Pertambangan Dan Penggalian 2,22 Industri Pengolahan 28,47 Listrik, Gas dan Air Bersih Konstruksi 3,89 Perdagangan, Hotel Dan Restoran 28,49 Pengangkutan Dan Komunikasi 5,25 Keuangan, Persewaan Dan Jasa Perusahaan Kehutanan Kontribusi Subsektor Kehutanan

̶ 154 ̶ SektorSubsektor 2008 2009 2010 2011 2012

1.4. Kehutanan 0,29

0,29 0,33 0,35 0,41

1.5. Perikanan 2,09

2,07 1,99 1,92 1,92

2. Pertambangan Dan Penggalian 2,22

2,22 2,19 2,24 2,08

3. Industri Pengolahan 28,47

28,14 27,49 27,13 27,11

4. Listrik, Gas dan Air Bersih

1,58 1,55 1,51 1,44 1,35

5. Konstruksi 3,89

4,01 4,49 4,67 4,55

6. Perdagangan, Hotel Dan Restoran 28,49

28,42 29,47 30,00 30,40

7. Pengangkutan Dan Komunikasi 5,25

5,5 5,52 5,66 5,7

8. Keuangan, Persewaan Dan Jasa Perusahaan

4,79 4,83 4,9 4,93 5,05

9. Jasa - Jasa 8,77

9 8,68 8,54 8,34 PDRB Jawa Timur 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur Keterangan: Angka Diperbaiki Angka Sementara Apabila diikuti perkembangannya selama lima tahun terakhir, tampak bahwa kontribusi sektor pertanian terhadap total PDRB atau perekonomian Jawa Timur semakin menurun. Hal ini lebih disebabkan karena sektor pertanian khususnya subektor tanaman bahan makanan dan subsektor tanaman perkebunan sangat tergantung pada ketersedian luas lahan pertanian yang semakin menurun akibat alih fungsi lahan untuk perluasan kawasan industri dan pemukiman penduduk.

c. Kontribusi Sektor Pertanian Palawija Terhadap PDRB

Sektor Pertanian Tanaman bahan makanan tabama meliputi komoditi : padi, palawija jagung, kacang hijau, kacang tanah, kedele, ubi kayu, ubi jalar, buah-buahan dan sayuran. Dari hasil penghitungan tahun 2012 total nilai subsektor tabama di Jawa Timur atas dasar harga berlaku sebesar Rp. 80,61 triliun atau dengan kontribusi sebesar 8,05 persen terhadap total nilai PDRB. Dari total nilai tabama tersebut, kontribusi tanaman palawija sebesar 38,41 persen. Apabila dilihat perkembangannya selama lima tahun terakhir kontribusi tanaman palawija terhadap tabama cukup fluktuatif. Secara berurutan kontribusinya tahun 2008 sebesar 36,81 persen, tahun 2009 sebesar 38,02 persen, tahun 2010 sebesar 34,96 persen, tahun 2011 ̶ 155 ̶ sebesar 36,68 persen, dan tahun 2012 sebesar 38,41 persen

d. Kontribusi Subsektor Perkebunan Terhadap PDRB

Sektor Pertanian Tanaman perkebunan terbagi menjadi tanaman perkebunan rakyat dan tanaman perkebunan besar. Tanaman perkebunan rakyat mencakup hasil tanaman perkebunan yang diusahakan oleh rakyat seperti jambu mete, kelapa, kopi, kapok, kapas, tebu, tembakau, cengkeh, tanaman obat-obatan, dan tanaman perkebunan lainnya. Sedangkan perkebunan yang diusahakan oleh perusahaan perkebunan besar seperti karet, teh, kopi, coklat, minyak sawit, inti sawit, tebu, rami, serat manila dan tanaman lainnya. Hasil penghitungan PDRB tahun 2012 atas dasar harga berlaku total nilai sub sektor perkebunan di Jawa Timur sebesar Rp. 20,33 triliun atau dengan kontribusi sebesar 2,03 persen terhadap total nilai PDRB. Apabila dilihat perkembangannya selama lima tahun terakhir kontribusi subsektor perkebunan tidak mengalami perubahan berarti bahkan cenderung menurun. Secara berurutan kontribusinya tahun 2008 sebesar 2,20 persen, tahun 2009 sebesar 2,18 persen, tahun 2010 sebesar 2,07 persen, tahun 2011 sebesar 2,04 persen, dan tahun 2012 sebesar 2,03 persen.

2. Kehutanan Kontribusi Subsektor Kehutanan Terhadap PDRB

Subsektor kehutanan mencakup kegiatan yang dilakukan di areal hutan oleh perorangan dan badan usaha, yang mencakup usaha penanaman, pemeliharaan dan penebangan kayu, serta pengambilan hasil hutan lainnya. Dari hasil penghitungan PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2012 telah diketahui bahwa nilai PDRB subsektor kehutanan sebesar Rp. 4,10 triliun atau sebesar 0,41 persen terhadap total PDRB Jawa Timur. Apabila diikuti perkembangannya selama lima tahun terakhir, kontribusi subsektor ini cenderung meningkat. Secara berurutan kontribusinya tahun 2008 sebesar 0,29 persen, tahun 2009 sebesar 0,29 persen, tahun 2010 sebesar 0,33 persen, tahun 2011 sebesar 0,35 persen, dan tahun 2012 sebesar 0,41 persen. Meningkatnya kontribusi subsektor kehutanan tiga tahun terakhir tersebut lebih disebabkan karena meningkatnya produksi kayu khususnya kayu sengon Albizia chinensis. ̶ 156 ̶ Gambar 2.31 JumlahKunjunganWismankeJawaTimur Tahun 2009 – 2012 Sumber : BPS Provinsi Jawa Timur

3. Energi dan Sumberdaya Mineral Kontribusi Sektor Pertambangan Terhadap PDRB

Sektor pertambangan dan penggalian terdiri dari subsektor pertambangan migas, pertambangan non migas dan subsektor penggalian. Hasil penghitungan PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2012 diketahui bahwa nilai PDRB sektor pertambangan dan penggalian sebesar Rp. 20,80 triliun atau sebesar 2,08 persen terhadap total PDRB Jawa Timur. Apabila diikuti perkembangannya selama lima tahun terakhir, kontribusi sektor ini tidak mengalami perubahan yang berarti bahkan cenderung stagnan. Secara berurutan kontribusinya tahun 2008 sebesar 2,22 persen, tahun 2009 sebesar 2,22 persen, tahun 2010 sebesar 2,19 persen, tahun 2011 sebesar 2,24 persen, dan tahun 2012 sebesar 2,03 persen.

4. Pariwisata Kunjungan Wisata