Permasalahan Keaslian penelitian Latar Belakang

agar memanfaatkan potensi alam yang sudah tersedia dalam dunia pengobatan dan kosmetik Pamungkas, 2010. Kacang hijau dengan nama latin V. radiata merupakan salah satu contoh tanaman yang digunakan sebagai bahan kosmetik tradisiomal, contohnya seperti masker dan lulur yang sudah tersebar dipasaran. Kacang hijau memiliki bioaktivitas berupa antioksidan, antibakteri, anti-inflamasi, antihipertensi, antitumor, dll Tang, Dong, Ren, Li, He, 2014. Efek biologis tersebut tentunya mendukung kacang hijau untuk dimanfaatkan menjadi kosmetik. Maka dalam penelitian ini peneliti ingin membuktikan secara ilmiah efek khasiat dari kacang hijau sebagai kosmetik alam atau tradisional, aktivitas yang akan diteliti dalam peneliti ini adalah terkait aktivitas penangkapan radikal bebas sebagai aktivitas penangkal penuaan kulit, aktivitas UV protection sebagai aktivitas penangkal terjadinya hiperpigmentasi kulit, dan aktivitas antibakteri sebagai aktivitas penangkal munculnya jerawat. Menurut Tranggono 2007, ketiga aktivitas tersebut merupakan komponen aktivitas yang berperan penting dalam formulasi kosmetik pengobatan.

1. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut. a. Apakah ekstrak kacang hijau memiliki aktivitas penangkapan radikal bebas, UV protection dan antibakteri secara kualitatif ? b. Golongan senyawa apa yang bertanggung jawab terhadap aktivitas penangkapan radikal bebas, UV protection dan antibakteri ekstrak kacang hijau ?

2. Keaslian penelitian

Sejauh pengamatan penulis, penelitian mengenai kacang hijau V. radiata pernah dilakukan oleh Tang, Dong, Ren, Li, He 2014 melakukan penelitian terkait tinjauan fitokimia, perubahan metabolit, dan penggunaan kacang hijau sebagai obat dan makanan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kacang hijau memiliki fungsi antioksidan, antimikroba, anti-inflamasi, efek antidiabetes, antihipertensi, antitumor dan antiseptis. Metode analisis antioksidan yang digunakan metode DPPH dan untuk metode uji antimikroba digunakan metode difusi agar. Penelitian lain tentang kacang hijau pernah dilakukan oleh Anwar, Latif, Przybylski, Sultana, Ashraf 2007 menentukan komposisi kimia dan aktivitas antioksidan dari berbagai benih kacang hijau. Menunjukkan bahwa kacang hijau adalah sumber asam lemak, mineral, dan tokoferol yang baik. Selain itu, peneliti melakukan penelitian terkait aktivitas antioksidan dan penentuan total phenolic contents TPC, hasil penelitian aktivitas antioksidan menunjukkan bahwa kacang hijau memiliki aktivitas antioksidan. Priya, Laksmi, Banu, Gopalakrishnan, Dhanalakshmi, Sagadevan, Manimaran, Arumugam 2012 melakukan penelitian terkait skrining fitokimia dan aktivitas antibakteri kacang hijau terhadap bakteri patogen yang terlibat dalam pembusukan makanan dan penyakit makanan. Metode uji potensi antibakteri yang digunakan adalah menggunakan metode difusi sumuran agar dengan menggunakan bakteri patogen pada makanan seperti Escherichia coli, Salmonella typhi, Klebsiella pneumoniae, Proteus vulgaris and Streptococcus faecalis. Pelarut yang digunakan dalam penelitian ini adalah metanol, etil asetat, dan n- heksana. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak metanol memiliki aktivitas antibakteri terhadap hampir semua patogen uji. Tes fitokimia secara kualitatif dan hasil kromatografi lapis tipis ekstrak metanol menunjukkan adanya kandungan glikosida, steroid, fenol, saponin, alkaloid dan flavonoid. Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah penelitian ini menggunakan kacang hijau dari PT. SUPER INDO. Kemudian proses pembuatan simplisia kacang hijau dilakukan, pembuatan ekstrak etanolik kacang hijau dengan etanol 90 vv, dilanjutkan dengan melakukan kromatografi lapis tipis KLT terhadap ekstrak kacang hijau dengan menggunakan fase gerak yang telah dioptimasi. Selanjutnya, hasil pemisahan kromatografi lapis tipis KLT ekstrak kacang hijau tersebut di uji secara kualitatif aktivitas penangkap radikal bebas, UV protection, dan antibakteri. Senyawa aktif hasil uji kualitatif kemudian diisiolasi dengan kromatografi kolom, kemudian isolat senyawa aktif tersebut diuji secara kualitatif aktivitas penangkapan radikal bebas dengan penyemprotan 2,2-diphenyl-1-picrylhidrazyl DPPH, aktivitas UV protection dengan inhibition of bleaching of �-carotene dan aktivitas antibakteri dengan metode disc diffusion.

3. Manfaat