̶ 154 ̶
SektorSubsektor 2008
2009 2010
2011 2012
1.4. Kehutanan 0,29
0,29 0,33
0,35 0,41
1.5. Perikanan 2,09
2,07 1,99
1,92 1,92
2. Pertambangan Dan Penggalian 2,22
2,22 2,19
2,24 2,08
3. Industri Pengolahan 28,47
28,14 27,49
27,13 27,11
4. Listrik, Gas dan Air Bersih
1,58 1,55
1,51 1,44
1,35
5. Konstruksi 3,89
4,01 4,49
4,67 4,55
6. Perdagangan, Hotel Dan Restoran 28,49
28,42 29,47
30,00 30,40
7. Pengangkutan Dan Komunikasi 5,25
5,5 5,52
5,66 5,7
8. Keuangan, Persewaan Dan Jasa Perusahaan
4,79 4,83
4,9 4,93
5,05
9. Jasa - Jasa 8,77
9 8,68
8,54 8,34
PDRB Jawa Timur 100,00
100,00 100,00
100,00 100,00
Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur Keterangan: Angka Diperbaiki
Angka Sementara
Apabila diikuti perkembangannya selama lima tahun terakhir, tampak bahwa kontribusi sektor pertanian
terhadap total PDRB atau perekonomian Jawa Timur semakin menurun. Hal ini lebih disebabkan karena sektor
pertanian khususnya subektor tanaman bahan makanan dan subsektor tanaman perkebunan sangat tergantung
pada ketersedian luas lahan pertanian yang semakin menurun akibat alih fungsi lahan untuk perluasan
kawasan industri dan pemukiman penduduk.
c. Kontribusi Sektor Pertanian Palawija Terhadap PDRB
Sektor Pertanian
Tanaman bahan
makanan tabama
meliputi komoditi : padi, palawija jagung, kacang hijau, kacang
tanah, kedele, ubi kayu, ubi jalar, buah-buahan dan sayuran. Dari hasil penghitungan tahun 2012 total nilai
subsektor tabama di Jawa Timur atas dasar harga berlaku sebesar Rp. 80,61 triliun atau dengan kontribusi sebesar
8,05 persen terhadap total nilai PDRB. Dari total nilai tabama tersebut, kontribusi tanaman palawija sebesar
38,41 persen.
Apabila dilihat perkembangannya selama lima tahun terakhir kontribusi tanaman palawija terhadap tabama
cukup fluktuatif. Secara berurutan kontribusinya tahun 2008 sebesar 36,81 persen, tahun 2009 sebesar 38,02
persen, tahun 2010 sebesar 34,96 persen, tahun 2011
̶ 155 ̶ sebesar 36,68 persen, dan tahun 2012 sebesar 38,41
persen
d. Kontribusi Subsektor Perkebunan Terhadap PDRB
Sektor Pertanian
Tanaman perkebunan terbagi menjadi tanaman perkebunan rakyat dan tanaman perkebunan besar.
Tanaman perkebunan rakyat mencakup hasil tanaman perkebunan yang diusahakan oleh rakyat seperti jambu
mete, kelapa, kopi, kapok, kapas, tebu, tembakau, cengkeh, tanaman obat-obatan, dan tanaman perkebunan lainnya.
Sedangkan perkebunan yang diusahakan oleh perusahaan perkebunan besar seperti karet, teh, kopi, coklat, minyak
sawit, inti sawit, tebu, rami, serat manila dan tanaman
lainnya. Hasil penghitungan PDRB tahun 2012 atas dasar
harga berlaku total nilai sub sektor perkebunan di Jawa Timur sebesar Rp. 20,33 triliun atau dengan kontribusi
sebesar 2,03 persen terhadap total nilai PDRB. Apabila dilihat perkembangannya selama lima tahun terakhir
kontribusi
subsektor perkebunan
tidak mengalami
perubahan berarti bahkan cenderung menurun. Secara berurutan kontribusinya tahun 2008 sebesar 2,20 persen,
tahun 2009 sebesar 2,18 persen, tahun 2010 sebesar 2,07 persen, tahun 2011 sebesar 2,04 persen, dan tahun 2012
sebesar 2,03 persen.
2. Kehutanan Kontribusi Subsektor Kehutanan Terhadap PDRB
Subsektor kehutanan mencakup kegiatan yang dilakukan di areal hutan oleh perorangan dan badan usaha, yang
mencakup usaha penanaman, pemeliharaan dan penebangan kayu, serta pengambilan hasil hutan lainnya. Dari hasil
penghitungan PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2012 telah diketahui bahwa nilai PDRB subsektor kehutanan sebesar Rp.
4,10 triliun atau sebesar 0,41 persen terhadap total PDRB Jawa
Timur. Apabila diikuti perkembangannya selama lima tahun
terakhir, kontribusi subsektor ini cenderung meningkat. Secara berurutan kontribusinya tahun 2008 sebesar 0,29 persen, tahun
2009 sebesar 0,29 persen, tahun 2010 sebesar 0,33 persen, tahun 2011 sebesar 0,35 persen, dan tahun 2012 sebesar 0,41
persen. Meningkatnya kontribusi subsektor kehutanan tiga tahun terakhir tersebut lebih disebabkan karena meningkatnya
produksi kayu khususnya kayu sengon Albizia chinensis.
̶ 156 ̶
Gambar 2.31
JumlahKunjunganWismankeJawaTimur Tahun 2009
– 2012
Sumber : BPS Provinsi Jawa Timur
3. Energi dan Sumberdaya Mineral Kontribusi Sektor Pertambangan Terhadap PDRB
Sektor pertambangan dan penggalian terdiri dari subsektor pertambangan migas, pertambangan non migas dan
subsektor penggalian. Hasil penghitungan PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2012 diketahui bahwa nilai PDRB sektor
pertambangan dan penggalian sebesar Rp. 20,80 triliun atau sebesar 2,08 persen terhadap total PDRB Jawa Timur.
Apabila diikuti perkembangannya selama lima tahun terakhir, kontribusi sektor ini tidak mengalami perubahan yang
berarti bahkan
cenderung stagnan.
Secara berurutan
kontribusinya tahun 2008 sebesar 2,22 persen, tahun 2009 sebesar 2,22 persen, tahun 2010 sebesar 2,19 persen, tahun
2011 sebesar 2,24 persen, dan tahun 2012 sebesar 2,03 persen.
4. Pariwisata Kunjungan Wisata