Uji Koefisien Determinasi R

148 0,05 dan nilai t hitung -2,605 t tabel 1,657 artinya jika variabel pelatihan meningkat sebesar satu satuan unit maka human error Y akan menurun sebesar 0,389 satuan unit. Nilai t negatif menunjukkan bahwa variabel pelatihan mempunyai hubungan yang tidak searah dengan human error dan signifikan terhadap human error .

4.2.5.3 Uji Koefisien Determinasi R

2 Uji koefisien determinasi digunakan untuk melihat seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika determinan R 2 semakin mendekati satu, maka pengaruh variabel bebas besar terhadap variabel terikat. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Derajat pengaruh variabel X 1 , X 2 , dan X 3 terhadap variabel Y dapat dilihat pada hasil berikut ini: Tabel 4.19 Hasil Uji Koefisien Determinasi R 2 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .643 a .413 .400 3.391 a. Predictors: Constant, Pelatihan, Seleksi, Penempatan b. Dependent Variable: Human_Error Sumber: Hasil Pengolahan data primer dengan SPSS, data diolah 2016. Berdasarkan hasil pengujian indentifikasi determinasi pada Tabel 4.19 menunjukkan bahwa : a. R = 0,643 berarti hubungan antara Seleksi, Penempatan, dan Pelatihan terhadap Human Error sebesar 64,3. Yang berarti hubungannya erat. Universitas Sumatera Utara 149 Semakin besar R semakin erat hubungannya. Untuk memastikan tipe hubungan dapat melihat Tabel 4.20 dibawah ini. Tabel 4.20 Hubungan Antar Variabel Nilai Interpretasi 0,0 – 0,19 Sangat tidak erat 0,2 – 0,39 Tidak erat 0,4 – 0,59 Cukup erat 0,6 – 0,79 Erat 0,8 – 0,99 Sangat erat Sumber: Situmorang dan Lufti 2014:170 b. R Square sebesar 0,413 atau 41,3, Human Error dapat dijelaskan oleh Seleksi, Penempatan, dan Pelatihan. Sedangkan sisanya sebesar 58,7 dijelaskan oleh faktor–faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. c. Adjusted R Square sebesar 0,400 atau 40,0 Human Error dapat dijelaskan oleh Seleksi, Penempatan, dan Pelatihan. Sedangkan sisanya 60,0 dapat dijelaskan oleh faktor–faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. d. Standar Error of Estimated mengukur variasi dari nilai yang diprediksi. Standar Error of Estimated juga biasa disebut standar deviasi. Dari Tabel 4.15 Standart Error of Estimated adalah 3.391 . Semakin kecil standar deviasi semakin baik. Universitas Sumatera Utara 150 4.3 Pemabahasan 4.3.1 Pengaruh Seleksi Terhadap Human Error Berdasarkan hasil uji asumsi klasik yaitu normalitas, heterokedastisitas, dan multikolinearitas menunjukkan bahwa data yang dipergunakan dalam penelitian ini memenuhi asumsi normalitas, tidak terindikasi adanya heterokedastisitas, dan tidak memiliki masalah multikolinearitas sehingga layak untuk diuji dengan model regresi. Melalui Uji-t diketahui bahwa seleksi berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap human error paramedis di RSIA. Stella Maris kota Medan. Artinya, bahwa semakin meningkat atau semakin baik proses seleksi paramedis yang meliputi persyaratan umum dan persyaratan khusus yaitu umur, jenis kelamin, pendidikan, keadaan fisik, keahlian, pengalaman, keterampilan, penampilan, kemampuan, dan karakter pelamar maka kemungkinan terjadinya human error seperti kelalaian karena tidak melakukan Standard Operating Procedure SOP, kesalahan membaca hasil pemeriksaan, kesalahan menulis diagnosa, kesalahan penginfusan, kesalahan pemberian obat, kesalahan pemberian diet makanan, kesalahan pemberian dan pengambilan darah, kesalahan pemberian terapi medis, dan kesalahan tindakan operasi akan semakin menurun atau semakin rendah. Nilai t negatif tersebut menunjukkan bahwa variabel seleksi mempunyai hubungan yang tidak searah dengan human error namun berpengaruh siginifikan terhadap human error. Seperti yang dikemukakan oleh Peters 2011 bahwa fenomena human error dapat diantisipasi dengan kualifikasi persyaratan perekrutan tenaga kerja Universitas Sumatera Utara