Kontribusi Sub Sektor Kehutanan

II - 95 luasan 146.108 Ha. Perkembangan upaya penanganan lahan kritis tahun 2012-2016 dapat dilihat pada tabel 2.142. Tabel 2.142. Luas Rehabilitasi Hutan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 – 2016 No. Luas Ha Tahun 2012 2013 2014 2015 2016 1 Luas hutan dalam dan luar kawasan 1.394.006 1.394.006 1.289.104,54 1.289.104,54 1.289.104,54 2 Luas lahan kritis 720.763 634.601 634.601 634.601 634.601 3 Lahan yang direhabilitasi 119.911 107.095 68.854 109.189 146.108 4 Lahan yang direhabilitasi 16,63 16,88 10,85 17,21 23,02 Sumber : Dinas LHK Provinsi Jawa Tengah, 2017 Penghitungan persentase lahan yang direhabilitasi tahun 2014 mendasarkan penghitungan review lahan kritis tahun 2013 Kerusakan kawasan hutan antara lain terjadi karena pencurian dan kebakaran hutan. Pada tahun 2016 telah terjadi pencurian kayu sebanyak 7.031 pohon atau seluas 9,38 ha dan kebakaran hutan seluas 116,2 ha. Gambaran tentang kerusakan hutan di Provinsi Jawa Tengah selama tahun 2012-2016 dapat dilihat dalam Tabel 2.143. Tabel 2.143. Kerusakan Kawasan Hutan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 – 2016 No Uraian Tahun Ha 2012 2013 2014 2015 2016 1. Luas pencurian pohon 23,21 28 30,74 4,49 9,38 2. Luas Kebakaran hutan 5.882 1.215,31 1.196,68 6.136 116,20 Total Luas Kerusakan hutan 5.905,21 1.243,31 1.227,42 6.140,49 125,58 Sumber : Dinas LHK Provinsi Jawa Tengah, 2017

b. Kontribusi Sub Sektor Kehutanan

Terkait pemanfaatan hasil hutan, jumlah industri pengolahan hasil hutan kayu menunjukkan kecenderungan meningkat. Arah pengembangan selanjutnya adalah mendorong dan meningkatkan industri pengolahan kayu yang bersertifikasi legal kayu Sistem Verifikasi Legalitas KayuSVLK. Adapun kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB tahun 2015 sebesar 0,50 ADHB. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.144. II - 96 Tabel 2.144. Kontribusi Sub Sektor Kehutanan Terhadap PDRB Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 – 2016 Tahun ADHB ADHK Nilai Juta Rp Kontribusi Nilai Juta Rp Kontribusi 2012 2.754.602,04 0,50 645.799,07 0,31 2013 3.167.103,55 0,53 647.386,14 0,29 2014 5.457.032,80 0,59 4.073.357,7 0,49 2015 6.074.351,08 0,63 3.997.185,82 0,50 2016 NA NA NA NA Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, 2017 Keterangan : Angka Sementara

5. Energi dan Sumberdaya Mineral

Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB Provinsi Jawa Tengah pada kurun waktu tahun 2012 sampai dengan 2016 dapat dilihat pada Tabel 2.145. Tabel 2.145. Kontribusi Sektor Pertambangan dan Galian Terhadap PDRB Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 – 2016 Tahun ADHB ADHK Nilai Milyar Rp Kontribusi Nilai Milyar Rp Kontribusi 2012 5.243 0,94 2.355 1,12 2013 5.951 0,95 2.500 1,12 2014 7.002 1,00 2.648 1,125 2015 NA NA NA NA 2016 NA NA NA NA Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah,2013, BRS Jawa Tengah, 2017 Persentase penertiban luasan penambangan liar di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2016 sebesar 87,2 meningkat dibandingkan pada tahun 2015 sebesar 86,7. Perkembangan upaya penertiban penambangan liar di Jawa Tengah sejak tahun 2012-2016 dapat dilihat pada Tabel 2.146. Tabel 2.146. Penertiban Area Penambangan Liar Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 – 2016 No Uraian Tahun 2012 2013 2014 2015 2016 1 Luas area penambangan liar ha 43,67 96,2 664,35 738,7 593,0 2 Luas area penambangan liar yang ditertibkan ha 37,12 82,74 574,49 640,46 517,10 3 Persentase 85 86 86,50 86,7 87,2 Sumber: Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah, 2017 Indikator Rasio Elektrifikasi RE merupakan ukuran pencapaian pembangunan terkait dengan energi yang menunjukkan jumlah KK yang sudah berlistrik. RE Jawa Tengah semakin meningkat dari tahun ke tahun, II - 97 sampai dengan tahun 2016 sebesar 93,51 yang meningkat dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar 91,10. Dalam rangka meningkatkan rasio elektrifikasi tersebut, telah dilakukan berbagai upaya, antara lain dengan pembangunan jaringan listrik pedesaan dan pengembangan energi baru terbarukan. Perkembangan rasio elektrifikasi dan upayanya selama tahun 2012-2016 selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.147. Tabel 2.147. Rasio Elektrifikasi dan Upaya Peningkatan Rasio Elektrifikasi Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012–2016 No Uraian Sampai Dengan Tahun 2012 2013 2014 2015 2016 1 Rasio Elektrifikasi 79,98 85,29 88,37 91,10 93,51 2 Pembangunan jaringan tegangan menengah JTM 22,7 32,228 41,962 51,10 53,77 3 Pembangunan jaringan tegangan rendah JTR kms 26,32 33,098 41,147 50,36 50,90 4 Pembangunan PLTMH unit 9 10 12 13 5 Pembangunan PLTS SHS unit 2.637 2.865 3.069 3.069 3.341 6 Pembangunan Demplot Gas Rawa unit 6 7 9 9 9 7 Pembangunan Demplot Biogas 44 55 65 74 84 Sumber:Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah, 2017

6. Perdagangan

Sektor perdagangan semenjak dari tahun 2012 hingga tahun 2016 memberikan kontribusi yang positif terhadap perekonomian di Jawa Tengah dan hingga saat ini merupakan dua besar sub sektor dengan kontribusi terbesar setelah Sektor Industri Pengolahan. Nilai PDRB Sektor Perdagangan pada tri wulan 3 tahun 2016 sebesar Rp 283.850,38 juta, yang memberikan kotribusi terhadap total PDRB Jawa Tengah sebesar 12,99. Nilai dan kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB Jawa Tengah tahun 2012 – 2016 selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.148. Tabel 2.148. Kontribusi Sektor Perdagangan terhadap PDRB Jawa Tengah Tahun 2012 - 2016 Juta Rupiah No Kontribusi Terhadap PDRB Tahun 2012 2013 2014 2015 2016 1 Nilai total PDRB 556.479.872,13 623.749.617,33 766.271.771,3 1.014.074.200 283.850,38 2 Nilai Sektor Perdagangan 95.028.163,85 108.947.967,91 110.357.193,6 134.871.869 36.868,47 3 Kontribusi 17,08 17,47 17,5 13,3 12,99 Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016 Keterangan: Angka Sementara Triwulan III II - 98 Capaian kinerja ekspor non migas Jawa Tengah pada tahun 2016 triwulan 3 sebesar 5.275,67 juta US. Nilai impor non migas tahun 2016 triwulan 3 sebesar 5.157,31 juta US, disebabkan oleh tingginya ketergantungan industri dan sektor usaha terhadap kebutuhan bahan baku dan barang modal impor dan belum dapat disubstitusi dengan bahan baku yang lain serta pola konsumsi masyarakat yang dinilai cukup tinggi. Selengkapnya perkembangan nilai ekspor dan impor di Jawa Tengah tahun 2012 – 2016 dapat dilihat pada Tabel 2.149. Tabel 2.149. Ekspor Bersih Perdagangan di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 - 2016 No Indikator Nilai 2012 2013 2014 2015 2016 1 Nilai ekspor Non Migas Jt US 4.513 4.874,76 5.297,19 5.261,66 5.275,67 2 Nilai impor non migas Jt US 5.292 5.233,34 5.796,43 5.284,44 5.157,31 4 Ekspor Bersih Perdagangan Jt US -779 -358,58 -499,24 -22,78 118,36 Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah, 2017 Angka Pengenal Impor API selama kurun waktu lima tahun mengalami capaian yang fluktuatif yaitu pada tahun 2012 sebanyak 462 menjadi 1.100 pada tahun 2016. Hal ini terjadi karena impor komoditas barang modal yang menurun cukup dalam yaitu dari kelompok mesin listrik, aparat dan alat- alatnya, kelompok mesin industri khusus, serta kelompok mesin industri dan perlengkapannya. Sedangkan untuk penerbitan sertifikasi mutu barang untuk ekspor mengalami peningkatan dari tahun 2012 sebesar 529 jenis menjadi 1.416 jenis pada tahun 2016. Hal ini terjadi karena telah dioptimalkan pelayanan sertifikasi mutu barang orientasi ekspor dan telah dilakukan peningkatan operasional, sarana prasarana pelayanan serta tenaga teknis yang memadai. Jumlah ijin usaha perdagangan luar negeri dan jenis barang bersertifikat mutu di Provinsi Jawa Tengah tahun 2012 – 2016 dapat dilihat pada Tabel 2.150. Tabel 2.150. Jumlah Izin Usaha Perdagangan Luar Negeri dan Jumlah Jenis Barang Bersertifikat Mutu Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 - 2016 No Jenis Usaha Perdagangan Tahun 2012 2013 2014 2015 2016 1 Jumlah izin usaha perdagangan luar negeri Angka Pengenal Impor - unit 462 602 265 1.265 1.100 2 Jumlah jenis barang bersertifikat mutu jenis 529 439 1.050 618 1.416 Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah, 2015 Selanjutnya jumlah Usaha Dagang Kecil dan Menengah UDKM di Jawa Tengah yang telah terbina sejak tahun 2012 hingga 2016 menunjukkan capaian yang fluktuatif yaitu sebesar 415.829 unit pada tahun 2012 menjadi II - 99 611.731 unit pada tahun 2016. Demikian juga pada perijinan usaha dagang yaitu Surat Ijin Usaha Perdagangan SIUP dan Tanda Daftar Perusahaan TDP mengalami peningkatan selama tahun 2012 - 2016. Kondisi tersebut selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.151. Tabel 2.151. Jumlah Usaha Dagang Kecil dan Menengah dan Izin Usaha Perdagangan Dalam Negeri Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 - 2016 No Jumlah UDKM 2012 2013 2014 2015 2016 1 Jumlah Usaha Dagang Kecil dan Menengah unit 415.829 529.688 513.013 566.341 611.731 2 Jumlah izin usaha perdagangan dalam negeri unit - SIUP 358.733 378.845 403.705 426.010 477.450 -TDP 57.096 85.231 109.308 140.331 164.281 Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah, 2017 Perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan dalam negeri di Jawa Tengah telah dilakukan melalui beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan selama lima tahun terakhir, capaian menunjukkan peningkatan dan memenuhi target yang telah ditetapkan yaitu antara lain upaya pembentukan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen BPSK di setiap daerah, sampai dengan tahun 2016 telah terbentuk sebanyak 18 unit dari 14 unit pada tahun 2012. Untuk pelayanan tera dan tera ulang pada 746 SPBU telah selesai dilaksanakan sepenuhnya. Selengkapnya untuk kondisi tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.152. Tabel 2.152. Kinerja Perlindungan Konsumen Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 - 2016 No Indikator Tahun 2012 2013 2014 2015 2016 1 Jumlah kabupatenkota memiliki Badan Penyelesaian Sengketa KonsumenBPSK kabkota 14 14 18 18 18 2 Jumlah kabupatenkota memiliki Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya MasyarakatLPKSM kabkota 4 4 4 54 28 3 Persentase penyelesaian sengketa Konsu- men melalui BPSK kabupatenkota 7 kasus 100 26 kasus 100 29 kasus 100 47 kasus 100 62 kasus 100 4 Jumlah jenis barang beredar yang dilakukan pengawasan oleh Petugas Pengawas Barang dan Jasa PPBJ jenis 946 552 528 579 1.281 5 Persentase penyidikan terhadap hasil pengawasan yang perlu ditindaklanjuti dengan penyidikan 1 kasus 100 1 kasus 60 6 Persentase SPBU yang telah dilakukan tera dan tera ulang alat-alat Ukur, Takar, Timbang, dan Perlengkapannya . 100 100 dari 589 SPBU di Jateng 100 dari 597 SPBU di Jateng 125 dari 610 SPBU di Jateng 100 dari 746 SPBU di Jateng Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017 II - 100

7. Perindustrian a. Kontribusi sektor industri terhadap PDRB

Sektor industri memiliki kinerja terhadap sumbangan PDRB Jawa Tengah yang menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Nilai PDRB Atas Dasar Harga Berlaku untuk sektor industri sebesar Rp 97.867,63 juta pada triwulan 3 tahun 2016, dan memberikan kontribusi sebesar 34,48 terhadap total PDRB sebesar Rp 283.852,38 juta. Kontribusi sektor industri terhadap PDRB Jawa Tengah tahun 2012 – 2016 dapat dilihat pada Tabel 2.153. Tabel 2.153. Kontribusi Sektor Industri Terhadap PDRB Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 - 2016 Juta Rupiah No Kontribusi Terhadap PDRB Tahun 2012 2013 2014 2015 2016 1 Nilai total PDRB 556.479.872,13 623.749.617,33 336.070.886,5 357.968.193 283.850,38 2 Nilai Sektor Industri 182.715.245,06 203.104.060,25 925.662.692,2 1.014.074.200 97.867,83 3 Kontribusi 32,83 32,56 36,31 35,3 34,48 Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah, 2016 Keterangan: Angka Sementara Triwulan III

b. Pertumbuhan Industri