43 tahun 2008, sebuah target yang sangat berat sekaliogus spektakuler jika
dibanding dengan rata-rata kemampuan yang dicapai pada periode sebelumnya. Dengan kata lain, pada tahun 2008 nanti, Kabupaten Cianjur yang pada
tahun 2006 yang lalu masih termasuk daerah yang paling rendah di Jawa Barat dalam pencapaian APK-nya, bisa meningkat menjadi kabupaten yang termasuk
kategori tuntas secara paripurna dalam program Wajar Dikdasnya. Bahkan karena begitu besar komitmen dan gregetnya, Kepala Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Cianjur, Drs. Hidayat Atori Msi sering melontarkan statemennya yang menantang ; ”Saya siap mengundurkan diri jika pelaksanaan
Wajar Dikdas 9 Tahun tidak berhasil mencapai sasaran yang telah ditetapkan”, tegasnya hampir dalam setiap kesempatan.
1. Pembentukan Tim Koordinasi
Sesuai dengan petunjuk yang telah ditetapkan tingkat pusat, maka salah satu langkah awal yang dilakukan dalam pelaksanaan Wajar Dikdas 9 tahun ini
adalah membentuk Tim Koordinasi Percepatan Penuntasan Wajar Dikdas 9 Tahun yang melibatkan lembaga, Dinas Instansi terkait disemua tingkatan,
mulai dari tingkat kabupaten sampai dengan tingkat desa. Hal ini antara lain tertuang dalam Surat Keputusan Bupati No. 421.10.05Kep.97-Ks2007 Tentang
Pembentukan Tim Koordinasi Perecepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 tahun yang sekaligus merupakan penyempurnaan terhadap
Tim yang telah dibentuk sebelumnya sebagaimana tertuang dalam SK Bupati Nomor 41.10.05Kep.21-Ks2007, tanggal 26 Januari 2007 Tentang
Pembentukan Tim Sukses Percepatan Penuntasan Wajar Dikdas 9 tahun.
44 Inilah struktur untuk melihat dinas instansi atau lembaga terkait yang
terlibat secara langsung dalam Tim Koordinasi Percepatan Penuntasan Wajar Dikdas 9 Tahun Kabupaten Cianjur sebagaimana tertuang dalam Surat
Keputusan Bupati tersebut di atas : Pelindung : Bupati Kabupaten Cianjur
Pengarah Operasional : Wakil Bupati Cianjur Ketua Umum : Skretaris Daerah Pemda Kabupaten Cianjur
Ketua Harian : Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cianjur
Ketua : Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesra Pemda Kabupaten Cianjur
Skretaris 1 : Kepala Sub Dinas Bina Program pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cianjur
Sekretaris II : Kepala Bagian Kesra Pemda Kabupaten Cianjur
Bendahara I : Kepala Bagian Keuangan Setda Kab. Cianjur Bendahara II : Kepala Sub Bagian pada Bagian Tata Usaha
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Cianjur Anggota : 1. Kepala Bappeda
2. Kepala BKKBN 3. Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja,
Kependudukan dan Catatan Sipil 4. Kepala Kantor Departemen Agama
5. Kepala Sub Dinas Bina Pra Sekolah dan Pendidikan Dasar pada Dinas PK Cianjur
6. Kepala Sub Dinas PLS pada Dinas PK Kabupaten Cianjur
7. Unsur Kodim 0608 Cianjur 8. Unsur Polres Cianjur
9. Koordinator Tim Sarjana Pemuda Penggerak Wajib Belajar SP2WB
10. Kepala Kantor BPS Cianjur 11. Kepala Kantor Informasi dan
Komunikasi Kabupaten Cianjur
45 Menurut Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Cianjur,
pelibatan banyak sektor terkait dalam Tim Koordinasi tersebut bukan tanpa landasan dan alasan. Selain mengikuti pedoman yang diberikan melalui
kebijakan yang diberikan oleh tingkat yang lebih atas, kebijakan provinsi dan pemerintah pusat, juga dilandasi oleh pertimbangan bahwa sebagai sebuah
gerakan, pelaksanaan Wajar Dikdas sangat meniscayakan dukungan dan partisipasi semua pihak sesuai dengan potensi dan fungsinya. Bukan saja
dukungan dalam bentuk kebijakan serta koordinasi sebagaimana bisa deperankan oleh unsur pemerintah daerah, tetapi juga dukungan teknis dari
unsur dinas instansi terkait. Bahkan dukungan dari unsur Kodim dan Polres. Untuk menentukan sasaran Wajar Dikdas, misalnya, BKKBN dan Kantor BPS
sengaja dilibatkan dengan harapan bisa berperan aktif memberikan informasi tentang jumlah anak usia 7-15 tahun yang menjadi sasaran Wajar Dikdas 9
tahun, disamping membantu melakukan kegiatan sosialisasi. Masih menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Cianjur, unsur Kodim dan Polres yang memiliki jaringan sampai dengan tingkat desa, dan dengan fungsinya yang strategis, sengaja dilibatkan dengan harapan
bisa membuat kehadiran Tim Wajar Dikdas 9 tahun ini tampil lebih menggigit dan menggetarkan. Melalui fungsi ketertiban dan keamanannya, kedua institusi
itu antara lain bisa membantu menggerakan partisipasi masyarakat dalam melaksanakan program Wajar Dikdas sekaligus mengawasinya. Sementara
peran Departemen Agama lebih jelas lagi. Disamping institusi vertikal ini memiliki fungsi untuk menyelenggarakan pendidikan dasar secara langsung
melalui jalur sekolah atau lembaga pendidikan, termasuk pesantren, yang
46 menjadi binaannya sebagaimana diatur dalam ”Grand Design Penuntasan Wajar
Dikdas 9 Tahun 2006-2009” yang diterbitkan Depdiknas 2007, kehadiran institusi ini juga menjadi sangat strategis karena fungsinya yang melekat dalam
melakukan sosialisasi, disamping dilakukan juga oleh kantor Infokom. Sebagai gambaran, inilah beberapa tugas pokok Tim Koordinasi tingkat
kabupaten Cianjur yang sekaligus juga merupakan kepanjangan dari Tim Koordinasi Percepatan Penuntasan Wajar Dikdas 9 tahun tingkat provinsi,
tertuang dalam Surat Keputusan Bupati Cianjur Nomor 421.10.05Kep. 97-Ks 2007.
Tugas pokok pertama, adalah menyusun perencanaan program penuntasan Wajar Dikdas 9 tahun, mulai dari proses pendataan sasaran,
perumusan bentuk program sampai kepada penentuan prioritas daerah dan sasaran penggarapan dengan mempertimbangkan pencapaian angka partisipasi
sekolah APK dan APM masing-masing kecamatan. Tugas pokok kedua, melakukan sosialisasi atau penyuluhan tentang arti
pentingnya gerakan percepatan penuntasan Wajar Dikdas 9 tahun kepada seluruh komponen masyarakat disemua tingkatan melalui berbagai media yang
tersedia, termasuk dilakukan melalui kegiatan yang disebut dengan kampanye Wajar Dikdas melalui kegiatan ”Safari” oleh Tim tingkat Kabupaten ke setiap
kecamatan, pemanfaatan berbagai lembaga dan forum strategis seperti pengajian atau majlis taklim, termasuk khitbah jumat dan forum penting lainnya.
Tugas pokok ketiga, adalah melakukan kegiatan pengendalian melalui kegiatan monitoring, baik yang dilakukan melalui kegiatan kunjungan langsung
kelapangan atau sekolah-sekolah, disamping monitoring yang dilakukan melalui
47 kegiatan pencatatan dan pelaporan secara rutin. Termasuk dalam kegiatan
tersebut adalah melakukan ketatausahaan atau kesekretariatan guna mendukung sekaligus memastikan bahwa seluruh tugas pokok Tim Koordinasi bisa
memperoleh dukungan dan berjalan sesuai yang diharapkan.
2. Sosialisasi Wajar Dikdas