Pengukuran Kinerja performance measurement

15

2.1.2 Pengukuran Kinerja performance measurement

Dalam menjalankan kegiatan organisasi, maka suatu perusahaan harus memiliki tujuan, sasarantarget yang ingin dicapai setiap tahun. Untuk mengetahui apakah tujuan, sasarantarget perusahaan dapat tercapai maka perusahaan perlu melakukan pengukuran kinerja agar perusahaan mengetahui bagaimana kemajuan strategis perusahaan. Pengukuran kinerja adalah suatu proses penilaian tentang kemajuan pekerjaan terhadap tujuan dan sasaran dalam pengelolaan sumberdaya manusia untuk menghasilkan barang dan jasa, termaksud informasi mengenai efisiensi dan efektivitas tindakan dalam mencapai suatu tujuan organisasi atau Pengukuran kinerja bisa juga digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi. Menurut Yuwono 2007 bahwa pengukuran kinerja merupakan tindakan pengukuran yang dilakukan terhadap berbagai aktivitas dalam rantai nilai yang ada pada perusahaan. Hasil pengukuran tersebut kemudian digunakan sebagai umpan balik yang akan memberikan informasi tentang prestasi pelaksanaan suatu rencana dan titik dimana perusahaan memerlukan penyesuaian atas aktivitas perencanaan dan pengendalian. Berdasarkan defenisi tersebut, maka dapat disimpulkan beberapa aspek yang mendasar dan paling pokok dari pengukuran kinerja, yaitu sebagai berikut. Universitas Sumatera Utara 16 1. Menetapkan tujuan, sasaran dan strategi organisasi, dengan menetapkan secara umum apa yang diinginkan oleh organisasi sesuai dengan tujuan, visi, dan misinya. 2. Merumuskan indikator kinerja dan ukuran kinerja, yang menacu pada penilaian kinerja secara tidak langsung, sedangkan indikator kinerja mengacu kepada pengukuran kinerja secara langsung yang berbentuk keberhasilan utama 3. Mengevaluasi kinerja dengan menilai kemajuan organisasi dan pengambilan keputusan 2.1.2.1 Sistem Pengukuran Kinerja Sistem pengukuran kinerja hanyalah suatu mekanisme yang memperbaiki kemungkinan bahwa organisasi tersebut akan mengimplementasikan strateginya dengan baik. Gambar dibawah ini memberikan kerangka dalam merancang sistem pengukuran kinerja. sumber :Robert N. Anthony 2005:169 Gambar 2.1 Kerangka konsep perancangan sistem pengukuran kinerja Apa yang penting diukur Strategi Apa yang diselesaikan diberi imbalan Apa yang diberi imbalan, diukur Apa yang diukur, diselesaikan Universitas Sumatera Utara 17

2.1.2.2 Mamfaat Pengukuran Kinerja

Mamfaat pengukuran kinerja menurut yuwono 2007 mamfaat pengukuran kinerja sebagai berikut a. Menelusuri kinerja terhadap harapan pelanggan sehingga akan membawa perusahaan lebih dekat kepada pelanggannya dan membuat seluruh anggotakaryawan organisasi terlibat dalam upaya memberikan kepuasan kepada pelanggan b. Memotivasi pegawai melakukan pelayanan sebagai bagian dari mata-rantai pelanggan untuk pemasok internal c. Mengidentifikasi berbagai pemborosan sekaligus mendorong upaya-upaya pengurangan terhadap pemborosan tersebut reduction of waste d. Membangun konsensus untuk melakukan suatu perubahan dengan memberikan reward atas perilaku yang diharapkan tersebut. 2.1.2.3 Tujuan Pengukuran Kinerja Adapun tujuan pengukuran kinerja adalah sebagai berikut : 1. Controlling and directing terhadap individu maupun departemen. Hal ini digunakan sebagai tinjauan dalam mengukur kinerja dalam jangka pendek 2. Feedback digunakan untuk menyesuaikan kinerja atau target yang telah ditetapkan. Tujuan ini lebih kepada koreksi, dasar dalam penyusunan anggaran rencana. Universitas Sumatera Utara 18 3. Sebagai ukurangambaran yang membandingkan antara rencana bisnis dan tujuan strategis, untuk menguji ketepatan dan penyesuaian strategi organisasi. 2.1.2.4 Hambatan Sistem Pengukuran Kinerja Sistem pengukuran kinerja yang dilakukan perusahaan terhadap karyawan ternyata belum tentu hasilnya efektif untuk meningkatkan kinerja karena ada beberapa hambatan dalam penilaian kinerja dan penyebabnya adalah sebagai berikut: a Tidak memenuhi syarat kinerja yang baik, b Tidak diterapkan sistem evaluasi kinerja dengan baik, c Tidak dikomunikasikan dengan baik, d Tidak cocok atau tidak tepat dengan organisasi yang bersngkutan, e Tidak didukung oleh seluruh SDM, f Tidak dipantau dengan baik. Untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut, memerlukan proses yang tidak singkat. Apabila suatu organisasi sudah dapat mengatasi hambatan- hambatan itu, maka pengukuran kinerja bukan lagi sesuatu yang diharuskan hukum dan undang-undang, namun telah menjadi kebutuhan dan dirasakan menjadi kenyakinan, nilai, dan harapan bahwa pengukuran kinerja merupakan suatu fundamental dalam meningkatkan kinerja. Keberhasilan pengukuran kinerja tidak dapat diukur hanya melalui beberapa banyak indikator yang dihasilkan, ketetapan pengukuran indikator, implementasi dan evaluasi informasi kinerja, namun keberhasilan pengukuran kinerja juga ditentukan oleh apakah informasi kinerja tersebut dipakai untuk mengambil keputusan dan memperbaiki perencanaan atau kinerja dimasa yang akan datang. Universitas Sumatera Utara 19

2.1.3 Pengembangan Sumber Daya Manusia

Dokumen yang terkait

Analisis Kinerja Manajemen Melalui Pendekatan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Haji Medan

3 106 72

Analisis Perspektif Pembelajaran Dan Pertumbuhan Dalam Mengukur Kinerja Karyawan Berdasarkan Balanced Scorecard: Studi Kasus Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Cabang Kabanjahe

2 63 107

Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Balanced Scorecard Studi Kasus Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

2 50 89

Analisis Penerapan Balanced Scorecard untuk Mengukur Kinerja Perusahaan (Studi Kasus pada PT. Ultrajaya).

42 148 17

Analisis Penggunaan Konsep Balanced Scorecard Dalam Mengukur Kinerja Pembelajaran dan Pertumbuhan Karyawan (Studi Kasus Pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persoro) Medan )

0 1 11

Analisis Penggunaan Konsep Balanced Scorecard Dalam Mengukur Kinerja Pembelajaran dan Pertumbuhan Karyawan (Studi Kasus Pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persoro) Medan )

0 0 2

Analisis Penggunaan Konsep Balanced Scorecard Dalam Mengukur Kinerja Pembelajaran dan Pertumbuhan Karyawan (Studi Kasus Pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persoro) Medan )

0 0 12

Analisis Penggunaan Konsep Balanced Scorecard Dalam Mengukur Kinerja Pembelajaran dan Pertumbuhan Karyawan (Studi Kasus Pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persoro) Medan )

0 0 35

Analisis Penggunaan Konsep Balanced Scorecard Dalam Mengukur Kinerja Pembelajaran dan Pertumbuhan Karyawan (Studi Kasus Pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persoro) Medan )

0 0 2

Analisis Penggunaan Konsep Balanced Scorecard Dalam Mengukur Kinerja Pembelajaran dan Pertumbuhan Karyawan (Studi Kasus Pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persoro) Medan )

0 0 13