94
1. Keberhasilan Meningkatkan Akses Pelayanan
Di bawah ini adalah figur yang bisa diangkat untuk menjelaskan berbagai intervensi kebijakan atau program yang dilakukan pemerintah Kabupaten
Cianjur dalam meningkatkan akses bagi seluruh anak usia 7-15 tahun pada umumnya, dan anak dari keluarga miskin pada khususnya:
Tabel 4.23 : Daya Tampung Lembaga Pendidikan dalam Pelaksanaan Wajar Dikdas 9 Tahun
URAIAN TAHUN
2004 2005
2006 2007
2008
Jml Anak Usia 7-15 tahun Usia Wajar Dikdas 9
Tahun 388.773
393.363 398.565
402.918 407.694
Jml siswa tertampung pada jenjang SD MI dan
SMPMTs, termasuk SDLB dan SMPLB
309.367 329.823
337.159 338.664
344.739
Jumlah siswa tertampung pd Cerdas Seatap
- -
2.796 4.704
6.540 Jumlah siswa tertampung pd
SMP Terbuka -
1.034 1.170
1.193 1.216
Jumlah siswa tertampung pd Kelas Jauh
2.968 3.124
3.760 3.835
3.911 Jumlah siswa tertampung pd
SMP Satu Atap -
187 200
408 832
Jumlah siswa tertampung pd SMTP Mandiri
- 167
270 550
1.122 Jumlah siswa tertampung pd
Pontren Cerdas -
- 1.851
3.776 7.703
Jumlah siswa tertampung pada PKBM
4.420 6.980
5.384 8.103
8.807 Jumlah siswa tertampung pd
Pontren Depag -
- 2.240
2.634 2.875
Jumlah total anak usia 7-15 Tahun yang Tertampung
316.755 341.315
354.830
363.867 377.745
Jumlah anak usia 7-15 tahun yang belum tidak
Tertampung 72.018
52.048 43.735
39.051 29.949
Prosentase anak yang tidak tertampung
18,52 13,23
10,97 9,69
7,34
Diambil dari berbagai sumber
95 Dari tabel di atas nampak bahwa meskipun jumlah anak usia Wajar
Dikdas 9 tahun, anak usia 7-15 tahun, terus mengalami peningkatan sesuai dengan laju pertumbuhan penduduk, naik dari 388.773 anak pada tahun 2004
menjadi 402.694 anak pada tahun 2008, namun jumlah mereka yang bisa mengakses pendidikan dasar 9 tahun, dari tahun ke tahunnya terus mengalami
peningkatan. Persisnya, jumlah mereka yang tertampung meningkat dari 316.755 pada tahun 2004 menjadi 377.745 anak pada akhir tahun 2008, atau
naik dari 81,14 persen pada tahun 2004 menjadi 92,6 persen pada tahun 2008. Artinya, dari rata-rata 100 anak usia 7-15 tahun yang ada di Kabupaten Cianjur,
masih ada sekitar 7 anak lebih yang tidak bisa mematkan pendidikan dasarnya sebagaimana akan dibahas dalam bagian berikutnya.
Jika dilihat dari angka absolutnya, maka jumlah anak 7-15 tahun yang tertampung di bangku sekolah, termasuk di jalur pendidikan non formal, selama
periode lima tahun pelaksanaan Wajar Dikdas 9 tahun terjadi penambahan sebanyak 60.990 anak, atau bertambah sebanyak 12.198 anak setiap tahunnya.
Jumlah ini jauh melebihi penambahan penduduk usia 7-15 tahun yang rata-rata pertahunnya bertambah sebanyak 7.587 anak. Dampaknya, jumlah anak yang
tidak tertampung pada pendidikan dasar 9 tahun, sebutlah pula anak yang tidak tersentuh kebijakan Wajar Dikdas 9 tahun, berkurang dari 72.018 pada tahun
2004 menjadi hanya 29.949 anak pada tahun 2008, atau turun dari 18,52 persen pada tahun 2004 menjadi hanya 7,34 persen pada tahun 2008.
Dari tabel di atas bisa disimpulkan pula bahwa kebijakan penerapan penyelenggaraan program jalur alternatif seperti SMP Seatap, termasuk SMP
Cerdas Seatap, pembukaan SMP Kelas Jauh, SMP Terbuka, Pontern Cerdas,
96
2 4
6 8
10
2004 2005
2006 2007
2008 Persentase
termasuk jalur pendidikan non formal Paket A dan B melalui wadah PKBM- nya, sebutlah program –program yang pro anak dari keluarga miskin, ternyata
memiliki dampak yang cukup berarti dalam membantu anak dari keluarga miskin dalam mengakses pendidikan dasar 9 tahun sebagaimana bisa ditelaah
dalam figur di bawah ini :
Figur 4.24 Tren peningkatan persentase daya serap jalur pendidikan alternatif dibanding dengan jumlah total siswa usia 7-15 tahun
Dari figur di atas nampak bahwa jika jalur pendidikan alternatif yang sengaja dibangun untuk membantu akses anak dari keluarga tidak beruntung
alias miskin itu mampu menampung hanya sekitar 7.388 anak pada tahun 2004, pada tahun berikutnya meningkat menjadi 11.512 anak, dan meningkat lagi
menjadi 17.671 anak pada tahun 2006 seerta menjadi 25.212 anak pada tahun 2007. Satu tahun berikutnya, pada tahun 2008, jumlah anak yang tertampung
dalam jalur pendidikan dasar alternatif itu meningkat menjadi 33.606. Itu semua menunjukan bahwa penyelenggaraan pendidikan dasar melalui jalur alternatif
Jumlah siswa
tertampung 7.388
11.512 17.671
25.212 33.606
Total siswa usia 7-15 tahun
316.755 341.315
354.830 363.867
337.745
97 ini ternyata, dalam beberapa aspeknya, cukup efektif dalam membantu
meningkatkan akses pendidikan bagi anak dari keluarga miskin.
2. Peningkatan Angka Melanjutkan Sekolah