23
b. Keterampilan sosial, seperti mempengaruhi orang lain, berkomunikasi dan
lain-lain.
2.1.2.4 Cara Penempatan
Terdapat beberapa cara dalam menempatkan karyawan. Berikut ini
terdapat dua cara penempatan karyawan Rivai, dkk 2014:154, antara lain:
1. Karyawan baru dari luar perusahaan, dan
2. Penugasan di tempat yang baru bagi karyawan lama yang disebut inplacement
atau penempatan internal, terbagi atas 4 yaitu: a.
Promosi Promosi terjadi apabila seorang karyawan dipindahkan dari suatu
pekerjaan ke pekerjaan lain yang lebih tinggi dalam pembayaran, tanggung jawab dan atau level. Umumnya diberikan sebagai penghargaan, hadiah reward system
atas usaha dan prestasinya di masa lampau. Pada umunya, pekerja senior akan dipromosikan terlebih dahulu. Maksud senior disini adalah pekerja yang
mempunyai masa kerja yang paling lama di perusahaan tersebut dan mempunyai kinerja yang baik.
b. Transfer
Transfer terjadi kalau seorang karyawan dipindahkan dari suatu bidang tugas ke bidang tugas lainnya yang tingkatannya hampir sama baik tingkat gaji,
tanggung jawab, maupun tingkat strukturalnya. Transfer dapat berupa kepindahan geografis pindah kotapulau atau transfer yang bersifat internal.
Universitas Sumatera Utara
24
c. Demosi
Demosi terjadi kalau seorang karyawan dipindahkan dari suatu posisi ke posisi lainya yang lebih rendah tingkatannya, baik tingkat gaji, tanggung jawab,
maupun tingkat strukturalnya. Biasanya demosi terjadi karena kinerja yang tidak baik, atau karena ketidaktaatan terhadap disiplin kerja seperti terlalu sering
absentidak hadir, dan tindakan undiscipliner lainnya. d.
Job Posting Programs Job posting programs memberikan informasi kepada karyawan tentang
pembukaan lowongan kerja dan persyaratannya. Pengumuman tentang lowongan kerja tersebut biasanya diumumkan melalui bulletin atau surat kabar perusahaan
baik surat kabar biasa maupun elektronik.
2.1.2.5 Prosedur Penempatan
Menurut Sastrohadiwiryo 2005:167, prosedur penempatan tenaga kerja merupakan urutan kronologis untuk menempatkan tenaga kerja yang tepat pada
posisi yang tepat pula. Prosedur penempatan tenaga kerja yang diambil merupakan keluaran pengambilan keputusan decision making yang dilakukan
manajer tenaga kerja, khususnya bagian penempatan tenaga kerja, baik yang telah diambil berdasarkan pertimbangan rasional maupun objektif ilmiah.
Pertimbangan rasional dalam pengambilan keputusan untuk menempatkan tenaga kerja merupakan keluaran pengambilan keputusan yang didasarkan atas
fakta keterangan, dan data yang dianggap representatif. Artinya, pengambilan
Universitas Sumatera Utara
25
keputusan dalam penempatan tenaga kerja tersebut atas dasar hasil seleksi yang telah dilakukan oleh manajer tenaga kerja, khususnya bagian seleksi tenaga kerja.
Pertimbangan objektif ilmiah berdasarkan data dan keterangan tentang pribadi tenaga kerja, baik atas dasar referensi dari seseorang maupun atas hasil
seleksi tenaga kerja yang pelaksanaannya tanpa mengesampingkan metode- metode ilmiah.
Apabila seleksi selesai dilaksanakan, hasilnya harus segera diinformasikan agar yang bersangkutan mengetahui. Pelaksanaannya dapat disampaikan melalui
media massa cetak maupun media massa elektronik, bergantung pertimbangan yang paling menguntungkan.
Pelamar yang lulus seleksi harus segera diberi informasi, begitu juga bagian penempatan tenaga kerja perlu mengetahui agar dikondisikan dengan
keadaan perusahaan sehingga tenaga kerja dapat ditempatkan berdasarkan kualifikasi yang bersangkutan. Laporan bagian seleksi tenaga kerja merupakan
kunci bagi penempatan tenaga kerja. Tanpa laporan, bagian penempatan tenaga kerja, tidak dapat berbuat apa-apa. Sebaliknya, bagian seleksi tenaga kerja
memiliki hubungan horizontal dengan bagian penempatan tenaga kerja. Bagian seleksi tenaga kerja dengan bagian penempatan tenaga kerja ibarat
dua cupu manik dalam kolam yang sama dengan manajer tenaga kerja. Secara skematik mekanisme kerja bagian penempatan tenaga kerja dengan bagian seleksi
tenaga kerja, dapat digambarkan sebagai berikut.
Universitas Sumatera Utara
26 Sumber: Sastrohadiwiryo 2005:167
Gambar 2.1 Mekanisme Kerja Bagian Penempatan Tenaga Kerja
Keterangan:
1. Manajer tenaga kerja mendelegasikan kekuasaannya delegation of authority
kepada bagian seleksi tenaga kerja untuk melaksanakan seleksi tenaga kerja guna mengisi formasi yang telah tersedia berdasarkan kualifikasi tertentu;
2. Atas pelaksanaan seleksi tenaga kerja, bagian seleksi tenaga kerja
melaporkanmempertanggungjawabkan segala kegiatan yang telah dilaksanakan dalam rangka seleksi tenaga kerja, kepada manajer tenaga kerja
yang merupakan atasan langsung; 3.
Setelah menerima laporan seleksi selection report, manajer tenaga kerja mendelegasikan kekuasaannya kepada bagian penempatan tenaga kerja untuk
menempatkan tenaga kerja yang telah lulus seleksi berdasarkan kondisi yang ada, dan berdasarkan laporan bagian seleksi tenaga kerja;
4. Bagian seleksi tenaga kerja atas dasar pelaksanaan fungsi horizontal
memberikan laporan hasil seleksi calon tenaga kerja yang lulus seleksi
Manajer Tenaga
Kerja
Bagian Seleksi
Tenaga Kerja
Bagian Penempatan
Tenaga Kerja
Implementasi fungsi
sebelumnya Implementasi
fungsi sesudahnya
Universitas Sumatera Utara
27
kepada bagian penempatan tenaga kerja untuk menempatkan tenaga kerja tersebut pada posisi yang tepat;
5. Atas pelaksanaan fungsi dalam penempatan tenaga kerja, bagian penempatan
tenaga kerja melaporkanmempertanggungjawabkan segala kegiatannya kepada manajer tenaga kerja yang merupakan pihak yang mendelegasikan
kekuasaanatasan langsung kepada bagian penempatan tenaga kerja. Dalam mekanisme kerja tersebut, bagian seleksi tenaga kerja sangat
bergantung pada fungsi manajer tenaga kerja sebelumnya. Demikian juga bagian penempatan tenaga kerja, sangat bergantung pada fungsi manajer tenaga kerja
selanjutnya.
2.1.3 Pelatihan