2. Alat penelitian
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini berupa micro haematocrit tubes
, light meter Lutron, lampu UV 254 nm, lampu UV 366 nm, sentrifuge, vortex
junke kunkel, mikropipet 10- 1000 μL; 1-10 mL Socorex, neraca
analitik Scaltec SBC 22, BP 160P, vacuum rotary evaporator Buchi, blender, kertas saring, tabung reaksi bertutup dan alat-alat gelas yang lazim
digunakan di laboratorium analisis Pyrex-Germany dan Iwaki, frezzer, Autoclave
YX-400Z, oven WTB binder.
C. Tata Cara Penelitian
1. Determinasi sampel
Determinasi biji kacang hijau dilakukan di Bagian Biologi Farmasi, Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Determinasi sampel
ini memastikan bahwa sampel yang digunakan untuk penelitian benar-benar kacang hijau Vigna radiata L. R. Wilczek.
2. Pengumpulan dan penyiapan bahan
a. Pengumpulan bahan
Kacang hijau yang digunakan diperoleh dari PT. SUPER INDO. Bagian yang digunakan dalam penelitian ini adalah biji kacang hijau.
b. Sortasi basah
Bahan baku dipisahkan dari bahan-bahan pengganggu seperti tanah, kerikil, rumput, bagian tanaman yang tidak dibutuhkan ranting dan bunga,
bagian dari tanaman lain tangkai, daun, bunga dan biji inang, bahan yang rusak dan lain-lain.
c. Pencucian
Biji kacang hijau dicuci dengan cara menggunakan air mengalir sambil dibersihkan kotoran yang melekat pada biji kacang hijau. Pencucian ini
dilakukan sebanyak 3 kali. d.
Pengeringan Biji kacang hijau yang masih basah dikeringanginkan dengan cara
pengeringan adalah bahan dihamparkan di atas tampah secara merata dan ditutup dengan kain hitam yang diberi sedikit ruang sirkulasi udara dibawah
sinar matahari. Akhir pengeringan ditandai dengan warna kacang hijau menjadi lebih gelap dari sebelum dijemur.
e. Sortasi kering
Biji kacang hijau yang sudah kering dipisahkan dari bahan-bahan pengganggu seperti tanah, kerikil, bahan yang rusak dan lain-lain.
f. Penyerbukan
Biji kacang hijau dibuat menjadi serbuk dengan menggunakan blender. g.
Pengepakan dan penyimpanan Serbuk biji kacang hijau kemudian dibungkus dengan menggunakan
wadah kedap udara. Penyimpanan dilakukan di suhu ruangan ditambahkan silika gel penyerap lembab pada wadah penyimpanan serbuk simplisia.
h. Susut pengeringan simplisia kacang hijau
Bobot tetap dilakukan terhadap cawan petri yang akan digunakan, oven disiapkan dengan suhu 105°C, selama 60 menit. Setelah didapatkan bobot tetap
petri, ditimbang 1 g serbuk simplisia kacang hijau dan direplikasi 3 kali. Cawan berisi serbuk simplisia kacang hijau tersebut kemudian dipanaskan
dalam oven dengan suhu 105°C hingga diperoleh bobot tetap. i.
Penyiapan simplisia kulit dan keping biji kacang hijau Kacang hijau yang digunakan diperoleh dari PT. SUPER INDO. Tahap
penyiapan simplisia dilakukan sama dengan tahap pembuatan simplisia pada biji kacang hijau, yang dibedakan adalah adanya tahap pemisahan antara kulit
kacang dengan keping biji kacang hijau. Kemudian kulit dan keping biji kacang hijau tersebut dilakukan pengeringan, sortasi basah, penyerbukan,
penyimpanan dan pengepakan seperti tahap pembuatan simplisia kacang hijau.
3. Ektraksi