Rasio Jaringan Irigasi Bidang Urusan Pekerjaan Umum a. Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik

̶ 113 ̶ Manfaat pembangunan JLS, selain untuk meningkatkan aksesibilitas menuju Wilayah Selatan adalah untuk : 1 Mendukung kelancaran distribusi Logistik Nasional dan mengurangi disparitas harga yang tinggi; 2 Memperpendek waktu tempuh; 3 Mengurangi penyelundupan barang maupun orang terutama narkotika yang sangat merugikan negara maupun masyarakat; 4 Menjaga Kedaulatan Bangsa dan Meningkatkan Pertahanan Keamanan Wilayah Selatan Jawa Timur yang berhadapan dengan Australia; 5 Mempermudah penanggulangan jika terjadi bencana alam, mengingat Wilayah Selatan berada pada Cincin Api Dunia atau “Ring of Fire” jalur rawan bencana gunung berapi dan gempa.

b. Rasio Jaringan Irigasi

Pengertian rasio jaringan irigasi adalah perbandingan panjang jaringan irigasi terhadap lahan budidaya. Panjang jaringan irigasi meliputi jaringan primer, sekunder, dan tersier. Rasio Jaringan Irigasi ini memberikan gambaran ketersediaan saluran irigasi untuk kebutuhan budidaya pertanian. Data ini diperoleh dari dinas terkait seperti Dinas Pekerjaan Umum yang menangani Pengairan di Kabupaten Kota se Jawa Timur dan dari dinas PU bidang pengairan Provinsi Jawa Timur. Pada tahun 2012, panjang jaringan irigrasi primer sepanjang 283.375 km, panjang jalan irigasi sekunder 1329.023 km dan saluran tersier pembuang 129.297 km, sehingga total panjang jaringan irigasi adalah 1.741.695 km. Besarnya rasio jaringan irigasi adalah 32,45 persen yang diperoleh dari perbandingan total panjang jaringan irigrasi dengan total Tabel 2.52 Realisasi Pembangunan Jalan Lintas Selatan Provinsi Jawa Timur SD TA. 2012 Panjang Jalan Jml Pjg Km Buah M Km Km Km buah dlm Milyar Rp. 1 PACITAN 85,30 8 490 85,30 100,00 85,30 100,00 85,30 100,00 8 100 Kebutuhan Dana : 2 TRENGGALEK 66,00 9 439 43,45 65,83 21,40 32,42 21,40 32,42 5 56 7.768,45 3 TULUNGAGUNG 55,10 23 778 34,95 63,43 6,85 12,43 4,85 8,80 3 13 APBN : 4 BLITAR 62,50 21 1080 25,60 40,96 0,00 0,00 0,00 0,00 3 14 1.097,746 5 MALANG 93,50 36 1622 61,63 65,91 8,90 9,52 6,00 6,42 11 31 APBD Prov : 6 LUMAJANG 62,90 21 1211 50,10 79,65 12,50 19,87 4,70 7,47 18 86 328,307 7 JEMBER 83,50 33 1546 51,90 62,16 6,50 7,78 5,30 6,35 7 21 APBD Kab. : 8 BANYUWANGI 110,00 16 766 102,50 93,18 78,30 71,18 78,30 71,18 7 44 100,377 618,80 167 7932 455,43 73,60 219,75 35,51 205,85 33,27 62 37 1.526,430 Jumlah No. Kabupaten Program Realisasi Fisik sd 2012 Keterangan Jembatan Badan Jalan Lapis Pondasi Aspal Jumlah Jembatan ̶ 114 ̶ Tabel 2.54 Persentase Rumah Tangga menurut Tempat Akhir Pembuangan Tinja, Tahun 2009 –2012 Tempat Akhir Pembuangan Tinja 2010 2011 2012 1 2 3 4 TangkiSPAL 56,87 57,73 60,91 Kolamsawah sungaidanaulaut 20,53 20,18 18,55 Lubang tanah 19,03 18,70 17,36 Pantaitanah lapang kebunLainnya 3,57 3,39 3,18 Sumber : BPS Jawa Timur Juni 2012 Tabel 2.53 Persentase Rumah tangga Menurut Penggunaan Fasilitas Tempat Buang Air Besar, Tahun 2010 –2012 Penggunaan Fasilitas Tempat Buang Air Besar 2010 2011 2012 1 2 3 4 Sendiri 63,81 61,63 64,31 Bersama 15,54 15,08 14,18 Umum 1,09 1,55 1,82 Tidak ada 19,56 21,74 19,69 Sumber : BPS Jawa Timur Juni 2012 luas wilayah Jawa Timur. Hal ini memberikan gambaran bahwa ketersediaan saluran irigasi untuk kebutuhan budidaya pertanian sebesar 32,45 persen.

c. Persentase rumah tinggal bersanitasi