̶ 46 ̶ teratas pada tahun 2008 dapat menikmati kue ekonomi
sebanyak 43,22 persen, dan selanjutnya mengecil masing- masing 42,55 persen 2009; 40,67 persen 2010 ; 40,34 persen
2011 dan pada tahun 2012 menjadi 45,47 persen. Pada penghitungan pemerataan pendapatan menurut Bank Dunia ini,
penduduk yang berpendapatan 40 persen terbawah menjadi fokus penting untuk evaluasi ketimpangan yang terjadi dalam
suatu wilayah. Hasil penghitungan di Jawa Timur menunjukkan bahwa penduduk yang berpendapatan 40 persen terbawah pada
tahun 2012 sekitar 20,15 persen. Berdasarkan skala kesenjangan yang telah ditetapkan, karena
penduduk yang berpendapatan 40 persen terbawah menikmati hasil
kegiatan ekonomi
sebesar 20,15
persen, maka
ketimpangan pendapatan yang terjadi di Jawa Timur pada tahun 2012 masuk kategori rendah.
6. Indeks Ketimpangan Williamson Indeks Ketimpangan Regional
Salah satu
upaya Pemerintah
Daerah untuk
meningkatkan kesejahteraan penduduk adalah dengan memacu kegiatan ekonomi di seluruh sektor. Hasil kegiatan ekonomi
tersebut diharapkan nantinya terjadi pertumbuhan ekonomi atau yang disebut program pro growth, dan selanjutnya dapat
menciptakan kesempatan kerja yang seluas-luasnya kepada masyarakat pro job. Melalui kesempatan kerja itu diharapkan
dapat dinikmati
hasilnya oleh
masyarakat dengan
bertambahnya pendapatan mereka sehingga kesejahteraan masyarakat dapat meningkat, tidak terkecuali bertambahnya
pendapatan pada masyarakat yang bergolongan pendapatan rendah pro poor. Tetapi paradogs muncul, saat dikatakan
percepatan pembangunan digalakkan di masing-masing daerah timbul ketimbangan antar daerah akibat perbedaan sumber
daya yang mendukung pembangunan tersebut. Diduga perbedaan itu secara tidak langsung juga menciptakan
perbedaan kesejahteraan
dari sisi
kewilayahan. Untuk
menyempitkan disparitas antar wilayah ini perlu kerja keras, inisiatif dan kreatifitas Pemerintah Daerah dalam memanfaatkan
segala potensi yang ada untuk meningkatkan ekonominya.
̶ 47 ̶
Tabel 2.9 Indeks Williamson Jawa Timur
Tahun 2008-2012 Tahun
Indeks Williamson
Perubahan
1 2
3
2008 113,93
-0,18398 2009
114,46 0,46520
2010 115,14
0,59409 2011
112,68 -2,13653
2012 112,60
-0,07100
Sumber : BPS Provinsi Jawa Timur Keterangan: Angka Diperbaiki
Angka Sementara
Salah satu indikator yang bisa membaca seberapa jauh tingkat disparitas antar wilayah yaitu Indeks Williamson. Rumus
menghitung Indeks ketimpangan Williamson :
dimana: Yi
= PDRB perkapita di kabkota i
Y =
PDRB perkapita rata-rata provinsi fi
= jumlah penduduk di kabkota i
n =
jumlah penduduk di provinsi Semakin
besar angka
yang ditunjukkan oleh Indeks Williamson
berarti semakin
melebar kesenjangan
yang terjadi di wilayah tersebut.
Sebaliknya, semakin
kecil indeks ini, semakin mengecil
kesenjangan antar wilayahnya. Pencapaian
Indeks Williamson di Jawa Timur pada
lima tahun terakhir relatif berfluktuatif,
tetapi ada
kecenderungan semakin
membaik dalam kurun dua tahun terakhir. Pada tahun 2008 indeks ini tercatat sebesar 113,93 selanjutnya melebar pada
tahun 2009 – 2010. Selanjutnya indeks ini semakin mengecil
pada tahun 2011 dan 2012 yang pencapaiannya masing-masing 112,68 dan 112,60. Adanya jembatan Suramadu yang membuat
Madura yang dulu seolah-olah masih terpisah dengan pulau Jawa, menjadikan Madura seakan-akan sudah menyatu,
sehingga arus perekonomian dan transfer sosial budaya semakin cepat dibanding kondisi sebelum adanya jembatan
Suramadu. Selain itu Jalur Lintas Selatan sangat mendukung perekonomian pada wilayah selatan yang dulunya masih
terkendala. Demikian pula daerah-daerah yang ekonominya transportasinya bergantung pada Tol Porong yang semula
terkendala dengan adanya luapan lumpur Sidoarjo, dengan adanya jalur alteleri Porong perekonomiannya kembali normal.
Pada Tahun 2012 Indeks Williamson kembali mengecil -0,071
̶ 48 ̶ persen dibanding tahun 2011 atau mencapai 112,60.
Revitalisasi sarana transportasi terutama jalan tol diduga pendorong menyempitnya disparitas wilayah di Jawa Timur,
selain pertumbuhan ekonomi yang cukup baik dimasing-masing daerah. Pemerintah perlu menjaga kondisi ini agar di tahun
mendatang dengan lebih memperhatikan perbaikan sarana dan prasarana daerah-daerah perdesaan sehingga pertumbuhan
ekonominya bisa ditingkatkan dan kalau itu terjadi tidak mustahil Indeks Williamson akan mengecil.
7. Presentase Penduduk Di Atas Garis Kemiskinan