharjo melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD tahun ajaran 2016 2017

0 0 230