Produktivitas kerjaEmployee Productivity Pembahasan Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

78 kinerja yang berarti. Sedangkan skor -1 diberikan untuk ukuran strategis yang mengalami penurunan setiap tahun sehingga memberikan penurunan kinerja pada perusahaan. Untuk mengukur kinerja perusahaan, baik kinerja setiap perspektif maupun kinerja perusahaan secara keseluruhan, penulis menghitungnya dengan cara membagi jumlah skor yang diperoleh dengan jumlah skor keseluruhan. Kemudian nilai yang diperoleh dijadikan acuan untuk menilai apakah kinerja yang dimiliki baik, cukup, atau kurang baik. Pramono 2005:50 menyatakan bahwa, ”Kinerja dikatakan ”baik” bila nilai yang diperoleh lebih besar dari 0,6 , kinerja ”cukup” bila nilai yang diperoleh pada rentang 0-0,60, sedangkan kinerja ”kurang baik” bila nilai yang diperoleh kurang dari 0”.

4.2.1 Pembahasan Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Tujuan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan adalah untuk mendorong perusahaan dalam mencapai tujuan. Faktor-faktor yang terdapat pada proses belajar dan berkembang adalah produktivitas karyawan, retensi karyawan, dan kepuasan kerja karyawan. Ini merupakan pondasi keberhasilan bagi knowledge- worker organization dengan tetap memperhatikan sistem dan organisasi.

1. Produktivitas kerjaEmployee Productivity

Untuk mengetahui setiap perkembangan produktivitas tenaga kerja setiap tahunnya dilakukan pengukuran produktivitas kerja yang dilaksanakan berkala setiap akhir tahun, dan untuk mengetahui tingkat produktivitas karyawan, apakah bekerja lebih baik, lebih efisien dan efektif dari waktu sebelumnya dapat dilihat dari kesalahan yang diakibatkan kelalaian karyawan, artinya jika karyawan bekerja sesuai dengan instruksi dan prosedur yang ditetapkan, maka kesalahan Universitas Sumatera Utara 79 dapat dihindari atau kecil sekali, tetapi jika kebalikannya, maka kerugian yang akan didapatkan perusahaan. Tabel 4.7 Produktivitas Karyawan Pada Komoditi Karet Tahun 2013-2015 Tahun Nilai Tambah Jumlah Pegawai Produktivitas Persentase 2013 1.513,95 934 1,620,932 - 2014 1.545,29 940 1,643,925 1,41 2015 1.588,63 914 1,738,107 5,72 Sumber data : PT.Perkebunan III Medan Tabel 4.7 menunjukkan bahwa nilai tambah PT.Perkebunan Nusantara IIIPersero Medan pada komoditi karet mengalami kenaikan dari tahun 2013- 2015. Produktivitas tanaman karet tahun 2014 sebesar 1.545,29, dibanding tahun 2013 sebesar 1.513,95 mengalami kenaikan sebesar 31,34 atau 2,07, dan mengalami kenaikan 43,34 pada tahun 2015 sebesar 1.588,63 atau 2,80, maka dapat diketahui produktivitas karet tahun 2014 dan tahun 2015 meningkat tajam setelah pada tahun 2013, hal ini berarti karyawan dalam memberikan kontribusi terhadap perusahaan sangat tinggi. Sehingga skor 1 diberikan untuk pengukuran produktivitas karyawan dari komoditi karet. Menurut pak Minar Harahap dengan jabatan Krani pengembangan usaha di bagian pengembangan PTPN 3 Medan, ini disebabkan karna: 1 Kurang optimalnya respons stimulansia di beberapa kebun akibat gangguan hujan pagi hari pada saat aplikasi. 2 Adanya cuti bersama libur Hari Raya Idul Fitri 1435H, dimana pada hari tersebut ada beban taksasi. 3 Terjadinya gugur daun lebih cepat pada Bulan Maret 2014 dari yang diprediksi pada bulan April 2014 dan terjadi Universitas Sumatera Utara 80 gugur daun sebanyak 2 kali di beberapa kebun, selain itu faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan produktivitas kerja diantaranya adalah karena lingkungan kerja yang cukup menyenangkan, sarana dan failitas yang memadai, upah karyawan yang mencukupi dan dapat juga disebabkan karena pimpinan yang dapat mengerti, membimbing, mengarahkan, juga mengontrol para karyawan dengan baik Tabel 4.8 Produktivitas karyawan Pada komoditi Kepala Sawit 2013-2015 Tahun Nilai Tambah Jumlah Pegawai Produktivitas Persentase 2013 5.947,31 934 6.367.569 - 2014 6.019,13 940 6,403.329 0,56 2015 5.871,09 914 6,423.512 0,31 Sumber data : PT.Perkebunan III Medan Tabel 4.8 menunjukkan bahwa produktivitas kerja karyawan PTPN IIIPersero Medan pada komoditi kelapa sawit mengalami penurunan pada tahun 2013, kemudian mengalami sedikit kenaikan pada tahun 2014 sebesar 0,56, dan pada tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 0,31. Maka mendapatkan skor 0 untuk produktivitas karet. Menurut pak Minar Harahap mengatakan bahwa faktor-faktor penyebab realisasi produksi TBS dan minyak sawit + inti sawit tahun 2014 adalah: 1 Adanya serangan penyakit Ganoderma pada TM dewasa di Kebun KRBTN, KTARA, KSDDP, KSSIL, dan KAMBT yang mengakibatkan tegakan pohon per hektar rendah. 2 Adanya pengaruh fenomena iklim musim kemarau yang ekstrim pada semester I2014 yang mengakibatkan pembentukan buah terganggu. Universitas Sumatera Utara 81 3 Masih adanya gangguan keamanan pencurian di beberapa kebun seperti di KRPPT, KRBTN, KSDUN, KSSIL dan KGMNO. Hal ini juga menunjukkan adanya pelaksanaan pengembangan dan pembelajaran dapat memberikan hasil yang memuaskan bagi perusahaan karna akan meningkatkan pengetahuan, keterampilan, perbaikan, dan pertumbuhan karyawan sehingga PTPN III Persero Medan tercapai produktivitas kerja sesuai dengan tujuan yang ingin di capai. Adapun pembelajaran dan pengembangan yang diberikan perusahaan bagi karyawan adalah Program pengembangan sumber daya manusia dilaksanakan secara internal di Pusdiklat PTPN III atau eksternal dengan menggunakan metode: In House Training IHT, On the Job Training OJT, External Training Seminar, Workshop, Kursus, benchmarkingmagang, pendidikan formal program D3 untuk karyawan pelaksana dan S2 untuk karyawan pimpinan, penugasan, dan belajar mandiri.

2. Kepuasan kerja

Dokumen yang terkait

Analisis Kinerja Manajemen Melalui Pendekatan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Haji Medan

3 106 72

Analisis Perspektif Pembelajaran Dan Pertumbuhan Dalam Mengukur Kinerja Karyawan Berdasarkan Balanced Scorecard: Studi Kasus Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Cabang Kabanjahe

2 63 107

Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Balanced Scorecard Studi Kasus Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

2 50 89

Analisis Penerapan Balanced Scorecard untuk Mengukur Kinerja Perusahaan (Studi Kasus pada PT. Ultrajaya).

42 148 17

Analisis Penggunaan Konsep Balanced Scorecard Dalam Mengukur Kinerja Pembelajaran dan Pertumbuhan Karyawan (Studi Kasus Pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persoro) Medan )

0 1 11

Analisis Penggunaan Konsep Balanced Scorecard Dalam Mengukur Kinerja Pembelajaran dan Pertumbuhan Karyawan (Studi Kasus Pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persoro) Medan )

0 0 2

Analisis Penggunaan Konsep Balanced Scorecard Dalam Mengukur Kinerja Pembelajaran dan Pertumbuhan Karyawan (Studi Kasus Pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persoro) Medan )

0 0 12

Analisis Penggunaan Konsep Balanced Scorecard Dalam Mengukur Kinerja Pembelajaran dan Pertumbuhan Karyawan (Studi Kasus Pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persoro) Medan )

0 0 35

Analisis Penggunaan Konsep Balanced Scorecard Dalam Mengukur Kinerja Pembelajaran dan Pertumbuhan Karyawan (Studi Kasus Pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persoro) Medan )

0 0 2

Analisis Penggunaan Konsep Balanced Scorecard Dalam Mengukur Kinerja Pembelajaran dan Pertumbuhan Karyawan (Studi Kasus Pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persoro) Medan )

0 0 13