97 ini ternyata, dalam beberapa aspeknya, cukup efektif dalam membantu
meningkatkan akses pendidikan bagi anak dari keluarga miskin.
2. Peningkatan Angka Melanjutkan Sekolah
Sebagai bahan evaluasi, di bawah ini disampaikan pula tabel yang menunjukan tren peningkatan Angka Melanjutkan Sekolah dari tingkat SD
sederajat ke tingkat SLTP sekaligus merupakan indikator lain yang bisa diangkat untuk menjelaskan bahwa tidak sedikit hasil yang dicapai dalam
implementasi percepatan Wajar Dikdas 9 tahun selama ini.
Tabel 4.25 Tren Angka Melanjutkan Sekolah SDMI Ke Jenjang SLTP
TAHUN PELAJARAN
JML PESERTA
UJIAN JML
LULUSAN MELANJUT
KAN MELANJUTK
AN 20042005
41,272 41,272
34,966 84.72
20052006 41,755
41,755 35,483
84.98 20062007
40,521 40,521
34,739 85.73
20072008 41,285
41,285 35,844
86.82 20082009
45,316 45,316
40,154 88.61
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cianjur
Dari tabel di atas nampak bahwa walaupun setiap tahunnya belum seluruh lulusan SDMI bisa melanjutkan, namun angka melanjutkan sekolah
daritingkat SDMI ke tingkat SLTP dalam periode lima tahun meningkat dari 34.966 siswa pada tahun 2004 menjadi 40.154 siswa pada tahun 2008, atau dari
84,72 persen menjadi 88,61 persen. Jika dihitung menurut rata-ratanya, maka prosentase angka melanjutkan
sekolah dari SD ke SLTP tersebut jatuh pada angka 86,17. Artinya, dari rata-rata
98 42.029 anak lulusan SDMI, hanya sekitar 36.237 anak yang melanjutkan,
Dengan demikian, rata-rata setiap tahunnya masih ada sejumlah anak yang tidak melanjutkan ke jenjang SLTP sebanyak 5.792 anak. Itu semua menjadi isyarat
kuat bahwa meskipun prosentase yang melanjutkan sekolah cenderung meningkat setiap tahunnya, tetapi sesungguhnya masih begitu berat tantangan
yang dihadapi dalam program akselerasi penuntasan Wajar Dikdas 9 tahun di Kabupaten Cianjur ini. Dan hampir bisa dipastikan bahwa sebagian besar –
kalaupun tidak seluruhnya – yang tida melanjutkan sekolah itu adalah anak dari kelaurga miskin dengan karakteristiknya yang begitu kompleks.
3. Peningkatan Angka Partsisipasi