Upaya Peningkatan Akses Melalui Pesantren Salafiyah

59 disimpulkan bahwa kehadiran program SMP Seatap tidak sedikit sumbangannya dalam memberi kesempatan bagi anak miskin untuk mengakses pendidikan dasar 9 tahun.

c. Upaya Peningkatan Akses Melalui Pesantren Salafiyah

Optimalisasi pencapaian target Wajar Dikdas di Kabupaten Cianjur tidak hanya dilakukan di lingkungan pendidikan formal sekolah-sekolah umum, tetapi juga melibatkan dan dilaksanakan di pondok-pondok pesantren yang diselenggarakan atas kerjasma antara Pondok Pesantren Salafiyah kajian kitab kuning. Kegiatannya, Kata Kasi Mapenda, Dra. Ida Farida pada Kantor Depag Cianjur, berupa pengintegrasian program wajar dikdas ke dalam kurikulum pesantren, seperti Paket B yang diwajibkan bagi santri-santri sesuai usianya. Masih menurutnya, bentuk penyelenggarakan kegiatan ini dirasakan sangat membantu dalam menunjang akselerasi penuntasan Wajar Dikdas 9 tahun karena banyak dari para santri yang masuk pesantren itu adalah para luiusan SD yang karena ketidakmampuan orang tuanya tidak mampu melanjutkan ke SMP atau Madrasah Tsanawiyah. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang memang atas keinginan atai dorongan orang tuanya lebih memilih pesantren ketimbang sekolah formal. Salah satu contoh pondok pesantren yang menerapkan program ini adalah Pondok Pesantren Miftahulhuda Al-Musri yang terletak di Kecamatan Ciranjang. Peserta santri warga belajar yang ditampung di pesantren ini berasal dari desa-desa di sekitar kecamatan Ciranjang. Dalam rangka penuntasan Wajar Dikdas 9 tahun, Pondok Pesantren Miftahulhuda Al-Musri ini terlibat juga menyelanggarakan program Paket B setara SLTP bagi santrinya, bahkan Paket 60 C setara SLTA pun dilaksanakan di pesantren ini. Yang cukup membanggakan, meskipun kegiatan pembelajaran di pondok pesantren dilaksanakan secara tutorial yang dilengkapi dengan fasilitas ICT. Menurut data yang ada, dari banyak Pondok Pesantren yang telah menyelenggarakan Program Wajar Dikdas ini, saat ini tercatat ada sekitar 2.875 santri yang tercatat sebagai siswanya. Artinya, kehadiran Pondok Pesantren Salafiyah ini paling tidak telah menyumbangkan sebesar 2,8 persen dalam menampung anak usia 13-15 tahun yang pada tahun 2008 berjumlah 137.015 anak. Jika ditambah dengan jumlah santri yang sedang mengikuti program yang disebut dengan Pontren Cerdas Seatap, bnetuk penyelenggaraan pendidikan dasar 9 tahun di pesantren yang sengaja dikembangkan sebagai bagian dari Program Proyek Pendanaan Kompetisi PPK_ – IPM yang didanai Pemerintah Provinsi sebanyak 7.703 siswa, maka jumlah total siswanya menjadi 10.578 anak, atau sekitar 3 persen dibanding dengan jumlah total SLTP sederajat yang mencapai angka 344.739 anak.

d. Upaya Peningkatan Akses Melalui Pengembangan SMP Terbuka