Retensi karyawan Pembahasan Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

84 karna keadaan dimana tugas pekerjaan dianggap menarik, memberikan kesempatan untuk belajar dan bertanggung jawab bagi setiap karyawan. Selain hasil wawancara hal ini disebabkan karna adanya upaya penerapan CBHRM Competency Based Human Resource Management dalam pengelolaan kepuasan karyawan yang bertujuan untuk mengelola dan menciptakan sumber daya manusia sebagai capital intellectual yang memiliki kompetensi dan motivasi kerja tinggi. Dengan demikian, karyawan akan bekerja dengan kompetensi yang dimilikinya secara maksimal, yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja perusahaan. Karna perusahaan mampu meningkatkan kepuasan kerja karyawannya, maka mendapat skor 1 untuk kepuasan kerja karyawan PTPN 3 Medan.

3. Retensi karyawan

Pada tahun 2013 ini, PTPN III Persero Medan menargetkan tidak ada karyawan yang mengundurkan diri atau persentase nol persen. Karna pada tahun 2012 masih ada 10 persen karyawan yang mengajukan permohonan pengunduran diri, hal ini disebabkan karna karyawan merasa tidak tersedianya jenjang karir yang diberikan perusahaan, sehingga karyawan tersebut memutuskan untuk mencoba masuk keperusahaan lain. Oleh sebab itu pada tahun 2013 perusahaan berusaha memahami kebutuhan karyawan dengan meningkatkan tunjangan, pemberian motivasi, serta melengkapi fasilitas yang dibutuhkan karyawan mereka, untuk itu perusahaan pun lebih mempertegas sanksi bagi karyawan yang melanggar peraturan perusahaan dengan memberikan surat pemutus hubungan kerja. Universitas Sumatera Utara 85 Tabel 4.11 Jenis Punishment PTPN III Periode 2013-2015 Jenis Punishment Tahun 2013 2014 2015 Tegoran 23 87 90 Peringatan-I 53 40 84 Peringatan-II 33 79 65 Peringatan-III 64 76 129 Skorsing 51 37 49 PHK 3 1 47 Pengunduran Diri 4 3 1 Sumber data : PT.Perkebunan III Medan Demi mewujudkan visi, misi dan strategi perusahaan tentunya tidak cukup hanya mengandalkan kemampuan karyawan saja, tetapi perlu etika dalam bekerja. Sering sekali karyawan sadar tidak sadar melakukan penyimpangan, misalnya saja pelanggaran finansial, menyalah gunakan wewenang untuk kepentingan pribadi, tidak menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan benar sehingga menimbulkan kerugian bagi perusahaan, dan meninggalkan tempat kerja pada saat jam kerja dan mangkir. Selama ini perusahaan telah melakukan beberapa penanganan terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan baik berbentuk lisan, surat teguran hingga surat peringatan dan skorsing. Namun penanganan yang di berlakukan belum menjadikan pembelajaran bagi karyawan sehingga pada tahun 2013 sampai 2014 perusahaan dengan tegas akan mengeluarkan karyawan yang melakukan pelanggaran tersebut Tabel 4.12 Jumlah Karyawan yang Mengundurkan Diri Tahun 2013-2015 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Oct Nov Des Jumlah 2013 1 1 1 1 4 2014 1 1 1 3 2015 1 1 Jenis Punishment Tahun Bulan Karyawan Mengun- durkan Diri Sumber data : PT.Perkebunan III Medan Universitas Sumatera Utara 86 Menurut pak Zunaidi, SH krani evaluasi dan pengukuran kinerja dibagian TITB PTPN 3 Medan, perusahaan sebenarnya sudah tepat dalam memberikan kebijakan kepada karyawannya, dan perusahaan juga mampu mempertahankan karyawan yang memiliki potensi dan keterampilan dalam meningkatkan perusahaan, dan menurut beliau bahwa karyawan yang mengundurkan diri pada tahun 2013 dan 2015 karna adanya demosi yang dilakukan perusahaan atau penurunan jabatan yang dilakukan karna pelanggaran atau keteledoran, sehingga menurutnya karyawan itu sendiri pendidikan dan jabatan yang mereka terima tidak sebanding, sehingga memutuskan untuk keluar dari perusahaan, , sementara pada tahun 2014 karyawan yang mengundurkan diri karna menikah dan mengikuti suami pindah keluar kota tanpa memikirkan kairinya. Tabel 4.13 Retensi Karyawan PTPN III Persero Medan Tahun Jumlah Karyawan Jumlah Karyawan Mengundurkan Diri Persentase Retensi 2013 934 4 0,42 99,58 2014 940 3 0,31 99,69 2015 914 1 0,10 99,90 Sumber data : PT.Perkebunan III Medan Dari tabel 4.13 menunjukkan bahwa tingkat retensi pada tahun 2013 sebesar 99,58 dengan jumlah orang yang mengundurkan diri 4, pada tahun 2014 sebesar 99,69 dengan jumlah orang yang mengundurkan diri 3, dan menurun kembali pada tahun 2015 99,90 dengan jumlah orang yang keluar 1 orang. Adanya karyawan yang keluar dari pekerjaan dikarenakan adanya demosi dari perusaaan bagi karyawan yang kurang mampu memberikan loyalitas, dan melakukan pelanggaran, sehingga peringatan yang diberikan kepada karyawan Universitas Sumatera Utara 87 adalah mutasi, sehingga karyawan merasa lebih baik mengundurkan diri dari pada mutasi dengan turunnya jabatan. Karna perusahaan mampu mempertahankan karyawannya, maka mendapat skor 1 untuk retensi karyawan. Berdasarkan uraian diatas, dapat diketahui bahwa kinerja perspektif pembelajaran dan pertumbuhan bernilai Pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan dalam balanced scorecard mendapat nilai 0,75, maka dapat disimpukan bahwa kinerja perspektif pembelajaran dan pertumbuhan karyawan PTPN 3 Medan dalah baik.

4.2.2 Metode Analisis Deskriptif

Dokumen yang terkait

Analisis Kinerja Manajemen Melalui Pendekatan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Haji Medan

3 106 72

Analisis Perspektif Pembelajaran Dan Pertumbuhan Dalam Mengukur Kinerja Karyawan Berdasarkan Balanced Scorecard: Studi Kasus Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Cabang Kabanjahe

2 63 107

Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Balanced Scorecard Studi Kasus Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

2 50 89

Analisis Penerapan Balanced Scorecard untuk Mengukur Kinerja Perusahaan (Studi Kasus pada PT. Ultrajaya).

42 148 17

Analisis Penggunaan Konsep Balanced Scorecard Dalam Mengukur Kinerja Pembelajaran dan Pertumbuhan Karyawan (Studi Kasus Pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persoro) Medan )

0 1 11

Analisis Penggunaan Konsep Balanced Scorecard Dalam Mengukur Kinerja Pembelajaran dan Pertumbuhan Karyawan (Studi Kasus Pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persoro) Medan )

0 0 2

Analisis Penggunaan Konsep Balanced Scorecard Dalam Mengukur Kinerja Pembelajaran dan Pertumbuhan Karyawan (Studi Kasus Pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persoro) Medan )

0 0 12

Analisis Penggunaan Konsep Balanced Scorecard Dalam Mengukur Kinerja Pembelajaran dan Pertumbuhan Karyawan (Studi Kasus Pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persoro) Medan )

0 0 35

Analisis Penggunaan Konsep Balanced Scorecard Dalam Mengukur Kinerja Pembelajaran dan Pertumbuhan Karyawan (Studi Kasus Pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persoro) Medan )

0 0 2

Analisis Penggunaan Konsep Balanced Scorecard Dalam Mengukur Kinerja Pembelajaran dan Pertumbuhan Karyawan (Studi Kasus Pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persoro) Medan )

0 0 13