Prestasi Belajar
Nilai rata-rata siswa
67,6 70
75 Persentase
ketuntasan KKM=65
70,4 72
80
Siklus dihentikan jika target akhir siklus II sudah tercapai.
3.7.2 Perhitungan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa
3.7.2.1 Keaktifan Belajar
Peningkatan keaktifan siswa dapat dihitung dengan cara sebagai berikut: 1. Menghitung keaktifan belajar setiap siswa setiap berdasarkan lembar
observasi dengan rumus sebagai berikut. Skor siswa =
�� �ℎ � 7
×100 2. Menghitung rata-rata keseluruhan lembar observasi
Rata-rata Observasi = Pengamat 1 + Pengamat 2 2
3. Menghitung keaktifan belajar siswa setiap indikator berdasarkan kuesioner dengan rumus sebagai berikut.
Skor kuesioner Keaktifan per siswa =
7
×100
4. Menghitung hasil akhir keaktifan belajar siswa dengan rumus berikut: Skor Keaktifan =
Hasil yang diperoleh akan dibandingkan keaktifan siswa pada kondisi awal dengan dengan keaktifan siswa pada setiap siklus untuk mengetahui apakah
ada peningkatan keaktifan belajar siswa.
3.7.2.2 Prestasi Belajar
Soal evaluasi digunakan untuk mengetahui prestasi belajar siswa. Soal evaluasi dikerjakan siswa pada akhir siklus. Hasil penilaian akan dianalisis dan
dibandingkan antara kondisi awal dan setelah dilakukan siklus I. Berikut langkah-langkah pemberian skor untuk mengetahui prestasi belajar siswa:
1. Penyekoran penilaian aspek kognitif Skor jawaban benar = 1
Skor jawaban salah = 0 2. Menghitung nilai siswa dengan rumus :
Nilai kognitif = jumlah skor benar x 5 3. Menghitung nilai rata-rata kelas dengan rumus :
Nilai rata-rata =
33
4. Menghitung persentase ketuntasan belajar siswa dengan rumus: Persentase =
M
× 100 Hasil rata-rata yang diperoleh dibandingkan dengan prestasi belajar siswa
pada kondisi awal untuk mengetahui peningkatan hasil belajar kelas IV SD Negeri Sarikarya dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
71
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab IV ini peneliti membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan.
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Proses Penelitian Tindakan Kelas PTK
4.1.1.1 Kondisi Awal
Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan kegiatan wawancara dan pengumpulan data nilai siswa kelas IV pada tahun 20142015 mata pelajaran
IPA tentang materi penggolongan hewan. Wawancara dilakukan dengan guru kelas IV SD N Sarikarya untuk mengetahui keaktifan siswa saat belajar IPA. Pada
saat melakukan kegiatan wawancara, Guru mengatakan bahwa dalam pembelajaran IPA banyak siswa yang belum berminat untuk mengikuti pelajaran
IPA. Siswa lebih senang bermain sendiri dan mengganggu temannya saat temannya sedang belajar. Setelah melakukan wawancara, peneliti meminta daftar
nilai siswa kelas IV pada tahun 20142015. Berdasarkan data nilai siswa yang di dapat, peneliti menemukan bahwa masih banyak siswa yang mendapatkan nilai di
bawah KKM pada mata pelajaran IPA dalam materi penggolongan hewan berdasarkan jenis makanannya.
Kondisi yang sudah dijelaskan oleh guru kelas, menunjukkan bahwa keaktifan dan prestasi siswa terhadap mata pelajaran IPA masih rendah. Maka