II - 46
f. Pemberdayaan Masyarakat untuk Menjaga Kamtramtibum
Dalam rangka optimalisasi pemberdayaan masyarakat untuk menjaga kamtramtibum, upaya yang ditempuh adalah memperkuat sistem
kelembagaan linmas di tingkat desakelurahan melalui perekrutan Linmas dan pemantauan terhadap keberadaan Pos Siskamling. Rasio Linmas per 10.000
penduduk dan rasio Pos Siskamling per jumlah desakelurahan ditunjukkan pada Tabel 2.65 dan Tabel 2.66.
Tabel 2.65. Rasio Jumlah Linmas Per 10.000 Penduduk
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012-2016
No Tahun
Jumlah Linmas Jumlah Penduduk
Rasio
1 2012
254.791 33.270.207
76,58 2
2013 261.376
33.264.339 78,57
3 2014
269.342 33.522.663
80,34 4
2015 255.810
33.774.140 75,74
5 2016
250.078 33.774.140
74,04
Sumber : Badan Kesbangpolinmas Provinsi Jawa Tengah, Tahun 2017
Tabel 2.66. Rasio Jumlah Pos Siskamling Per Jumlah DesaKelurahan
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012-2016
No Tahun
Jumlah Pos Siskamling Jumlah DesaKel Rasio
1 2012
103.065 8.578
12,02 2
2013 112.657
8.578 13,13
3 2014
89.253 8.578
10,40 4
2015 81.007
8.578 9,44
5 2016
82.837 8.578
9,65
Sumber : Badan Kesbangpolinmas Provinsi Jawa Tengah, Tahun 2017
g. Hukum dan HAM
Pembangunan bidang Hukum dilaksanakan sesuai dengan kewenangan daerah dalam rangka penataan, pengawasan dan penegakan produk hukum
daerah. Upaya yang dilakukan meliputi penetapan Perda Provinsi, evaluasi Raperda dan Klarifikasi Perda KabupatenKota, Penindakan terhadap
pelanggar Perda Provinsi serta bantuan hukum melalui Lembaga Bantuan Hukum kepada masyarakat tidak mampu yang berperkara di peradilan.
Untuk meningkatkan
kesadaran hukum
masyarakat telah
dilaksanakan penyuluhan hukum di 35 kabupatenkota dan pembentukan 122 DesaKelurahan Sadar Hukum. Disamping itu, guna penguatan dan
penghormatan Hak Asasi Manusia HAM sebagai tindak lanjut Peraturan Presiden Nomor 75 Tahun 2015 tentang Rencana Aksi Nasional Hak Asasi
Manusia RAN-HAM Tahun 2015-2019 yang ditindaklanjuti melalui Instruksi Presiden Nomor 10 Tahun 2015 tentang Aksi Nasional Hak Asasi Manusia
Tahun 2015. Di tingkat daerah, Inpres tersebut telah ditindaklanjuti melalui beberapa aksi, yaitu: harmonisasi Provinsi 7 Raperda Provinsi, evaluasi
terhadap 20 Perda kabupatenkota yang berperspektif HAM, pelayanan
II - 47
komunikasi masyarakat dalam bentuk 10 aduan masyarakat, serta pembinaan dan pengembangan kabupatenkota Peduli HAM.
Dalam bidang pencegahan dan pemberantasan korupsi, sebagai tindak lanjut Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2012 tentang Strategi Nasional
Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Jangka Panjang Tahun 2012-2025 dan Jangka Menengah Tahun 2015-2019, telah dilaksanakan Aksi Pencegahan
dan Pemberantasan Korupsi PPK Provinsi Jawa Tengah pada Tahun 2016 dan 2017. Aksi yang dilaksanakan meliputi Strategi Pencegahan Korupsi dengan
fokus pada: 1
Pelimpahan kewenangan penerbitan perizinan dan non perizinan kepada lembaga PTSP serta penyederhanaan perizinan dari sisi jumlah,
persyaratan, waktu maupun prosedur; 2
Transparansi perencanaan dan penganggaran melalui publikasi dokumen yang dapat diakses melalui website jatengprov.go.id;
3 Transparansi proses pengadaan barang dan jasa melalui website LPSE;
4 Keterbukaan Informasi Publik.
6. Sosial a. Sarana Sosial
Pencapaian pembangunan bidang kesejahteraan sosial didukung sarana dan prasarana yang memadai pada Panti Sasana Pelayanan
Persinggahan Sosial dengan harapan meningkatkan jangkauan pelayanan yang lebih baik bagi penerima manfaat di dalam panti. Pada tahun 2015 Pemerintah
Provinsi telah melaksanakan peningkatan sarana prasarana Panti Sasana Pelayanan Persinggahan Sosial sebanyak 12 unitpaket pekerjaan,
sedangkan pada tahun 2016 melaksanakan rehab fisik sebanyak 12 paket pekerjaan, sehingga selama kurun waktu 2012 – 2016 telah dilaksanakan
peningkatan sarana dan prasarana pada 62 unitpaket pekerjaan pada 52 Pantisasana pelayanan persinggahan sosial milik Pemerintah Provinsi Jawa
Tengah. Secara terperinci sebagaimana Tabel 2.67 dibawah ini.
Tabel 2.67. Peningkatan Kualitas Sarpras Panti Sosial
Milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012–2016
No Tahun
Jumlah Panti Sosial
Jumlah Panti Sosial Yang di Rehab
Persentase
1 2012
52 11
21,15 2
2013 52
7 13,46
3 2014
52 10
19,23 4
2015 52
12 23,07
5 2016
52 12
23,07
Sumber : Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah, 2017
b. Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial PMKS