II - 39
Tabel 2.51. Kondisi Jaringan Irigasi Kewenangan Provinsi
Tahun 2012 – 2016
Tahun Kondisi Jaringan Irigasi
Baik Luas Ha Sedang
Luas Ha Rusak
Luas Ha
2012 66
56.926 34
29.326 2013
72 62.101
28 24.151
2014 74
63.826 23
19.838 3
2.588 2015
76 66.017
23 19.979
1 869
2016 79
68.623 20
17.373 1
869
Sumber : Dinas PU SDA dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Tengah, 2017
Tabel 2.52. Pemenuhan Kebutuhan Air Baku Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2011 - 2015
No Uraian
Tahun 2011
2012 2013
2014 2015
1 Kebutuhan Air Baku juta m
3
tahun 709,180 714,895 714,707 714,707 714,707
2 Ketersediaan Air Baku juta m
3
tahun 326,210 343,212 358,214 374,006 389,444
Persentase 40,05
42,00 44,04
50,12 54,49
Sumber : Dinas PU SDA dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Tengah, 2017
c. Air Minum, Sanitasi, dan Persampahan
Cakupan pelayanan akses air minum yang aman pada tahun 2016 mengalami peningkatan menjadi sebesar 80,45 untuk perkotaan dan 72,80
untuk perdesaan. Sedangkan cakupan layanan sanitasi layak pada tahun yang sama menjadi sebesar 76,08. Perkembangan cakupan pelayanan dimaksud
dapat dilihat pada Tabel. 2.53.
Tabel 2.53. Cakupan Pelayanan Air Minum, Sanitasi, dan Persampahan
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 – 2016
No Uraian
Tahun 2012
2013 2014
2015 2016
1 Air Minum -
Perkotaan 40,60
63,99 72, 48
75,76 80,45
- Perdesaan
20,30 49,13
65,57 68,00
72,80 2 Sanitasi
60,03 64,50
76,94 77,00
76,08 3 Persampahan
41,35 49,72
NA NA
NA
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Prov. Jateng, 2017 dan BPS Provinsi Jawa Tengah, 2017
d. Jasa Konstruksi
Pengelolaan jasa konstruksi dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang ditunjukkan dengan meningkatnya pelayanan uji
laboratorium jasa konstruksi dan jumlah sertifikasi hasil uji sebagaimana Tabel 2.54.
II - 40
Tabel 2.54. Pengelolaan Jasa Konstruksi
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 – 2016
No Uraian
Tahun 2012
2013 2014
2015 2016
1 Sertifikasi Hasil Uji SHU 573
573 899
1.426 1.656 2 Informasi Jasa Kontruksi
sosialisasi , bintek terkait jakon
peraturan jasa
konstruksi,HSD, HSPK,
dsb, pelaksanaan
eventpameran -
2 3
2 4
3 Pelaku Jasa
Kontruksi orang
- 585
630 630
1.020
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Prov. Jateng, 2017
e. Penataan Ruang
Penyelenggaraan penataan ruang Provinsi Jawa Tengah didasarkan pada Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah RTRW Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-2029, yang selanjutnya dijabarkan dalam rencana rinci berupa Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis
Provinsi RTR KSP, serta arahan Peraturan Zonasi Sistem Provinsi, sebagai acuan pemerintah provinsi dan masyarakat dalam implementasi rencana
pembangunan, arahan lokasi investasi, termasuk untuk pengendalian pemanfaatan ruang.
Selain itu, Pemerintah Provinsi mempunyai kewajiban melaksanakan pembinaan dan fasilitasi penyelenggaraan penataan ruang kabupatenkota.
Sampai dengan saat ini sedang dilakukan proses revisi Peraturan Daerah RTRW Provini sebagaimana dimaksud untuk menjamin kesesuaian kebutuhan
ruang untuk pembangunan di Provinsi Jawa Tengah.
Progres penyusunan dokumen Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi KSP sampai dengan tahun 2016 mencapai 14,90, dan telah
dilakukan fasilitasi berupa pembahasan terhadap 65 Rencana Detail Tata Ruang RDTR dari 20 kabupatenkota untuk mendapatkan persetujuan
substansi dari Gubernur. Dari 65 RDTR tersebut, hampir seluruhnya masih dalam proses tindak lanjut hasil pencermatan, di masing-masing
kabupatenkota, utamanya terkait dengan perpetaan dan kedalaman substansi. Persetujuan substansi dari Gubernur baru diterbitkan terhadap 1
RDTR yaitu RDTR Kota Salatiga.
Beberapa kendala terkait penyusunan rencana rinci tata ruang, di antaranya adalah keterlambatan penyediaan peta dasar sebagai dasar
penyusunan RDTR, proses penerbitan rekomendasi peta dari Badan Informasi Geospasial BIG yang cukup lama, dan belum terbitnya pedoman penyusunan
RTR KSP.
Dalam aspek pengendalian pemanfaatan ruang, kondisi hingga tahun 2016, tingkat kesesuaian pemanfaatan ruang dengan rencana tata ruang
mencapai 66,4 yang mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar 64,11. Peningkatan kesesuaian pemanfaatan ruang dimaksud
karena peningkatan efektifitas dan efisiensi pelayanan perizinan, semakin terpadunya dokumen rencana pembangunan daerah dengan rencana tata
II - 41
ruang, dan semakin optimalnya kelembagaan yang menangani urusan penataan ruang.
Pembinaan dan fasilitasi yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi pada Tahun 2016 terkait penyelenggaraan penataan ruang aspek pengendalian
pemanfaatan ruang KabupatenKota, diantaranya melalui fasilitasi penyelesaian permasalahan pemanfaatan ruang sebanyak 12 permasalahan.
4. Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
Kebutuhan rumah backlog di Jawa Tengah sampai dengan Tahun 2016 masih cukup besar, yaitu sejumlah 503.703 unit backlog
keberpenghunian dan sejumlah 752.848 unit backlog kepemilikan. Hal ini menjadi salah satu fokus perhatian dari Pemerintah Provinsi untuk
mengurangi jumlah backlog dimaksud diantaranya melalui bantuan stimulan perumahan swadaya dan pembangunan rusunawa.
Mendasarkan Basis Data Terpadu BDT Tahun 2015, target sasaran program penanganan Rumah Tidak Layak Huni RTLH di Jawa Tengah
sejumlah 1.691.660 Kepala Rumah Tangga KRT. Perkembangan penanganan RTLH di Jawa Tengah dapat dilihat di Tabel 2.55.
Tabel 2.55. Perkembangan Rumah Tidak Layak Huni
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011-2016
Tahun Jumlah Penanganan Unit
2011 1.215
2012 3.148
2013 25.732
2014 22.919
2015 10.259
2016 3.606
Total 63.273
Sumber : Dinas Ciptakarya Prov. Jawa Tengah, 2017 Keterangan: Tahun 2016 baru memperhitungkan penanganan yang bersumber
dari APBD Provinsi Jawa Tengah
Pada tahun 2016, tidak terdapat kawasan kumuh yang ditangani, karena pada tahun dimaksud masih dilakukan identifikasi kawasan kumuh
yang menjadi kewenangan provinsi, yaitu kawasan kumuh dengan luasan 10 – 15 ha. Namun demikian, luas kawasan permukiman kumuh yang tertangani
dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, dari tahun 2012 sebesar 58,75 ha 6,26 meningkat menjadi 131,65 ha 14,03 di tahun 2016.
Perkembangan luas kawasan permukiman kumuh yang tertangani di Jawa Tengah dapat dilihat pada Tabel 2.56.
II - 42
Tabel 2.56. Luas Kawasan Permukiman Kumuh Yang Tertangani
Di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012– 2016
Tahun Jumlah
Capaian per Tahun Ha
Kumulatif Capaian Ha
Persentase Capaian per
Tahun Persentase
Capaian Kumulatif
2012 16,58
58,75 1,77
6,26 2013
14,44 73,19
1,54 7,80
2014 47,20
120,39 5,03
12,83 2015
11,25 131,65
1,20 14,03
2016 0,00
131,65 1,20
14,03
Sumber : Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi Jawa Tengah, 2017
5. Ketentraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan Masyarakat a. Kondusivitas Wilayah
Kondusivitas daerah di Jawa Tengah selama kurun waktu 2012-2016 secara umum menunjukkan situasi kondusif, meskipun masih terjadi
beberapa kali gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat antara lain unjuk rasa dan tindak pidana. Kejadian unjuk rasa mengalami fluktuasi pada
lima tahun terakhir sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 2.57 dan Tabel 2.58.
Tabel 2.57. Unjuk Rasa Berdasarkan Kelompok di Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2012 – 2016
Sumber: Polda Jawa Tengah, 2017
Tabel 2.58. Unjuk Rasa Berdasarkan Tuntutan di Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2012 – 2016
Sumber: Polda Jawa Tengah, 2017
No Kelompok Massa
Tahun 2012
2013 2014 2015 2016
1 Guru
1 2
Mahasiswa 167
109 99
240 34
3 Buruh
73 89
67 117
48 4
Masyarakat 251
240 207
46 81
5 Warga Desa
50 6
OrmasParpol 112
Jumlah 491
438 374
403 325
No Tuntutan
Tahun 2012
2013 2014 2015 2016
1 Ideologi
2 Politik
4 290
279 226
5 3
Ekonomi 73
20 62
127 71
4 Sosbud
378 7
4 35
202 5
Hukum dan HAM 36
121 29
15 37
6 Pendidikan
2 7
Kesehatan 8
Jumlah 491
438 374
403 325
II - 43
Indikasi lain yang berkorelasi dengan kondusivitas wilayah adalah kejadian tindak pidana. Selama tahun 2012-2016, jumlah tindak pidana dan
tindak pidana menonjol cenderung fluktuatif. Kemudian untuk jumlah tindak pidana dari jumlah laporan yang diterima sebanyak 87.294 kasus berhasil
diselesaikan sebanyak 53.217 kasus atau 60,96, sedangkan untuk tindak pidana menonjol dari jumlah laporan sebanyak 45.961 kasus berhasil
diselesaikan 26.163 kasus atau 56,92, sebagaimana terlihat pada Tabel 2.59.
Tabel 2.59. Jumlah Tindak Pidana dan Tindak Pidana Menonjol
di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 - 2016
No Tahun
Jumlah Tindak Pidana Tindak Pidana Menonjol
Lapor Selesai
Lapor Selesai
1 2012
19.094 12.039
9.614 4.926
2 2013
17.444 10.905
8.641 4.443
3 2014
15.747 9.794
9.171 5.627
4 2015
15.245 9.771
9.564 5.981
5 2016
NA NA
NA NA
J U M L A H 87.294
53.217 45.961
26.163
Sumber : Polda Jawa Tengah, 2017
b. Politik