Kehutanan EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN

̶ 28 ̶ Adapun daya tarik wisata budaya antara lain meliputi: Asta Tinggi dan Keraton di Kabupaten Sumenep, Candi Penataran di Kabupaten Blitar; Gua Akbar, Makam Sunan Bonang di Kabupaten Tuban; Kompleks Makam Gus Dur, di Kabupaten Jombang, Makam Aer Mata Ebu di Kabupaten Bangkalan, Makam Proklamator Bung Karno di Kota Blitar, Makam Sunan Ampel di Kota Surabaya, Makam Sunan Drajat di Kabupaten Lamongan, Makam Sunan Giri, Makam Maulana Malik Ibrahim, di Kabupaten Gresik, Situs Peninggalan Budaya Majapahit di Kabupaten Mojokerto. Sedangkan daya tarik wisata hasil buatan manusia antara lain meliputi Kebun Binatang Surabaya di Kota Surabaya, Kebun Raya Purwodadi di Kabupaten Pasuruan, Taman Safari di Kabupaten Pasuruan, Jatim Park dan Batu Night Spectacular di Kota Batu, Taman Sengkaling dan Waduk Selorejo di Kabupaten Malang, Wisata Bahari Lamongan WBL di Kabupaten Lamongan.

6. Kehutanan

Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan. Kawasan Hutan adalah wilayah tertentu yang ditunjuk danatau ditetapkan oleh pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap. Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia No. SK.395Menhut-II2011 tentang penunjukan Kawasan Hutan Di Wilayah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur, kawasan hutan Provinsi Jawa Timur terbagi menjadi 3 antara lain : kawasan hutan lindung, kawasan hutan produksi, dan kawasan suaka alam. Hutan lindung merupakan kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam, sumber daya buatan dan nilai sejarah serta budaya bangsa guna pembangunan berkelanjutan. Hutan lindung merupakan kawasan dengan sifat khas yang mampu memberikan perlindungan kawasan sekitar dan bawahannya sebagai pengatur tata air, pencegah erosi dan banjir yang mutlak fungsinya sebagai penyangga kehidupan. ̶ 29 ̶ Oleh karena itu kawasan ini sangat terbatas untuk dimanfaatkan. Luasan hutan lindung di provinsi Jawa Timur seluas 344.742 Ha. Kawasan suaka alam merupakan kawasan yang memiliki ekosistem khas yang merupakan habitat alam yang memberikan perlindungan bagi flora dan fauna yang khas dan beraneka ragam, dan kawasan ini terdiri dari suaka margasatwa, cagar alam, kawasan pantai berhutan bakau, taman nasional, taman hutan raya, taman wisata alam, serta kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan. Luasan kawasan Suaka AlamPelestarian Alam daratan di Jawa Timur seluas 230.126 Ha, sedangkan untuk luasan kawasan suaka alampelestarian alam perairan seluas 3.506 Ha. Hutan produksi dimaksudkan untuk menyediakan komoditas hasil hutan untuk memenuhi kebutuhan untuk keperluan industri, sekaligus untuk melindungi kawasan hutan yang ditetapkan sebagai hutan lindung dan hutan konservasi dari kerusakan akibat pengambilan hasil hutan yang tidak terkendali. Luasan hutan produksi untuk provinsi Jawa Timur seluas 782.772 Ha. Rincian rencana peruntukan kawasan hutan lindung, kawasan hutan produksi dan kawasan suaka alam per kabupatenkota dapat dilihat pada tabel 2.3 Tabel 2.3 Luas kawasan hutan per kabupatenkota se Jawa Timur NO KABUPATENKOTA HUTAN PRODUKSI HUTAN LINDUNG SUAKA ALAMPELESTARIAN ALAM TOTAL DARATAN PERAIRAN 1 BANYUWANGI 3.218 600 3.818 2 BANGKALAN 56.890 57.079 63.115 177.084 3 BLITAR 23.706 12.754 36.460 4 BOJONEGORO 94.343 1.457 95.800 5 BONDOWOSO 28.286 30.757 1.538 60.581 6 GRESIK 993 4.548 5.541 7 JEMBER 29.079 45.139 47.694 121.912 8 JOMBANG 22.698 620 2.765 26.083 9 KEDIRI 13.832 8.153 477 22.462 10 LAMONGAN 31.201 225 31.426 11 LUMAJANG 23.515 12.652 23.295 59.462 12 MADIUN 40.456 5.828 19 46.303 13 MAGETAN 3.390 3.987 7.377 ̶ 30 ̶ NO KABUPATENKOTA HUTAN PRODUKSI HUTAN LINDUNG SUAKA ALAMPELESTARIAN ALAM TOTAL DARATAN PERAIRAN 14 MALANG 45.058 41.492 22.031 108.581 15 MOJOKERTO 10.812 4.254 11.276 26.342 16 NGANJUK 42.324 7.554 49.878 17 NGAWI 42.003 2.992 44.995 18 PACITAN 2.216 265 2.481 19 PAMEKASAN 592 373 965 20 PASURUAN 14.286 6.966 9.937 31.189 21 PONOROGO 31.743 16.389 210 48.342 22 PROBOLINGGO 23.434 23.176 9.961 56.571 23 SAMPANG 797 797 24 SIDOARJO 25 SITUBONDO 36.385 19.716 27.732 3.506 87.339 26 SUMENEP 29.420 11.925 513 41.858 27 TRENGGALEK 44.169 17.620 61.789 28 TUBAN 52.986 336 2 53.324 29 TULUNGAGUNG 31.738 9.081 40.819 30 KOTA BATU 2.985 3.340 5.013 11.338 31 KOTA BLITAR 32 KOTA KEDIRI 217 12 229 33 KOTA MADIUN 34 KOTA MALANG 35 KOTA MOJOKERTO 36 KOTA PASURUAN 37 KOTA PROBOLINGGO 38 KOTA SURABAYA JUMLAH 782.772 344.742 230.126 3.506 1.361.146 782.772 344.742 233.632 Sumber : SK.395Menhut-II2011

2.1.1.3 Wilayah Rawan Bencana

Kawasan rawan bencana merupakan kawasan atau wilayah yang memiliki ancaman atau gangguan baik yang disebabkan oleh faktor alam, faktor non alam dan faktor sosial yang mana semua itu mengakibatkan korban jiwa, kerusakan lingkungan,kehilangan harta benda serta dampak psikologis. Di wilayah Provinsi Jawa Timur, kawasan rawan bencana alam dikelompokkan dalam kawasan rawan bencana tanah longsor, kawasan rawan bencana gelombang pasang, kawasan rawan bencana banjir, kawasan rawan bencana kebakaran hutan, kawasan rawan angin kencang dan puting beliung, kawasan rawan bencana gunung berapi, kawasan rawan gempa bumi, kawasan rawan tsunami, dan kawasan luapan lumpur. Dengan adanya bencana ini dapat berakibat rusaknya lingkungan secara ̶ 31 ̶ menyeluruh. Dengan demikian harus melakukan antisipasi terhadap bencana yang setiap saat dapat terjadi, melalui pembentukan suatu tatanan baik upaya melestarikan kawasan lindung dan kegiatan penanggulangan bencana secara dini.

1. Kawasan Rawan Bencana Longsor