UJI HETEROSKEDASTISITAS UJI MULTIKOLINEARITAS Uji Multikolinearitas Uji Simultan Uji F Hasil Uji Simultan Uji F Uji Parsial Uji t Direktur Tanggung Jawab :

215

2. UJI HETEROSKEDASTISITAS

Hasil Uji Glejser Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 2.778 2.399 1.158 .249 Seleksi .056 .068 .132 .826 .410 Penempatan .073 .077 .155 .947 .346 Pelatihan -.129 .087 -.264 -1.479 .142 a. Dependent Variable: absut

3. UJI MULTIKOLINEARITAS Uji Multikolinearitas

Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 57.890 4.097 14.129 .000 Seleksi -.267 .116 -.283 -2.291 .024 .287 3.490 Penempatan -.034 .131 -.033 -.258 .797 .272 3.678 Pelatihan -.389 .149 -.360 -2.605 .010 .230 4.349 a. Dependent Variable: Human_Error Universitas Sumatera Utara 216 Lampiran 7 UJI REGRESI LINIER BERGANDA Uji Regresi Linier Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 57.890 4.097 14.129 .000 Seleksi -.267 .116 -.283 -2.291 .024 Penempatan -.034 .131 -.033 -.258 .797 Pelatihan -.389 .149 -.360 -2.605 .010 a. Dependent Variable: Human_Error Universitas Sumatera Utara 217 Lampiran 8 UJI HIPOTESIS

1. Uji Simultan Uji F Hasil Uji Simultan Uji F

ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 1084.116 3 361.372 31.420 .000 b Residual 1541.160 134 11.501 Total 2625.275 137 a. Dependent Variable: Human_Error b. Predictors: Constant, Pelatihan, Seleksi, Penempatan

2. Uji Parsial Uji t

Hasil Uji Parsial Uji t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 57.890 4.097 14.129 .000 Seleksi -.267 .116 -.283 -2.291 .024 Penempatan -.034 .131 -.033 -.258 .797 Pelatihan -.389 .149 -.360 -2.605 .010 a. Dependent Variable: Human_Error

3. Uji Koefisien Determinasi R

2 Hasil Uji Koefisien Determinasi R 2 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .643 a .413 .400 3.391 a. Predictors: Constant, Pelatihan, Seleksi, Penempatan b. Dependent Variable: Human_Error Universitas Sumatera Utara 171 DAFTAR PUSTAKA BUKU Bangun, Wilson, 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia, Erlangga, Jakarta. Dantes, Nyoman, 2012. Metode Penelitian, Andi Offset, Yogyakarta. Darodjat, Tubagus Achmad, 2015. Manajemen Personalia, Refika Aditama, Bandung. Dessler, Gary, 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi 10, Jilid 1, Indeks, Jakarta. Ghozali, Imam, 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Dipoegoro, Semarang. Hasibuan, Malayu S P, 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta. Ismail, 2010. Manajemen Perbankan Dari Teori Menuju Aplikasi, Kencana, Jakarta. Manullang, M, 2011. Manajemen Personalia, Edisi 3, BPFE, Yogyakarta. Martoyo, Susilo, 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Keempat, BPFE, Yogyakarta. Meister, D dan Enderwich, T P, 2008. Human Factors Measurement, The Open University Press, Jakarta. Peters, George A, 2011. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan, Kedokteran EGC, Jakarta. Reason, J, 2004. Managing the Risk of Organizational Accidents, USA Ashgate Publishing, Burlington. Rivai, Veithzal, dkk, 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan, Rajagrafindo Persada, Jakarta. Sastrohadiwiryo, Siswanto, 2005. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia, PT. Bumi Aksara, Jakarta. Sekaran, Uma, 2006. Metodologi Penelitian untuk Bisnis, Edisi 4, Salemba Empat, Jakarta. Universitas Sumatera Utara 172 Simanjuntak, Payaman J, 2005. Manajemen dan Evaluasi Kinerja, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI, Jakarta. Situmorang, Syafrizal Helmi dan Muslich Lufti, 2014. Analisa Data untuk Riset Manajemen dan Bisnis, USU Press, Medan. Sofyandi, Herman, 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta. Sudjana, 2000. Statistika Untuk Ekonomi dan Niaga, Tarsito, Bandung. Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan RD, Alfabeta, Bandung. Sujarweni, Wiratna, 2015. Metodologi Penelitian–Bisnis Ekonomi, Pustakabarypress, Yogyakarta. Sulistiyani, Ambar Teguh dan Rosidah, 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia, Graha Ilmu, Yogyakarta. Sunyoto, D, 2012. Teori Kuisioner Dan Analisis Data Sumber Daya Manusia, CAPS, Yogyakarta. Sutalaksana, Iftikar, dkk, 2005. Teknik Tata Cara Kerja, Departemen Teknik Industri-ITB, Bandung. Suwatno, Tjutju Yuniarsih, 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia, CV Alfabeta, Bandung. Umar, Husein, 2013. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Rajagrafindo Persada, Jakarta. Yusuf, Burhanuddin, 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia di Lembaga Keuangan Syariah, Rajagrafindo Persada, Depok. JURNAL Cho, Sung-Hyun, dkk, 2010. “The Effects of Nurse Staffing on Adverse Events, Morbidity, Mortality, and Medical Costs”, Nursing Research, Volume 52 Nomor 2 hal 71-79. Dhillon, BS dan Y Liu, 2006. “Human Error in Maintenance Review”, Journal of Quality in Maintainable Engineering, Volume 12 Nomor 1 hal 21. Universitas Sumatera Utara 173 Fadilah, Asri Nur, dkk, 2013. “Pengaruh Penempatan Pegawai Terhadap Kinerja Studi Pada Pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Gresik”, Jurnal Administrasi Publik JAP, Volume 1 Nomor 5 hal 847-852. Ibrahim, Muhammad Zakki, dkk, 2014. “Pengaruh Seleksi Terhadap Penempatan Studi Pada Karyawan Bagian Produksi Pt. Lieas Tekstil Lawang”, Jurnal Administrasi Bisnis JAB, Volume 14 Nomor 1 hal 1-10. Kumar, Amit dan P K Sinha, 2008. “Human Error Control in Railways”, Jordan Journal of Mechanical and Industrial Engineering, Volume 2 Nomor 4 hal 183-190. Linge, Teresia Kavoo dan James K. Kiruri, 2013. “The Effect of Placement Practices on Employee Error in Small Services Firmsin the Information Technology Sector in Kenya”, International Journal of Business and Social Science, Volume 4 Nomor 15 hal 213-219. Menap, dkk, 2015. “Safety-Care Training Effects on Nurses’s Performance to Reduce Adverse Events at Hospital in Lombok, Indonesia”, International Journal og Scientific and Research Publications, Volume 5 Nomor 11 hal 35-37. Nunez, Pedro, dkk, 2015. “The Effect of Coaching in Employees Organizational Performance and Human Factors:The Spanish Case”, Journal OmniaScience, Volume 11 Nomor 2 hal 122-189. Pasaribu, Uci Marlina, dkk, 2014. “Identifikasi Human Error Berdasarkan Pendekatan Cream Dan Usulan Perbaikan Dengan Metode Poka-Yoke”. Jurnal Teknik Industri FT USU, Volume 2 Nomor 1 hal 18-23. Prayanto, I Putu Ditya, 2014. “Pengaruh Sistem Penempatan Tenaga Keperawatan Dan Karakteristik Individu Terhadap Tingkat Kesalahan Kerja Perawat Kontrak STIKes Wira Medika PPNI Bali”, Jurnal Keperawatan Jiwa, Volume 1 Nomor 2 hal 126-135. Sinambela, Sahat dan Daniel Sembiring, 2011. “Analisa Perekrutan dan Seleksi Tenaga Kerja di PT ‘Toray’ Istem”, Jurnal Ilmiah Faktor Exacta, Volume 4 Nomor 4 hal 317. Sukadarma, dkk, 2015. “Pengaruh Coaching Keperawatan Terhadap Kejadian Medication Error”, Jurnal Komunitas dan Manajemen, Volume 2 Nomor 1 hal 12. Supangat, dkk, 2010. “Identifikasi Human Error Pada Proses Pemintalan Benang Di Ring Spinning Dengan Metode Sherpa Studi Kasus di PT. Industri Sandang Nusantara Unit Patal Lawang”, Jurnal Teknik Industri, Volume 4 Nomor 12 hal 846-858. Universitas Sumatera Utara 174 SKRIPSI Harnadini, Sofi, 2012. Pengaruh Rekrutmen dan Seleksi Terhadap Tingkat Kesalahan Dalam Upaya Meminimasi Human Error Studi Kasus Pada RS Tologorejo Semarang, Universitas Diponegoro. Irfan, Rd M, 2012. Pengaruh Pelaksanaan Seleksi Terhadap Prestasi Kerja Pada Karyawan Pikiran Rakyat, Universitas Widyatama. Nainggolan, Sesily Chaterine, 2011. Pengaruh Proses Rekrutmen Dan Seleksi Tenaga Kerja Keperawatan Dalam Peningkatan Mutu Pelayanan Keperawatan Guna Mencegah Kesalahan Medis Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan, Universitas Indonesia. Putra, Dwi Ade, 2010. Pengaruh Penempatan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Riau, Universitas Islam Riau. Rohimah, Triyanti, 2010. Pengaruh Seleksi Calon Apoteker Terhadap Tingkat Pencegahan Medication Error Pada Rumah Sakit Ibu Dan Anak Citra Insani Parung Bogor, Universitas Pamulang. Suheni, 2013. Pengaruh Pelatihan Terhadap Medical Error Pada Rumah Sakit Setia Mitra, Universitas Pamulang. Yulia, Sri, 2012. Pengaruh Pelatihan Keselamatan Pasien Terhadap Pemahaman Perawat Mengenai Penurunan Kesalahan Tindakan Medis di RS Tugu Ibu Depok, Universitas Indonesia. TESIS Bakar, Yuzrizal, 2007. Rancangan Perbaikan Faktor Penyebab Terjadinya Human Error Pada Divisi Pabrik Kantong PT. Semen Padang, Universitas Sumatera Utara. Bukhori, 2012. Kajian Human Error Dan Violation Pada Aktivitas Rig Up Menara Rig 350-Horse Power, Lokasi Well Service PT. Pertamina Region Jawa Field Jatibarang Tahun 2012, Universitas Indonesia. Cahaya, Gunawan Dwi, 2011. Pengaruh Seleksi dan Penempatan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Dalam Menurunkan Tingkat Kesalahan Kerja Pada Rumah Sakit Muhammadiyah Gresik, Universitas Muhammadiyah Gresik. Simamora, Sarmalina, 2012. Pengaruh Peran Penempatan Tenaga Teknis Kefarmasian Terhadap Angka Kejadian Medication Error di RS XYZ Jember, Universitas Gadjah Mada. Universitas Sumatera Utara 175 WEBSITE Antariksa, Yodhia. 2005. Bagaimana Cara Mengukur Efektivitas Pelatihan- Training SDM?. http:pakarkinerja.combagaimana-cara-mengukur- efektivitas-pelatihan-training-sdmsthash 7 Pebr. 2008. Rooney, James J. 2012. Reduce Human Error, How to Analyze Near Misses And Sentinel Events, Determine Root Causes and Implement Corrective Action. http:www.capapr.comdocsreducing20human20error20QP.pdf 19 Mei. 2012. Utarini, Adi. 2011. Dokter Pun Bisa Salah. http:majalah.tempointeraktif.comidarsip20110322KLmbm.2011032 2.KL89843.id.html 19 Mei. 2012. Wikipedia. 2014. Paramedis. http:id.wikipedia.orgwikiParamedis 2014. Universitas Sumatera Utara 53 BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai masing-masing variabel, baik satu variabel atau lebih sifatnya independen tanpa membuat hubungan maupun perbandingan dengan variabel yang lain. Atau adalah suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk memberikan gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif, Sujarweni, 2015:74. Menurut Dantes 2012:51, penelitian deskriptif diartikan sebagai suatu penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu fenomenaperistiwa secara sistematis sesuai dengan apa adanya. Menurut Sugiyono 2012:14, penelitian kuantitatif adalah penelitian dengan memperoleh data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan. Sehingga dapat penyusun simpulkan bahwa penelitian deskriptif kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan untuk mendeskripsikan suatu keadaan atau fenomena secara objektif dan disajikan dalam bentuk angka.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti memilih objek penelitian pada RSIA. Stella Maris yang beralamat di Jl. Samanhudi No. 20 Medan. Waktu penelitian dimulai dari bulan November 2015 sampai dengan April 2016. Universitas Sumatera Utara 54

3.3 Batasan Operasional

Batasan operasional dilakukan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan penelitian yang dilakukan, maka batasan operasional ini dibatasi pada variabel bebas independent, yaitu Seleksi X 1 , Penempatan X 2 , dan Pelatihan X 3 serta variabel terikat dependent, yaitu Human Error Y. a. Variabel Bebas Variabel bebas independent variable yaitu variabel yang dalam hubungannya dengan variabel lain bertindak sebagai penyebab atau yang mempengaruhi variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah seleksi persyaratan umum dan persyaratan khusus, penempatan pendidikan, pengalaman kerja, keahlianketerampilan kerja, dan kesesuaian karakteristik individu, dan pelatihan monitoring pelaksanaan program pelatihan dan monitoring efektivitas pelatihan. b. Variabel Terikat Variabel terikat dependent variable yaitu variabel yang tergantung dengan variabel lain, atau variabel yang dapat dipengaruhi oleh variabel lain. Variabel terikat dalam penelititan ini adalah human error kesalahan diagnosa dan kesalahan pengobatan. Universitas Sumatera Utara 55

3.4 Definisi Operasional Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Variabel Definisi Variabel Dimensi Indikator Skala Seleksi X 1 Seleksi adalah serangkaian kegiatan yang dilaksanakan untuk memutuskan apakah seorang pelamar diterima atau ditolak setelah menjalani serangkaian tes yang dilaksanakan Sunyoto, 2012:108. Persyaratan umum 1. Umur 2. Jenis kelamin 3. Pendidikan 4. Keadaan fisik Interval Persyaratan khusus 1. Keahlian 2. Pengalaman 3. Keterampilan 4. Penampilan 5. Emosi 6. Karakter Penempatan X 2 Penempatan berkaitan dengan pencocokan seseorang dengan jabatan yang dipegangnya berdasarkan pada kebutuhan dan pengetahuan, keterampilan, kemampuan dan kepribadian karyawan tersebut Ibrahim dalam Jackson, dkk, 2010. Pendidikan 1. Pendidikan yang disyaratkan 2. Pendidikan dan pelatihan yang pernah diikuti Interval Pengalaman kerja 1. Pengalaman kerja sebelumnya 2. Lamanya masa kerja sebelumnya Keahlian keterampilan kerja 1. Tingkat kecerdasan 2. Kemampuan melaksanakan pekerjaan 3. Kemampuan berkomunikasi Kesesuaian karakteristik individu 1. Riwayat kesehatan 2. Sifat kepribadian 3. Usia pegawai Universitas Sumatera Utara 56 Lanjutan Variabel Definisi Variabel Dimensi Indikator Skala Pelatihan X 3 Pelatihan adalah suatu program yang diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam pekerjaan tertentu Sofyandi, 2008:113. Monitoring pelaksanaan program pelatihan 1. Tingkat antusias selama mengikuti program pelatihan 2. Keaktifan karyawan selama proses pelatihan 3. Kemampuan instruktur menyampaikan materi 4. Isi materi yang sesuai dengan kebutuhan pelatihan Interval Monitoring efektivitas pelatihan 1. Terjadi perubahan perilaku setelah mengikuti pelatihan 2. Kemampuan karyawan dalam menghilangkan kesalahan 3. Lamanya masa perubahan positif karyawan setelah pelatihan 4. Peningkatan pengetahuan, kemampuan, dan sikap karyawan 5. Pembentukan pola pikir atau mind set karyawan 6. Peningkatan hasil kerja karyawan setelah pelaksanaan pelatihan Universitas Sumatera Utara 57 Lanjutan Variabel Definisi Variabel Dimensi Indikator Skala Human Error Y Human error didefinisikan sebagai perilaku manusia yang tidak tepat berpotensi mengurangi efektifitas, keselamatan maupun performa sistem kerja Supangat, dkk dalam Sanders dan McCormick, 2010. Kesalahan diagnosa 1. Tidak melakukan Standard Operating Procedure SOP dalam memberikan diagnosa 2. Kesalahan dalam membaca menginterpretasi hasil pemeriksaan 3. Kesalahan penulisan diagnosa dalam formulir resume medis Interval Kesalahan pengobatan 1. Kesalahan pemberian obat 2. Kesalahan melakukan prosedur penginfusan 3. Kesalahan pemberian diet makanan 4. Kesalahan pemberian transfusi darah 5. Kesalahan pengambilan darah 6. Kesalahan dalam pemberian terapi medis. 7. Kesalahan pemberian tindakan operasi tindakan medis lain. Sumber: Sunyoto 2012, Martoyo 2006:43, Ibrahim dalam Jackson, dkk, 2010, Suwatno 2009:129, Sastrohadiwiryo 2005:162, Sofyandi 2008, Antariksa dalam Sullivan, 2005, Supangat dalam Sanders dan McCormick, 2010, Rooney, dkk 2012, data diolah. Universitas Sumatera Utara 58

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Interval. Penggunaan skala interval dikarenakan skala interval tidak hanya mengelompokkan individu menurut kategori tertentu dan menentukan urutan kelompok, namun juga mengukur besaran perbedaan preferensi antar individu Sekaran, 2006:18. Sedangkan teknik pengukuran skala yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur variabel adalah skala diferensial semantik, yaitu metode penilaian dengan menggunakan 7 butir yang dibentuk dalam satu garis kontinyu yang menyatakan secara verbal 2 kutub penilaian yang ekstrem. Analisis ini dilakukan dengan meminta responden untuk menyatakan pendapatnya tentang serangkaian pertanyaan yang disiapkan oleh peneliti dan berkaitan dengan obyek yang diteliti dalam bentuk nilai yang berada dalam rentang dua sisi. Penelitian ini mengikuti pola sebagai berikut: 1 2 3 4 5 6 7 Sangat tidak setuju sekali Sangat setuju sekali Sumber: Sekaran 2006 Gambar 3.1 Instrumen Skala Interval Universitas Sumatera Utara 59 3.6 Populasi dan Sampel 3.6.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2012:90. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh paramedis yang bekerja di RSIA. Stella Maris. Jumlah seluruh paramedis yang ada di RSIA. Stella Maris adalah sebagai berikut: Tabel 3.2 Data Populasi No. Divisi Jumlah Paramedis 1. Perawat 82 2. Bidan 81 3. Farmasi 27 4. Laboratorium Radiologi 21 Total 211 Sumber: Data RSIA. Stella Maris data diolah

3.6.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi Sugiyono, 2012:91. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari seluruh paramedis di RSIA. Stella Maris. Untuk menentukan sampel dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang dapat digunakan, namun teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah probability sampling. Menurut Sugiyono 2012:92 probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Adapun jenis teknik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode Simple Random Universitas Sumatera Utara 60 Sampling. Menurut Sugiyono 2012: 93 Simple Random Sampling adalah pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Penentuan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin, dengan rumus sebagai berikut Umar, 2013:78: � = � 1 + � � 2 Dimana: n = ukuran sampel N = ukuran populasi e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan, yaitu 5. Berdasarkan rumus Slovin diatas, maka jumlah responden yang akan dijadikan sampel penelitian adalah sebanyak: � = � 1 + � � 2 � = 211 1 + 2110,05 2 n = 138,13 n = 138 orang Jumlah sampel yang harus diambil dari populasi yaitu sebesar 138 orang dengan populasi sebesar 211 orang. Untuk menentukan besar sampel dari tiap- tiap subpopulasi yang harus diambil, maka diperlukan suatu satuan yang sering Universitas Sumatera Utara 61 disebut sample fraction f untuk masing-masing subpopulasi sebagai faktor pengalinya Umar, 2013:88. Nilai f dihitung dengan rumus berikut: f i = � � � Untuk data diatas, nilai masing-masing sample fractionnya adalah sebagai beikut: Tabel 3.3 Data Sampel No. Divisi N i f i 1. Perawat 82 0,389 2. Bidan 81 0,384 3. Farmasi 27 0,128 4. Laboratorium Radiologi 21 0,099 Sumber: Data RSIA. Stella Maris data diolah Jadi, masing-masing sampel yang diambil dari subpopulasi dapat dihitung sebagai berikut hasilnya telah dibulatkan: Perawat n 1 = 0,389 x 138 = 54 Bidan n 2 = 0,384 x 138 = 53 Farmasi n 3 = 0,128 x 138 = 17 Lab Radiologi n 4 = 0,099 x 138 = 14

3.7 Jenis Data

1. Data Primer Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan seperti hasil dari wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti, Umar, 2013:42. Data yang Universitas Sumatera Utara 62 didapat tersebut berhubungan tentang seleksi, penempatan, dan pelatihan serta hubungannya dengan human error para medis. 2. Data Sekunder Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain misalnya dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram, Umar, 2013:42. Data sekunder yang diperoleh penyusun berupa dokumen-dokumen rumah sakit seperti: incident report dan data karyawan rumah sakit, buku–buku literatur seperti: buku Manajemen Sumber Daya Manusia dan buku Manajemen Personalia, jurnal, skripsi, tesis, dan internet yang memberikan informasi tentang seleksi, penempatan, dan pelatihan serta hubungannya dengan human error para medis.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data keterangan yang diperlukan dalam penyusunan laporan maka penulis menggunakan beberapa metode, sebagai berikut: 1. Kuesioner Kuesioner adalah suatu pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaanpernyataan kepada responden dengan harapan memberikan respons atas daftar pertanyaan tersebut, Umar, 2013:49. 2. Observasi Teknik ini menuntut adanya pengamatan dari si peneliti baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap objek penelitiannya, Umar, 2013:51. Universitas Sumatera Utara 63 3. Wawancara Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang lain. Pelaksanaannya dapat dilakukan secara langsung berhadapan dengan yang diwawancarai, tetapi dapat juga secara tidak langsung seperti memberikan daftar pertanyaan untuk dijawab pada kesempatan lain, Umar, 2013:51. 3.9 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 3.9.1 Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Suatu alat pengukur dikatakan valid apabila skala tersebut digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur Situmorang dan Lutfi, 2014:86. Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas diberikan kepada 30 orang responden diluar dari sampel penelitian di RSIA. Stella Maris kota Medan. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS for Windows dengan kriteria sebagai berikut Sugiyono, 2012:109: 1. Jika r hitung r tabel, maka pernyataan dinyatakan valid. 2. Jika r hitung r tabel, maka pernyataan dinyatakan tidak valid. 3. Nilai r hitung dapat dilihat pada kolom Corrected Item Total Correlation. 4. Nilai r tabel memiliki ketentuan, yaitu: N = jumlah responden = 30 dan tingkat signifikansi sebesar 5, maka angka yang diperoleh = 0,361 r tabel . Universitas Sumatera Utara 64 Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas No. Butir Pernyataan Corrected Item- Total Correlation Nilai r Tabel Keterangan 1 P1 0.573 0,361 Valid 2 P2 0.497 0,361 Valid 3 P3 0.491 0,361 Valid 4 P4 0.584 0,361 Valid 5 P5 0.598 0,361 Valid 6 P6 0.491 0,361 Valid 7 P7 0.485 0,361 Valid 8 P8 0.480 0,361 Valid 9 P9 0.576 0,361 Valid 10 P10 0.607 0,361 Valid 11 P11 0.593 0,361 Valid 12 P12 0.829 0,361 Valid 13 P13 0.535 0,361 Valid 14 P14 0.772 0,361 Valid 15 P15 0.626 0,361 Valid 16 P16 0.704 0,361 Valid 17 P17 0.773 0,361 Valid 18 P18 0.764 0,361 Valid 19 P19 0.654 0,361 Valid 20 P20 0.562 0,361 Valid 21 P21 0.746 0,361 Valid 22 P22 0.566 0,361 Valid 23 P23 0.700 0,361 Valid 24 P24 0.654 0,361 Valid 25 P25 0.637 0,361 Valid 26 P26 0.708 0,361 Valid 27 P27 0.857 0,361 Valid 28 P28 0.732 0,361 Valid 29 P29 0.616 0,361 Valid 30 P30 0.562 0,361 Valid 31 P31 0.634 0,361 Valid 32 P32 0.519 0,361 Valid 33 P33 0.624 0,361 Valid 34 P34 0.659 0,361 Valid 35 P35 0.553 0,361 Valid 36 P36 0.528 0,361 Valid 37 P37 0.694 0,361 Valid 38 P38 0.535 0,361 Valid 39 P39 0.611 0,361 Valid 40 P40 0.593 0,361 Valid Sumber: Hasil pengolahan data SPSS, 2016 data diolah. Universitas Sumatera Utara 65 Berdasarkan Tabel 3.4 diatas dapat dilihat bahwa seluruh butir pernyataan mempunyai nilai Corrected Item Total Correlation lebih besar dari r tabel 0,361, sehingga semua butir pernyataan tersebut dinyatakan valid.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Menurut Situmorang Lufti 2014 : 89, reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten,maka alat pengukur tersebut reliabel. Uji ini dilakukan setelah uji validitas dan yang diuji merupakan pertanyaan yang sudah valid. Kriteria dalam menentukan reliabilitas suatu kuisioner adalah pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS for Windows terhadap 30 responden diluar sampel penelitian di RSIA. Stella Maris kota Medan. Uji reliabilitas dilihat dari nilai Cronbach’s alpha if item deleted, dengan kriteria jika Cronbach’s alpha 0,8 maka variabel tersebut dinyatakan reliabel. Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .964 40 Sumber: Hasil pengolahan data SPSS, 2016 data diolah. Jika nilai Cronbach Alpha 0,80 Situmorang Lufti, 2014:98, maka pernyataan tersebut dinyatakan reliabel. Berdasarkan Tabel 3.5 diatas dapat dilihat nilai Cronbach Alpha 0,80 maka setiap pernyataan dinyatakan reliabel. Universitas Sumatera Utara 66

3.10 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik harus dilakukan dalam penelitian ini, untuk menguji apakah data memenuhi asumsi klasik. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya estimasi yang bias, mengingat tidak semua data dapat diterapkan regresi. Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji Normalitas, uji Heteroskedastisitas, dan uji Multikolinearitas.

3.10.1 Uji Normalitas

Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau ke kanan. Dengan adanya tes normalitas maka hasil penelitian kita bisa digeneralisasikan pada populasi Situmorang Lufti, 2014 : 114 Dikatakan normal apabila pada scatter plot terlihat titik yang mengikuti data di sepanjang garis diagonal. Untuk pendekatan Kolmogorov-Smirnov dikatakan variabel residural berdistribusi normal apabila nilai Asymp.sig. 2- tailed diatas nilai signifikan 0,05 dan nilai Kolmogorov-Smirnov 1,97 Situmorang Lutfi 2014 : 121. Universitas Sumatera Utara 67

3.10.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas pada prinsipnya ingin menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama di antara anggota grup tersebut. Jika varians sama, dan yang seharusnya tidak terjadi maka dikatakan ada homokedastisitas, sedangkan jika varians tidak sama dikatakan heteroskedastisitas Situmorang Lufti , 2014 : 121-122 Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan grafik Scatterplot dengan ketentuan dari grafik yang disajikan terlihat titik menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta menyebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y hal ini berati tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi sehingga model regresi layak di pakai Situmorang Lufti , 2014 : 125. Kemudian, apabila menggunakan uji Glejser, kriteria pengambilan keputusan tersebut adalah sebagai berikut: - Jika nilai signifikansi 0.05 maka tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas. - Jika nilai signifikansi 0.05 maka mengalami gangguan heteroskedastisitas.

3.10.3 Uji Multikolinearitas

Artinya variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai tolerance dan VIF Variance Inflation Factor melalui program SPSS. Tolerance mengukur variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen Universitas Sumatera Utara 68 lainnya. Nilai umum yang bisa dipakai adalah nilai Tolerance 0,1 atau nilai VIF 5, maka tidak terjadi multikolinearitas Situmorang Lufti, 2008:147, 153. 3.11 Teknik Analisis Data 3.11.1 Analisis Deskriptif Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis dan menyajikan data kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui gambaran perusahaan yang disajikan sampel penelitian. Dengan menggunakan statistik deskriptif maka dapat diketahui nilai rata-rata mean, standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness Ghozali, 2011: 19.

3.11.2 Analisis Statistik Inferensial

Analisis statistik inferensial digunakan untuk mencari koefisien korelasi. Teknik analisis statistik inferensial bertujuan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi Sugiyono, 2012:13. Untuk memperoleh hasil yang lebih terarah, maka peneliti menggunakan bantuan perangkat lunak software SPSS Statistical Package for the Social Sciens dengan rumus regresi linear berganda. Analisis regresi linear berganda dipergunakan untuk mengetahui pengaruh antara beberapa buah variabel bebas terhadap satu buah variabel terikat. Persamaan rumusnya adalah: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e Universitas Sumatera Utara 69 Keterangan: Y = Human Error a = Konstanta b 1 b 2 b 3 = Koefisien regresi berganda X 1 = Seleksi X 2 = Penempatan X 3 = Pelatihan e = Standard error

3.12 Uji Hipotesis

Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistik berada dalam daerah kritis daerah dimana Ho ditolak. Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila nilai uji statistik berada dalam daerah dimana Ho diterima. Dalam uji ini ada tiga jenis kriteria ketepatan yang harus dilakukan yaitu: 3.12.1 Uji Simultan Uji F Uji F-hitung dimaksudkan untuk menguji model regresi atas pengaruh seluruh variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat. Pengujiannya adalah dengan menentukan kesimpulan dengan taraf signifikansi sebesar 5 atau 0.05. Prosedur uji F hitung ini adalah sebagai berikut Ghozali, 2011: 98: 1. Menentukan formulasi hipotesis nol maupun hipotesis alternatifnya: H0 : b= b = 0, berarti tidak ada pengaruh X, X terhadap Y Ha : b ≠ b ≠ 0, berarti ada pengaruh X, X terhadap Y. Universitas Sumatera Utara 70 2. Membuat keputusan uji F-hitung - Jika probabilitas tingkat kesalahan F-hitung 5 maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya bahwa variabel bebas secara simultan mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat. - Jika probabilitas tingkat kesalahan F-hitung 5, maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya bahwa variabel bebas secara simultan tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat. Nilai probabilitas dari uji F dapat dilihat pada hasil pengolahan dari program SPSS pada tabel ANOVA kolom sig atau significance Ghozali, 2011: 98.

3.12.2 Uji Parsial Uji t

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen secara parsial individual terhadap variasi variabel dependen. Kriteria pengujiannya adalah: H : b 1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen. H : b 1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusan adalah: - H diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 - H ditolak jika t hitung ≥ t tabel pada α = 5 Universitas Sumatera Utara 71

3.12.3 Uji Koefisien Determinasi R

2 Koefisien determinasi R 2 dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen Ghozali, 2011: 97. Nilai koefisien determinasi R 2 antara nol dan satu. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Universitas Sumatera Utara 72 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Rumah Sakit Ibu dan Anak Stella Maris adalah satu rumah sakit khusus melayani kesehatan ibu dan anak yang peresmiannya dilaksanakan pada tanggal 21 November 2009 dan pasien pertama diterima pada tanggal 23 November 2009. RSIA. Stella Maris beralamat di Jl. Samanhudi No. 20 Medan, telepon : 061-415 8383, fax : 061-415 7088, site : www.stellamarishospital.com. Pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Stella Maris dilakukan oleh team dokter kebidanan kandungan, dokter anak, dokter spesialis terkait, perawat, bidan serta diperlengkapi oleh tenaga professional lainnya dibidang nonmedis. Rumah Sakit Ibu dan Anak Stella Maris menyediakan pelayanan medis yang terbaik dan berkualitas untuk para wanita dengan masalah gangguan kesuburan, kehamilan, menstruasi, menopause, infeksi pinggul, kanker dan pelayanan medis untuk bayi, anak dan remaja. 4.1.2 Visi dan Misi RSIA. Stella Maris 4.1.2.1 Visi RSIA. Stella Maris Visi dari RSIA. Stella Mari yaitu menjadi pusat pelayanan kesehatan terbaik untuk ibu dan anak di daerah Sumatera Utama dan senantiasa terdepan di dalam persaingan di era globalisasi ini. Universitas Sumatera Utara 73

4.1.2.2 Misi RSIA. Stella Maris

RSIA. Stella Maris memiliki beberapa misi didirikannya rumah sakit tersebut, antara lain yaitu: 1. Melakukan upaya yang berkelanjutan untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada pasien. 2. Melakukan upaya yang berkelanjutan untuk meningkatkan keselamatan pasien di rumah sakit. 3. Meningkatkan kualitas dan profesionalisme Sumber Daya Manusia SDM di rumah sakit. 4. Meningkatkan sarana dan prasarana rumah sakit seiring dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

4.1.3 Falsafah RSIA. Stella Maris

Dengan didasari rasa cintah dan kasih terhadap sesama, khususnya ibu dan anak, RSIA. Stella Maris memberikan fasilitas dan pelayanan kesehatan untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak tanpa membedakan suku, bangsa, agama, dan golongan.

4.1.4 Motto RSIA. Stella Maris

RSIA. Stella Maris memiliki motto yaitu “WE SERVE YOU AS OUR FAMILY” Universitas Sumatera Utara 74

4.1.5 Nilai RSIA. Stella Maris

Nilai adalah tuntunan dan pandangan umum orang ganti dengan: karyawan yang bekerja di RSIA. Stella Maris. Nilai penting atau “Core Values” RSIA. Stella Maris adalah: Keluarga STELLa-Bangga terHORMAT.Com 1. Pasien adalah bagian dari Keluarga 2. S afety First: Keselamatan dan keamanan pasien, pegawai dan lingkungan rumah sakit adalah yang utama. kita. 3. T eam Work : Kerja sama dalam dan antar departemen yang baik. 4. E ficient High Standard Service : Pelayanan yang efisien dan bersantar tinggi. 5. L ayanan Kesehatan yang dapat dibanggakan Bangga akan pekerjaan kita sebagai “Pelayan 6. ” kesehatan. Hormat 7. dan penuh kasih. Co

4.1.6 Tujuan RSIA. Stella Maris

RSIA. Stella Maris memiliki tujuan didirikannya rumah sakit tersebut, yaitu: ntinous Immprovement : Perbaikan berkesinambungan dalam pelayanan dan perawatan. 1. Meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak. 2. Menurunkan angka kematian ibu dan anak. Universitas Sumatera Utara 75 Sumber: Data RSIA. Stella Maris 2016 Gambar 4.1 Struktur Organisasi RSIA. Stella Maris

4.1.7 Struktur Organisasi

DIREKTUR Tim Mutu dan Keselamatan Pasien TIM PPI TIM K-3 Komite Medik Komite Keperawatan SMF SPI Seksi Yanmed Jang Med Unit K. Bedah dan CSSD UGD Unit K. Bersalin Unit Pel. Insentif Unit Rawat Jalan Panitia Farmasi dan Terapi Unit Laboratorium Unit Radiologi Unit Farmasi Unit Rekam Medis Seksi Keperawatan Samanhudi Lt. III Juanda Lt. III K. Bersalin K. Bayi Rawat Jalan NICUICUPICU UGD K. Operasi dan CSSD Samanhudi Lt. IV Sub Bagian Operasional Sub Bagian Keuangan Sub Bagian Keperawatan Admisi Informasi Teknologi dan Informasi Gizi Sanitasi Humas Pemasaran Laundri Transportasi Teknisi Kesehatan Lingkungan Keuangan Bendahara Kasir Penata Rekenin g Pembukuan Hutang Piutang Pajak Perekrutan Administrasi Kepegawaian Satuan Pengamanan Penggajian Fasilitas Karyawan Pendidikan Latihan Sub Bagian Urusan Rumah Gudang Logistik Pembelian Universitas Sumatera Utara 76

4.1.8 Uraian Tugas Job Description

Pembagian pekerjaan di RSIA. Stella Maris kota Medan dibagi menurut fungsi yang telah ditetapkan. Setiap personil diberikan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan dasar kualifikasinya. Adapun tugas dan tanggung jawab serta wewenang di RSIA. Stella Maris adalah sebagai berikut:

1. Direktur Tanggung Jawab :

a. Bertanggung jawab dalam pengkoordinasian pelayanan medis. b. Bertanggung jawab dalam pengkoordinasian pelayanan penunjang medis dan non-medis. c. Bertanggung jawab dalam pengkoordinasian pelayanan dan asuhan keperawatan. d. Bertanggung jawab dalam pengkoordinasian pelayanan rujukan medis, non- medis dan lainnya. e. Bertanggung jawab dalam pengkoordinasian pengelolaan Sumber Daya Manusia, dalam proses perencanaan kebutuhan karyawan, perekrutan karyawan dan pelaksanaan program pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang ada di Rumah Sakit. f. Bertanggung jawab dalam pengkoordinasian pelaksanaan penelitian dan pengembangan dan pemasaran. g. Bertanggung jawab dalam pengkoordinasian pengelolaan administrasi, keuangan, hukum dan kehumasan. Universitas Sumatera Utara 77 h. Bertanggung jawab untuk memastikan bahwa seluruh peraturan, standard prosedur maupun instruksi kerja di seluruh unit telah diidentifikasi, diimplementasikan dan dievaluasi pelaksanaannya. i. Bertanggung jawab terhadap kemajuan, kelangsungan, keuangan, dan operasional Rumah Sakit secara menyeluruh. j. Bertanggung jawab terhadap evaluasi kerja Kepala SeksiBagian. k. Bertanggung jawab sebagai pengambil keputusan-keputusan strategis dalam Rumah Sakit Decission Maker. l. Menandatangi Kontrak Perjanjian Kerjasama dengan Pihak Ketiga yang berkaitan dengan produk dan jasa Rumah Sakit. m. Bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas-tugas lain yang dibutuhkan yang diinstruksikan untuk kelancaran fungsi kegiatan operasional Rumah Sakit. Wewenang : a. Membawahi langsung dan memiliki wewenang penuh untuk memerintah dan mengarahkan Kepala Seksi Sub Bagian yang ada di bawah pimpinan Direktur Rumah Sakit. b. Menetapkan peraturan dan ketentuan pelaksanaan tugas bagi seluruh Kepala Seksi Sub Bagian di lingkungan Rumah Sakit. c. Menetapkan berlakunya pedoman standard prosedur tetap untuk setiap pelayanan Medis Non-Medis. d. Menetapkan berlakunya pedoman standard prosedur tetap untuk pelayanan Farmasi. Universitas Sumatera Utara 78 e. Menetapkan pedoman, standar dan kriteria yang dipakai untuk mengukur mutu, cakupan dan efisiensi pelayanan Rumah Sakit. f. Menetapkan bersama Kepala SeksiBagian dalam usulan strategis untuk pengembangan Rumah Sakit sesuai dengan ilmu pengetahuan, merancang sumber pendapatan dan belanja Rumah Sakit dibantu. g. Menetapkan kebijaksanaan dan program dengan berpedoman dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Pemilik Rumah Sakit Rumah Sakit. h. Mendelegasikan dan membagi tugas-tugas pokok dan penting pada Kepala Seksi Sub Bagian. Tugas : a. Mengawasi pelaksanaan tugas-tugas rumah sakit sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. b. Memfasilitasi pemecahan masalah. c. Melaksanakan pembinaan dan motivasi terhadap bawahannya guna meningkatkan gairah disiplin kerja. d. Mengadakan koordinasi dan kerjasama yang baik dengan organisasi profesi maupun instansi pemerintah dan swasta yang terkait. e. Melakukan proses negosiasi yang transparan sebaik-baiknya untuk kepentingan Rumah Sakit dalam proses pembelian pengadaan kebutuhan vital Rumah Sakit. f. Mewakili Rumah Sakit dalam tugas-tugas hubungan eksternal Rumah Sakit. g. Menetapkan karyawan dalam jabatan structural termasuk di dalamnya yaitu menentukan standard gaji dengan berkoordinasi dengan Direktur PT. Universitas Sumatera Utara 79 h. Melakukan perekrutan karyawan dan penentuan standard gaji karyawan sesuai dengan budget tahunan Rumah Sakit. i. Melakukan kontrak kerjapembelian obat-obatan, perbaikan fasilitas, kebutuhan medis dan non-medis lainnya dengan nilai maximal Rp. 50.000.000 lima puluh juta rupiah. j. Memberikan penghargaan atas prestasi bawahannya dan sebaliknya memberikan sanksi atas pelanggaran sesuai dengan ketentuan yang berlaku. k. Melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap seluruh pelaksanan kegiatan di lingkungan Rumah Sakit. l. Melaksanakan evaluasi dan melaporkan seluruh kegiatan dilingkungan Rumah Sakit ke Pemilik Rumah Sakit. m. Mempersiapkan perubahan organisasi atau peraturan pelaksananya pada masa yang akan datang sesuai kebutuhan dan tuntutan pelanggan. n. Menghadapi dan menyelesaikan masalah-masalah besar yang timbul dalam manajemen Rumah Sakit Problem Solving. o. Memimpin briefing dan rapat-rapat penting rutin jajaran Direksi. p. Direktur juga bertugas sebagai dokter, dan melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai dokter bila diperlukan. q. Menjalankan, menterjemahkan keinginan dan perintah dari Pemilik Rumah Sakit serta mampu memadukan ide-ide pribadi yang akan menjadi operasional Rumah Sakit ke depan. Universitas Sumatera Utara 80 r. Membuat laporan-laporan rutin pada Pemilik Rumah Sakit dan membuat laporan pertanggung jawaban secara periodik minimal 1satu kali setahun ataupun bila diminta.

2. Kepala Seksi Pelayanan Medik Penunjang Medik Tanggung Jawab :