Aspek Demografi Gambaran Kondisi Umum Daerah 1. Aspek Geografi

II - 4 termasuk kategori risiko tinggi, dan Provinsi Jawa Tengah menempati urutan ke-13 risiko tinggi di tingkat nasional. Sejalan dengan perkembangan, terdapat penurunan peringkat Jawa Tengah pada kategori rawan dan risiko bencana, yaitu peringkat nasional risiko bencana 13 sedangkan pada peringkat rawan nomor urut 1. Artinya upaya-upaya pengurangan risiko bencana yang telah dilakukan selama 2011 – 2013 telah memberikan dampak positif sehingga meskipun tingkat kerawanan tinggi namun risiko bencana dapat dikurangi. Upaya-upaya penanggulangan bencana terus dilakukan mengingat Jawa Tengah sebagai daerah yang mempunyai tingkat ancaman dan risiko bencana yang tinggi dari jenis bencana. Tingginya ancaman dan risiko bencana di Jawa Tengah menjadikan provinsi ini sebagai laboratorium bencana. Hal ini dapat menjadikan dasar bahwa upaya penyelenggaraan kegiatan penanggulangan bencana dilakukan atas dasar bahwa masyarakat Jawa Tengah banyak yang menempati daerah rawan bencana. Dari 35 Kabupatenkota di Jawa Tengah, terdapat 22 kabupatenkota yang masuk kategori risiko bencana tinggi, dan 13 kabupatenkota termasuk kategori risiko bencana sedang, dengan skor risiko tertinggi adalah Kabupaten Cilacap dan Purworejo. Tingkat kerawanan bencana di Jawa Tengah tersebut dapat diindikasikan dari frekuensi kejadian bencana alam di Jawa Tengah pada kurun waktu 2011-2016 yang semakin meningkat, terutama kejadian bencana banjir dan tanah longsor, yang menimbulkan dampak serta kerugian cukup besar di semua sektor. Frekuensi kejadian bencana di Jawa Tengah dapat dilihat dalam Tabel 2.1. Tabel 2.1. Frekuensi Kejadian Bencana di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011 – 2015 No Jenis Bencana Tahun 2011 2012 2013 2014 2015 2016 1 Banjir 85 160 114 188 176 298 2 Tanah Longsor 202 201 244 257 492 927 3 Gempa Bumi 3 - 8 11 3 - 4 Letusan Gunung Berapi 1 - 2 28 - - 5 Gas Beracun 1 - - 1 1 - 6 Gelombang Pasang Abrasi - 8 2 - - - 7 Tsunami - - - - - - 8 Angin Topan 104 312 212 185 308 419 9 Kekeringan 15 17 2 19 23 - 10 Kebakaran 268 305 201 302 570 468 11 Lainnya - - 6 - - - Jumlah 679 1.003 791 991 1.573 2.112 Sumber : Sekretariat BPBD Prov. Jateng, 2017

2.1.2. Aspek Demografi

Pada tahun 2014, jumlah penduduk Jawa Tengah berdasarkan proyeksi hasil Sensus Penduduk Tahun 2010 SP 2010 sebanyak 33.522.663 jiwa, terdiri dari laki-laki sebanyak 16.627.023 Jiwa 49,60 dan perempuan sebanyak 16.895.640 Jiwa 50,40, dengan Rasio Jenis Kelamin RJK II - 5 sebesar 98,41. Sedangkan jumlah rumah tangga sebanyak 9.009.084 Tahun 2014 dengan rata-rata anggota rumah tangga sebesar 3,7 jiwa. Sebaran penduduk di Jawa Tengah tidak merata di seluruh kabupatenkota. Hal tersebut ditunjukkan dengan keberadaan penduduk di masing-masing kabupatenkota, terbanyak berada di Kabupaten Brebes 1.773.379 jiwa , paling sedikit di Kota Magelang 120.373 jiwa. Kepadatan penduduk Jawa Tengah pada tahun 2014 sebanyak 1.030 jiwakm 2 , meningkat dibandingkan tahun 2013 yaitu 1.022 jiwakm 2 . Kepadatan penduduk di kota lebih tinggi dibandingkan dengan kabupaten, tertinggi adalah Kota Surakarta 11.585 jiwakm 2 dan terendah Kabupaten Blora 473 jiwakm 2 . Penduduk Jawa Tengah berdasarkan kelompok umur terlihat bahwa penduduk usia produktif 15-64 tahun lebih banyak dibandingkan penduduk usia tidak produktif 0-14 tahun dan 65 tahun ke atas. Jumlah penduduk usia 0-14 tahun sebanyak 8.371.597 jiwa 24,97, usia 15-64 tahun sebanyak 22.592.924 jiwa 67,40 dan 65 tahun ke atas sebanyak 2.558.142 jiwa 7,63. Data selengkapnya mengenai jumlah penduduk, rasio jenis kelamin dan kepadatan penduduk pada masing-masing kabupatenkota di Jawa Tengah dapat dilihat di Tabel 2.2. Tabel 2.2. Proyeksi Jumlah Penduduk Menurut KabupatenKota dan Jenis Kelamin, serta Kepadatan Penduduk Menurut KabupatenKota Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 No KabupatenKota Jumlah Penduduk Tahun 2014 Kepadatan Penduduk Tahun 2014 Laki-laki Perempuan Jumlah Rasio Jenis Kelamin 1. Kab. Cilacap 844.565 841.008 1.685.573 100,42 788 2. Kab. Banyumas 809.984 810.934 1.620.918 99,88 1.221 3. Kab. Purbalingga 439.380 449.834 889.214 97,68 1.143 4. Kab. Banjarnegara 448.927 447.059 895.986 100,42 838 5. Kab. Kebumen 588.193 592.813 1.181.006 99,22 921 6. Kab. Purworejo 349.237 358.801 708.038 97,33 684 7. Kab. Wonosobo 392.017 381.263 773.280 102,82 785 8. Kab. Magelang 619.125 614.570 1.233.695 100,74 1.136 9. Kab. Boyolali 471.653 486.204 957.857 97,01 944 10. Kab. Klaten 566.449 587.591 1.154.040 96,40 1.760 11. Kab. Sukoharjo 424.628 432.309 856.937 98,22 1.836 12. Kab. Wonogiri 459.799 486.018 945.817 94,61 519 13. Kab. Karanganyar 419.566 428.689 848.255 97,87 1.098 14. Kab. Sragen 429.077 446.523 875.600 96,09 925 15. Kab. Grobogan 664.853 679.107 1.343.960 97.90 680 16. Kab. Blora 417.582 430.787 848.369 96,93 473 17. Kab. Rembang 306.056 308.031 614.087 99,36 606 18. Kab. Pati 593.810 631.784 1.225.594 93,99 822 19. Kab. Kudus 404.318 416.818 821.136 97,00 1.931 II - 6 No KabupatenKota Jumlah Penduduk Tahun 2014 Kepadatan Penduduk Tahun 2014 Laki-laki Perempuan Jumlah Rasio Jenis Kelamin 20. Kab. Jepara 583.800 586.997 1.170.797 99,46 1.166 21. Kab. Demak 548.195 558.133 1.106.328 98,22 1.233 22. Kab. Semarang 485.278 502.279 987.557 96,62 1.043 23. Kab. Temanggung 370.398 368.517 738.915 100,51 849 24. Kab. Kendal 473.849 460.794 934.643 102,83 933 25. Kab. Batang 367.734 368.663 736.397 99,75 933 26. Kab. Pekalongan 431.002 436.571 867.573 98,72 1.038 27. Kab. Pemalang 635.746 648.490 1.284.236 98,03 1.269 28. Kab. Tegal 706.001 714.131 1.420.132 98,86 1.614 29. Kab. Brebes 891.214 882.165 1.773.379 101,03 1.070 30. Kota Magelang 59.260 61.113 120.373 96,97 6.643 31. Kota Surakarta 248.066 262.011 510.077 94,68 11.585 32. Kota Salatiga 88.612 92.581 181.193 95,71 3.421 33. Kota Semarang 820.458 852.541 1.672.999 96,24 4.477 34. Kota Pekalongan 146.863 146.841 293.704 100,01 6.533 35. Kota Tegal 121.328 123.670 244.998 98,11 7.103 Jumlah 2014 16.627.023 16.895.640 33.522.663 98,41 1.030 2013 16.499.377 16.764.962 33.264.339 98,42 1.022 2012 16.495.705 16.774.502 33.270.207 98,34 1.022 Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, 2014 Keterangan : Angka Sementara Proyeksi SP 2010

2.1.3. Aspek Kesejahteraan Masyarakat 1. Pertumbuhan PDRB