94
3. Rekan Kerja
Hubugan kerja terjadi karena adanya perjanjian atau kontrak kerja yang disepakati oleh kedua belah pihak, dengan adanya perjanjian kerja tersebut maka
karyawan wajib mematuhi segala peraturan dan tata tertib yang diterapkan perusahaan, dan pihak manajemen perusahaan juga berkewajiban untuk
memenuhi hal-hal karyawan. Hubungan rekan kerja yang harmonis dan baik biasanya sangat menunjang karyawan untuk berkembang dan bertumbuh sehingga
tercapainya kepuasan kerja karyawan
Tabel 4.16 Hasil Pengukuran Kepuasan Karyawan Berdasarkan Rekan Kerja
No Pertanyaan
Tingkat Kepuasan Jumlah
Nilai rata-rata
SS S
C TS
STS 5
4 3
2 1
C. REKAN KERJA 5
Saya dihargai dalam lingkungan kerja saya
21 59
10 90
4,12 dalam persen
23,33 65,56
11,11 100
6 Sesama karyawan tidak
menghormati hak hak individual
5 7
15 32
31 90
3,86 dalam persen
5,56 7,78
17 36
34 100
7 Suasana kekeluargaan
dalam kerja terbina dengan baik
27 60
2 1
90 4,25
dalam persen 30,00
66,67 2,22
1,11 100
JUMLAH 53
126 27
33 31
270 4,07
RATA-RATA 20
47 10
12 11
100
Sumber : Hasil Penelitian Mei, 2016 diolah
Tabel 4.16 Dapat dilihat bahwa:
1. Pada pertanyaan kelima Saya dihargai dalam lingkungan kerja saya,
tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju,
Universitas Sumatera Utara
95 sedangkan yang menyatakan sangat setuju 21 responden 23,33,
setuju 59 responden 65,56, cukup 10 responden 11,11. 2.
Pada pertanyaan keenam Sesama karyawan tidak menghormati hak hak individual, yang menyatakan sangat setuju 5 responden 5,56,
setuju 7 responden 7,78, cukup 15 responden 17, tidak setuju 32 responden 36, dan menyatakan sangat tidak setuju 31 responden
34. 3.
Pada pertanyaan ketujuh Suasana kekeluargaan dalam kerja terbina dengan baik, tidak ada karyawan yang menyatakan sangat tidak
setuju, dan yang menyatakan sangat setuju 27 responden 30, setuju 60 responden 66,67, cukup 2 responden 2,22, tidak setuju 1
responden 1,11 Nilai rata-rata kepuasan karyawan dilihat berdasarkan rekan kerja sebesar
4,07 dikategorikan setuju baik. Pada pertanyaan kelima sampai ketujuh, dapat diketahui bahwa banyak pernyataan responden menunjukkan bahwa terjadinya
suasana kerja yang baik antara sesama karyawan dan pihak manajemen, selain itu antara karyawan saling menghargai, menghormati hak individual, sehingga
suasana kekeluargaan terbina dengan baik. 4.
Promosi
Setiap karyawan tentunya sangat mengharapkan adanya kesempatan promosi jabatan bagi karyawan, yang tentunya akan memacu karyawan untuk
bekerja dengan giat dan bersungguh-sungguh sehingga dapat mendorong tercapainya kepuasan kerja karyawan
Universitas Sumatera Utara
96
Tabel 4.17 Hasil Pengukuran Kepuasan Karyawan Berdasarkan Promosi
No Pertanyaan
Tingkat Kepuasan Jumlah
Nilai rata-rata
SS S
C TS
STS D. PROMOSI
8 Tidak ada
kesempatan yang diberikan untuk
meningkatkan karir 2
3 15
32 38
90 4,12
dalam persen 2,22 3,33
16,67 35,56
42 100
JUMLAH 2
3 15
32 38
90
RATA-RATA 2
3 17
36 42
100 4,12
Sumber : Hasil Penelitian Mei, 2016 diolah
Tabel 4.17 Dapat dilihat bahwa: 1.
Pada pertanyaan kedelapan Tidak ada kesempatan yang diberikan untuk meningkatkan karir, yang menyatakan sangat setuju 2
responden 2,22, setuju 3 responden 3,33, cukup 15 responden 16,67, tidak setuju 32 responden 35,56, dan
sangat tidak setuju 38 responden 42. Promosi memberikan peranan penting bagi setiap karyawan. Dengan
promosi berarti ada kepercayaan dan pengakuan mengenai kemampuan serta kecakapan karyawan untuk menduduki suatu jabatan yang tinggi, dengan
demikian promosi memberikan status sosial, wewenang, tanggung jawab, serta penghasilan yang lebih besar bagi karyawan, Sehingga karyawan kantor direksi
PTPN III memahami bahwa kesempatan promosi jabatan PTPN III sesuai dengan kemampuan atau prestasi yang mereka miliki.
Universitas Sumatera Utara
97 5.
Pengawasan
Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan
sesuai dengan kinerja yang telah ditetapkan. Dalam hal ini adanya kesediaan atasan untuk mau mendengar, memahami, memperingatkan, menilai dan
mengakui prestasi karyawan akan menimbulkan rasa puas terhadap pekerjaan karyawan tersebut.
Tabel 4.18 Hasil Pengukuran Kepuasan Karyawan Berdasarkan Pengawasan
No Pertanyaan
Tingkat Kepuasan Jumlah
Nilai rata-rata
SS S
C TS
STS E. PENGAWASAN
9 Atasan dalam memberikan
peringatan kepada karyawan kurang tegas
3 5
12 32
38 90
4,08 dalam persen
3,33 5,56
13,33 35,56
42 100
10 Atasan dalam menilai prestasi
kerja karyawan secara objektif 24
51 6
7 2
90 3,98
dalam persen 26,67
56,67 7
8 2
100 JUMLAH
27 56
18 39
40 180
RATA-RATA 15
31 10
22 22
100 4,03
Sumber : Hasil Penelitian Mei, 2016 diolah
Tabel 4.18 Dapat dilihat bahwa:
1. Pada pertanyaan kesembilan Atasan dalam memberikan peringatan
kepada karyawan kurang tegas, yang menyatakan sangat setuju 3 responden 3,33, setuju 5 responden 5,56, cukup 12 responden
Universitas Sumatera Utara
98 13,33, tidak setuju 32 responden 35,56, dan yang menyatakan
sangat tidak setuju 38 responden 42. 2.
Pada pertanyaan kesepuluh Atasan dalam menilai prestasi kerja karyawan secara objektif, yang menyatakan sangat setuju 24
responden dengan persentasi 26,67, setuju 51 responden 56,67, cukup 6 responden 7, tidak setuju 7 responden 8, dan yang
menyatakan sangat tidak setuju 2 responden 2 Nilai Kinerja pembelajaran dan pertumbuhan berdasarkan kepuasan
karyawan
Tabel 4.19 Nilai Kinerja Pembelajaran dan Pertumbuhan Berdasarkan Kepuasan Kerja
Karyawan
NO Dimensi Kepuasan Karyawan
Nilai Rata-Rata Kategori
1 Pekerjaan itu sendiri
4,09 4,06
2 Gaji
4,03 3
Rekan Kerja 4,07
4 Promosi
4,12 5
Pengawasan 4,03
Jumlah 20,34
Baik
Sumber : Hasil Penelitian Mei, 2016 diolah
Berdasarkan tabel 4.19, dengan menggunakan skala likert dapat dinilai rata-rata pencapaian kinerja berdasarkan kepuasan karyawan sebesar 4,06 dan
dikategorikan baik. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan secara umum menyatakan setuju atas kebijakan manajemen PTPN III dalam meningkatkan
kepuasan karyawan dalam bekerja.
Universitas Sumatera Utara
99
4.2.2.3 Analisis Hasil Kuesioner Retensi Karyawan 1.
Pengawasan
Peluang untuk perkembangan karir pribadi akan memunculkan alasan mengapa individu mengambil pekerjaannya saat ini, dan mengapa mereka
bertahan. Faktor-faktor yang mendasarinya adalah pelatihan karyawan secara kontinu yang dilakukan perusahaan, pengembangan dan bimbingan karir terhadap
karyawan.
Tabel 4.20 Retensi karyawan berdasarkan intensitas karyawan
No Pertanyaan
Tingkat Retensi Karyawan Jumlah
Nilai rata-rata
SS S
C TS
STS A. INTENSITAS KARYAWAN
1 Saya berpikir untuk keluar dari
perusahaan ini 8
18 25
39 90
4,05 dalam persen
8,89 20 27,78 43
100
2 Saya senang untuk
menghabiskan karir saya di organisasi ini
12 61
3 11
3 90
3,76 dalam persen 13,33 67,78
3 12
3 100
JUMLAH 12
69 21
36 42
180 RATA-RATA
7 38
12 20
23 100
3,90
Sumber : Hasil Penelitian Mei, 2016 diolah
Tabel 4.19 Dapat dilihat bahwa: 1.
Dari pertanyaan pertama Saya berpikir untuk keluar dari perusahaan ini, tidak ada responden yang menyatakan bahwa sangat setuju,
sedangkan yang menyatakan setuju 8 responden 8,89, kurang setuju 18 responden 20, tidak setuju 25 responden 27,78, dan
yang menyatakan sangat tidak setuju 39 responden 43
Universitas Sumatera Utara
100 2.
Dari pertanyaan kedua Saya senang untuk menghabiskan karir saya di organisasi ini, yang menyatakan sangat setuju 12 responden 13,33,
setuju 61 responden 67,78, kurang setuju 3 responden 3, tidak setuju 11 responden 12, dan yang menyatakan sangat tidak setuju 1
responden 3 Dari pertanyaan pertama dan kedua responden yang yang ingin bertahan di
perusahaan lebih banyak dibandingkan yang ingin keluar dari perusahaan, dan ingin menghabiskan karir mereka di perusahaan tersebut, hal ini berarti
perusahaan dengan intentitasnya memberikan jenjang karir bagi semua karyawan, dengan menggunakan skala likert dapat dinilai rata-rata pencapaian kinerja
berdasarkan intensitas karyawan sebesar 3,90 dan dikategorikan cukup.
2. Keterpautan