suatu kelompok dan menghadapi masalah. Berdasarkan kemampuan tiap individu, mereka berbagai ide untuk dapat memecahkan masalah belajar. Kelompok belajar
diatur oleh guru agar kesempatan belajar dari siswa pintar dan kurang pintar dapat merata. Tugas dibuat oleh guru agar ketika bekerjasama mempunyai arah yang
jelas. Dari pendapat beberapa para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang dilakukan dalam proses pembelajaran dimana siswa bekerja sama dalam kelompok untuk
memecahkan masalah, dan siswa dituntut untuk aktif dalam pembelajaran dan mampu menyesuaikan diri di dalam kelompok sehingga siswa mampu bertukar
ide satu sama lain dan dapat bekerja sama di dalam kelompok.
2.1.3.1 Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif juga memiliki beberapa karakteristik. Rusman 2013:49-51 mengungkapkan karakteristik model pembelajaran kooperatif,
diantaranya: 1. Pembelajaran dilakukan secara berkelompok. Kelompok adalah tempat
untuk mencapai tujuan.
2. Pembelajaran kooperatif memerlukan perencanaan yang matang, dilaksanakan sesuai dengan perencanaan, bekerja sama antar anggota
kelompok, dan perlu ditentukan kriteria keberhasilan belajar.
3. Adanya kemampuan dan kemauan untuk bekerja sama. Kemampuan dan kemauan ini digunakan untuk meningkatkan keterampilan bekerja
sama dalam memecahkan masalah.
4. Keterampilan untuk bekerja sama. Dalam pembelajaran kooperatif, siswa perlu dikembangkan keterampilan bekerja sama, sehingga setiap
siswa berinteraksi
dan berkomunikasi
untuk menyampaikan
pendapatnya.
Karakteristik pembelajaran kooperatif adalah kegiatan dalam bekerja sama yang dilakukan secara berkelompok untuk meningkatkan keterampilan bekerja
sama dan memecahkan masalah sehingga siswa mampu berkomunikasi dalam
menyampaikan pendapat di dalam kelompok. 2.1.3.2
Macam –Macam Model Pembelajaran Kooperatif
Sugiyanto 2010:44 mengemukakan bahwa dalam pembelajaran kooperatif terdapat empat model, yaitu :
1. Model Student Teams Achivement Division STAD merupakan model pembelajaran yang melibatkan 4-5 siswa di dalam kelompok dan dipilih
secara heterogen dan bekerja sama untuk saling membantu dan untuk saling menguasai bahan ajar melalui tanya jawab atau diskusi antar sesama
anggota lain dengan menggunakan lembar kerja akademik yang akan dievaluasi setiap minggu atau dua minggu untuk penguasaan bahan
akademik yang telah dipelajari dan akan mendapat penghargaan apabila siswa secara individu dan kelompok mendapatkan prestasi yang tinggi.
2. Model Group Investigation GI merupakan model pembelajaran yang melibatkan 4-5 anggota kelompok secara heterogen, tetapi dapat juga
berdasarkan atas kesenangan berteman atau kesamaan minat terhadap suatu topik tertentu. Para siswa memilih topik yang akan dipelajari mengikuti
investigasi yang mendalam terhadap berbagai sub topik yang akan dipelajari secara mendalam terhadap berbagai sub topik yang telah dipilih
kemudian menyiapkan dan menyajikan suatu laporan di depan kelas secara keseluruhan.
3. Model Struktural merupakan model pembelajaran yang menekankan pada struktur
–struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola-pola interaksi siswa. Pembelajaran ini melibatkan kelompok-kelompok kecil
secara kooperatif dan bekerja sama saling ketergantungan yang ditandai dengan pengajuan pertanyaan oleh guru kepada seluruh siswa dalam kelas
dan para siswa memberi jawaban setelah terlebih dahulu mengangkat tangan dan dipilih oleh guru, dan antar siswa dapat soal, mencari pasangan
yang kemudian menjawab pertanyaan yang diajukan guru kemudian mereka bertukar pasangan untuk secara bergantian menjawab pertanyaan tersebut.
Pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan penguasaan isi akademik dan keterampilan sosial.
4. Model Jigsaw mengambil pola cara kerja zig-zag, yaitu siswa melakukan suatu kegiatan belajar dengan bekerja sama dengan siswa lain untuk
mencapai tujuan bersama.
2.1.3.3 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD