Hasil wawancara Informan INFORMAN 1

105 karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum karyawan menyatakan cukup atas kebijakan perusahaan dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia yang berguna untuk meningkatkan kualitas karyawan untuk bekerja lebih optimal.

4.2.3 Hasil wawancara Informan INFORMAN 1

Narasumber: Ibu Haja Amalia Nasution, S.P.Si KABAG Sumber Daya Manusia Tempat dan Tanggal: Rabu, 18 mei 2016 pukul 15.00 Wib. 1. Bagaimanakah pendapat Ibu mengenai balanced scorecard? Jawaban Informan: Balanced scorcard ya dek? Balance scorecard adalah manajemen strategi dan pengukuran yang menghubungkan sasaran strategis kepada indicator yang komprehensif. Indicator yang digunakannya adalah kegiatan dan proses kegiatan inti dari lingkungan organisasi tersebut beroperasi. Konsep balanced scorecard digunakan menyatukan alat dalam laporan manajemen yang utuh dan menjadi pedoman untuk mengoptimalkan pencapaian tujuan. Selain itu balanced scorecard itu kita tau pengukuran kinerja yang punya 4 dimensi, ada finansial, pembelajaran dan pertumbuhan, pelanggan satu lagi ada proses bisnis internal yang dipakai perusahaan ini untuk mengukur kinerja karyawan kami, menurut ibu balanced scorecard itu sebenarnya suatu sistem manajemen dengan menggunakan strategi organisasi, tapi bukan berarti balanced scorecard itu satu-satunya ukuran kinerja yang bertumpu dengan kinerja keuangan, tapi sebenarnya pada penekanan operasional. Jadi ukuran balanced Universitas Sumatera Utara 106 scorecard tadi, baik individukaryawan dengan kata lain, mau tidak mau karyawan akan bekerja untuk mencapai kinerja tertinggi sesuai ukuran yang telah ditetapkan. 2. Sebelum perusahaan menerapkan balanced scorecard bagaimana kinerja perusahaan? Jawaban Informan: Sebenarnya kinerja karyawan perindividu disini sudah dikatakan baik, tapi, kadang ada karyawan yang hanya bekerja sesuai dengan apa yang disuruh atasannya, tanpa mau berkembang, jadi supaya karyawan itu bisa bekerja dengan tepat, ada pengukuran kinerja yang harus dipenuhi karyawan, tujuannya untuk mengevaluasi perilaku prestasi kerja karyawan, dari situlah ditetapkan kebijakan menerapkan balanced scorecard di perusahaan. 3. Bagaimana perusahaan mengukur kinerja karyawan dalam perusahaan Jawaban Informan: untuk mengukur kinerja karyawan dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dan tenaga kerja yang berilmu pengetahuan knowledgeable worker serta memiliki kompetensi yang memadai, disini Direksi PTPN III telah melakukan pengembangan sumber daya manusia yang berkesinambungan dan konsisten. Peningkatan kompetensi karyawan dilakukan sejalan dengan program karier planning karyawan yang berbasis kompetensi dan unjuk kerja melalui pemberlakuan Sistem Manajemen Kinerja Berbasis Kompetensi SMKBK untuk merangsang para karyawan agar dapat berprestasi lebih baik, kemudian dilakukan penyusunan program pengembangan individu atau dikenal dengan Individual Development Program IDP dengan Universitas Sumatera Utara 107 mempertimbangkan prioritas persyaratan jabatan dan perkembangan bisnis perusahaan. 4. Strategi apa yang di terapkan dalam SDM untuk meningkatkan pertumbuhan dan pembelajaran karyawan? Jawaban Informan: Sebagai wujud komitmen meningkatkan tumbuh dan berkembangnya dalam melaksanakan setiap kegiatan karyawan, disini perseroan mengintrodusir agenda implementasi melalui beberapa program yaitu melakukan asesmenevaluasi penerapan GCG secara berkala, menerbitkan kebijakan tentang pengendalian gratifikasi, menerbitkan kebijakan tentang sistem pelaporan pelanggaran whistleblowing system, kepatuhan dalam melaporkan harta kekayaaan penyelenggara Negara LHKPN ke KPK, sistem Pengendalian Intern berbasis Committee of Sponsoring Organization COSO serta mengimplementasikan Manajemen Risiko Terintegrasi berbasis ISO 31000. Program peningkatan tersebut dilakukan sebagai kelanjutan upaya peningkatan kualitas pertumbuhan dan perkembangan penerapan GCG yang dilaksanakan pada tahun-tahun sebelumnya, Dengan demikian kualitas penerapan GCG Perseroan akan terus meningkat. Perseroan juga telah melakukan evaluasi serta asesmen penerapan GCG secara berkala serta menindaklanjuti temuan-temuannya untuk menjamin terjadinya peningkatan kualitas pertumbuan dan pembelajaran karyawan dalam penerapan GCG secara berkesinambungan. 5. Bagaimana tingkat kepuasan karyawan sesuai dengan metode balanced scorecard Universitas Sumatera Utara 108 Jawaban Informan: sebenarnya kepuasan kerja bisa diperhatikan dari evaluasi diri inti. Evaluasi ini didefenisikan sebagai opini positif atau negatif yang dipegang seseorang mengenai dirinya. Evaluasi inti positif mereflesikan citra diri seseorang dalam sejumlah watak yang lebih spesifik, seperti tingginya rasa menghargai diri, efikasi diri yang tinggi, lokus kontrol internal, dan stabilitas emosional. Faktor ini terbukti menjadi penentu kepuasan kerja. Kepuasan kerja yang lebih tinggi adalah mereka cenderung mencari dan mendapatkan pekerjaan yang memiliki karateristik yang diinginkan, seperti diberlakukannya diskresi kelonggaran atau menangani tugas-tugas yang kompleks. saya juga kurang mengetahui hasil dari kepuasan karyawan dengan menggunakan konsep balanced scorecard disini, mungkin adik bisa bertanya dengan kepala bagian sebelumnya, tapi jika itu menurut saya, kemungkinan ada banyak karyawan yang merasa puas dengan metode balanced scorecard ini diterapkan diperusahaan, karna bisa mendukung pertumbuhan dan pembelajaran karyawan untuk bisa meraih prestasi kerja yang lebih mendukung lagi untuk meningkatkan kemampuan karyawan itu sendiri, tetapi mungkin ada juga karyawan yang tidak setuju, karna harus mengeluarkan kemampuan semaksimal mungkin untuk mendapatkan reward atas tanggung jawab yang dikerjakan karyawan. 6. Bagaimana cara agar perusahaan dapat mempertahankan karyawan yang memiliki kemampuan dan kompetensi di perusahaan? Jawaban Informan: kunci lain dari keberhasilan perusahaan adalah kemampuan dan kemauan untuk memberhentikan karyawan yang berperilaku kontraproduktif. Cukup ironis memang bahwa salah satu kunci untuk mempertahankan karyawan Universitas Sumatera Utara 109 produktif adalah memastikan mereka tidak dibuat sengsara oleh rekan kerja yang berprilaku kontraproduktif seperti merokok yang terjadi dalam kantor misalnya. Untuk itu agar dapat bersaing secara efektif, organisasi harus mengambil langkah untuk memastikan bahwa pekerja unggul termotivasi untuk bertahan. Walaupun begitu, mempertahankan karyawan bukanlah perkara mudah, karna organisasi yang tengah bersaing selalu berusaha saling mencurinya. mempertahankan karyawan sebanarnya banyak cara, di perusahaan ini sebenarnya jarang karyawan yang ingin keluar, selain karna pemecatan karyawan yang melanggar peratura, meninggal, atau mungkin menikah bagi yang perempuan dan mengikut suaminya, tapi diperusahaan ini ada namanya mutasi dan demosi, dan yang paling sering karyawan yang biasanya diberikan demosi atau biasanya dikenal dengan penurunan jabatan yang biasanya disebabkan karna teledor dalam bekerja, itulah yang lebih sering keluar dari perusahaan. Dan cara yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempertahankan karyawannya ya dengan memberikan kompensasi atau menyediakan asuransi kesehatan, dana pensiun misalnya, memberikan rasa nyaman, dan bisa juga memberikan kesempatan bagi karyawan untuk melakukan training pendidikan, seminar untuk mendukung perkembangan diri karir mereka, memberikan reward atas pencapaian kerjanya dan memberikan peluang naik jabatan bagi karyawan yang mampu mengembangkan diri diperusahaan dengan memberikan mereka jabatan yang lebih tinggi. 7. Strategi apa yang dilakukan oleh perusahaan guna meningkatkan produktivitas dalam pencapaian tujuan perusahaan? Universitas Sumatera Utara 110 Jawaban Informan: perusahaan disini sudah melakukan strategi dengan memberikan lingkungan kerja yang baik, memberikan pelatihan yang cukup bagi karyawan, memberikan motivasi bagi karyawan, memberikan sikap dukungan, memberikan penghargaan finansial 8. Kendala apa sajakah yang dihadapi perusahaan dalam menerapkan balanced scorecard dalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan? Jawaban Informan: penerapan balanced scorecard ini sebenarnya tidak mudah untuk langsung diterima, dan tidak semudah yang diperkirakan karna penerepan balanced scorecard membutuhkan suatu komitmen manajemen maupun karyawan yang terlibat dalam organisasi perusahaan, karna sering terjadi kesulitan dalam melakukan pendekatan aktivitas dan strategi perusahaan yang ingin dicapai oleh perusahaan ini dalam jangka panjang, selain itu balanced scorecard akan mengganti sistem yang lama dengan sistem baru perubahan yang aktif sehingga awal proses penerapan banyak karyawan. INFORMAN 2 Narasumber: Ir. H. Rinaldi, MT KABAG Perencanaan dan Pengembangan Tempat dan Tanggal: Rabu, 18 mei 2016 pukul 10.10 Wib, 1. Bagaimanakah pendapat Bapak mengenai balanced scorecard? Jawaban Informan: kalau pendapat saya balanced scorecard itu seperti keseimbangan antara indikator keberhasilan finansial perusahaan ataupun non finansial perusahaan, sama seperti pengukuran dulunya perusahaan yang Universitas Sumatera Utara 111 mengandalkan finansial, ya sekarang dilihat kan bukan dari situ aja harus dilihat juga dari non finansialnya. Balance scorecard adalah dengan menggunakan satu papan nilai yang seimbang yang digunakan sebagai alat ukur untuk menentukan apakah organisasi tersebut, dalam hal ini sekolah dinilai berhasi atau tidak. 2. Sebelum perusahaan menerapkan balanced scorecard bagaimana kinerja perusahaan? Jawaban Informan: kinerja perusahaan ini sebenarnya tergantung bagaimana pelatihan yang diberikan, gaji, penghargaan, atau semacamnya yang bisa mendukung karyawan untuk berkembang, jadi baik sebelum ataupun sesudah balanced scorecard, kinerja karyawan itu ya tergantung yang saya bilang tadi, hanya saja dengan adanya balanced scorecard ditetapkan diperusahaan ini, ada karyawan yang merasa termotivasi untuk lebih berprestasi. 3. Bagaimana perusahaan mengukur kinerja karyawan dalam perusahaan ? Jawaban Informan: kalau disini pengukuran kinerja Berbasis Kompetensi SMK- BK Dalam proses penilaian kinerja, maka indikator penilaian yang dapat membedakan performance seseorang, Kemudian dilakukan penyusunan program pengembangan individu atau dikenal dengan Individual Development Program IDP. 4. Strategi apa yang di terapkan dalam SDM untuk meningkatkan pertumbuhan dan pembelajaran karyawan? Jawaban Informan: jika itu menurut saya, yang harus dilakukan perusahaan untuk meningkatkan pertumbuhan dan pembelajaran perusahaan sudah baik, seperti Universitas Sumatera Utara 112 menjalin dan mengembangkan hubungan sinergik yang efektif dengan karyawan, membangun budaya kerja yang kondusif dengan adanya tata nilai dan paradigma baru, dan membangun manajemen sumber daya manusia berbasis kompetensi dan kinerja supaya karyawan itu sendiri bisa berkembang dan diberikan apresiasi dari perusahaan, sehingga karyawan berprestasi dan perusahaan juga bisa maju. 5. Bagaimana tingkat kepuasan karyawan sesuai dengan metode balanced scorecard Jawaban Informan: tingkat kepuasan karyawan saat menggunakan perubahan ke pengukuran kartu skor berimbang cukup baik, karna karyawan merasa adanya pengakuan, pemberian wewenang, penyesuaian pekerjaan, penilaian yang sesuai, dapat membantu kepuasan karyawan dalam berkembang untuk meningkatkan kemampuan karyawan tersebut. 6. Bagaimana cara agar perusahaan dapat mempertahankan karyawan yang memiliki kemampuan dan kompetensi di perusahaan? Jawaban Informan: saya rasa memberikan peluang bagi karyawan untuk terlibat dalam setiap pembelajaran didalam perusahaa bisa juga untuk mempertahankan karyawan, kan bukan dilihat dari uang aja, misalnya peluang ikut mendapat pelatihan, peluang untuk maju dan berkembang, misal adanya promosi jabatan, lingkungan kerja yang nyaman juga bisa jadi cara untuk mempertahankan karyawan 7. Strategi apa yang dilakukan oleh perusahaan guna meningkatkan produktivitas dalam pencapaian tujuan perusahaan? Universitas Sumatera Utara 113 Jawaban Informan: biasanya setiap perusahaan lebih berkembag jika karyawannya profesional, terampil, punya etos kerja tinggi, untuk itulah sebanarnya kepala bagian diunjuk untuk bisa meningkatkan keterampilan karyawan, supaya apa yang diharapkan perusahaan tercapai, misalnya memberikan reward bagi karyawan, atau saat karyawan sukses dan berkarya, berikan fasilitas pada karyawan, dan mungkin bisa juga meningkatkan gaji dan tunjangan 8. Kendala apa sajakah yang dihadapi perusahaan dalam menerapkan balanced scorecard dalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan? Jawaban informan: sebenarnya balanced scorecard ini bukan hal yang baru, tapi perubahan pemikiran dari apa yang sudah dijalankan sebelumnya di perusahaan seperti pengukuran berdasarkan finansial ke non finansial berbasis balanced scorecard tidak semudah membalikkan telapak tangan, tidak semudah itu karyawan bisa menerimanya, untuk itu perlu sebenarnya keseriusan secara terus menerus untuk bisa menerapkan konsep ini diperusahaan ini. Melihat balanced scorecard sebagai proses kontiniu, membutuhkan perbaikan, penilaian ulang karna tidak semua pimpinan mengetahui tentang balanced scorecard, sehingga pada saat penyampaian kepada karyawan mungkin akan susah menterjemahkan maksud dan tujuan, sehingga karyawan acuh dan tidak mau tau tentang bagaimana perusahaan mengukur karyawannya, sehingga karyawan itu sendiri sulit untuk bertumbuh dan berkembang, jika itu terjadi, maka perusahaan pasti akan mengalami kerugian. Universitas Sumatera Utara 114 INFORMAN 3 Narasumber: Yefri Yudianto, S.P.Si KANDIR Tempat dan Tanggal: 1. Bagaimanakah pendapat Bapak mengenai balanced scorecard? Jawaban informan: menurut saya balanced scorecard itu pengukuran kinerja yang menetapan target, value kedalam laporan, sebenarnya saja juga agak lupa mengenai balanced scorecard ini, tapi saya tau balanced scorecard ini punya empat aspek kalau gak salah, seperti pelanggan, pertumbuhan, bisnis keuangan. 2. Sebelum perusahaan menerapkan balanced scorecard bagaimana kinerja perusahaan? Jawaban informan: kalau kinerja kami sebagai karyawan, terutama saya sebagai karyawan pelaksana, saya rasa kinerja kami sudah cukup baiklah. 3. Bagaimana perusahaan mengukur kinerja karyawan dalam perusahaan ? Jawaban informan: kalau perusahaan mengukur kinerja disini saya rasa cukup adil ya, karna ada beberapa penilaian yang dilakukan, seperti CLI pengukuran Competency Level Index, ada ada IDP Individual Development Program, ada lagi pengukuran yang dari empat persfpektif balanced scorecard tadi. Jadi perusahaan sudah baik dalam menilai kinerja karyawan disini. 4. Strategi apa yang di terapkan dalam SDM untuk meningkatkan pertumbuhan dan pembelajaran karyawan? Universitas Sumatera Utara 115 Jawaban informan: seharusnya strategi yang dilakukan perusahaan supaya karyawan itu lebih bertumbuh dan berkembang itu ya membuat pelatihan kerja. Kan banyak itu pelatihan kerja. In House Training IHT, On the Job Training OJT, External Training Seminar, Workshop, Kursus, benchmarking. magang , banyak itu yang bisa buat karyawan bertumbuh dan berkembang dek. 5. Bagaimana tingkat kepuasan karyawan sesuai dengan metode balanced scorecard Jawaban informan: saya merasa tingkat kepuasan karyawan setelah memakai balanced scorecard lebih baik dibandingkan dengan yang sebelum sebelumnya, karna harus memicu karyawan harus bisa, harus mampu, dan harus punya komitmen untuk kemajuan bersama 6. Bagaimana cara agar perusahaan dapat mempertahankan karyawan yang memiliki kemampuan dan kompetensi di perusahaan? Jawaban informan: seharusnya perusahaan bisa mempertahankan lingkungan kerja yang memikat, mempertahankan dan mengembangkan karyawan yang mempunyai komitmen bagi keberhasilan, otamatis karyawan itu sendiri pasti akan bertahan diperusahaan, apalagi ditambah adanya bonus atau tunjangan kesehatan. 7. Strategi apa yang dilakukan oleh perusahaan guna meningkatkan produktivitas dalam pencapaian tujuan perusahaan? Jawaban informan: kalau mau karyawannya meningkatkan produktivitas, ya seharusnya lebih baik lagi insentif yang dikasih, jangan ada tekanan, seharusnya malah dimotivasi, kan karyawan punya keterbatasan juga Universitas Sumatera Utara 116 8. Kendala apa sajakah yang dihadapi perusahaan dalam menerapkan balanced scorecard dalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan? Jawaban informan: kurangnya komunikasi bagi karyawan tetang pengukuran kinerja dari perspektif balanced scorecard ini bisa jadi kendala, karna awal tahun pembuatan balanced scorecard ini karyawan masih sulit menerima perubahan, jadi karyawan itu sendiri pun sulit untuk mengembangkan diri masing-masing. Universitas Sumatera Utara 117

BAB V KESIMPULAN

A. KESEMPULAN

Pengukuran kinerja pembelajaran dan pertumbuhan dengan menggunakan metode Balanced Scorecard dapat digunakan sebagai alat ukur kinerja PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan karena PTPN III telah memiliki suatu tolok ukur yang sangat baik dalam menggunakan balanced scorecard. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Hasil pengukuran kinerja pembelajaran dan pertumbuhan dalam balanced scorecard dilihat dari dimensi produktivitas komoditi karet mengalami peningkatan dari tahun 2014 sampai 2015 sebesar 4,31, dan diberikan skor indikator nilai sebesar 1. Hal ini berarti perusahaan PTPN III menunjukkan kinerja yang “baik”. Sedangkan pada produktivitas komoditi sawit dari tahun ke tahun mengalami penurunan, dan mendapatkan skor nilai 0 atau “buruk”. 2. Hasil pengukuran kinerja pembelajaran dan pertumbuhan dalam balanced scorecard dilihat dari dimensi kepuasan karyawan dilihat berdasarkan absensi, maka pada PTPN III bernilai skor 1. Hal ini berarti bahwa kinerja perspektif pertumbuhan dan pembelajaran mempunyai kinerja “baik”. Berdasarkan hasil kuesioner kepuasan karyawan PTPN III, dapat diketahui bahwa kategori kepuasan karyawan sebesar 4,06 atau dapat dikatakan “baik”. Berdasarkan data absensi dari perusahaan dan berdasarkan hasil kuesioner dapat Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis Kinerja Manajemen Melalui Pendekatan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Haji Medan

3 106 72

Analisis Perspektif Pembelajaran Dan Pertumbuhan Dalam Mengukur Kinerja Karyawan Berdasarkan Balanced Scorecard: Studi Kasus Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Cabang Kabanjahe

2 63 107

Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Balanced Scorecard Studi Kasus Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

2 50 89

Analisis Penerapan Balanced Scorecard untuk Mengukur Kinerja Perusahaan (Studi Kasus pada PT. Ultrajaya).

42 148 17

Analisis Penggunaan Konsep Balanced Scorecard Dalam Mengukur Kinerja Pembelajaran dan Pertumbuhan Karyawan (Studi Kasus Pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persoro) Medan )

0 1 11

Analisis Penggunaan Konsep Balanced Scorecard Dalam Mengukur Kinerja Pembelajaran dan Pertumbuhan Karyawan (Studi Kasus Pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persoro) Medan )

0 0 2

Analisis Penggunaan Konsep Balanced Scorecard Dalam Mengukur Kinerja Pembelajaran dan Pertumbuhan Karyawan (Studi Kasus Pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persoro) Medan )

0 0 12

Analisis Penggunaan Konsep Balanced Scorecard Dalam Mengukur Kinerja Pembelajaran dan Pertumbuhan Karyawan (Studi Kasus Pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persoro) Medan )

0 0 35

Analisis Penggunaan Konsep Balanced Scorecard Dalam Mengukur Kinerja Pembelajaran dan Pertumbuhan Karyawan (Studi Kasus Pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persoro) Medan )

0 0 2

Analisis Penggunaan Konsep Balanced Scorecard Dalam Mengukur Kinerja Pembelajaran dan Pertumbuhan Karyawan (Studi Kasus Pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persoro) Medan )

0 0 13