Identifikasi Metode Analisis Deskriptif

102 2. pada pertanyaan keempat Adanya pengakuan atas prestasi yang diraih oleh setiap karyawan, yang menyatakan sangat setuju 22 responden 24,44, setuju 59 responden 65,56, kurang setuju 2 responden 2, tidak setuju 5 responden 6, dan yang menyatakan sangat tidak setuju 2 responden 2 3. pada pertanyaan kelima Hidup saya mengalami kesulitan jika keluar dari organisasi ini, yang menyatakan sangat setuju 9 responden 10, setuju 24 responden 26,67, kurang setuju 21 responden 23,33, tidak setuju 20 responden 22,22, dan sangat tidak setuju 16 responden 18 Sehingga dari pertanyaan ketiga sampai kelima karyawan merasa puas dengan jenjang karir dan pengakuan yang diberikan perusahaan terhadap karyawannya, karna jenjang karir sesuai dengan kemampuan, dan seberapa baik karyawan memberikan loyalitasnya bagi perusahaan, sehingga perusahaan memberikan kesempatan bagi karyawan untuk dipromosikan ke tingkat jabatan lebih tinggi dari jabatan karyawan sebelumnya, untuk itu skor berdasarkan keterpautan karyawan dilihat dari skala likert mendapat 3,64 atau cukup

3. Identifikasi

Penghargaan nyata yang diterima karyawan berbentuk gaji, insentif dan tunjangan, ini merupakan alasan karyawan untuk bertahan atau keluar dari perusahaan, selain itu faktor terakhir diketahui yang dapat mempengaruhi retensi dilihat dari identifikasi adalah hubungan yang dimiliki para karyawan dengan Universitas Sumatera Utara 103 sesama rekan kerja dalam perusahaan, termaksud perlakuan adiltidak, diskriminatif, dan dukungan yang berasal dari pimpinan. Tabel 4.22 Retensi karyawan berdasarkan Identifikasi karyawan No Pertanyaan Tingkat Retensi Karyawan Jumlah Nilai rata-rata SS S C TS STS 5 4 3 2 1 C. IDENTIFIKASI KARYAWAN 6 Perusahaan memberikan insentif yang layak bagi saya 21 56 7 5 1 90 4,01 dalam persen 23,33 62,22 7,78 5,56 1 100 7 Perusahaan memberikan saya tunjangan yang layak seperti adanya tunjangan kesehatan, dll 26 59 3 2 90 4,21 dalam persen 28,89 65,56 3 2 100 8 Hubungan saya dengan rekan kerja saya sangat baik 18 61 6 5 90 4,02 dalam persen 20 67,78 6,67 5,56 100 JUMLAH 65 176 16 12 1 270 4,08 RATA-RATA 24 65 6 4 100 Sumber : Hasil Penelitian Mei, 2016 diolah Dari tabel 4.22 Dapat dilihat bahwa: 1. pada pertanyaan keenam Perusahaan memberikan insentif yang layak bagi saya, yang menyatakan sangat setuju 21 responden 23,33, setuju 56 responden 62,22, kurang setuju 7 responden 7,78, tidak setuju 5 responden 5,56 dan yang menyatakan sangat tidak setuju 1 responden 1. 2. Pada pertanyaan ketujuh Perusahaan memberikan saya tunjangan yang layak seperti adanya tunjangan kesehatan, dll, tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju, dan yang menyatakan Universitas Sumatera Utara 104 sangat setuju 26 responden 28,89, setuju 59 responden 65,56, kurang setuju 3 responden 3, dan yang menyatakan tidak setuju 2 responden 2. 3. Pada pertanyaan kedelapan Hubungan saya dengan rekan kerja saya sangat baik, tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju, dan yang menyatakan sangat setuju 18 responden 20, setuju 61 responden 67,78, kurang setuju 6 responden 6,67, dan yang menyatakan tidak setuju 5 responden 5,56. Dapat dilihat pada pertanyaan keenam sampai kedelapan dapat diketahui bahwa kompensasi yang diberikan perusahaan terhadap karyawan adil sesuai dengan tingkat kemampuan dan tanggung jawab yang dimiliki karyawan, selain itu hubungan kerja karyawan juga terjalin dengan baik. Sehingga berdasarkan identifikasi karyawan berdasarkan skla likert mendapatkan skor 4,08 atau dikategorikan baik. Tabel 4.23 Nilai Kinerja Pembelajaran dan Pertumbuhan Berdasarkan Retensi Karyawan NO Dimensi Retensi Karyawan Nilai Rata-Rata Kategori 1 Intensitas Karyawan 3,90 3,87 2 Keterpautan Karyawan 3,64 3 Identifikasi Karyawan 4,08 Jumlah 11,62 Cukup Sumber : Hasil Penelitian Mei, 2016 diolah Dari tabel 4.23, menunjukkan bahwa dengan menggunakan skala likert didapat rata-rata tingkat pencapaian kinerja sebesar 3,87 dan dikategorikan cukup, dengan nilai dimensi terendah pada keterpautan karyawan dan intensitas Universitas Sumatera Utara 105 karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum karyawan menyatakan cukup atas kebijakan perusahaan dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia yang berguna untuk meningkatkan kualitas karyawan untuk bekerja lebih optimal.

4.2.3 Hasil wawancara Informan INFORMAN 1

Dokumen yang terkait

Analisis Kinerja Manajemen Melalui Pendekatan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Haji Medan

3 106 72

Analisis Perspektif Pembelajaran Dan Pertumbuhan Dalam Mengukur Kinerja Karyawan Berdasarkan Balanced Scorecard: Studi Kasus Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Cabang Kabanjahe

2 63 107

Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Balanced Scorecard Studi Kasus Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

2 50 89

Analisis Penerapan Balanced Scorecard untuk Mengukur Kinerja Perusahaan (Studi Kasus pada PT. Ultrajaya).

42 148 17

Analisis Penggunaan Konsep Balanced Scorecard Dalam Mengukur Kinerja Pembelajaran dan Pertumbuhan Karyawan (Studi Kasus Pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persoro) Medan )

0 1 11

Analisis Penggunaan Konsep Balanced Scorecard Dalam Mengukur Kinerja Pembelajaran dan Pertumbuhan Karyawan (Studi Kasus Pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persoro) Medan )

0 0 2

Analisis Penggunaan Konsep Balanced Scorecard Dalam Mengukur Kinerja Pembelajaran dan Pertumbuhan Karyawan (Studi Kasus Pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persoro) Medan )

0 0 12

Analisis Penggunaan Konsep Balanced Scorecard Dalam Mengukur Kinerja Pembelajaran dan Pertumbuhan Karyawan (Studi Kasus Pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persoro) Medan )

0 0 35

Analisis Penggunaan Konsep Balanced Scorecard Dalam Mengukur Kinerja Pembelajaran dan Pertumbuhan Karyawan (Studi Kasus Pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persoro) Medan )

0 0 2

Analisis Penggunaan Konsep Balanced Scorecard Dalam Mengukur Kinerja Pembelajaran dan Pertumbuhan Karyawan (Studi Kasus Pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persoro) Medan )

0 0 13