215
2. UJI HETEROSKEDASTISITAS
Hasil Uji Glejser
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
2.778 2.399
1.158 .249
Seleksi .056
.068 .132
.826 .410
Penempatan .073
.077 .155
.947 .346
Pelatihan -.129
.087 -.264
-1.479 .142
a. Dependent Variable: absut
3. UJI MULTIKOLINEARITAS Uji Multikolinearitas
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF
1 Constant
57.890 4.097
14.129 .000
Seleksi -.267
.116 -.283
-2.291 .024
.287 3.490
Penempatan -.034
.131 -.033
-.258 .797
.272 3.678
Pelatihan -.389
.149 -.360
-2.605 .010
.230 4.349
a. Dependent Variable: Human_Error
Universitas Sumatera Utara
216
Lampiran 7
UJI REGRESI LINIER BERGANDA
Uji Regresi Linier Berganda
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
57.890 4.097
14.129 .000
Seleksi -.267
.116 -.283
-2.291 .024
Penempatan -.034
.131 -.033
-.258 .797
Pelatihan -.389
.149 -.360
-2.605 .010
a. Dependent Variable: Human_Error
Universitas Sumatera Utara
217
Lampiran 8 UJI HIPOTESIS
1. Uji Simultan Uji F Hasil Uji Simultan Uji F
ANOVA
a
Model Sum of
Squares df
Mean Square F
Sig.
1 Regression
1084.116 3
361.372 31.420
.000
b
Residual 1541.160
134 11.501
Total 2625.275
137 a. Dependent Variable: Human_Error
b. Predictors: Constant, Pelatihan, Seleksi, Penempatan
2. Uji Parsial Uji t
Hasil Uji Parsial Uji t
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
57.890 4.097
14.129 .000
Seleksi -.267
.116 -.283
-2.291 .024
Penempatan -.034
.131 -.033
-.258 .797
Pelatihan -.389
.149 -.360
-2.605 .010
a. Dependent Variable: Human_Error
3. Uji Koefisien Determinasi R
2
Hasil Uji Koefisien Determinasi R
2
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate 1
.643
a
.413 .400
3.391 a. Predictors: Constant, Pelatihan, Seleksi, Penempatan
b. Dependent Variable: Human_Error
Universitas Sumatera Utara
171
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Bangun, Wilson, 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia, Erlangga, Jakarta. Dantes, Nyoman, 2012. Metode Penelitian, Andi Offset, Yogyakarta.
Darodjat, Tubagus Achmad, 2015. Manajemen Personalia, Refika Aditama, Bandung.
Dessler, Gary, 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi 10, Jilid 1, Indeks, Jakarta.
Ghozali, Imam, 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Dipoegoro, Semarang.
Hasibuan, Malayu S P, 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta.
Ismail, 2010. Manajemen Perbankan Dari Teori Menuju Aplikasi, Kencana, Jakarta.
Manullang, M, 2011. Manajemen Personalia, Edisi 3, BPFE, Yogyakarta. Martoyo, Susilo, 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Keempat,
BPFE, Yogyakarta. Meister, D dan Enderwich, T P, 2008. Human Factors Measurement, The Open
University Press, Jakarta. Peters, George A, 2011. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan, Kedokteran
EGC, Jakarta. Reason, J, 2004. Managing the Risk of Organizational Accidents, USA Ashgate
Publishing, Burlington. Rivai, Veithzal, dkk, 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk
Perusahaan, Rajagrafindo Persada, Jakarta. Sastrohadiwiryo, Siswanto, 2005. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia, PT. Bumi
Aksara, Jakarta. Sekaran, Uma, 2006. Metodologi Penelitian untuk Bisnis, Edisi 4, Salemba
Empat, Jakarta.
Universitas Sumatera Utara
172
Simanjuntak, Payaman J, 2005. Manajemen dan Evaluasi Kinerja, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI, Jakarta.
Situmorang, Syafrizal Helmi dan Muslich Lufti, 2014. Analisa Data untuk Riset Manajemen dan Bisnis, USU Press, Medan.
Sofyandi, Herman, 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Sudjana, 2000. Statistika Untuk Ekonomi dan Niaga, Tarsito, Bandung. Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan RD, Alfabeta,
Bandung. Sujarweni, Wiratna, 2015. Metodologi Penelitian–Bisnis Ekonomi,
Pustakabarypress, Yogyakarta. Sulistiyani, Ambar Teguh dan Rosidah, 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia,
Graha Ilmu, Yogyakarta. Sunyoto, D, 2012. Teori Kuisioner Dan Analisis Data Sumber Daya Manusia,
CAPS, Yogyakarta. Sutalaksana, Iftikar, dkk, 2005. Teknik Tata Cara Kerja, Departemen Teknik
Industri-ITB, Bandung. Suwatno, Tjutju Yuniarsih, 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia, CV
Alfabeta, Bandung. Umar, Husein, 2013. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis,
Rajagrafindo Persada, Jakarta. Yusuf, Burhanuddin, 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia di Lembaga
Keuangan Syariah, Rajagrafindo Persada, Depok.
JURNAL
Cho, Sung-Hyun, dkk, 2010. “The Effects of Nurse Staffing on Adverse Events, Morbidity, Mortality, and Medical Costs”, Nursing Research, Volume 52
Nomor 2 hal 71-79. Dhillon, BS dan Y Liu, 2006. “Human Error in Maintenance Review”, Journal of
Quality in Maintainable Engineering, Volume 12 Nomor 1 hal 21.
Universitas Sumatera Utara
173
Fadilah, Asri Nur, dkk, 2013. “Pengaruh Penempatan Pegawai Terhadap Kinerja Studi Pada Pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Gresik”, Jurnal
Administrasi Publik JAP, Volume 1 Nomor 5 hal 847-852. Ibrahim, Muhammad Zakki, dkk, 2014. “Pengaruh Seleksi Terhadap Penempatan
Studi Pada Karyawan Bagian Produksi Pt. Lieas Tekstil Lawang”, Jurnal Administrasi Bisnis JAB, Volume 14 Nomor 1 hal 1-10.
Kumar, Amit dan P K Sinha, 2008. “Human Error Control in Railways”, Jordan Journal of Mechanical and Industrial Engineering, Volume 2 Nomor 4 hal
183-190. Linge, Teresia Kavoo dan James K. Kiruri, 2013. “The Effect of Placement
Practices on Employee Error in Small Services Firmsin the Information Technology Sector in Kenya”, International Journal of Business and
Social Science, Volume 4 Nomor 15 hal 213-219.
Menap, dkk, 2015. “Safety-Care Training Effects on Nurses’s Performance to Reduce Adverse Events at Hospital in Lombok, Indonesia”, International
Journal og Scientific and Research Publications, Volume 5 Nomor 11 hal 35-37.
Nunez, Pedro, dkk, 2015. “The Effect of Coaching in Employees Organizational Performance and Human Factors:The Spanish Case”, Journal
OmniaScience, Volume 11 Nomor 2 hal 122-189. Pasaribu, Uci Marlina, dkk, 2014. “Identifikasi Human Error Berdasarkan
Pendekatan Cream Dan Usulan Perbaikan Dengan Metode Poka-Yoke”. Jurnal Teknik Industri FT USU, Volume 2 Nomor 1 hal 18-23.
Prayanto, I Putu Ditya, 2014. “Pengaruh Sistem Penempatan Tenaga Keperawatan Dan Karakteristik Individu Terhadap Tingkat Kesalahan Kerja Perawat
Kontrak STIKes Wira Medika PPNI Bali”, Jurnal Keperawatan Jiwa, Volume 1 Nomor 2 hal 126-135.
Sinambela, Sahat dan Daniel Sembiring, 2011. “Analisa Perekrutan dan Seleksi Tenaga Kerja di PT ‘Toray’ Istem”, Jurnal Ilmiah Faktor Exacta, Volume
4 Nomor 4 hal 317. Sukadarma, dkk, 2015. “Pengaruh Coaching Keperawatan Terhadap Kejadian
Medication Error”, Jurnal Komunitas dan Manajemen, Volume 2 Nomor 1 hal 12.
Supangat, dkk, 2010. “Identifikasi Human Error Pada Proses Pemintalan Benang Di Ring Spinning Dengan Metode Sherpa Studi Kasus di PT. Industri
Sandang Nusantara Unit Patal Lawang”, Jurnal Teknik Industri, Volume 4 Nomor 12 hal 846-858.
Universitas Sumatera Utara
174
SKRIPSI
Harnadini, Sofi, 2012. Pengaruh Rekrutmen dan Seleksi Terhadap Tingkat Kesalahan Dalam Upaya Meminimasi Human Error Studi Kasus Pada
RS Tologorejo Semarang, Universitas Diponegoro. Irfan, Rd M, 2012. Pengaruh Pelaksanaan Seleksi Terhadap Prestasi Kerja Pada
Karyawan Pikiran Rakyat, Universitas Widyatama. Nainggolan, Sesily Chaterine, 2011. Pengaruh Proses Rekrutmen Dan Seleksi
Tenaga Kerja Keperawatan Dalam Peningkatan Mutu Pelayanan Keperawatan Guna Mencegah Kesalahan Medis Rumah Sakit Santa
Elisabeth Medan, Universitas Indonesia.
Putra, Dwi Ade, 2010. Pengaruh Penempatan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Riau, Universitas
Islam Riau. Rohimah, Triyanti, 2010. Pengaruh Seleksi Calon Apoteker Terhadap Tingkat
Pencegahan Medication Error Pada Rumah Sakit Ibu Dan Anak Citra Insani Parung Bogor, Universitas Pamulang.
Suheni, 2013. Pengaruh Pelatihan Terhadap Medical Error Pada Rumah Sakit Setia Mitra, Universitas Pamulang.
Yulia, Sri, 2012. Pengaruh Pelatihan Keselamatan Pasien Terhadap Pemahaman Perawat Mengenai Penurunan Kesalahan Tindakan Medis di RS Tugu Ibu
Depok, Universitas Indonesia.
TESIS
Bakar, Yuzrizal, 2007. Rancangan Perbaikan Faktor Penyebab Terjadinya Human Error Pada Divisi Pabrik Kantong PT. Semen Padang, Universitas
Sumatera Utara. Bukhori, 2012. Kajian Human Error Dan Violation Pada Aktivitas Rig Up
Menara Rig 350-Horse Power, Lokasi Well Service PT. Pertamina Region Jawa Field Jatibarang Tahun 2012, Universitas Indonesia.
Cahaya, Gunawan Dwi, 2011. Pengaruh Seleksi dan Penempatan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Dalam Menurunkan Tingkat Kesalahan Kerja
Pada Rumah Sakit Muhammadiyah Gresik, Universitas Muhammadiyah Gresik.
Simamora, Sarmalina, 2012. Pengaruh Peran Penempatan Tenaga Teknis Kefarmasian Terhadap Angka Kejadian Medication Error di RS XYZ
Jember, Universitas Gadjah Mada.
Universitas Sumatera Utara
175
WEBSITE
Antariksa, Yodhia. 2005. Bagaimana Cara Mengukur Efektivitas Pelatihan- Training SDM?. http:pakarkinerja.combagaimana-cara-mengukur-
efektivitas-pelatihan-training-sdmsthash 7 Pebr. 2008. Rooney, James J. 2012. Reduce Human Error, How to Analyze Near Misses And
Sentinel Events, Determine Root Causes and Implement Corrective Action. http:www.capapr.comdocsreducing20human20error20QP.pdf 19
Mei. 2012.
Utarini, Adi. 2011. Dokter Pun Bisa Salah. http:majalah.tempointeraktif.comidarsip20110322KLmbm.2011032
2.KL89843.id.html 19 Mei. 2012. Wikipedia. 2014. Paramedis. http:id.wikipedia.orgwikiParamedis 2014.
Universitas Sumatera Utara
53
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif.
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai masing-masing variabel, baik satu variabel atau lebih sifatnya
independen tanpa membuat hubungan maupun perbandingan dengan variabel yang lain. Atau adalah suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama
untuk memberikan gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif, Sujarweni, 2015:74.
Menurut Dantes 2012:51, penelitian deskriptif diartikan sebagai suatu penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu fenomenaperistiwa
secara sistematis sesuai dengan apa adanya. Menurut Sugiyono 2012:14,
penelitian kuantitatif adalah penelitian dengan memperoleh data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan.
Sehingga dapat penyusun simpulkan bahwa penelitian deskriptif kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan untuk mendeskripsikan suatu keadaan
atau fenomena secara objektif dan disajikan dalam bentuk angka.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti memilih objek penelitian pada RSIA. Stella Maris yang beralamat di Jl. Samanhudi No. 20 Medan. Waktu penelitian dimulai
dari bulan November 2015 sampai dengan April 2016.
Universitas Sumatera Utara
54
3.3 Batasan Operasional
Batasan operasional dilakukan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan penelitian yang dilakukan, maka
batasan operasional ini dibatasi pada variabel bebas independent, yaitu Seleksi X
1
, Penempatan X
2
, dan Pelatihan X
3
serta variabel terikat dependent, yaitu
Human Error Y.
a. Variabel Bebas
Variabel bebas independent variable yaitu variabel yang dalam hubungannya dengan variabel lain bertindak sebagai penyebab atau yang
mempengaruhi variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah seleksi persyaratan umum dan persyaratan khusus, penempatan pendidikan,
pengalaman kerja, keahlianketerampilan kerja, dan kesesuaian karakteristik individu, dan pelatihan monitoring pelaksanaan program pelatihan dan
monitoring efektivitas pelatihan. b.
Variabel Terikat Variabel terikat dependent variable yaitu variabel yang tergantung dengan
variabel lain, atau variabel yang dapat dipengaruhi oleh variabel lain. Variabel terikat dalam penelititan ini adalah human error kesalahan diagnosa
dan kesalahan pengobatan.
Universitas Sumatera Utara
55
3.4 Definisi Operasional Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Definisi
Variabel Dimensi
Indikator Skala
Seleksi X
1
Seleksi adalah serangkaian
kegiatan yang dilaksanakan
untuk memutuskan
apakah seorang pelamar diterima
atau ditolak setelah menjalani
serangkaian tes yang
dilaksanakan Sunyoto,
2012:108. Persyaratan
umum 1.
Umur 2.
Jenis kelamin 3.
Pendidikan 4.
Keadaan fisik
Interval Persyaratan
khusus 1.
Keahlian 2.
Pengalaman 3.
Keterampilan 4.
Penampilan 5.
Emosi 6.
Karakter
Penempatan X
2
Penempatan berkaitan dengan
pencocokan seseorang dengan
jabatan yang dipegangnya
berdasarkan pada kebutuhan dan
pengetahuan, keterampilan,
kemampuan dan kepribadian
karyawan tersebut Ibrahim
dalam Jackson, dkk, 2010.
Pendidikan 1.
Pendidikan yang disyaratkan
2. Pendidikan dan
pelatihan yang pernah diikuti
Interval Pengalaman
kerja 1.
Pengalaman kerja sebelumnya
2. Lamanya masa
kerja sebelumnya
Keahlian keterampilan
kerja 1.
Tingkat kecerdasan
2. Kemampuan
melaksanakan pekerjaan
3. Kemampuan
berkomunikasi
Kesesuaian karakteristik
individu 1.
Riwayat kesehatan 2.
Sifat kepribadian 3.
Usia pegawai
Universitas Sumatera Utara
56
Lanjutan
Variabel Definisi
Variabel Dimensi
Indikator Skala
Pelatihan X
3
Pelatihan adalah suatu program
yang diharapkan dapat
meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan dalam pekerjaan
tertentu Sofyandi,
2008:113. Monitoring
pelaksanaan program
pelatihan 1.
Tingkat antusias selama mengikuti
program pelatihan 2.
Keaktifan karyawan selama proses
pelatihan 3.
Kemampuan instruktur
menyampaikan materi
4. Isi materi yang
sesuai dengan kebutuhan pelatihan
Interval Monitoring
efektivitas pelatihan
1. Terjadi perubahan
perilaku setelah mengikuti pelatihan
2. Kemampuan
karyawan dalam menghilangkan
kesalahan
3. Lamanya masa
perubahan positif karyawan setelah
pelatihan
4. Peningkatan
pengetahuan, kemampuan, dan
sikap karyawan
5. Pembentukan pola
pikir atau mind set karyawan
6. Peningkatan hasil
kerja karyawan setelah pelaksanaan
pelatihan
Universitas Sumatera Utara
57
Lanjutan
Variabel Definisi
Variabel Dimensi
Indikator Skala
Human Error Y
Human error didefinisikan
sebagai perilaku manusia yang
tidak tepat berpotensi
mengurangi efektifitas,
keselamatan maupun performa
sistem kerja Supangat, dkk
dalam Sanders dan McCormick,
2010. Kesalahan
diagnosa 1.
Tidak melakukan Standard Operating
Procedure SOP
dalam memberikan diagnosa
2. Kesalahan dalam
membaca menginterpretasi
hasil pemeriksaan
3. Kesalahan
penulisan diagnosa dalam formulir
resume medis
Interval Kesalahan
pengobatan 1.
Kesalahan pemberian obat
2. Kesalahan
melakukan prosedur
penginfusan
3. Kesalahan
pemberian diet makanan
4. Kesalahan
pemberian transfusi darah
5. Kesalahan
pengambilan darah 6.
Kesalahan dalam pemberian terapi
medis. 7.
Kesalahan pemberian tindakan
operasi tindakan medis lain.
Sumber: Sunyoto 2012, Martoyo 2006:43, Ibrahim dalam Jackson, dkk, 2010, Suwatno 2009:129, Sastrohadiwiryo 2005:162, Sofyandi 2008, Antariksa dalam Sullivan, 2005,
Supangat dalam Sanders dan McCormick, 2010, Rooney, dkk 2012, data diolah.
Universitas Sumatera Utara
58
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Interval. Penggunaan skala interval dikarenakan skala interval tidak hanya
mengelompokkan individu menurut kategori tertentu dan menentukan urutan kelompok, namun juga mengukur besaran perbedaan preferensi antar individu
Sekaran, 2006:18. Sedangkan teknik pengukuran skala yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur variabel adalah skala diferensial semantik, yaitu
metode penilaian dengan menggunakan 7 butir yang dibentuk dalam satu garis kontinyu yang menyatakan secara verbal 2 kutub penilaian yang ekstrem.
Analisis ini dilakukan dengan meminta responden untuk menyatakan pendapatnya tentang serangkaian pertanyaan yang disiapkan oleh peneliti dan berkaitan dengan
obyek yang diteliti dalam bentuk nilai yang berada dalam rentang dua sisi. Penelitian ini mengikuti pola sebagai berikut:
1 2
3 4
5 6
7 Sangat tidak setuju sekali
Sangat setuju sekali
Sumber: Sekaran 2006
Gambar 3.1 Instrumen Skala Interval
Universitas Sumatera Utara
59
3.6 Populasi dan Sampel 3.6.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2012:90. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh paramedis yang bekerja di RSIA. Stella Maris.
Jumlah seluruh paramedis yang ada di RSIA. Stella Maris adalah sebagai berikut: Tabel 3.2
Data Populasi
No. Divisi
Jumlah Paramedis
1. Perawat
82 2.
Bidan 81
3. Farmasi
27 4.
Laboratorium Radiologi 21
Total 211
Sumber: Data RSIA. Stella Maris data diolah
3.6.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi Sugiyono, 2012:91. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari
seluruh paramedis di RSIA. Stella Maris. Untuk menentukan sampel dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang dapat digunakan, namun teknik
sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah probability sampling. Menurut Sugiyono 2012:92 probability sampling adalah teknik
pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Adapun jenis teknik
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode Simple Random
Universitas Sumatera Utara
60
Sampling. Menurut Sugiyono 2012: 93 Simple Random Sampling adalah pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Penentuan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin, dengan rumus
sebagai berikut Umar, 2013:78:
� = �
1 + � �
2
Dimana: n = ukuran sampel
N = ukuran populasi e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel
yang masih dapat ditolerir atau diinginkan, yaitu 5. Berdasarkan rumus Slovin diatas, maka jumlah responden yang akan
dijadikan sampel penelitian adalah sebanyak:
� = �
1 + � �
2
� = 211
1 + 2110,05
2
n = 138,13 n = 138 orang
Jumlah sampel yang harus diambil dari populasi yaitu sebesar 138 orang dengan populasi sebesar 211 orang. Untuk menentukan besar sampel dari tiap-
tiap subpopulasi yang harus diambil, maka diperlukan suatu satuan yang sering
Universitas Sumatera Utara
61
disebut sample fraction f untuk masing-masing subpopulasi sebagai faktor pengalinya Umar, 2013:88. Nilai f dihitung dengan rumus berikut:
f
i
=
�
�
�
Untuk data diatas, nilai masing-masing sample fractionnya adalah sebagai beikut:
Tabel 3.3 Data Sampel
No. Divisi
N
i
f
i
1. Perawat
82 0,389
2. Bidan
81 0,384
3. Farmasi
27 0,128
4. Laboratorium Radiologi
21 0,099
Sumber: Data RSIA. Stella Maris data diolah
Jadi, masing-masing sampel yang diambil dari subpopulasi dapat dihitung sebagai berikut hasilnya telah dibulatkan:
Perawat n
1
= 0,389 x 138 = 54 Bidan n
2
= 0,384 x 138 = 53 Farmasi n
3
= 0,128 x 138 = 17 Lab Radiologi n
4
= 0,099 x 138 = 14
3.7 Jenis Data
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan seperti hasil dari wawancara atau hasil pengisian
kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti, Umar, 2013:42. Data yang
Universitas Sumatera Utara
62
didapat tersebut berhubungan tentang seleksi, penempatan, dan pelatihan serta hubungannya dengan human error para medis.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain misalnya
dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram, Umar, 2013:42. Data sekunder yang diperoleh penyusun berupa dokumen-dokumen rumah sakit
seperti: incident report dan data karyawan rumah sakit, buku–buku literatur seperti: buku Manajemen Sumber Daya Manusia dan buku Manajemen
Personalia, jurnal, skripsi, tesis, dan internet yang memberikan informasi tentang seleksi, penempatan, dan pelatihan serta hubungannya dengan human
error para medis.
3.8 Metode Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data keterangan yang diperlukan dalam penyusunan laporan maka penulis menggunakan beberapa metode, sebagai berikut:
1. Kuesioner
Kuesioner adalah suatu pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaanpernyataan kepada responden dengan harapan
memberikan respons atas daftar pertanyaan tersebut, Umar, 2013:49. 2.
Observasi Teknik ini menuntut adanya pengamatan dari si peneliti baik secara langsung
maupun tidak langsung terhadap objek penelitiannya, Umar, 2013:51.
Universitas Sumatera Utara
63
3. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang lain. Pelaksanaannya dapat dilakukan secara langsung berhadapan dengan yang
diwawancarai, tetapi dapat juga secara tidak langsung seperti memberikan daftar pertanyaan untuk dijawab pada kesempatan lain, Umar, 2013:51.
3.9 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 3.9.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur
apa yang ingin diukur. Suatu alat pengukur dikatakan valid apabila skala tersebut digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur Situmorang dan Lutfi,
2014:86. Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas diberikan kepada 30 orang responden diluar dari sampel penelitian di RSIA. Stella Maris kota Medan.
Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS for Windows dengan kriteria sebagai berikut Sugiyono, 2012:109:
1. Jika r hitung r tabel, maka pernyataan dinyatakan valid.
2. Jika r hitung r tabel, maka pernyataan dinyatakan tidak valid.
3. Nilai r hitung dapat dilihat pada kolom Corrected Item Total Correlation.
4. Nilai r tabel memiliki ketentuan, yaitu: N = jumlah responden = 30 dan
tingkat signifikansi sebesar 5, maka angka yang diperoleh = 0,361 r
tabel
.
Universitas Sumatera Utara
64
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas
No. Butir
Pernyataan Corrected Item-
Total Correlation Nilai r Tabel
Keterangan
1 P1
0.573 0,361
Valid 2
P2 0.497
0,361 Valid
3 P3
0.491 0,361
Valid 4
P4 0.584
0,361 Valid
5 P5
0.598 0,361
Valid 6
P6 0.491
0,361 Valid
7 P7
0.485 0,361
Valid 8
P8 0.480
0,361 Valid
9 P9
0.576 0,361
Valid 10
P10 0.607
0,361 Valid
11 P11
0.593 0,361
Valid 12
P12 0.829
0,361 Valid
13 P13
0.535 0,361
Valid 14
P14 0.772
0,361 Valid
15 P15
0.626 0,361
Valid 16
P16 0.704
0,361 Valid
17 P17
0.773 0,361
Valid 18
P18 0.764
0,361 Valid
19 P19
0.654 0,361
Valid 20
P20 0.562
0,361 Valid
21 P21
0.746 0,361
Valid 22
P22 0.566
0,361 Valid
23 P23
0.700 0,361
Valid 24
P24 0.654
0,361 Valid
25 P25
0.637 0,361
Valid 26
P26 0.708
0,361 Valid
27 P27
0.857 0,361
Valid 28
P28 0.732
0,361 Valid
29 P29
0.616 0,361
Valid 30
P30 0.562
0,361 Valid
31 P31
0.634 0,361
Valid 32
P32 0.519
0,361 Valid
33 P33
0.624 0,361
Valid 34
P34 0.659
0,361 Valid
35 P35
0.553 0,361
Valid 36
P36 0.528
0,361 Valid
37 P37
0.694 0,361
Valid 38
P38 0.535
0,361 Valid
39 P39
0.611 0,361
Valid 40
P40 0.593
0,361 Valid
Sumber: Hasil pengolahan data SPSS, 2016 data diolah.
Universitas Sumatera Utara
65
Berdasarkan Tabel 3.4 diatas dapat dilihat bahwa seluruh butir pernyataan mempunyai nilai Corrected Item Total Correlation lebih besar dari r
tabel
0,361, sehingga semua butir pernyataan tersebut dinyatakan valid.
3.9.2 Uji Reliabilitas
Menurut Situmorang Lufti 2014 : 89, reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat
diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten,maka alat
pengukur tersebut reliabel. Uji ini dilakukan setelah uji validitas dan yang diuji merupakan pertanyaan
yang sudah valid. Kriteria dalam menentukan reliabilitas suatu kuisioner adalah pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS for Windows terhadap
30 responden diluar sampel penelitian di RSIA. Stella Maris kota Medan. Uji reliabilitas dilihat dari nilai Cronbach’s alpha if item deleted, dengan kriteria jika
Cronbach’s alpha 0,8 maka variabel tersebut dinyatakan reliabel. Tabel 3.5
Hasil Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
N of Items .964
40 Sumber: Hasil pengolahan data SPSS, 2016 data diolah.
Jika nilai Cronbach Alpha 0,80 Situmorang Lufti, 2014:98, maka pernyataan tersebut dinyatakan reliabel. Berdasarkan Tabel 3.5 diatas dapat
dilihat nilai Cronbach Alpha 0,80 maka setiap pernyataan dinyatakan reliabel.
Universitas Sumatera Utara
66
3.10 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik harus dilakukan dalam penelitian ini, untuk menguji apakah data memenuhi asumsi klasik. Hal ini dilakukan untuk menghindari
terjadinya estimasi yang bias, mengingat tidak semua data dapat diterapkan regresi. Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji Normalitas, uji
Heteroskedastisitas, dan uji Multikolinearitas.
3.10.1 Uji Normalitas
Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk
lonceng. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau ke kanan.
Dengan adanya tes normalitas maka hasil penelitian kita bisa digeneralisasikan pada populasi Situmorang Lufti, 2014 : 114
Dikatakan normal apabila pada scatter plot terlihat titik yang mengikuti data di sepanjang garis diagonal. Untuk pendekatan Kolmogorov-Smirnov
dikatakan variabel residural berdistribusi normal apabila nilai Asymp.sig. 2- tailed diatas nilai signifikan 0,05 dan nilai Kolmogorov-Smirnov 1,97
Situmorang Lutfi 2014 : 121.
Universitas Sumatera Utara
67
3.10.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas pada prinsipnya ingin menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama di antara anggota grup tersebut. Jika varians sama,
dan yang seharusnya tidak terjadi maka dikatakan ada homokedastisitas, sedangkan jika varians tidak sama dikatakan heteroskedastisitas Situmorang
Lufti , 2014 : 121-122 Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan pendekatan grafik Scatterplot dengan ketentuan dari grafik yang disajikan terlihat titik menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola
tertentu yang jelas serta menyebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y hal ini berati tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi
sehingga model regresi layak di pakai Situmorang Lufti , 2014 : 125. Kemudian, apabila menggunakan uji Glejser, kriteria pengambilan
keputusan tersebut adalah sebagai berikut: -
Jika nilai signifikansi 0.05 maka tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas.
- Jika nilai signifikansi 0.05 maka mengalami gangguan heteroskedastisitas.
3.10.3 Uji Multikolinearitas
Artinya variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna. Untuk mengetahui
ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai tolerance dan VIF Variance Inflation Factor melalui program SPSS. Tolerance mengukur
variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen
Universitas Sumatera Utara
68
lainnya. Nilai umum yang bisa dipakai adalah nilai Tolerance 0,1 atau nilai VIF 5, maka tidak terjadi multikolinearitas Situmorang Lufti, 2008:147, 153.
3.11 Teknik Analisis Data 3.11.1 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis dan menyajikan data kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui gambaran perusahaan yang disajikan
sampel penelitian. Dengan menggunakan statistik deskriptif maka dapat diketahui nilai rata-rata mean, standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range,
kurtosis dan skewness Ghozali, 2011: 19.
3.11.2 Analisis Statistik Inferensial
Analisis statistik inferensial digunakan untuk mencari koefisien korelasi. Teknik analisis statistik inferensial bertujuan untuk menganalisis data sampel dan
hasilnya diberlakukan untuk populasi Sugiyono, 2012:13. Untuk memperoleh hasil yang lebih terarah, maka peneliti menggunakan bantuan perangkat lunak
software SPSS Statistical Package for the Social Sciens dengan rumus regresi linear berganda. Analisis regresi linear berganda dipergunakan untuk mengetahui
pengaruh antara beberapa buah variabel bebas terhadap satu buah variabel terikat.
Persamaan rumusnya adalah: Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ e
Universitas Sumatera Utara
69
Keterangan: Y
= Human Error a
= Konstanta b
1
b
2
b
3
= Koefisien regresi berganda X
1
= Seleksi X
2
= Penempatan X
3
= Pelatihan e
= Standard error
3.12 Uji Hipotesis
Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistik berada dalam daerah kritis daerah dimana Ho ditolak. Sebaliknya,
disebut tidak signifikan bila nilai uji statistik berada dalam daerah dimana Ho diterima. Dalam uji ini ada tiga jenis kriteria ketepatan yang harus dilakukan
yaitu: 3.12.1 Uji Simultan Uji F
Uji F-hitung dimaksudkan untuk menguji model regresi atas pengaruh seluruh variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat. Pengujiannya
adalah dengan menentukan kesimpulan dengan taraf signifikansi sebesar 5 atau 0.05. Prosedur uji F hitung ini adalah sebagai berikut Ghozali, 2011: 98:
1. Menentukan formulasi hipotesis nol maupun hipotesis alternatifnya:
H0 : b= b = 0, berarti tidak ada pengaruh X, X terhadap Y Ha : b
≠ b ≠ 0, berarti ada pengaruh X, X terhadap Y.
Universitas Sumatera Utara
70
2. Membuat keputusan uji F-hitung
- Jika probabilitas tingkat kesalahan F-hitung 5 maka H0 ditolak dan Ha
diterima, artinya bahwa variabel bebas secara simultan mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat.
- Jika probabilitas tingkat kesalahan F-hitung 5, maka H0 diterima dan
Ha ditolak, artinya bahwa variabel bebas secara simultan tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat.
Nilai probabilitas dari uji F dapat dilihat pada hasil pengolahan dari program SPSS pada tabel ANOVA kolom sig atau significance Ghozali, 2011:
98.
3.12.2 Uji Parsial Uji t
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen secara parsial individual terhadap variasi variabel
dependen. Kriteria pengujiannya adalah: H
: b
1
= 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.
H : b
1
≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.
Kriteria pengambilan keputusan adalah: -
H diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5 -
H ditolak jika t
hitung
≥ t
tabel
pada α = 5
Universitas Sumatera Utara
71
3.12.3 Uji Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi R
2
dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen Ghozali, 2011:
97. Nilai koefisien determinasi R
2
antara nol dan satu. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi
yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.
Universitas Sumatera Utara
72
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Rumah Sakit Ibu dan Anak Stella Maris adalah satu rumah sakit khusus melayani kesehatan ibu dan anak yang peresmiannya dilaksanakan pada tanggal
21 November 2009 dan pasien pertama diterima pada tanggal 23 November 2009. RSIA. Stella Maris beralamat di Jl. Samanhudi No. 20 Medan, telepon : 061-415
8383, fax : 061-415 7088, site : www.stellamarishospital.com. Pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Stella Maris dilakukan
oleh team dokter kebidanan kandungan, dokter anak, dokter spesialis terkait, perawat, bidan serta diperlengkapi oleh tenaga professional lainnya dibidang
nonmedis. Rumah Sakit Ibu dan Anak Stella Maris menyediakan pelayanan medis yang terbaik dan berkualitas untuk para wanita dengan masalah gangguan
kesuburan, kehamilan, menstruasi, menopause, infeksi pinggul, kanker dan pelayanan medis untuk bayi, anak dan remaja.
4.1.2 Visi dan Misi RSIA. Stella Maris 4.1.2.1 Visi RSIA. Stella Maris
Visi dari RSIA. Stella Mari yaitu menjadi pusat pelayanan kesehatan terbaik untuk ibu dan anak di daerah Sumatera Utama dan senantiasa terdepan di
dalam persaingan di era globalisasi ini.
Universitas Sumatera Utara
73
4.1.2.2 Misi RSIA. Stella Maris
RSIA. Stella Maris memiliki beberapa misi didirikannya rumah sakit tersebut, antara lain yaitu:
1. Melakukan upaya yang berkelanjutan untuk meningkatkan mutu pelayanan
kepada pasien. 2.
Melakukan upaya yang berkelanjutan untuk meningkatkan keselamatan pasien di rumah sakit.
3. Meningkatkan kualitas dan profesionalisme Sumber Daya Manusia SDM
di rumah sakit. 4.
Meningkatkan sarana dan prasarana rumah sakit seiring dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
4.1.3 Falsafah RSIA. Stella Maris
Dengan didasari rasa cintah dan kasih terhadap sesama, khususnya ibu dan anak, RSIA. Stella Maris memberikan fasilitas dan pelayanan kesehatan untuk
meningkatkan kesehatan ibu dan anak tanpa membedakan suku, bangsa, agama, dan golongan.
4.1.4 Motto RSIA. Stella Maris
RSIA. Stella Maris memiliki motto yaitu “WE SERVE YOU AS OUR FAMILY”
Universitas Sumatera Utara
74
4.1.5 Nilai RSIA. Stella Maris
Nilai adalah tuntunan dan pandangan umum orang ganti dengan: karyawan yang bekerja di RSIA. Stella Maris. Nilai penting atau “Core Values”
RSIA. Stella Maris adalah: Keluarga STELLa-Bangga terHORMAT.Com
1. Pasien adalah bagian dari Keluarga
2. S
afety First: Keselamatan dan keamanan pasien, pegawai dan lingkungan rumah sakit adalah yang utama.
kita.
3. T
eam Work : Kerja sama dalam dan antar departemen yang baik. 4.
E ficient High Standard Service : Pelayanan yang efisien dan bersantar
tinggi. 5.
L ayanan Kesehatan yang dapat dibanggakan Bangga akan pekerjaan kita
sebagai “Pelayan
6. ” kesehatan.
Hormat
7. dan penuh kasih.
Co
4.1.6 Tujuan RSIA. Stella Maris
RSIA. Stella Maris memiliki tujuan didirikannya rumah sakit tersebut, yaitu:
ntinous Immprovement : Perbaikan berkesinambungan dalam
pelayanan dan perawatan.
1. Meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak.
2. Menurunkan angka kematian ibu dan anak.
Universitas Sumatera Utara
75 Sumber: Data RSIA. Stella Maris 2016
Gambar 4.1 Struktur Organisasi RSIA. Stella Maris
4.1.7 Struktur Organisasi
DIREKTUR
Tim Mutu dan Keselamatan Pasien TIM PPI
TIM K-3 Komite Medik
Komite Keperawatan SMF
SPI
Seksi Yanmed Jang Med
Unit K. Bedah dan CSSD UGD
Unit K. Bersalin Unit Pel. Insentif
Unit Rawat Jalan Panitia Farmasi dan
Terapi Unit Laboratorium
Unit Radiologi
Unit Farmasi Unit Rekam Medis
Seksi Keperawatan
Samanhudi Lt. III
Juanda Lt. III
K. Bersalin K. Bayi
Rawat Jalan NICUICUPICU
UGD
K. Operasi dan CSSD
Samanhudi Lt. IV
Sub Bagian Operasional
Sub Bagian Keuangan
Sub Bagian Keperawatan
Admisi Informasi Teknologi dan
Informasi
Gizi Sanitasi
Humas Pemasaran
Laundri Transportasi
Teknisi Kesehatan Lingkungan
Keuangan Bendahara
Kasir
Penata Rekenin
g Pembukuan
Hutang Piutang
Pajak Perekrutan
Administrasi Kepegawaian
Satuan Pengamanan
Penggajian Fasilitas
Karyawan
Pendidikan Latihan
Sub Bagian Urusan Rumah
Gudang Logistik
Pembelian
Universitas Sumatera Utara
76
4.1.8 Uraian Tugas Job Description
Pembagian pekerjaan di RSIA. Stella Maris kota Medan dibagi menurut fungsi yang telah ditetapkan. Setiap personil diberikan tugas dan tanggung jawab
sesuai dengan dasar kualifikasinya. Adapun tugas dan tanggung jawab serta wewenang di RSIA. Stella Maris adalah sebagai berikut:
1. Direktur Tanggung Jawab :
a.
Bertanggung jawab dalam pengkoordinasian pelayanan medis.
b.
Bertanggung jawab dalam pengkoordinasian pelayanan penunjang medis dan non-medis.
c.
Bertanggung jawab dalam pengkoordinasian pelayanan dan asuhan keperawatan.
d.
Bertanggung jawab dalam pengkoordinasian pelayanan rujukan medis, non- medis dan lainnya.
e.
Bertanggung jawab dalam pengkoordinasian pengelolaan Sumber Daya Manusia, dalam proses perencanaan kebutuhan karyawan, perekrutan
karyawan dan pelaksanaan program pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang ada di Rumah Sakit.
f.
Bertanggung jawab dalam pengkoordinasian pelaksanaan penelitian dan pengembangan dan pemasaran.
g.
Bertanggung jawab dalam pengkoordinasian pengelolaan administrasi, keuangan, hukum dan kehumasan.
Universitas Sumatera Utara
77 h.
Bertanggung jawab untuk memastikan bahwa seluruh peraturan, standard prosedur maupun instruksi kerja di seluruh unit telah diidentifikasi,
diimplementasikan dan dievaluasi pelaksanaannya.
i.
Bertanggung jawab terhadap kemajuan, kelangsungan, keuangan, dan operasional Rumah Sakit secara menyeluruh.
j.
Bertanggung jawab terhadap evaluasi kerja Kepala SeksiBagian.
k.
Bertanggung jawab sebagai pengambil keputusan-keputusan strategis dalam Rumah Sakit Decission Maker.
l.
Menandatangi Kontrak Perjanjian Kerjasama dengan Pihak Ketiga yang berkaitan dengan produk dan jasa Rumah Sakit.
m.
Bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas-tugas lain yang dibutuhkan yang diinstruksikan untuk kelancaran fungsi kegiatan operasional Rumah
Sakit.
Wewenang :
a. Membawahi langsung dan memiliki wewenang penuh untuk memerintah dan
mengarahkan Kepala Seksi Sub Bagian yang ada di bawah pimpinan Direktur Rumah Sakit.
b. Menetapkan peraturan dan ketentuan pelaksanaan tugas bagi seluruh Kepala
Seksi Sub Bagian di lingkungan Rumah Sakit. c.
Menetapkan berlakunya pedoman standard prosedur tetap untuk setiap pelayanan Medis Non-Medis.
d. Menetapkan berlakunya pedoman standard prosedur tetap untuk pelayanan
Farmasi.
Universitas Sumatera Utara
78
e. Menetapkan pedoman, standar dan kriteria yang dipakai untuk mengukur
mutu, cakupan dan efisiensi pelayanan Rumah Sakit. f.
Menetapkan bersama Kepala SeksiBagian dalam usulan strategis untuk pengembangan Rumah Sakit sesuai dengan ilmu pengetahuan, merancang
sumber pendapatan dan belanja Rumah Sakit dibantu. g.
Menetapkan kebijaksanaan dan program dengan berpedoman dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Pemilik Rumah Sakit Rumah Sakit.
h. Mendelegasikan dan membagi tugas-tugas pokok dan penting pada Kepala
Seksi Sub Bagian.
Tugas :
a.
Mengawasi pelaksanaan tugas-tugas rumah sakit sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b.
Memfasilitasi pemecahan masalah.
c.
Melaksanakan pembinaan dan motivasi terhadap bawahannya guna meningkatkan gairah disiplin kerja.
d.
Mengadakan koordinasi dan kerjasama yang baik dengan organisasi profesi maupun instansi pemerintah dan swasta yang terkait.
e.
Melakukan proses negosiasi yang transparan sebaik-baiknya untuk kepentingan Rumah Sakit dalam proses pembelian pengadaan kebutuhan
vital Rumah Sakit.
f.
Mewakili Rumah Sakit dalam tugas-tugas hubungan eksternal Rumah Sakit.
g.
Menetapkan karyawan dalam jabatan structural termasuk di dalamnya yaitu menentukan standard gaji dengan berkoordinasi dengan Direktur PT.
Universitas Sumatera Utara
79 h.
Melakukan perekrutan karyawan dan penentuan standard gaji karyawan sesuai dengan budget tahunan Rumah Sakit.
i.
Melakukan kontrak kerjapembelian obat-obatan, perbaikan fasilitas, kebutuhan medis dan non-medis lainnya dengan nilai maximal Rp. 50.000.000
lima puluh juta rupiah.
j.
Memberikan penghargaan atas prestasi bawahannya dan sebaliknya memberikan sanksi atas pelanggaran sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
k.
Melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap seluruh pelaksanan kegiatan di lingkungan Rumah Sakit.
l.
Melaksanakan evaluasi dan melaporkan seluruh kegiatan dilingkungan Rumah Sakit ke Pemilik Rumah Sakit.
m.
Mempersiapkan perubahan organisasi atau peraturan pelaksananya pada masa yang akan datang sesuai kebutuhan dan tuntutan pelanggan.
n.
Menghadapi dan menyelesaikan masalah-masalah besar yang timbul dalam manajemen Rumah Sakit Problem Solving.
o.
Memimpin briefing dan rapat-rapat penting rutin jajaran Direksi.
p.
Direktur juga bertugas sebagai dokter, dan melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai dokter bila diperlukan.
q.
Menjalankan, menterjemahkan keinginan dan perintah dari Pemilik Rumah Sakit serta mampu memadukan ide-ide pribadi yang akan menjadi operasional
Rumah Sakit ke depan.
Universitas Sumatera Utara
80 r.
Membuat laporan-laporan rutin pada Pemilik Rumah Sakit dan membuat laporan pertanggung jawaban secara periodik minimal 1satu kali setahun
ataupun bila diminta.
2. Kepala Seksi Pelayanan Medik Penunjang Medik Tanggung Jawab :