Pekerjaan itu sendiri Gaji

91

1. Pekerjaan itu sendiri

Tugas yang yang diberikan harus sesuai dengan kemampuan kerja yang dimiliki karyawan. Apabila karyawan merasa jenis pekerjaan yang ditetapkan manajemen perusahaan tidak sesuai dengan kemampuan kerja yang dimiliki maka tentunya akan berpengaruh pada prestasi kerjanya. Untuk itu maka pihak manajemen perusahaan harus melakukan pembagian pekerjaan dengan tepat agar karyawan dapat mencapai prestasi kerja maksimal. Tabel 4.14 Hasil pengukuran kepuasan karyawan Berdasarkan Pekerjaan itu Sendiri No Pertanyaan Tingkat Kepuasan Jumlah Nilai Rata-rata SS S C TS STS A. PEKERJAAN ITU SENDIRI 1 tugas yang diberikan sesuai dengan kemampuan saya 22 52 11 5 90 4,01 dalam persen 24,44 57,78 12,22 5,56 100 2 pekerjaan yang saya terima sudah sesuai dengan keinginan saya 25 55 10 90 4,17 dalam persen 27,78 61,11 11 100 JUMLAH 47 107 21 5 180 RATA-RATA 26 59 12 3 100 4,09 Sumber : Hasil Penelitian Mei, 2016 diolah Tabel 4.14 Dapat dilihat bahwa: 1. Pada pertanyaan pertama tugas yang diberikan sesuai dengan kemampuan saya, tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju, sedangkan yang menyatakan sangat setuju 22 responden 24,44, 52 responden setuju 57,78, cukup 11 responden 12,22, dan tidak setuju 5 responden 5,56 Universitas Sumatera Utara 92 2. Pada pertanyaan kedua pekerjaan yang saya terima sudah sesuai dengan keinginan saya, tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju, tidak setuju, dan yang menyatakan sangat setuju 25 responden 27,78, setuju 55 responden 61,11, cukup 10 responden 11. Untuk nilai rata rata kepuasan karyawan berdasarkan pekerjaan itu sendiri, dengan menggunakan skala likert didapat hasil 4,09 atau dapat dikategorikan setuju. Hal ini berarti banyak karyawan merasa mampu mengerjakan tanggung jawab yang sesuai dengan tingkat pendidikan kemampuan ataupun kompetensi karyawan sehingga kepuasan karyawan dilihat dari pekerjaan itu sendiri dikatakan baik.

2. Gaji

Gaji merupakan imbalan yang sangat penting bagi seluruh karyawan, tanpa memungkiri bahwa imbalan dalam bentuk lainnya juga penting. Akan tetapi jika gaji tidak sesuai dengan jumlah yang memenuhi harapan karyawan, maka dalam pergaulan hidup sekarang ini yang membutuhkan uang sebagai syarat pemenuhan kebutuhan fisik mereka akan berdampak negatif terhadap pemenuhan kebutuhan probadi, sosial, jasmani, dan rohani. Tabel 4.15 Hasil Pengukuran Kepuasan Karyawan Berdasarkan Gaji No Pertanyaan Tingkat Kepuasan Jumlah Nilai rata-rata SS S C TS STS B. GAJI 3 Sistem pemberian gaji di tempat saya bekerja sudah sesuai tingkat pendidikan saya 18 62 10 90 4,09 Universitas Sumatera Utara 93 dalam persen 20 68,89 11,11 100 4 Gaji yang saya terima tidak sesuai dengan tingkat pendidikan saya 2 8 16 28 36 90 3,98 dalam persen 2,22 8,89 18 31 40 100 JUMLAH 20 70 26 28 36 180 RATA-RATA 11 39 14 16 20 100 4,03 Sumber : Hasil Penelitian Mei, 2016 diolah Tabel 4.15 Dapat dilihat bahawa: 1. Pada pertanyaan ketiga Sistem pemberian gaji di tempat saya bekerja sudah sesuai tingkat pendidikan saya, tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju, tidak setuju, dan yang menyatakan sangat setuju 18 responden 20, setuju 62 responden 68,89 dan cukup 10 responden 11,11 2. Pada pertanyaan keempat Gaji yang saya terima tidak sesuai dengan tingkat pendidikan saya, pendapat sangat setuju 2 responden 2,22, setuju 8 responden 8,89, cukup 16 responden 18, tidak setuju 28 responden 31, dan sangat tidak setuju 36 responden 40. Hal ini dapat dilihat pada nilai rata-rata tingkat kepuasan responden terhadap gaji yang diterapkan di PTPN III sebesar 4,03 atau dapat dikategorikan setuju. Berdasarkan jawaban responden dari pertanyaan ketiga dan keempat menyatakan bahwa karyawan lebih banyak yang berpendapat bahwa gaji yang mereka terima sebanding dengan kinerja yang mereka capai. Maka responden secara tidak langsung beranggapan bahwa gaji yang mereka peroleh sudah sesuai dengan tanggungjawab dan kemampuan mereka. Universitas Sumatera Utara 94

3. Rekan Kerja

Dokumen yang terkait

Analisis Kinerja Manajemen Melalui Pendekatan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Haji Medan

3 106 72

Analisis Perspektif Pembelajaran Dan Pertumbuhan Dalam Mengukur Kinerja Karyawan Berdasarkan Balanced Scorecard: Studi Kasus Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Cabang Kabanjahe

2 63 107

Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Balanced Scorecard Studi Kasus Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

2 50 89

Analisis Penerapan Balanced Scorecard untuk Mengukur Kinerja Perusahaan (Studi Kasus pada PT. Ultrajaya).

42 148 17

Analisis Penggunaan Konsep Balanced Scorecard Dalam Mengukur Kinerja Pembelajaran dan Pertumbuhan Karyawan (Studi Kasus Pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persoro) Medan )

0 1 11

Analisis Penggunaan Konsep Balanced Scorecard Dalam Mengukur Kinerja Pembelajaran dan Pertumbuhan Karyawan (Studi Kasus Pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persoro) Medan )

0 0 2

Analisis Penggunaan Konsep Balanced Scorecard Dalam Mengukur Kinerja Pembelajaran dan Pertumbuhan Karyawan (Studi Kasus Pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persoro) Medan )

0 0 12

Analisis Penggunaan Konsep Balanced Scorecard Dalam Mengukur Kinerja Pembelajaran dan Pertumbuhan Karyawan (Studi Kasus Pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persoro) Medan )

0 0 35

Analisis Penggunaan Konsep Balanced Scorecard Dalam Mengukur Kinerja Pembelajaran dan Pertumbuhan Karyawan (Studi Kasus Pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persoro) Medan )

0 0 2

Analisis Penggunaan Konsep Balanced Scorecard Dalam Mengukur Kinerja Pembelajaran dan Pertumbuhan Karyawan (Studi Kasus Pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persoro) Medan )

0 0 13