Rasio Rata-rata Upah Minimum KabupatenKota UMK dibanding Kebutuhan Hidup Layak KHL Jumlah Kepesertaan Jamsostek dalam Hubungan Industrial Jumlah PekerjaBuruh Sektor Non Formal yang Menjadi Peserta Program Jamsostek

II - 53 Tabel 2.78. PDRB ADHK Tahun 2010 per Tenaga Kerja di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011 – 2015 No Tahun PDRB ADHK 2010 Juta Rupiah Jumlah Tenaga Kerja PDRB ADHK 2010Tenaga Kerja Juta Rupiah 1 2011 656.268.129,9 15.916.135 41,23 2 2012 691.343.116,0 16.132.890 42,85 3 2013 726.899.706,4 15.964.048 45,53 4 2014 766.271.771,3 16.550.682 46,30 5 2015 811.715.070 16.512.277 49,16 Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, 2016 diolah g. Proporsi Tenaga Kerja yang Berusaha Sendiri dan Pekerja Keluarga Terhadap Total Kesempatan Kerja yang bekerja Proporsi tenaga kerja yang berusaha sendiri dan pekerja keluarga terhadap total kesempatan kerja yang bekerja di Jawa Tengah selama periode tahun 2012 – 2016 terus mengalami penurunan. Penurunan ini mengindika- sikan pergeseran dari pekerja informal ke pekerja formal, dan berdampak positif terhadap Hubungan Industrial yang semakin kondusif. Perkembangan capaian proporsi tenaga kerja dapat dilihat pada Tabel 2.79. Tabel 2.79. Proporsi Tenaga Kerja yang Berusaha Sendiri dan Pekerja Keluarga Terhadap Total Kesempatan Kerja yang bekerja di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 - 2016 No Tahun Proporsi Tenaga Kerja dan Pekerja Keluarga terhadap Total Kesempatan Kerja 1 2012 55,40 2 2013 38,48 3 2014 31,96 4 2015 51,94 5 2016 29,00 Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah dan Pusdatinaker,2016 diolah

h. Rasio Rata-rata Upah Minimum KabupatenKota UMK dibanding Kebutuhan Hidup Layak KHL

Pencapaian rasio UMK dibandingkan KHL di Jawa Tengah selama periode tahun 2012-2016 terus mengalami peningkatan yang mengindikasikan bahwa pendapatan tenaga kerja telah mendekati kebutuhan hidup layak, namun demikian masih perlu ditingkatkan dengan mendekatkan tempat tinggal dan kemudahan transportasi ke lokasi pekerjaan. Perkembangan rasio UMK kabupatenkota dibandingkan KHL di Jawa Tengah tahun 2012-2016 secara rinci dapat dilihat pada Tabel 2.80. II - 54 Tabel 2.80. Rasio Rata - Rata Upah Minimum KabupatenKota Dibanding Kebutuhan Hidup Layak KHL Di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 – 2016 No Tahun UMK Rpblnorang KHL Rpblnorang Rasio 1 2012 834.255 864.859 96,42 2 2013 914.275,68 940.375 97,30 3 2014 1.066.603,43 1.077.793,30 98,96 4 2015 1.224.532,43 1.220.073,32 100,33 5 2016 1.415.552,94 1.416.985,12 100,32 Sumber : Dinakertransduk Provinsi Jawa Tengah, 2017

i. Jumlah Kepesertaan Jamsostek dalam Hubungan Industrial

Jumlah perusahaan dan jumlah tenaga kerja yang telah mengikuti program Jamsostek selama periode tahun 2012 – 2016 terus mengalami peningkatan, mengindikasikan bahwa kesadaran perusahaan dan tenaga kerja terhadap jaminan sosial ketenagakerjaan semakin meningkat. Perkembangan jumlah perusahaan dan tenaga kerja yang mengikuti program jamsostek tahun 2012-2016 secara rinci dapat dilihat pada Tabel 2.81. Tabel 2.81. Perkembangan Jumlah Perusahaan dan Tenaga Kerja yang Mengikuti Program Jamsostek di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 - 2016 No Tahun Jumlah Perusahaan Unit Jumlah Tenaga Kerja Orang 1 2012 21.899 2.186.821 2 2013 22.247 1.249.235 3 2014 22.630 1.249.434 4 2015 22.657 1,198.925 5 2016 30.094 1,274.715 Sumber : Dinakertransduk Provinsi Jawa Tengah, 2017

j. Jumlah PekerjaBuruh Sektor Non Formal yang Menjadi Peserta Program Jamsostek

Kepesertaan pekerjaburuh sektor non formal mengikuti program Jamsostek atau yang lebih dikenal dengan Tenaga Kerja Luar Hubungan Kerja TKLHK selama tahun 2012 - 2016 terus mengalami peningkatan. Peningkatan kepersertaan ini mengindikasikan bahwa kesadaran pekerjaburuh sektor non formal terhadap jaminan sosial ketenagakerjaan semakin meningkat, secara rinci dapat dilihat pada Tabel 2.82. II - 55 Tabel 2.82. Perkembangan Jumlah Pekerja Sektor Non Formal yang Mengikuti Program Jamsostek di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 – 2016 No Tahun Jumlah Tenaga Kerja orang 1 2012 32.784 2 2013 40.983 3 2014 44.535 4 2015 105.464 5 2016 170.980 Sumber : Dinakertransduk Prov. Jateng, 2016 2. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak a. Persentase Partisipasi Perempuan Bekerja di Swasta Peningkatan kualitas hidup perempuan dilaksanakan di berbagai bidang pembangunan, diantaranya dengan meningkatkan partisipasi perempuan yang bekerja di lembaga swasta. Berdasarkan data Survei Angkatan Kerja Nasional Sakernas tahun 2012-2016, persentase rata-rata perempuan yang bekerja di sektor swasta mengalami peningkatan dari 65,09 tahun 2015 menjadi 95,79 tahun 2016. Penurunan tersebut disebabkan antara lain adanya penurunan jumlah tenaga produksi, operator alat-alat angkutan, dan pekerja kasar yang menunjukkan peningkatan kapasitas perempuan dengan beralihnya perempuan bekerja sebagai tenaga kasar menjadi pekerja dengan dukungan keterampilan dan keahlian, serta alih profesi menjadi wirausaha mandiri dan TKI. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.83. Tabel 2.83. Partisipasi Perempuan di Lembaga Swasta di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 – 2016 NO INDIKATOR TAHUN 2012 2013 2014 2015 2016 1 Jumlah pekerja perempuan orang 6.768.073 6.640.033 6.878.886 7.298.742 6.709.835 2 Jumlah pekerja perempuan di lembaga swasta orang 4.405.564 6.393.834 6.616.196 6.999.021 6.427.146 3 Persentase pekerja perempuan di lembaga swasta 65,09 96,29 96,18 95,89 95,79 Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, 2017

b. Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan