II - 11
3. PDRB Per Kapita
PDRB per kapita merupakan PDRB yang dibagi dengan jumlah penduduk pada pertengahan tahun. Pada tahun 2014, PDRB per kapita Jawa
Tengah ADHB mencapai Rp.27,61 juta, meningkat dibandingkan dengan tahun 2013. Sedangkan PDRB per kapita Jawa Tengah ADHK tahun 2014 adalah
Rp.22,85 juta, juga meningkat dibandingkan tahun 2013. Perkembangan PDRB per kapita Jawa Tengah dapat dilihat pada Tabel 2.8.
Tabel 2.8. PDRB Per Kapita Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2011–2015 Rupiah
Tahun ADHB
ADHK Tahun 2010
2011 21.215.839,33
20.104.029,23 2012
22.678.832,03 20.779.645,77
2013 24.952.127,15
21844.868,71 2014
27.599.082,11 22.820.163,47
2015 30.025.166,49
23.882.443,78
Sumber: BPS Jawa Tengah, 2016
4. Indeks Gini
Selama kurun waktu tahun 2010 – 2013 perkembangan Indeks Gini di Jawa Tengah menunjukkan angka yang cenderung semakin meningkat, hal
tersebut menggambarkan kondisi ketimpangan pendapatan antar masyarakat di Jawa Tengah semakin melebar. Indeks Gini pada tahun 2010 sebesar 0,291
meningkat menjadi 0,387 pada tahun 2013. Selengkapnya perkembangan Indeks Gini di Jawa Tengah selama kurun waktu 2010 – 2013 dapat dilihat
pada Gambar 2.3.
Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, 2016
Gambar 2.3. Indeks Gini Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010-2015
5. Pemerataan Pendapatan Versi Bank Dunia
Berdasarkan kriteria Bank Dunia distribusi pendapatan penduduk Jawa Tengah dapat diukur menjadi tiga kelompok pendapatan. Sesuai kriteria
Bank Dunia tahun 2014, distribusi pendapatan penduduk Jawa Tengah
, ,
, ,
, ,
, ,
, ,
II - 12
tergolong merata dengan posisi ketimpangan rendah. Hal tersebut tampak dari angka 18,59 pendapatan dinikmati oleh 40 penduduk berpenghasilan
rendah, sebesar 35,39 oleh 40 penduduk berpenghasilan menengah dan sebesar 46,02 oleh 20 penduduk berpenghasilan tinggi. Capaian tersebut
lebih baik dari pada tahun 2013 dimana tercatat 47,07 dinikmati oleh 20 penduduk berpenghasilan tinggi. Pemerataan pendapatan penduduk Jawa
Tengah versi Bank Dunia dapat dilihat pada Tabel 2.9.
Tabel 2.9. Pemerataan Pendapatan Penduduk Provinsi Jawa Tengah
Menurut Kriteria Bank Dunia Tahun 2011 – 2014
No Tahun
Kriteria Bank Dunia 40 I
40 II 20 III
1 2011
18,64 34,66
46,70 2
2012 18,54
34,63 46,83
3 2013
18,38 34,55
47,07 4
2014 18,59
35,39 46,02
Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah, 2015
6. Indeks Williamson
Indeks Williamson adalah ukuran yang digunakan untuk menggambarkan tingkat kesenjangan antar wilayah kabupatenkota di Jawa
Tengah. Pada kurun waktu tahun 2012 – 2014 kesenjangan antar wilayah cenderung semakin menurun dengan Indeks Williamson sebesar 0,6356 pada
tahun 2012 menjadi sebesar 0,6272 di tahun 2014. Indeks tersebut juga menunjukkan bahwa kesenjangan antar wilayah di Jawa Tengah tergolong
masih cukup tinggi. Perkembangan Indeks Williamson Jawa Tengah tahun 2012 – 2014 dapat dilihat pada Gambar 2.4.
Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, 2015
Gambar 2.4. Indeks Williamson Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012-2014
0,6356
0,6305
0,6272
0,622 0,624
0,626 0,628
0,63 0,632
0,634 0,636
0,638
2012 2013
2014
II - 13
7. Kemiskinan
Perkembangan kemiskinan di Jawa Tengah selama kurun waktu 2012 – 2016 cenderung mengalami penurunan, namun jumlah absolutnya masih
cukup besar dan belum sesuai dengan target pada RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 – 2018. Jumlah penduduk miskin tahun 2016 sebanyak
4,49 juta jiwa 13,19, menurun dibanding tahun 2015 yang sebanyak 4,50 juta jiwa 13,32.
Sebaran penduduk miskin sebagian besar berada di perdesaan dibandingkan di perkotaan. Pada tahun 2016 penduduk miskin perdesaan
sebanyak 2,16 juta jiwa 14,88 sedangkan di perkotaan sebanyak 1,88 juta jiwa 11,38. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 2.10 dan Gambar 2.5.
Tabel 2.10. Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 – 2016
No Tahun Bulan Jumlah Penduduk Miskin ribu jiwa
Persentase Kota
Desa Total
Kota Desa
Total
1 2012Maret
2.001,12 2.976,25
4.977,36 13,49
16,89 15,34
2 2012Sept
1.946,51 2.916,90
4.863,41 13,11
16,55 14,98
3 2013Maret
1.911,21 2.821,74
4.732,95 12,87
15,99 14,56
4 2013Sept
1.870,73 2.834,14
4.704,87 12,53
16,05 14,44
5 2014Maret
1.945,29 2.891,17
4.836,45 12,68
15,96 14,46
6 2014Sept
1.771,53 2.790,29
4.561,83 11,50
15,35 13,58
7 2015Maret
1.837,19 2.739,85
4.577,04 11,85
15,05 13,58
8 2015Sept
1.789,57 2.716,21
4.505,78 11,50
14,86 13,32
9 2016 Maret
1.824,08 2.682,81
4.506,89 11,44
14,89 13,27
10 2016Sept
1.879,55 2.614,20
4.493,75 11,38
14,88 13,19
Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, 2017
Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, 2017
Gambar 2.5. Persentase Penduduk Miskin Kota Desa
di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 – 2016
14,98 14,44
13,58 13,32
13,19 16,55
16,05 15,35
14,86 14,88
13,11 12,53
11,50 11,50
11,38 10,00
11,00 12,00
13,00 14,00
15,00 16,00
17,00
2012 2013
2014 2015
2016
Total Desa
Kota
II - 14
Apabila dibandingkan persentase penduduk miskin antara Jawa Tengah dengan provinsi lain di Pulau Jawa - Bali serta Nasional pada tahun
2015, - 2016 Jawa Tengah menempati urutan ke-2 terbesar setelah Provinsi D.I. Yogyakarta seperti terlihat pada Tabel 2.11.
Tabel 2.11. Kemiskinan Nasional dan Provinsi se Jawa – Bali
Tahun 2015 – 2016
No ProvinsiNasional 2015
2016 ribu jiwa
ribu jiwa
1. DKI Jakarta
368,67 3,61
385,84 3,75
2. Bali
218,79 5,25
174,94 4,15
3. Banten
690,66 5,75
657,74 5,36
4. Jawa Barat
4.485,66 9,57
4.168,11 8,77
5. Jawa Timur
4.776,97 12,28
4.638,53 11,85
6. Jawa Tengah 485,56