K. Hasil Kromatografi Kolom
Ekstrak kacang hijau 5,145 g
Hasil triturasi kloroform : metanol 7:3 vv = 0, 5923 g
Hasil triturasi n-heksana = 1,6596 g
Isolat 1 0, 0559 g
Isolat 2 0,0028 g
Isolat 3 0,0028 g
Isolat 4 0,0009 g
Isolat aktif aktivitas penangkap radikal bebas, UV protection, antibakteri
Kromatografi kolom : -
Optimasi fase gerak -
Kromatografi kolom step gradien
Uji aktivitas
penangkap radikal
bebas, UV protection,
antibakteri Triturasi
Kromatografi kolom gradien merupakan proses pemisahan menggunakan kolom, pada penelitian ini kolom kromatografi akan dialiri dengan pelarut dengan
polaritas yang ditingkatkan secara bertahap meningkat menuju yang lebih polar sehingga dapat disebut sebagai kromatografi kolom dengan step gradien. Tahap
ini bertujuan untuk mengisolasi komponen senyawa aktif yang terkandung dalam hasil triturasi n-heksana. Sebelum proses kromatografi kolom gradien dilakukan,
optimasi fase gerak dilakukan terlebih dahulu, optimasi ini berfungsi untuk mengetahui pada tingkat polaritas berapakah komponen senyawa hasil triturasi n-
heksana kacang hijau sudah mulai terelusi. 4 fase gerak untuk digunakan untuk optimasi, yaitu n-heksana : kloroform 50:50 vv, n-heksana : kloroform 25:75
vv, kloroform dan kloroform : metanol 98:2 vv.
Gambar 13. Hasil optimasi fase gerak kromatografi kolom gradien A1 = n-
heksana : kloroform 50:50 vv di UV 254 nm; A2 = n-heksana : kloroform 25:75 vv di UV 254 nm; A3 = kloroform di UV 254 nm; A4 = kloroform : metanol 98:2
vv di UV 254 nm; B1 = n-heksana : kloroform 50:50 vv di UV 366 nm; B2 = n- heksana : kloroform 25:75 vv di UV 366 nm; B3 = kloroform di UV 366 nm; B4 =
kloroform : metanol 98:2 di UV 366 nm
Tabel XIII. Hasil optimasi fase gerak kromatografi kolom step gradien
Fase gerak Visual
UV 254 nm UV 366 nm
Rf Warna
Rf Warna
Rf Warna
N-heksana : kloroform 50:50 vv
0,14 Hijau
0,24 Meredam 0,14
Berpendar merah
0,06 Kuning
N-heksana : kloroform 25:75 vv
0,36 Hijau
0,44 Meredam 0,36
Berpendar merah
0,14 Kuning
0,08 Meredam
Kloroform 0,54
Hijau 0,50
Meredam 0,54
Berpendar merah
0,20 Kuning
0,14 Meredam
Kloroform : metanol 98:2 vv
0,80 Hijau
0,66 Meredam 0,80
Berpendar merah
0,42 Kuning
0,30 Meredam
Hasil optimasi fase gerak dilakukan dengan metode KLT, menghasilkan bahwa dengan menggunakan pelarut n-heksana : kloroform 50:50 vv sudah
terdapat komponen yang terelusi, oleh sebab itu n-heksana : kloroform 50:50 vv dipilih sebagai fase gerak awal dari kromatografi kolom gradien hasil triturasi
kacang hijau. Fase gerak yang digunakan dalam kromatografi kolom hasil triturasi n-
heksana ekstrak kacang hijau : n-heksana: kloroform 50:50 vv, 40:60 vv, 30:70 vv, 20:80 vv, 10:90 vv, kloroform 100, kloroform:metanol 98:2
vv, 96:4 vv, 94:6 vv, 92:8 vv, 90:10 vv, fase gerak ini dibuat meningkat kepolarannya secara bertahap, sedangkan fase diam yang digunakan
dalam kromatografi kolom ini adalah silika gel untuk kromatografi kolom. Untuk mengetahui komponen senyawa perhasil elusi maka dilakukan KLT pada tiap
tabung yang berisi 2 ml tampungan hasil elusi kromatografi kolom step gradien, fase gerak yang digunakan pada KLT ini yaitu kloroform. Kloroform dipilih
sebagai fase gerak karena hasil pemisahan KLT hasil triturasi n-heksana dengan fase gerak kloroform menghasilkan Rf yang lebih rendah dibandingkan Rf hasil
fase gerak kloroform : metanol 7:3 vv, pada Rf yang terlalu tinggi hasil pemisahan KLT menjadi kurang baik.
Tabel XIV. Isolat hasil kromatografi kolom
Isolat
Berasal dari tabung ke - Faktor retensi
Rf Proses 1
Proses 2 Proses 3
1 1
1 1
0,828 2
3 2 dan 3
2 dan 3 0,74
3 8
9 dan 10 10 dan 11
0,11 - 0,14 4
11 11 dan 12
14 dan 13 0,11
Berdasarkan hasil KLT hasil kromatografi kolom gradien, didapatkanlah 4 isolat :
Isolat 1 merupakan gabungan tabung ke 1 pada proses 1, 2 dan 3. Memiliki bercak meredam di UV 254 nm pada Rf 0,828 dengan fase gerak
kloroform. Rendemen isolat 1 adalah 18, 15 bb. Isolat 2 merupakan gabungan tabung ke 3 proses 1, tabung ke 2 dan 3
proses 2, dan tabung ke 2 dan 3 proses 3. Memiliki bercak meredam di UV 254
nm pada Rf 0,74 dengan fase gerak kloroform. Rendemen isolat 2 adalah 0,92 bb.
Isolat 3 merupakan gabungan tabung ke 8 proses 1, tabung ke 9 dan 10 proses 2, dan tabung ke 10 dan 11 proses 3. Memiliki bercak kuning pada Rf 0,11
– 0,14 dengan fase gerak kloroform. Rendemen isolat 3 adalah 0,92 bb.
Isolat 4 merupakan gabungan tabung ke 11 proses 1, tabung ke 11 dan 12 proses 2, tabung ke 14 dan 15 proses 3. Memiliki bercak meredam di UV 254 nm
pada Rf 0,11 dengan fase gerak kloroform. Rendemen isolat 4 adalah 0,3 bb.
L. Hasil Uji Kualitatif Penangkapan Radikal Bebas Isolat Senyawa