151 sekaligus menggerakan anak dari keluarga miskin untuk bisa menamatkan
pendidikan dasar 9 tahunnya. Itulah pula yang selama ini belum banyak dilakukan. Padahal tidak sedikit anak dari keluarga miskin yang tidak bisa
mengakses pendidikan selama ini, salah satunya, diakibatkan oleh karena masyarakat, terutama tokoh masyarakat yang belum melakukan peran dan
fungsi penggerakan masyarakatnya. Intinya, apa yang tidak bisa ditangani atau dilakukan pemerintah karena
keterbatasan yang dimilikinya, atau karena kekeliruan dalam memanej dan melaksanakan program-program implementasinya, saatnya kini dan ke depan
bisa dibantu oleh masyarakat. Dan itulah pula yang saat ini belum banyak dilakukan. Padahal seperti telah banyak diungkapkan oleh para pakar, tingginya
partisipasi masyarakat dalam pembangunan dapat dijadikan tolok ukur keberhasilan kebijakan yang diambil pemerintah.
D. Beberapa Issu Strategis
Dari pembahasan terhadap temuan hasil penelitian tersebut, paling tidak ada lima isu strategis yang bisa diangkat dari hasil penelitian ini, yaitu :
1. Memperkuat komitmen pemerintah daerah
Meskipun pemerintah Kabupaten Cianjur selama ini telah memiliki arah kebijakan yang jelas berkait dengan upaya untuk mempercepat
penuntasan Wajar Dikdas 9 tahun, namun masih banyak hal yang harus dibenahi dalam menjabarkan dan mengimplementasikannya. Hal itu terjadi
karena implementasi program akselerasi Wajar Dikdas 9 tahun yang digulirkan selama ini belum secara optimal memperoleh dukungan sumber
daya yang memadai, termasuk dukungan anggarannya. Bahkan sebagian
152 besar anggarannya masih banyak mengandalkan dukungan anggaran yang
bersumber dari pemerintah pusatdisamping dari pemerintah provinsi
2. Meningkatkan integrasi program Wajar Dikdas 9 tahun bagi anak dari
keluarga miskin dengan program sektor tekait lainnya
Berbicara mengenai upaya penuntasan Wajar Dikdas 9 tahun bagi anak dari keluarga miskin adalah berbicara mengenai banyak sektor terkait
yang mesti terlibat dalam penanganannya. Itu sebabnya, upaya penanganannya pun mesti dilakukan secara terpadu dan integral, tidak
parsial. Semakin terintegrasi dalam penanganannya, maka akan semakin effektif hasil yang dicapainya.
3. Peningkatan mutu pendidikan, disamping peningkatan pemerataannya
Selama ini ada kecenderungan kalau pelaklsanaan program akselerasi peningkatan Wajar Dikdas 9 tahun ini lebih banyak diarahkan
kepada aspek pencapaian kuantitatifnya yang ditandai dengan peningkatan angka partisipasi sekolah, sementara pencapaian dari aspek mutunya
cenderung terabaikan. Tidak mengherankan jika masih ada pihak masyarakat, khsusnya dari kalangan masyarakat tidak mampu alias miskin
yang kurang memiliki kesadaran akan arti pentingnya pendidikan.
4. Pelibatan partisipasi masyarakat dalam Akselerasi Wajar Dikdas 9