Persentase Balita Gizi Buruk

̶ 68 ̶ Sumber : BPS Provinsi Jawa Timur Pada umumnya kabupaten- kabupaten di wilayah “tapal kuda” seperti Kabupaten Sampang, Probolinggo, Bondowoso, Jember, Sumenep, Bangkalan, Pamekasan, Situbondo, dan Pasuruan memiliki usia harapan hidup yang terendah dibandingkan dengan daerah “kulonan” Jawa Timur bagian barat. AHH pada wilayah “Tapal Kuda” berkisar pada angka 64 hingga 66 tahun untuk perempuan dan 60 hingga 63 tahun untuk laki-laki. Wilayah yang memiliki usia harapan hidup yang cukup tinggi adalah Kabupaten Tulungagung, Kota Mojokerto, Kabupaten Pacitan, Kota Blitar dengan 74 - 75 tahun untuk perempuan dan 71,56 tahun untuk laki-laki.

c. Persentase Balita Gizi Buruk

Persentase balita gizi buruk adalah persentase balita dalam kondisi gizi buruk terhadap jumlah balita. Kondisi ini dilihat dari keadaan tubuh anak atau bayi berdasarkan berat badan menurut umur. Gizi buruk adalah bentuk terparah dari proses terjadinya kekurangan gizi menahun. Status gizi balita secara sederhana dapat diketahui dengan membandingkan antara berat badan menurut umur maupun menurut panjang badannya dengan rujukan standar yang telah ditetapkan. Apabila berat badan menurut umur sesuai dengan standar, anak disebut gizi baik. Kalau sedikit di bawah standar disebut gizi kurang. Apabila jauh di bawah standar dikatakan gizi buruk. WHO 1999 mengelompokkan wilayah yaitu kecamatan untuk kabupatenkota dan kabupatenkota untuk provinsi berdasarkan prevalensi gizi kurang ke dalam 4 kelompok dari seluruh jumlah balita, yaitu : a. rendah = jika gizi kurang di bawah 10 b. sedang = jika gizi kurang 10-19 c. tinggi = jika gizi kurang 20-29 d. sangat tinggi = jika gizi kurang 30 atau lebih 71,15 71,2 71,64 71,84 72,09 67,15 67,2 67,66 67,88 68,19 69,1 69,15 69,6 69,81 70,09 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 2008 2009 2010 2011 2012 Gambar 2.21 Angka Harapan Hidup Penduduk Jawa Timur Tahun 2008-2012 Perempuan Laki Lk + Pr ̶ 69 ̶ Persentase balita gizi buruk di Jawa Timur terus mengalami penurunan, dari 4,80 persen tahun 2007 Riskesdas, 2007 kemudian berdasarkan hasil survei gizi balita di Jawa Timur tahun 2010 persentasenya menjadi 4,07 persen dan pada tahun 2011 menjadi 3,88 persen. Kemudian dari hasil survei gizi balita di Jawa Timur tahun 2012, persentase balita bergizi buruk menjadi 3,56 persen. Hal ini dimungkinkan karena adanya pencanangan Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi RAD-PG tahun 2011-2015 oleh Pemprov Jawa Timur yang sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang berkeadilan yang terfokus pada penurunan kemiskinan dan kelaparan. Kalau kita lihat menurut kabupatenkota di Jawa Timur, Kabupaten Probolinggo merupakan wilayah yang tertinggi persentase gizi buruknya yaitu sebesar 11,49 persen. Tabel 2.19 Persentase Status Gizi Balita Menurut KabupatenKota Di Jawa Timur Tahun 2012 NO KABUPATENKOTA GIZI BURUK GIZI KURANG GIZI BAIK GIZI LEBIH JUMLAH 1 2 3 4 5 6 7 1. Kab. Pacitan 0.00 5.06 87.34 7.59 100,00 2. Kab. Ponorogo 1.18 7.06 88.24 3.53 100,00 3. Kab. Trenggalek 1.25 7.50 88.75 2.50 100,00 4. Kab. Tulungagung 1.27 11.39 84.81 2.53 100,00 5. Kab. Blitar 3.33 11.11 76.67 8.89 100,00 6. Kab. Kediri 7.29 16.67 73.96 2.08 100,00 7. Kab. Malang 0.85 10.26 84.62 4.27 100,00 8. Kab. Lumajang 3.61 19.28 69.88 7.23 100,00 9. Kab. Jember 3.54 17.70 71.68 7.08 100,00 10. Kab. Banyuwangi 5.10 20.41 73.47 1.02 100,00 11. Kab. Bondowoso 6.25 25.00 65.00 3.75 100,00 12. Kab. Situbondo 7.79 24.68 62.34 5.19 100,00 13. Kab. Probolinggo 11.49 25.29 63.22 0.00 100,00 14. Kab. Pasuruan 8.79 25.27 60.44 5.49 100,00 15. Kab. Sidoarjo 2.97 9.90 80.20 6.93 100,00 16. Kab. Mojokerto 2.35 7.06 85.88 4.71 100,00 17. Kab. Jombang 2.17 18.48 76.09 3.26 100,00 10 20 30 40 50 60 70 80 Buruk Kurang Baik Lebih 4 ,0 7 1 4 ,2 8 7 6 ,6 5 5 ,0 3 ,8 8 1 3 ,7 6 7 7 ,3 1 5 ,0 5 3 ,5 6 1 5 ,4 1 7 6 ,3 9 4 ,6 4 Gambar 2.22 Persentase Status Gizi Balita Tahun 2010 - 2012 2010 2011 2012 Sumber : Survei Prevalensi Gizi 2010-2012 ̶ 70 ̶ NO KABUPATENKOTA GIZI BURUK GIZI KURANG GIZI BAIK GIZI LEBIH JUMLAH 18. Kab. Nganjuk 4.76 13.10 80.95 1.19 100,00 19. Kab. Madiun 1.32 18.42 76.32 3.95 100,00 20. Kab. Magetan 2.35 14.12 74.12 9.41 100,00 21. Kab. Ngawi 4.60 11.49 77.01 6.90 100,00 22. Kab. Bojonegoro 4.60 17.24 77.01 1.15 100,00 23. Kab. Tuban 3.41 19.32 73.86 3.41 100,00 24. Kab. Lamongan 3.53 20.00 74.12 2.35 100,00 25. Kab. Gresik 1.22 12.20 78.05 8.54 100,00 26. Kab. Bangkalan 3.61 27.71 63.86 4.82 100,00 27. Kab. Sampang 0.00 25.32 72.15 2.53 100,00 28. Kab. Pamekasan 0.00 15.00 85.00 0.00 100,00 29. Kab. Sumenep 8.64 23.46 64.20 3.70 100,00 30. Kota Kediri 4.17 11.11 77.78 6.94 100,00 31. Kota Blitar 6.76 5.41 82.43 5.41 100,00 32. Kota Malang 1.25 10.00 85.00 3.75 100,00 33. Kota Probolinggo 6.85 13.70 76.71 2.74 100,00 34. Kota Pasuruan 4.00 16.00 77.33 2.67 100,00 35. Kota Mojokerto 0.00 10.14 84.06 5.80 100,00 36. Kota Madiun 0.00 7.04 84.51 8.45 100,00 37. Kota Surabaya 1.63 15.45 71.54 11.38 100,00 38. Kota Batu 3.33 14.44 80.00 2.22 100,00 Provinsi 3.56 15.41 76.39 4.64 100,00 Sumber : BPS Provinsi Jawa Timur, Survei Prevalensi Gizi Balita 2012

3. Ketenagakerjaan a. Rasio Penduduk Yang Bekerja